Kecewa.

"AKU MENCINTAIMU AFIFAH HILYA NAFISAH!

Ana Uhibbuka Fillah mungkin IFA menganggap mas pria BERENGSEK, pria yang mengumbar cintanya kepada banyak wanita, namun cobalah lihatlah IFA apakah ada kebohongan di mata mas ketika mas ungkapkan isi hati mas IFA..??"

"Apa salah' mas jatuh cinta pada istri mas sendiri?? mas akan menunggumu dek IFA, mas tidak akan memaksakan IFA mencintai mas, tapi mas mohon jangan pernah IFA berpikir akan mengakhiri pernikahan kita".

"Siapa saja perempuan yang meminta (menuntut) cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan maka diharamkan bau surga atas perempuan tersebut.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud)..Dek perceraian halal tapi Allah tidak menyukainya"

"IFA! apa IFA tidak bahagia menikah dengan mas?? apa IFA tidak mau sama-sama belajar saling menerima?? IFA mas sangat berharap IFA suatu saat nanti bisa membalas perasaan mas pada IFA dan itu hanya bisa terwujud jika IFA mau bersabar hidup bersama mas yang banyak kekurangan ini".

Afifah menangis mendengar kata-kata Azam, bagaimana Azam bisa tau kalau dia berencana ingin mengakhiri pernikahannya bersama Azam, menatap mata suaminya yang sarat akan kesedihan membuatnya merasa bersalah, mendengar ungkapan cintanya membuat dia bahagia, mendengar pertanyaan Azam pernah tidaknya dia bahagia bersama Azam dia juga bingung harus menjawab apa..

"Mas,kalo Afifah boleh meminta sama Allah Afifah ingin mencintaimu, mungkin cinta itu sudah hadir mas, namun Afifah tidak berusaha memupuk rasa itu, Afifah takut kecewa, mas menikah sama mas Azam membuat Fifah merasa menaiki Roller Coaster, hati Fifah gak karu-karuan kadang bahagia kadang sedih kadang merasa bersalah!" Afifah menjawab jujur tidak ingin sama sekali berbohong pada Azam.

"Apakah pernah terlintas dalam hati IFA ingin pergi dari mas..??"

"DEG'

Pertanyaan Azam sukses membuat Afifah terdiam Azam melihat Afifah yang hanya diam bisa menyimpulkan bahwa istrinya memang ada niat meninggalkannya.

"Pernah!! Fifah pernah memikirkan itu mas bukan karena Fifah tidak bahagia, namun Fifah merasa kehidupan mas Azam tanpa Fifah sudah sempurna apa lagi....."

"Apalagi..??" Azam memandang wajah istrinya yang nampak berat mengucapkan sambungan kata apalagi.

"Apalagi sekarang mba Susi sedang mengandung anak mas Azam lagi"

DEG'

Jantung dan hati Azam mendadak sakit mendengar kalimat yang diucapkan Afifah, istrinya salah menyimpulkan.

Miris Azam tersenyum kecut dengan kata-kata Afifah yang menyebut tanpa atau adanya Ia di kehidupan Azam, akan tetap sempurna.

"IFA hanya mendengar belum tentu yang terdengar itu semuanya benar, IFA hanya melihat dan belum tentu pula yang terlihat itu benar , itulah sebabnya dari awal mas memberitahu tentang pentingnya pondasi rumah tangga IFA. apa tidak ada kepercayaan yang IFA berikan kepada mas meskipun hanya sedikit..??"

DEG.

Kini giliran hati Alifah yang merasa sakit, namun bukan sakit karena tersakiti namun sakit ketika apa yang diucapkan Azam ada benarnya, ketika Azam mengingatkan akan pondasi rumah tangga pasti masih jelas diingatnya, suaminya sudah memberinya nasehat pernikahan, kini rasanya Afifah sangat malu telah memikirkan hal yang tidak tidak pada sang suami.

"Maaf mas, Fifah mohon maaf sama mas Azam, Fifah sudah berfikir yang tidak-tidak, Fifah bersalah mas mohon maafkan Fifah!!"

Sedangkan Azam tidak berkata apa-apa lagi, diam Azam menatap tangannya yang di infus, entah mengapa Tiba-tiba tangannya terasa kebas dan sedikit ada darah di dalam selang infus nya.

Afifah yang cukup tanggap segera mengecek selang infus Azam melihat infusan Azam yang tidak jalan Afifah segera menjalankan infusnya beberapa saat akhirnya darah di selang infus Azam sudah tidak ada menandakan infusan Azam sudah berjalan.

"Apa masih nyeri mas.??"

Azam menggeleng "terimakasih" ucap Azam dan berbalik memunggungi Afifah.

Sakiiit hati Afifah melihat suaminya mengabaikan dirinya, namun wajar Azam marah padanya belum genap 1 bulan pernikahan, Afifah sudah berani meragukan suaminya, tidak memberi suaminya kepercayaan, apalah arti hubungan tanpa adanya ikatan..??apa arti ikatan tanpa adanya rasa saling mempercayai??.

Afifah duduk dipinggir ranjang Azam yang berukuran kecil itu, Afifah tau Azam tidak ingin tidur mengingat baru beberapa saat lalu Azam terbangun.

Hanya saja Azam mungkin kesal dengan Afifah, tatapan cinta sang suami membuat Afifah berani mendekati tubuh Azam dan merebahkan diri di sisi sang suami, mengulurkan tangannya memeluk tubuh sang suami yang terasa hangat.

"Maafkan Fifah mas Azam , cepat sembuh, biarkan seperti ini Fifah kangen!!" bibir IFA menempel di punggung Azam.

Azam tidak menjawab namun senyumannya mengembang, Azam mengenggam tangan Afifah yang melingkar di perutnya, kemudian membalikkan badannya, menghapus air mata sang istri dan mengecup kening Afifah.

"JANGAN di ulangi dek, segala sesuatu apabila belum jelas harusnya di musyawarah, itulah mengapa kita harus Tabayyun ketika ingin mengetahui sesuatu yang kurang difahami".

Seandainya akulah satu-satunya orang yang mas cintai, pasti aku menjadi wanita yang paling bahagia memiliki sosok iman yang sangat sempurna, baik, Sholeh, dewasa, sabar dan bisa mengayomi . Batin Afifah.

Terpopuler

Comments

Amsya

Amsya

sedih bngt pasti afifah,ya pasti dipandangan orang afifah ga bener mau maunya jd istri ketiga pasti bermunculan stigma negatif entah krna fifah mau hartanya atau apa,knp juga ortunya tega nikahkn fifah dg orang yg udah punya istri

2023-01-20

0

mizuki

mizuki

Selemah itukah seorang Afifa?....udah jelas2 di bohongi tapi masih manut wae

2022-09-15

0

Mita Karolina

Mita Karolina

Konyol,gimana mau percaya?gimana mau menbangun kepercayaan kalau cerita dan saling terbuka saja belum?aneh

2022-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Persiapan.
2 Kenyataan pahit.
3 Rumah besar.
4 Panggilan Baru.
5 Adil.
6 Perhatian.
7 Berbagi itu berat.
8 Rindu.
9 Kecewa.
10 Kecelakaan.
11 Kecewa.
12 Penasaran.
13 Kehilangan.
14 Kenyataan pahit.
15 Flashback.
16 Flashback.
17 Flashback.
18 Kebenaran.
19 Rasa.
20 Tidur bersama.
21 Ciuman.
22 Siap
23 Gangguan
24 Mencoba
25 Indah
26 Penantian
27 Penjelasan
28 Aneh
29 Afifah yang berbeda
30 Khawatir
31 Manja
32 Suami istri unik
33 Bersama Ismi
34 Izin
35 Aneh
36 Ismi
37 Panik
38 Prasangka baik
39 Dua garis
40 Hamil
41 Takut
42 Azam pergi
43 Susi
44 Masalah
45 Abrisam
46 Kegigihan Abrisam
47 Lamaran untuk Ismi
48 Sejuta tanya
49 Talak untuk Ismi
50 Janji Abrisam
51 Naik motor?
52 Bakso
53 Tuntutan
54 Kebahagiaan Ismi
55 Keributan
56 Hati Ismi
57 Talak untuk Susi
58 Rahasia pernikahan Azam
59 Istri satu-satunya
60 Perasaan Abrisam
61 Bertemu Kinan?
62 Tawaran dadakan
63 Tawaran dadakan
64 Senyum
65 Perjalanan Susi
66 Pesanan untuk pengantin baru
67 Kebenaran
68 Natural
69 Susi
70 Lamaran
71 Ketakutan Ismi
72 Salah faham itu sakit
73 Sodara??
74 Penjelasan
75 Sepasang tangan
76 Rasa Rindu?
77 Hasim.
78 POV Hasim 2
79 Hasim' dan isi hatinya.
80 Susi
81 Insiden
82 Pasangan baru
83 Menjadi pria pertama
84 Cerita
85 Indahnya saling cinta
86 Ketanggap basah
87 Kembali kerumah besar
88 Salah paham
89 Kebenaran
90 Pertemuan
91 Sebuah luka
92 Potret
93 Panggilan Baru
94 Kejutan
95 POV Ismi
96 Bicara dari hati ke hati
97 Kebahagiaan Hasim.
98 Tiga keluarga.
99 Intan??.
100 Kebahagiaan Hasim.
101 love you too.
102 Malu.
103 Abrisam dan Ismi.
104 Brondong nya Ismi.
105 Bayi besar
106 Hasim bertemu Azam
107 Hasim dan Susi
108 Kumpul
109 Azam dan Susi
110 Azam dan Hasim
111 Merasa lega
112 Bisikan mesra
113 Pernyataan cinta
114 Hasim pulang
115 Sepi tanpa Susi.
116 Pria Asing.
117 Hasim cemburu.
118 Cemburu.
119 Tak sadarkan diri.
120 Sembuh
121 Kebahagiaan Hasim
122 Melepas Rindu
123 Larangan
124 Ismi dan Abrisam
125 Azam sakit
126 Ketahuan
127 Dukungan istri
128 Maaf
129 Kontraksi
130 Pembukaan lengkap
131 Afifah melahirkan
132 Rencana
133 Bertanya
134 Suara hati Soe Drajat
135 Dia yang muncul
136 Soe Drajat
137 Soe Drajat
138 Galau
139 Tawaran
140 POV Azam
141 Pendonor yang sebenarnya
142 Sebuah wasiat
143 Azam
144 Rencana
145 Pasar malam
146 Masalah dari masa lalu.
147 Sisi lain.
148 Terkejut.
149 Ikut pulang.
150 Kejutan.
151 Apakah malam ini?.
152 Bekas luka.
153 Ending.
154 Exsra part.
155 Exra part 2.
156 Exsra part 3.
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Persiapan.
2
Kenyataan pahit.
3
Rumah besar.
4
Panggilan Baru.
5
Adil.
6
Perhatian.
7
Berbagi itu berat.
8
Rindu.
9
Kecewa.
10
Kecelakaan.
11
Kecewa.
12
Penasaran.
13
Kehilangan.
14
Kenyataan pahit.
15
Flashback.
16
Flashback.
17
Flashback.
18
Kebenaran.
19
Rasa.
20
Tidur bersama.
21
Ciuman.
22
Siap
23
Gangguan
24
Mencoba
25
Indah
26
Penantian
27
Penjelasan
28
Aneh
29
Afifah yang berbeda
30
Khawatir
31
Manja
32
Suami istri unik
33
Bersama Ismi
34
Izin
35
Aneh
36
Ismi
37
Panik
38
Prasangka baik
39
Dua garis
40
Hamil
41
Takut
42
Azam pergi
43
Susi
44
Masalah
45
Abrisam
46
Kegigihan Abrisam
47
Lamaran untuk Ismi
48
Sejuta tanya
49
Talak untuk Ismi
50
Janji Abrisam
51
Naik motor?
52
Bakso
53
Tuntutan
54
Kebahagiaan Ismi
55
Keributan
56
Hati Ismi
57
Talak untuk Susi
58
Rahasia pernikahan Azam
59
Istri satu-satunya
60
Perasaan Abrisam
61
Bertemu Kinan?
62
Tawaran dadakan
63
Tawaran dadakan
64
Senyum
65
Perjalanan Susi
66
Pesanan untuk pengantin baru
67
Kebenaran
68
Natural
69
Susi
70
Lamaran
71
Ketakutan Ismi
72
Salah faham itu sakit
73
Sodara??
74
Penjelasan
75
Sepasang tangan
76
Rasa Rindu?
77
Hasim.
78
POV Hasim 2
79
Hasim' dan isi hatinya.
80
Susi
81
Insiden
82
Pasangan baru
83
Menjadi pria pertama
84
Cerita
85
Indahnya saling cinta
86
Ketanggap basah
87
Kembali kerumah besar
88
Salah paham
89
Kebenaran
90
Pertemuan
91
Sebuah luka
92
Potret
93
Panggilan Baru
94
Kejutan
95
POV Ismi
96
Bicara dari hati ke hati
97
Kebahagiaan Hasim.
98
Tiga keluarga.
99
Intan??.
100
Kebahagiaan Hasim.
101
love you too.
102
Malu.
103
Abrisam dan Ismi.
104
Brondong nya Ismi.
105
Bayi besar
106
Hasim bertemu Azam
107
Hasim dan Susi
108
Kumpul
109
Azam dan Susi
110
Azam dan Hasim
111
Merasa lega
112
Bisikan mesra
113
Pernyataan cinta
114
Hasim pulang
115
Sepi tanpa Susi.
116
Pria Asing.
117
Hasim cemburu.
118
Cemburu.
119
Tak sadarkan diri.
120
Sembuh
121
Kebahagiaan Hasim
122
Melepas Rindu
123
Larangan
124
Ismi dan Abrisam
125
Azam sakit
126
Ketahuan
127
Dukungan istri
128
Maaf
129
Kontraksi
130
Pembukaan lengkap
131
Afifah melahirkan
132
Rencana
133
Bertanya
134
Suara hati Soe Drajat
135
Dia yang muncul
136
Soe Drajat
137
Soe Drajat
138
Galau
139
Tawaran
140
POV Azam
141
Pendonor yang sebenarnya
142
Sebuah wasiat
143
Azam
144
Rencana
145
Pasar malam
146
Masalah dari masa lalu.
147
Sisi lain.
148
Terkejut.
149
Ikut pulang.
150
Kejutan.
151
Apakah malam ini?.
152
Bekas luka.
153
Ending.
154
Exsra part.
155
Exra part 2.
156
Exsra part 3.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!