Hari-hari Afifah kembali seperti semula sebelum menikah. Hanya ada rutinitas yang sedikit berbeda dari sebelumnya yaitu Afifa setiap jam istirahat sekolah dia akan menyempatkan waktu untuk melakukan Vc dengan Fajar.
Ya, dia hanya rutin menghubungi anak-anak Azam, tidak berani menghubungi Azam sendiri, alasannya karena dia tidak mau mengganggu waktu Azam bersama istri -istrinya, bahkan Afifah tidak juga menghubungi para saudarinya (istri-istri Azam)
15 hari sudah lamanya Afifah menjalani harinya tanpa seorang suami, banyak teman-teman seprofesi yang menanyakan perihal keberadaan sang suami, Afifah hanya menjawab suaminya bekerja di Bandung dan karena tanggung jawab yang cukup besar, suaminya tidak bisa meninggalkan pekerjaannya (tidak mungkinkan Afifah menjawab suaminya lagi bersama istrinya yang lain).
Dalam masalah ini meskipun pada kenyataannya Afifah dulunya menikah dengan Azam tidaklah mengetahui status suaminya yang sudah menikah , tapi pasti tanggapan orang ketika mengetahui Afifah adalah istri muda pastilah akan kurang bagus, terlebih jikalau teman-temannya mengetahui status Afifah adalah (istri ketiga) .
Entah mengapa kadang-kadang Afifah ingin sekali mundur dari pernikahannya, Afifah merasa belum terlambat untuk saat ini mundur, sebelum tumbuhnya rasa cinta untuk Azam, sebelum semua orang menganggap dirinya pelakor dan masalah-masalah lainya..
Tiba-tiba ponsel Afifah berbunyi, tertera nama Azam di dalam layar, Afifah segera menggeser icon warna hijau.
"Assalamualaikum"
*....................
"Bukankah mas Azam di Bandung..??
*...................…
Tampak dahi Afifah menyernyit
"Baik saya akan segera kesana."
Tut
Tut
Di sebrang sana seorang wanita yang mengaku suster menghubungi nomor ponsel Afifah.
"Selamat sore , apakah dengan keluarga pasien atas nama Muhammad Azam? saya suster yang merawat pasien, sekarang pasien sedang di RS Karang mejangan. Surabaya."
*............
"Pasien kecelakaan, dan dibawa kemari oleh warga"
*.....
Setelah ponselnya mati Afifah segera bergegas menuju rumah sakit yang dimaksud suster, hatinya cemas, meski tak dipungkiri banyak pertanyaan yang ada didalam pikirannya.
Kenapa Azam bisa kecelakaan?? sedang apa suaminya berada di Surabaya..?? dan banyak hal lainnya, Namun Afifah lebih mencemaskan keadaan Azam, semoga Azam baik baik saja! Doa, nya.
45 menit berlalu kini Afifah berlari ke ruang informasi menanyakan perihal suaminya.
Dan disinilah ia berada didepan pintu ruang rawat Azam pelan-pelan dia membuka pintunya, tatapan matanya tertuju pada sosok Azam yang 15 hari tak pernah terdengar kabarnya.
Afifah mendekati ranjang Azam, di ruangan Azam nampak sepi tak ada yang menjaga suaminya itu, Azam terbaring sendirian, hati Afifah bertanya kemana istri-istri suaminya yang lain??,
Cuma kebetulan atau gimana apakah suster itu hanya menghubunginya saja. Ataukah Susi dan Ismi belum sampai??
Azam membuka matanya perlahan dia tersenyum melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya.
"IFA, dek 'adek disini..?" suara Azam yang terdengar parau khas orang baru bangun tidur.
Afifah tersenyum dan mengenggam tangan Azam.
"Iya mas, mas kenapa bisa sampai kecelakaan..??dan kenapa mas ada di Surabaya..??
apa mas butuh sesuatu.??"
Azam tersenyum.
"Mas menyetir mobil dalam keadaan mengantuk, mobil mas keluar jalur dan menabrak pembatas jalan.
Mas berada di Surabaya ada keperluan penting.
Mas tidak butuh sesuatu karena sesuatu yang mas butuhkan ada dihadapan mas!"
Sempat-sempatnya Azam godain Afifah meski dalam keadaan sakit.
"Maaaaas Fifah serius!! kenapa mas Azam bisa bercanda dalam keadaan begini??"
"Mas tidak berbohong Afifah, mas sangat merindukan mu"
Ada rasa bahagia di hati Afifah, namun juga ada rasa miris, Ia sadar waktunya bersama Azam masih kurang lima hari lagi, ini masih waktunya Azam bersama Ismi, tapi sama seperti Azam dia juga rindu sosok laki-laki yang ada di depan matanya.
" Lima hari lagi mas akan bersama Afifah, Afifah akan menunggu mas Azam, mas Azam cepat sembuh, Afifah kangen sama anak-anak ,terutama Fajar, tadi siang Afifah Vc dengan Fajar dia lagi demam ya mas, dia mau Afifah masakin nasi goreng udang"
Ya memang Afifah tadi siang menghubungi anak anaknya dengan Vc, Fajar yang biasanya sangat ceria tadi siang Fajar sedikit pucat dan meminta agar Afifah cepat pulang, untuk memasaknya nasi goreng.
"IFA mas sangat iri dengan anak-anak, bahkan adek tiap hari menyempatkan waktu untuk menghubungi mereka, namun tidak sedikit pun IFA menyempatkan waktu untuk menghubungi mas!!".
"Seandainya boleh jujur Fifah juga ingin menghubungi mas ,menanyakan tentang keadaan mas, tapi...."
"Tapi IFA takut mengganggu waktu mas dengan istri-istri mas??" tanya Azam memotong jawaban Afifah.
"Mas Azam mau bangun??"Afifah melihat Azam yang hendak duduk dari pembaringan, akhirnya dia membatu Azam duduk dan bersandar pada ranjang.
"Lihat mata mas !! Afifah Hilya Nafisah" Azam menyebut nama istrinya itu dengan lengkap dan memintanya untuk menatap matanya.
Afifah kaget Azam menyebut nama lengkapnya, namun Ia tetap mencoba menatap mata suaminya.
Trus.
Trus
Mohon dukungan buat author yaaa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Cucut Hayati
kayakx ada sesuatu ne
2022-08-20
0
Bunga_Tidurku
lahhh rs soetomo dong scr di karmen sihh
2022-08-18
0
Erlina Purwanty Moe
lanjut
2022-01-10
1