Keberangkatan Afifah ke Surabaya di warnai drama dari anak-anak Azam mereka menangis, terlebih Fajar yang sampai memohon kepada sang Ayah agar tidak membawa Bundanya itu ke Surabaya
Namun Afifah dapat menyakinkan bahwa dia berjanji akan sering Vc sama Fajar, seperti yang diucapkan Afifah sebelum ayah mereka datang.
_____________
Kini Azam, Susi, Ismi dan Afifah sudah sampai di rumah kontrakan Afifah, Afifah memang mengontrak rumah kecil minimalis untuk dirinya sendiri, semenjak dia menjadi guru dia sudah terbiasa hidup sendiri. rumah Afifah memang kecil di dalamnya pun tidak terlalu banyak barang,tapi soal kerapian tidak diragukan, Afifah memang tergolong wanita yang suka keberhasilan.
Mereka mengobrol di ruang tamu, sesekali Afifah menceritakan suka dukanya menjadi guru disekolah luar biasa. Begitu juga dengan para istri Azam yang saling menceritakan kegiatan mereka.
Afifah melihat Azam dan kedua istrinya terharu, Azam memperlakukan mereka dengan sangat baik, cara mereka mengobrol sungguh diantara satu dengan yang lain tidak Afifah dapatkan tatapan iri atau pun kecanggungan, mereka bertiga layaknya seorang sahabat yang bernostalgia.
Beberapa saat Afifah pamit ke kamar mandi. kembalinya Afifah dari kamar mandi terdengar suara Susi berbicara sama Azam.
"ZAM Alhamdulillah hasilnya positif".
"Waaaahh Alhamdulillah!! jadi rencana kamu kedepannya bagaimana??" Aku ikut bahagia Sus.(Ismi memeluk Susi)
Azam mengelus tangan Susi, "Alhamdulillah akhirnya"...ucapnya.
Meski samar tapi obrolan mereka masih dapat afifah dengar dengan jelas. POSITIF??. Apa mba Susi sedang mengandung kembali?? sesak rasanya Afifah susah bernafas mendengar istri suaminya hamil, namun Afifah juga mendengar cara bicara Susi sama Azam tanpa embel-embel mas dan juga kenapa Ismi pun seolah merasakan kebahagiaan yang tanpa rekayasa, lantas kenapa cuma dirinya yang merasa sesak bukankah mereka sama-sama madu...?? tiba-tiba tangan Afifah mengelus perut ratanya, bagaimana seandainya dia mengandung apakah Azam, Susi, dan Ismi merasakan kebahagiaan yang sama?? namun kemudian dia kembali kecewa mengingat hubungan antara dia dan Azam baru sampai tahap saling memeluk.
"Mas, Mbak .. !" Afifah pura-pura tidak mendengar obrolan mereka, dia ingin memastikan apakah mereka akan berbagi informasi tentang Susi, berbagi kebahagiaan dengannya.
"Eh kok lamaa??" tanya Azam menyambut tangan Afifah untuk duduk di sebelah dirinya.
"Hehe iya sakit perut" kilah Afifah.
"Sudah selesai menstruasi nya dek..??" tanya Susi.
Afifah melirik Azam, apa mas Azam, menceritakan tentang dirinya pada istri istri nya..?? berarti antara mereka semua saling terbuka, pasti mereka juga akan berbagi kabar kebahagian, perihal tentang suaminya yang akan mendapat anak kembali. batin Afifah
"Sudah mba Fifah masa merahnya paling lama 6hari".
"Oh' kirain masih sakit karena menstruasi, jangan dibiarkan dek, kalau memang terlalu sakit bisa konsultasi ke Dokter!" Ismi ikut menyambung.
Afifah hanya tersenyum dan mengangguk.. kemudian hening, dalam hati Afifah kenapa mereka bertiga tidak segera membuka suara. apakah dia tidak akan diberitahukan perihal kehamilan Susi??
Kenapa rasanya sangat tidak adil, ketika suaminya tidak berbagi kebahagiaan dengan dirinya..
Tiba-tiba Azam menarik tangan Afifah ke pangkuannya hati Afifah sudah sangat bahagia karena Afifah mengira Azam pasti akan memberitahu kalau sebentar lagi dia akan menjadi seorang Ayah lagi.
Namum harapan Afifah sirna ketika Azam mengenggam tangan Afifah dan mengecup kedua punggung tangannya karena dia hendak pamit pulang bersama Ismi dan Susi.
hati Afifah merasa kecewa dengan mereka bertiga, Namun demikian Afifah tetap tersenyum seolah dia sedang baik-baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Dianherlina Siswoyo
maaf mau nanya ini fifah tingga di Surabaya jauh donk sama madunya
2022-08-24
0
Erlina Purwanty Moe
🥲 semangat fifa kayak nya ad crita trsembunyi dibalik deah
2022-01-10
0
Nafiza
masih penuh misteri...
2021-12-31
0