episode 6 Bantuan

Keesokan harinya, Zariya keluar dari rumah di pagi buta. Ia tidak yakin dengan janji pria bermasker mengenai motornya. Dengan menggunakan taksi, Zariya datang ke lokasi dimana dia hampir saja dirampok semalam.

Begitu sampai di lokasi, Zariya heran karena motor scoopy merahnya dan beberapa penyamun yang terkapar karena pingsan sudah tidak ada lagi ditempatnya. Gadis itu turun dari taksi dan memeriksa sekeliling lokasi tersebut tapi tetap tidak menemukan apapun. Tidak ada jejak sama sekali, bahkan noda darah juga tidak ada. Padahal seingat Zariya, beberapa penyamun itu sempat bercucuran darah akibat perkelahian mereka semalam.

“Apa benar pria bermasker itu sudah membereskan kekacauan semalam? Bodohnya aku! Kenapa aku percaya saja padanya, ya? Bagaimana kalau para penyamun itu sadar dan membawa lari motorku? Ah, sial! Apa yang harus aku katakan pada kak Citra?” Zariya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Beberapa menit kemudian, Zariya berjalan cepat masuk ke dalam taksi dan meminta sopir taksinya mengantarnya ke kampus karena ada data yang harus ia isi untuk keperluan kelulusannya. Selama di perjalanan, Zariya memikirkan bagaimana cara menemukan scoopy merah miliknya supaya kakaknya Citra tidak memarahinya.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang? Masa iya aku harus beli motor scoopy lagi? Ini yang ketiga kalinya aku membeli motor yang sama hanya dalam waktu satu bulan.” Zariya memijat-mijat keningnya sendiri. “Aaaahhh, kenapa aku ceroboh sekali?” teriak Zariya sambil memukul-mukul kaca mobil.

Tingkah laku Zariya yang ngelantur sendiri selama di dalam taksi, membuat sopir taksi itu ketakutan karena mengira Zariya sedang kerasukan setan. Bagaimana tidak, sebentar-sebentar gadis itu menangis, kemudian gelisah, sebentar lagi marah-marah nggak jelas. Hal itu membuat sopir taksi jadi semakin bergidik ngeri melihat Zariya, ia bahkan sempat berpikir ingin melarikan diri jika ada kesempatan daripada harus satu mobil dengan orang sarap.

“Kenapa, Pak? Kok bapak ngeliatin saya kayak gitu?” tanya Zariya yang merasa mulai diawasi.

“Nggak apa-apa, Non.” Sopir taksi itu memaksakan diri untuk tersenyum, padahal ia sudah grogi setengah mati karena takut jadi sasaran empuk kegilaan Zariya.

Sopir taksi itu baru merasa lega setelah Zariya membayar jasanya dan keluar dari mobil taksinya. Belum sempat Zariya mengucapkan terimakasih, sopir taksi tersebut langsung tancap gas dan melaju dengan sangat kencang layaknya pembalap fast and farious.

“Kenapa dengan sopir taksi itu?” tanya Zariya kebingungan dan memilih masuk ke fakultasnya.

Setelah semua urusan Zariya dikampusnya selesai, tanpa diduga Rosalie menghadang jalan Zariya saat gadis itu hendak keluar menuju pintu gerbang kampus. Dari tatapan mata wanita genjen itu, terlihat jelas kalau Rosalie berniat cari gara-gara dengan Zariya.

“Mau apa kau?” tanya Zariya sambil melipat tangannya di dadanya.

“Mau bikin perhitungan denganmu!” jawab Rosalie blak-blakan. “Ikut aku!” ajak Rosalie dan ia pun berjalan menuju ke suatu tempat.

Rupanya, Rosalie and the gengnya mengajak Zariya menuju sebuah tempat kosong yang ada di belakang kampus mereka. Lokasinya sangat sepi dan tak banyak orang berlalu lalang di sana.

Zariya yang sudah tahu gelagat dan tujuan Rosalie terhadapnya, memang sengaja menuruti apa mau cewek nggak tahu diri itu. Kebetulan, Zariya juga ingin sekali bersenang-senang dan menghajar orang.

Begitu tiba di lokasi, teman-teman Rosalie langsung mengepung Zariya, mereka bersiap-siap untuk menyerang gadis itu.

“Biar aku tebak, kau mengajak para gegundik ini untuk berkelahi denganku? Aku beritahu satu hal padamu. Tubuh mereka terlalu kurus untuk menghajarku, aku takut setelah mereka memukulku, tulang-tulangnya akan patah. Harusnya kau lebih keren dikit, kek. Sewa preman atau bodyguard untuk menghabisiku. Bukan batang korek api yang hanya tinggal kulit dan tulang saja seperti mereka.” Kata-kata Zariya terbilang pedas.

“Wah, berani sekali kau berkata begitu? Kau bosan hidup, ya?” cetus teman Rosalie yang berdiri di depan Zariya.

“Bener-bener nih anak pengen minta di tampol meja!” sahut yang lainnya.

“Tunggu apa lagi? Hajar saja dia!” teriak teman Rosalie yang lainya.

Mereka bertiga langsung menyerang Zariya bersama-sama. Sedangkan Zariya sendiri mulai mengambil ancang-ancang dan bersiap-siap melayani serangan para wanita-wanita kerempeng itu.

Dengan kelincahan yang dimiliki Zariya, ketiganya mendapat tendangan kuat di dada mereka secara bergiliran. Ketiganya pun terhuyung mundur dan mengerang kesakitan. Tanpa jeda, Zariya melompat dan menendang lagi wajah ketiga wanita itu dengan cepat. Akibatnya, ketiganya terpental jauh dan mendarat mulus di tanah.

“Sudah kubilang, kalian ini terlalu kurus untuk melawanku,” cetus Zariya yang masih berdiri tegak.

Tiba-tiba dari belakang, Rosalie memiting leher Zariya sehingga gadis itu hampir kesulitan bernapas. Rosalie menyeret tubuh Zariya dan bermaksud membawa gadis itu masuk ke dalam danau yang ada di belakang mereka. Namun, tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara motor mendekat dan Zariya tahu suara motor siapa itu.

Rosalie yang menyadari bahwa ada motor yang datang kearahnya langsung kaget dan menjadi lengah. Kesempatan itu Zariya gunakan untuk menendang kaki Rosalie yang berdiri dibelakangnya. Secepat kilat Zariya memukul ulu hati Rosalie sehingga wanita itu jatuh tersungkur.

Teman-teman Zariya mencoba menahan tubuh Zariya tetapi laki-laki yang membawa motor itu berniat menabrak mereka sehingga teman-teman Rosalie secepat kilat melompat ke dalam danau karena takut ditabrak.

Laki-laki misterus itu pun mendekat ke arah Zariya dan memberi kode agar ia cepat naik ke belakang jok motornya.

Begitu Zariya duduk di boncengan pria misterius tersebut, keduanya langsung pergi melesat jauh meninggalkan kampus Zariya. Mereka baru berhenti di sebuah danau yang sepi tak jauh dari taman kota.

“Kenapa kau membawaku kemari? Aku ingin sekali memberi mereka pelajaran tadi,” teriak Zariya setelah ia turun dari motor.

Pria misterius itu pun melepas helmnya dan Zariya terkejut karena tebakannya memang benar. Pria itu adalah pria bermasker yang kemarin ia temui. “Siapa kau sebenarnya? Bagaimana bisa kau ada dikampusku? Apa kau penguntit?” bentak Zariya.

.

“Kau masih punya banyak cara untuk memberi mereka pelajaran dengan cara yang lebih keren daripada berkelahi. Bedakmu bisa luntur. Lagipula, itu melanggar hukum namanya, kau bisa kena msalah nanti. Dan aku bukan penguntit.”

“Kalau begitu, jangan ikut campur urusanku!” bentak Zariya sambil mendengus kesal.

“Segala hal yang berkaitan dengan hukum adalah urusan semua orang. Aku tidak ingin kau buang-buang tenaga mengurusi orang tidak berguna seperti mereka.”

“Sok tahu!” Zariya hendak pergi dari sini karena benar-benar kesal dengan sikap pria menyebalkan yang ada dihadapannya, tapi dengan cepat lengannya dicekal oleh pria bermasker itu.

“Mau kemana kau?”

“Lepasakn tanganku!” bentak Zariya.

“Aku belum selesai bicara denganmu!” pria itu menatap tajam manik mata Zariya.

“Apa yang ingin kau bicarakan, ha? Aku tidak punya urusan denganmu!” Zariya masih bersikap jutek pada pria misterius itu.

“Ada, kau masih punya urusan denganku. Aku sudah mengembalikan motor scoopymu. Kenapa kau tidak menungguku datang?”

“Apa? Kau datang ke rumah? Tunggu! Siapa yang menerima motorku?” Zariya mulai terlihat tegang.

“Kakakmu!” pria misterius itu masih belum mau melepas cekalan tangannya pada Zariya.

“Hah? Apa yang kau katakan pada kakakku? Bagaimana reaksinya? Apa dia marah?” Zariya merasa gelisah membayangkan reaksi Citra yang tiba-tiba saja ada seorang laki-laki asing datang mengembalikan motor scoopynya. Pasti kakaknya itu beripikiran yang bukan-bukan soal pria bermasker ini.

“Dia tanya aku siapa? Ya aku bilang kalau aku adalah pacarmu yang baru.” Pria bermasker itu pun menjawab petanyaan Zariya dengan sangat santai.

“Hah? Kau gila, ya? Kenapa kau bilang seperti itu pada Kakakku, ha? Sialan kau!” Zariya langsung melotot mendengar pernyataan pria bermasker itu.

Gawat! Dasar sableng nih orang. Pasti kak Citra bakal marah besar kalau aku pacaran dengan orang aneh seperti dia. Bagaimana ini? pikir Zariya.

BERSAMBUNG

****

dukung like, vote dan komentarnya ya ..maksih ...

minta saran nih ..kalau aku pakai IU sebagai visual Zariya kalian setuju gak?

Terpopuler

Comments

in_JUMI

in_JUMI

suka visualnya ... di tunggu mampiranya di cerita aku y k

2023-03-15

1

Memyr 67

Memyr 67

novel ini banyak bertebaran manusia bodoh ya? rosali, marvin, terus? siapa lagi nanti?

2022-10-03

0

Memyr 67

Memyr 67

ish, keras kepala dan sombongnya zariya, masih melekat

2022-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Patah Hati bukanlah Akhir Segalanya
2 episode 2 Gadis yang Penuh dengan Rahasia
3 episode 3 Pria Bermasker Putih
4 episode 4 Alasan
5 episode 5 Panggilan
6 episode 6 Bantuan
7 episode 7 You can be My Girlfriend
8 episode 8 Pengakuan
9 episode 9 Makan Siang
10 episode 10 Keputusan Sanha
11 episode 11
12 episode 12 Kejutan
13 episode 13 Kesal
14 episode 14 Sanha
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 Episode 18
19 episode 19 Aneh
20 episode 20 Lamaran
21 episode 21 Jatuh Cinta
22 episode 22 Akhir Pekan
23 episode 23 Ferrari Merah
24 episode 24 SDA
25 episode 25 Histeris
26 episode 26 Salah Paham
27 episode 27 Rencana Sanha
28 episode 28 Interogasi
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35 Histeris
36 episode 36 Dimabuk Asmara
37 episode 37 Atas Nama Cinta
38 episode 38 Perlindungan Sanha
39 episode 39 Zariya dan Sanha
40 episode 40 Niat Sanha
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57 Pertemuan Dua Laut Besar
58 episode 58 Je t'aime
59 episode 59 Penjara Cinta Sanha
60 episode 60 Tidak Tahan
61 episode 61 Lautan Cinta Sanha
62 episode 62 Undangan
63 Episode 63 Kejutan dari Sanha
64 episode 64 Kejadian tak Terduga
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67 Bukti
68 episode 68
69 PENGUMUMAN NOVEL CETAK
70 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 Patah Hati bukanlah Akhir Segalanya
2
episode 2 Gadis yang Penuh dengan Rahasia
3
episode 3 Pria Bermasker Putih
4
episode 4 Alasan
5
episode 5 Panggilan
6
episode 6 Bantuan
7
episode 7 You can be My Girlfriend
8
episode 8 Pengakuan
9
episode 9 Makan Siang
10
episode 10 Keputusan Sanha
11
episode 11
12
episode 12 Kejutan
13
episode 13 Kesal
14
episode 14 Sanha
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
Episode 18
19
episode 19 Aneh
20
episode 20 Lamaran
21
episode 21 Jatuh Cinta
22
episode 22 Akhir Pekan
23
episode 23 Ferrari Merah
24
episode 24 SDA
25
episode 25 Histeris
26
episode 26 Salah Paham
27
episode 27 Rencana Sanha
28
episode 28 Interogasi
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35 Histeris
36
episode 36 Dimabuk Asmara
37
episode 37 Atas Nama Cinta
38
episode 38 Perlindungan Sanha
39
episode 39 Zariya dan Sanha
40
episode 40 Niat Sanha
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57 Pertemuan Dua Laut Besar
58
episode 58 Je t'aime
59
episode 59 Penjara Cinta Sanha
60
episode 60 Tidak Tahan
61
episode 61 Lautan Cinta Sanha
62
episode 62 Undangan
63
Episode 63 Kejutan dari Sanha
64
episode 64 Kejadian tak Terduga
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67 Bukti
68
episode 68
69
PENGUMUMAN NOVEL CETAK
70
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!