Cinta Istri Ketiga
Rasanya baru kemarin, Aku diajak ta'aruf, Dengan teman satu profesi guru, ya Aku adalah seorang guru disalah satu sekolah SLB dikota Surabaya.
namun demikian Aku masih ragu untuk melangkah lebih jauh.
dan kini orang tuaku memberikan kabar bahwa aku telah di khitbah seorang pria, kata Ayah, Pria tersebut adalah menantu idaman ibu.
Meski aku hidup dijaman modern ini, lantas tak membuat aku bebas bergaul layaknya teman temanku, bahkan ketika Ayah menanyakan soal laki-laki atau teman hidup, Aku lebih memilih untuk menyerahkan semua pilihan kepada Ayah, aku yakin laki-laki yang di pilihkan orang tuaku pasti Yanng terbaik, karena secara logika mana ada orang tua yang memberikan pilihan buruk pada anak nya .
Setelah satu bulan berlalu, setelah proses khitbah, rencananya Minggu depan adalah hari pernikahan ku. mungkin bagi sebagian orang hari menjelang pernikahan adalah hari sibuk, tapi tidak berlaku denganku, bahkan aku masih melakukan rutinitas sehari-hari seperti pergi mengajar dan lain lain.
Kata orang tuaku, segala sesuatunya sudah disiapkan oleh pihak laki-laki.
Entahlah!! bahkan Aku belum pernah melihat calon suami ku
selalu ku agungkan dalam hati bahwa pilihan orang tuaku adalah yang terbaik.
Aku hanya mendapat informasi bahwa calon suamiku asli orang Bandung dan bernama 'Muhammad Azam.
Tanpa terasa hari ini tepat hari dimana Aku akan menjadi istri orang, Dengan memakai kebaya putih Aku melihat bayangan diriku di depan cermin.
"Cantik!!" suara Ibu membuat bibirku tertarik keatas.
"Anak Ibu cantik sekali!!".
"Makasih Bu!!" jawabku.
Ku beranikan diriku untuk bertanya.
"Bu..apa calon suami ku sudah datang"?
"Sudah".. jawab Ibu, " Apa kamu sudah tidak sabar ingin melihat calon suami mu nak??" goda Ibu dengan senyum jahilnya.
"Ihh apaan sich Bu...!!" seruku dengan menunduk malu.
Pernikahan ku digelar dengan acara sederhana, aku hanya mengundang beberapa teman kerja dan tetangga sekitar, pada dasarnya memang aku tidak menyukai pesta, bagiku pernikahan adalah tujuan hidup, menjadi pribadi baru meraih Ridha Allah, Bukankah tujuan pernikahan adalah menjauhkan dari perbuatan maksiat, menguatkan ibadah sebagai benteng kokoh akhlak manusia, menyempurnakan agama, secara keseluruhan pernikahan adalah, Sunnah yang di dalamnya banyak sekali pahala, Lantas dengan maupun tanpa pesta semua akan sama bukan?? yaa ini menurut pandangan ku.
"Sudah saatnya" kata Ayah, beliau masuk dan memeluk ku. "anak Ayah sudah besar!!" beliau mencium puncak kepala ku.
"Assalamualaikum" ...Rana dan Rani masuk ke kamarku, Rana dan Rani adalah sahabat sekaligus teman diwaktu aku kuliah..." waaaahh cantiknya..!" seru mereka bersamaan.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh" jawab ku, Ibu, Ayah serempak.
"Waaaaaah..Tante siapa ini?? kok aku gak kenal yaa??" goda Rani sambil menoel dagu ku.
"CK, Apaan sih kamu ,bikin GR ajah", ketusku sambil pura-pura merajuk.
Mereka semua serempak tertawa,,
"Uluh-uluh anak Ayah yang sebentar lagi mau melepaskan masa lajang, masak ngambek??".
"Iiih , Ayah, kok Ayah jadi ikut ikutan Rana, Rani godain Aku sich??" keluhku.
"Ayah gak lagi godain anak Ayah, Ayah hanya tidak menyangka, rasanya, baru kemarin Ayah menimang kamu di gendongan Ayah, tapi sebentar lagi Ayah akan memberikan tugas Ayah untuk menjagamu kepada suamimu" ..tiba-tiba Ayah memelukku dan menitihkan air mata.
"Berbahagialah nak, Azam pasti akan menjadi suami yang baik untukmu, satu pesan Ayah yang akur pada saudarimu, mereka sama-sama tanggungjawab Azam, jadilah istri teladan, patuhilah suamimu taati suamimu dalam hal hal yang ma-ruf" nasehat Ayah sebelum mengecup rambutku yang tertutup hijab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Aisyah Nabila
aku mampir thor
2023-08-26
0
Nii
🌬️
2022-09-21
0
Lilis 1
nyimak
2022-08-27
0