Sementara di tempat lain, artis tenar yang bernama Sanha masuk ke dalam kantor managemennya dan langsung disambut ribuan pertanyaan oleh manager dan pegawainya.
“Darimana saja kau? Apa yang kau lakukan? Kau tahu semua orang heboh diluar sana? Apa otakmu tidak waras? Banyak produser mencarimu dan menawarkan film yang harus kau perankan? Kenapa kau malah kelayapan kemana-mana dan membuat kontroversi nggak jelas seperti itu? Apa yang ada dipikranmu? Kau bisa kehilangan pamor jika punya kekasih? Para fans fanatikmu akan berbalik menjadi hatersmu! Apa kau sadar itu?”teriak laki-laji paruh baya yang tidak lain adalah managernya sendiri.
“Paman? Kau sudah makan?” tanya Sanha cuek sambil duduk di depan komputernya. Bukannya menjawab pertanyaan manager yang ia panggil paman, tapi malah bertanya hal yang melenceng dari pembicaraan.
“Belum! Jawab dulu pertanyaanku!” bentak paman itu karena kesal melihat Sanha yang tenang-tenang saja disaat suasana sedang heboh diluar akibat ulahnya.
“Jangan berteriak, Paman. Kau bisa mati jantungan!” Sanha terkekeh menatap wajah pamannya seperti orang yang sedang kebakaran jenggot.
“Dasar bocah tengik! Berani sekali kau mengolokku! Sudah tidak ada waktu lagi sekarang, cepat putuskan film apa yang akan kau mainkan? Beberapa minggu lagi kau juga harus datang di acara konser yang diselenggarakan beberapa stasuin televisi. Jadwalmu sangat padat sekali. Jangan kau buang waktumu dengan kelayapan kemana-mana. Para pesaingmu sedang berusaha menjatuhkanmu. Aku heran, kau sudah ada di puncak popularitas, tapi kenapa kau jadi malas? Tidak seperti sebelumnya.” Paman manager itu berjalan mondar-mandir kesana-kemari sambil ngedumel sendiri.
Sanha sendiri malah asyik duduk di depan komputernya tanpa memedulikan ocehan paman managernya.
“Hei bocah tengik! Kau dengar aku, tidak?” teriak manager itu setelah menyadari kalu daritadi ia dicuekin oleh sang artis.
“Aku tidak akan main film apapun, Paman!” jawab Sanha singkat tanpa menoleh pada managernya. Dan sibuk mengotak atik komputernya.
“Apa?” managernya pun juga langsung terkejut mendengar pernyatan Sanha. “Kenapa?”
“Aku hanya akan main film dari naskah yang ditulis oleh pengarang tersembunyi, Zaya!” Sanha bersandar dikursinya sambil membaca karangan Zaya yang berjudul ‘Two Princess’. Karyanya itu sedang diperebutkan oleh beberapa produser film, padahal kisah itu masih belum tamat.
“Apa?” manager itu lebih tersentak lagi. “Zaya? Maksudmu ... penulis yang tidak pernah menampakkan batang hidungnya? Kenapa denganmu? Apa kau mengenalnya? Bukankah ada banyak sekali penulis yang karyanya jauh lebih bagus darinya?” manager itu penasaran apa alasan Sanha memilih berperan dalam karya karangan Zaya.
“Aku suka setiap karakter tokoh yang dia tulis, aku juga tidak tahu siapa Zaya, tapi aku sedang mencari tahu. Hubungi produser film yang mendapatkan kontrak kerjasama dengan Zaya, dan katakan padanya aku bersedia menjadi bintang utama karakter tokoh yang ditulis Zaya. Selain karyanya, aku tidak tertarik main film apapun.” Sanha tersenyum membaca kisah ‘Two Princess’ yang di tulis oleh Zaya pada episode terbarunya.
“Lalu, bagaimana dengan berita kekasih rahasiamu itu? Kau tidak benar-benar punya kekasih, kan? Itu hanya kontroversi yang sengaja kau ciptakan untuk mendongkrak popularitasmu saja, iya kan?” manager itu berharap bahwa tebakannya ini benar.
“Tidak! Itu memang benar. Aku sudah punya kekasih.” Sanha menjawab dengan santai.
“Siapa dia? Apa dia juga seorang artis?” akhirnya manager Sanha kepo juga walau ia masih belum percaya dengan apa yang dikatakan Sanha.
“Bukan, akan aku perkenalkan nanti jika sudah tiba saatnya. Baiklah, aku pergi dulu, aku ingin menemui seseorang.” Sanha berdiri dari kursinya dan mulai berjalan keluar.
“Kau mau kemana lagi, ha? Kau baru saja datang tapi sekarang malah pergi lagi? Kau harus memeriksa jadwalmu dulu! Mulai besok, kau harus persiapan untuk konser. Kau dengar aku, tidak?” teriak paman itu sejak tadi diacuhkan terus oleh Sanha.
Langkah Sanha tiba-tiba berhenti karena teringat sesuatu. “Oh iya, aku dengar Paman merekrut asisten baru? Ada dimana dia sekarang?Aku ingin bertemu denganya.” tanya Sanha menghadap managernya setelah sempat mengacuhkannya.
"Kenapa? kau mau buat ulah lagi? Kenapa kau selalu membuat para asisten baru yang ku rekrut mundur dengan perangaimu yang aneh itu? Orang seperti apa yang kau butuhkan?" tanya manager itu dengan raut wajah putus asa.
"Tentu saja aku mencari orang yang cocok denganku, kalau tidak cocok, ngapain dipertahankan," kilah Sanha.
"Kau pikir cari asisten itu semudah membalikkan telapak tangan apa? Orang ini adalah yabg terakhir kucarikan sebagai asisten pribadimu. Kalau sampai kau menendangnya keluar lagi, kau cari saja sendiri!"
"Baiklah, sekarang ... ada dimana asisten baru itu?" tanya Sanha sekali lagi.
“Dia ku suruh datang kemari besok,” jawab manager itu dengan dongkol.
“Oh!” jawab Sanha dan langsung pergi meninggalkan kantornya begitu saja.
“Mau kemana lagi kau bocah tengik!” teriak paman manager itu. “Bagaimana dengan jadwalmu?”
“Aku sudah memeriksanya!” Sanha balas berteriak sambil terus berlalu pergi.
“Apa yang ada dipikiran anak itu? dia benar-benar membuatku frustasi. Zaayaa, itu adalah nama seorang wanita pertama yang ia sebut selama ia hidup di dunia ini. Zaya memang misterius, sampai sekarang pun tidak ada yang tahu siapa sosok Zaya sebenarnya. Bahkan seorang Sanha pun tertarik padanya. Saya pasti wanita yang istimewa,” gumam manager Sanha yang bernama Martin.
BERSAMBUNG
****
dukung like, vote dan komentarnya ya ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
💟💟rianti lope 💟💟💟
lanjut semangat
2021-07-11
0
Fhebrie
zaya adalah zariya yg masih kehilangan ingatan iya kan kakak
2021-06-19
0
𝓢𝓐𝓓🌷aFFaYz.(Hiatus)
owwww zaya itu zariya....🤔🤔🤔
2021-04-03
0