Penasaran.

 

Karena rasa nyaman keduanya terlelap tidur bersama di ranjang sempit namun tidak membuat keduanya merasa tidak nyaman justru Azam dan Afifah begitu menikmati tidur mereka, hingga Azam duluan membuka matanya.

 

Senyum Azam kembali merekah menikmati pemandangan indah di depan matanya, tangan Azam terulur merapikan anak rambut nakal Afifah yang menyembul diluar hijabnya, Afifah yang merasa ada yang membelai pipinya membuka kedua matanya.

"Mas maaf Fifah ketiduran, apa mas butuh sesuatu..??"

"Maaf , mas mengganggu IFA, mas ingin ke kamar mandi".

 

"Jangan sungkan mas, mas Azam tidak menggangu Fifah kok, ini sudah menjadi kewajiban Fifah melayani mas Azam" Afifah memberikan senyum tulusnya.

"Terimakasih istrinya mas" Azam membalas senyuman istri nya dengan lembut.

"Sama-sama" dengan cekatan Afifah turun dari ranjang , mengitari ranjang Azam mengambil infusnya dan menuntun sang suami menuju kamar mandi. Afifah menunggu Azam di depan pintu kamar mandi, setelah selesai dengan urusannya, Azam memanggil Afifah untuk membantunya. hubungan Afifah dengan Azam masih sebatas peluk , cium, tidak lebih dari itu jadi untuk menemani Azam di kamar mandi Afifah masih canggung, lagian Azam juga berkata bisa melakukannya sendiri.

Beberapa saat setelah kembali berbaring di ranjang, Afifah menyuapi Azam makan, mengajak ngobrol sesekali Afifah menceritakan tentang dirinya yang merasa rindu dengan anak-anak Azam.

 

"Mas mba Susi dan mba Ismi kok belum datang..??"

 

"Mereka kemarin berangkat ke Singapura, Susi harus kontrol, Ismi menemaninya."

"Apa ada masalah dengan kandungan mba Susi mas..?"

"Susi tidak mengandung IFA, bagaimana Susi bisa mengandung kalau sebenarnya dia..a......"

Azam mengantungkan kalimatnya, sedangkan Afifah menunggu kelanjutan kalimat Azam yang ingin memberitahukan kalo sebenarnya Susi dia, dia kenapa??, ada apa sebenarnya?? sedangkan jelas kemarin dulu Afifah mendengar bahwa Susi positif, namun kalo Azam mengatakan bahwa Susi tidak sedang mengandung lantas apa arti kata positif, selama ini kata itu setau Afifah untuk mengabarkan kabar bahagia, ataupun duka, apa Susi sakit' sesuatu?? namun kenapa seandainya positif yang dialami Susi adalah sebuah penyakit mengapa kemarin mereka bertiga bahagia??.

 

"Mas akan menceritakan semuanya nanti , mas belum siap IFA, mas harap IFA mau sedikit bersabar"

 

Afifah yang sudah sangat penasaran, hanya bisa mendesah kecewa, namun Ia tidak bertanya lebih lanjut, hanya anggukan kepala yang afifah berikan dan pastinya senyum tulusnya.

Azam membalas senyuman istri nya

 

"Kata Dokter besok mas boleh pulang, mas janji akan mencicil bercerita kepada IFA, tapi bisakah IFA berjanji IFA akan tetap disisi mas apapun yang IFA ketahui nanti , bisakah Fifah mempercayai mas, ketika mas menceritakan semua kejadian masalalu mas , mas takut IFA akan meninggalkan mas "

 

Fikiran Afifah berkecamuk, kenapa Azam menyuruhnya untuk berjanji tidak meninggalkan Azam? apa yang sebenarnya Azam sembunyikan, apa Azam seorang..

 

"Dek!" suara Azam menyadarkan Afifah pada pikiran ngelanturnya. "apa IFA mau berjanji akan mempercayai mas dan IFA tidak akan meninggalkan mas?"

Meski ragu namun Afifah tetap mengangguk, sudah menjadi ke putusanya untuk mengetahui segala sesuatu tentang keluarga suaminya, agar nantinya tidak menambah ke salah fahaman, dan Afifah tidak mau memiliki prasangka kepada para saudarinya.

(istri istri suaminya) insyaallah apapun kenyataannya nanti Afifah akan selalu mendampingi Azam, bagaimanapun Azam sekarang adalah suaminya, sebagai makmum Afifah akan mengikuti imam nya, baik buruknya masa lalu Azam adalah kenangan,dan masa sekarang yang harus Afifah jalani, namun demikian Ia tetap mengharapkan agar Azam bisa terbuka kepadanya.

" Bismillah...

baik' mas insyaallah Afifah berjanji akan mempercayai mas Azam dan insyaallah Afifah berjanji akan selalu sisi mas azam." Jawaban Afifah mantap.

Terpopuler

Comments

Dewi Setyowati

Dewi Setyowati

Mestinya jujur sejak awal , tp ini terkesan menutup _ nutupi

2022-12-03

0

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

harus jujurlah sama istri

2022-08-20

0

Erlina Purwanty Moe

Erlina Purwanty Moe

masih panjang nich

2022-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Persiapan.
2 Kenyataan pahit.
3 Rumah besar.
4 Panggilan Baru.
5 Adil.
6 Perhatian.
7 Berbagi itu berat.
8 Rindu.
9 Kecewa.
10 Kecelakaan.
11 Kecewa.
12 Penasaran.
13 Kehilangan.
14 Kenyataan pahit.
15 Flashback.
16 Flashback.
17 Flashback.
18 Kebenaran.
19 Rasa.
20 Tidur bersama.
21 Ciuman.
22 Siap
23 Gangguan
24 Mencoba
25 Indah
26 Penantian
27 Penjelasan
28 Aneh
29 Afifah yang berbeda
30 Khawatir
31 Manja
32 Suami istri unik
33 Bersama Ismi
34 Izin
35 Aneh
36 Ismi
37 Panik
38 Prasangka baik
39 Dua garis
40 Hamil
41 Takut
42 Azam pergi
43 Susi
44 Masalah
45 Abrisam
46 Kegigihan Abrisam
47 Lamaran untuk Ismi
48 Sejuta tanya
49 Talak untuk Ismi
50 Janji Abrisam
51 Naik motor?
52 Bakso
53 Tuntutan
54 Kebahagiaan Ismi
55 Keributan
56 Hati Ismi
57 Talak untuk Susi
58 Rahasia pernikahan Azam
59 Istri satu-satunya
60 Perasaan Abrisam
61 Bertemu Kinan?
62 Tawaran dadakan
63 Tawaran dadakan
64 Senyum
65 Perjalanan Susi
66 Pesanan untuk pengantin baru
67 Kebenaran
68 Natural
69 Susi
70 Lamaran
71 Ketakutan Ismi
72 Salah faham itu sakit
73 Sodara??
74 Penjelasan
75 Sepasang tangan
76 Rasa Rindu?
77 Hasim.
78 POV Hasim 2
79 Hasim' dan isi hatinya.
80 Susi
81 Insiden
82 Pasangan baru
83 Menjadi pria pertama
84 Cerita
85 Indahnya saling cinta
86 Ketanggap basah
87 Kembali kerumah besar
88 Salah paham
89 Kebenaran
90 Pertemuan
91 Sebuah luka
92 Potret
93 Panggilan Baru
94 Kejutan
95 POV Ismi
96 Bicara dari hati ke hati
97 Kebahagiaan Hasim.
98 Tiga keluarga.
99 Intan??.
100 Kebahagiaan Hasim.
101 love you too.
102 Malu.
103 Abrisam dan Ismi.
104 Brondong nya Ismi.
105 Bayi besar
106 Hasim bertemu Azam
107 Hasim dan Susi
108 Kumpul
109 Azam dan Susi
110 Azam dan Hasim
111 Merasa lega
112 Bisikan mesra
113 Pernyataan cinta
114 Hasim pulang
115 Sepi tanpa Susi.
116 Pria Asing.
117 Hasim cemburu.
118 Cemburu.
119 Tak sadarkan diri.
120 Sembuh
121 Kebahagiaan Hasim
122 Melepas Rindu
123 Larangan
124 Ismi dan Abrisam
125 Azam sakit
126 Ketahuan
127 Dukungan istri
128 Maaf
129 Kontraksi
130 Pembukaan lengkap
131 Afifah melahirkan
132 Rencana
133 Bertanya
134 Suara hati Soe Drajat
135 Dia yang muncul
136 Soe Drajat
137 Soe Drajat
138 Galau
139 Tawaran
140 POV Azam
141 Pendonor yang sebenarnya
142 Sebuah wasiat
143 Azam
144 Rencana
145 Pasar malam
146 Masalah dari masa lalu.
147 Sisi lain.
148 Terkejut.
149 Ikut pulang.
150 Kejutan.
151 Apakah malam ini?.
152 Bekas luka.
153 Ending.
154 Exsra part.
155 Exra part 2.
156 Exsra part 3.
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Persiapan.
2
Kenyataan pahit.
3
Rumah besar.
4
Panggilan Baru.
5
Adil.
6
Perhatian.
7
Berbagi itu berat.
8
Rindu.
9
Kecewa.
10
Kecelakaan.
11
Kecewa.
12
Penasaran.
13
Kehilangan.
14
Kenyataan pahit.
15
Flashback.
16
Flashback.
17
Flashback.
18
Kebenaran.
19
Rasa.
20
Tidur bersama.
21
Ciuman.
22
Siap
23
Gangguan
24
Mencoba
25
Indah
26
Penantian
27
Penjelasan
28
Aneh
29
Afifah yang berbeda
30
Khawatir
31
Manja
32
Suami istri unik
33
Bersama Ismi
34
Izin
35
Aneh
36
Ismi
37
Panik
38
Prasangka baik
39
Dua garis
40
Hamil
41
Takut
42
Azam pergi
43
Susi
44
Masalah
45
Abrisam
46
Kegigihan Abrisam
47
Lamaran untuk Ismi
48
Sejuta tanya
49
Talak untuk Ismi
50
Janji Abrisam
51
Naik motor?
52
Bakso
53
Tuntutan
54
Kebahagiaan Ismi
55
Keributan
56
Hati Ismi
57
Talak untuk Susi
58
Rahasia pernikahan Azam
59
Istri satu-satunya
60
Perasaan Abrisam
61
Bertemu Kinan?
62
Tawaran dadakan
63
Tawaran dadakan
64
Senyum
65
Perjalanan Susi
66
Pesanan untuk pengantin baru
67
Kebenaran
68
Natural
69
Susi
70
Lamaran
71
Ketakutan Ismi
72
Salah faham itu sakit
73
Sodara??
74
Penjelasan
75
Sepasang tangan
76
Rasa Rindu?
77
Hasim.
78
POV Hasim 2
79
Hasim' dan isi hatinya.
80
Susi
81
Insiden
82
Pasangan baru
83
Menjadi pria pertama
84
Cerita
85
Indahnya saling cinta
86
Ketanggap basah
87
Kembali kerumah besar
88
Salah paham
89
Kebenaran
90
Pertemuan
91
Sebuah luka
92
Potret
93
Panggilan Baru
94
Kejutan
95
POV Ismi
96
Bicara dari hati ke hati
97
Kebahagiaan Hasim.
98
Tiga keluarga.
99
Intan??.
100
Kebahagiaan Hasim.
101
love you too.
102
Malu.
103
Abrisam dan Ismi.
104
Brondong nya Ismi.
105
Bayi besar
106
Hasim bertemu Azam
107
Hasim dan Susi
108
Kumpul
109
Azam dan Susi
110
Azam dan Hasim
111
Merasa lega
112
Bisikan mesra
113
Pernyataan cinta
114
Hasim pulang
115
Sepi tanpa Susi.
116
Pria Asing.
117
Hasim cemburu.
118
Cemburu.
119
Tak sadarkan diri.
120
Sembuh
121
Kebahagiaan Hasim
122
Melepas Rindu
123
Larangan
124
Ismi dan Abrisam
125
Azam sakit
126
Ketahuan
127
Dukungan istri
128
Maaf
129
Kontraksi
130
Pembukaan lengkap
131
Afifah melahirkan
132
Rencana
133
Bertanya
134
Suara hati Soe Drajat
135
Dia yang muncul
136
Soe Drajat
137
Soe Drajat
138
Galau
139
Tawaran
140
POV Azam
141
Pendonor yang sebenarnya
142
Sebuah wasiat
143
Azam
144
Rencana
145
Pasar malam
146
Masalah dari masa lalu.
147
Sisi lain.
148
Terkejut.
149
Ikut pulang.
150
Kejutan.
151
Apakah malam ini?.
152
Bekas luka.
153
Ending.
154
Exsra part.
155
Exra part 2.
156
Exsra part 3.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!