Perhatian.

 

Paginya Azam terpaksa sholat subuh di masjid, Tidak dapat menjadi imam sholat istrinya, karena Afifah lagi kedatangan tamu.

 

Sepulangnya dari masjid Azam mencium bau masakan dari dapur.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh" Afifah tersenyum kepada Azam sambil melanjutkan acara masaknya..

" Lagi ngapain, Dek, IFA.?? " Azam memeluk Afifah dari belakang.

"Buat sarapan, untuk kita"

"Mas Azam ganti baju dulu!. Fifah bau bawang jangan peluk Fifah!!" Afifah sedikit malu karena Azam memeluknya, dia ngak percaya diri, dia belum sempat mandi, tadinya dia hendak sholat subuh, namun pas bangun dia melihat bercak darah di seprai, tamu bulanan datang, akhirnya Afifah tidak jadi berwudhu, setelah Azam bangun dia sibuk membersihkan seprai karena malu, dia sempatkan cuci muka dan gosok gigi lantas sibuk di dapur.

"Tidak dek IFA harum kok" jawab Azam

pipi Afifah merona, siapa yang tidak senang dipuji oleh suami sendiri, namun tiba-tiba dia sedikit kecewa karena kenyataannya bukan cuma dia seorang istri Azam, apa mas Azam memperlakukan istri-istrinya begitu juga??

bolehkah aku serakah?? rasanya aku ingin menjadi istri satu satunya, Astagfirullah apa yang aku pikirkan?, rasa bersalah Afifah karena memiliki pikiran buruk. Bukankah seharusnya Azam memang bersifat adil.. ampuni Fifah ya Allah..

"Lhoh kok malah bengong"

"Eh iya maaf mas' Fifah lagi mikirin kerjaan Fifah di Surabaya!" elak Afifah. Sedangkan Azam hanya mengangguk-anggukan kepala nya.

"Mengajukan cuti berapa hari??"

"1 Minggu mas' apa mas Azam juga cuti kerja??

"Tadinya mas ingin cuti 2 hari tapi karena dek FIFA cuti 1 Minggu, mas juga akan cuti 1 Minggu".

"Loh kok gitu?? Fifah gak keberatan kalo memang mas cuma cuti 2 hari, Fifah nanti bisa ke rumah besar dan menghabiskan waktu cuti Fifah dengan anak-anak kita".

Azam tersenyum. "Tapi mas juga mau menemani waktu cuti IFA. Lagian tidak masalah mas tidak masuk kerja mas masih bisa hendel kerjaan dari rumah"

Afifah kehabisan kata-kata.dia hanya mengangguk dan tersenyum.

Tiba-tiba ponsel Azam berdering

*..........

"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh"

*................

"Baiklah, insyaallah saya akan segera kesana!"

*............

*Saya akan izin pada Afifah dulu..

DEG.

Afifah merasa hatinya gelisah, ada apa?? apakah Azam akan pergi ketempat istrinya yang lain..??

memang tidak bisa di pungkiri Afifah itu masih belum bisa te6rma status nya menjadi istri ketiga.

Dia pernah menonton TV tentang POLIGAMI di Chanel ikan terbang, bagaimana biasanya seorang suami yang nikah lagi istri-istrinya akan saling memprovokasi suaminya agar bisa mendapat perhatian lebih.

 

"Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh" Azam mengakhiri panggilannya.

 

Afifah mendongak menatap suaminya

"Ada apa mas..??"

"Oh ini Susi ingin minta izin kamu, dia ingin ikut mas mengantar kamu ketika hendak kembali ke Surabaya".

"Tapi tadi mas bilang akan segera kesana..??"

"Iya tapi setelah tugas mas sama istri cantik mas selesai". jawab Azam sambil tersenyum.

"Maksudnya..??"

"Iya Susi ingin dijemput ke rumahnya sebelum berangkat ke Surabaya antarin kamu"

"Oh' !!" ada kelegaan di hati Afifah, setidaknya rumah tangganya tidak sedramatis sinetron .

"Dek mas akan keluar sebentar"

 

Nah Kaaaaan!! baru saja merasa lega, sekalinya tidak sesuai dugaan. Afifah nampak memberenggut.

 

Azam mengelus pipi Afifah, "jangan cemberut gitu, mas jemput mbok Yem buat bantu bantu adek, Susi sudah menemukan pengganti mbok Yem, mbok Yem itu adalah asisten rumah tangga yang sudah keluarga mas percaya, apa adek mau ikut??"

Sebenarnya Afifa masih kesel karena Azam akan pergi namun ketika Azam tidak keberatan mengajaknya, hatinya menjadi tersanjung, sepertinya aku terlalu berlebihan harusnya aku percaya pada mas Azam dan lagi pula aku mengetahui bahwa istri-istri mas Azam baik' batin Afifah.

Azam pergi sendirian karena Afifah menolak ikut dengannya, beberapa jam kemudian Azam kembali dengan seorang wanita paruh baya yang dia ingat, wanita itu adalah orang yang membukakan pintu rumah besar.

"Siang nyonya!!" sapa mbok Yem.

Afifah tersenyum," panggil saya Afifah saja mbok"

 

"Eh' maaf nyonya saya tidak biasa' lagian nyonya adalah istri tuan Azam"

 

"Baiklah' terserah mbok Yem saja" Afifah mengalah.

 

Afifah masuk kedalam kamar tidur, dia melihat

Azam yang sedang sibuk dengan leptop di pangkuannya, suaminya itu terlihat begitu serius. Dimata Afifah sendiri Azam terlihat lebih tampan dengan kacamata yang bertengger di hidung mancung nya, Afifah kembali turun kebawah, dia ingin membuatkan coklat hangat untuk Azam.

"Eh nyonya sedang apa??"

"Lagi mau buatkan mas Azam coklat hangat mbok"

 

"Biar mbok buatkan nyonya! Tuan tidak begitu suka dengan coklat panas' Nyonya, Tuan lebih suka minuman dingin!" tambah mbok Yem.

"Oh gituuu.. sayang sekali padahal minuman dingin tidak begitu baik bagi kesehatan. Ngak papa mbok buat yang panas saja, saya mau mas Azam belajar minum yang hangat-hangat, kasian mas Azam kalo gak dibiasakan hidup sehat, beliau banyak tanggung jawab nya mbok! istri banyak, anak banyak, semoga mas Azam selalu diberikan kesehatan sampai tua, sampai anak anak mas Azam bisa melihat Ayah mereka sebagai laki-laki tangguh"

Mbok Yem tersenyum pada majikan barunya, dia bersyukur Tuan nya mendapatkan istri yang baik dan tulus seperti Afifah.

Sedangkan dikamar atas Azam pun tidak kalah bahagianya . Ya dia melihat dan mendengar apa yang di lakukan dan diucapkan Afifah.

Tadinya memang dia fokus bekerja, dia pun melihat Afifah masuk dan memperhatikannya namun kemudian Afifah keluar kembali, tanpa sepengetahuan Afifah sebenarnya semenjak dia memperhatikan Azam , Azam sudah tidak fokus bekerja, dia hanya berusaha terlihat normal seperti sebelum Afifah masuk dan memperhatikannya, melihat Afifah yang keluar kamar Azam mengalihkan laptopnya untuk melihat cctv, ingin tau apa yang Afifah lakukan . dan akhirnya dia bisa melihat dan mendengar sesuatu yang membuatnya merasa memiliki sandaran.

 

Terpopuler

Comments

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

aku gaspolllll dulu bacanya Thor

2022-08-20

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

klo orang sunda asli bahasa nya gak begitu..pasti tau
saya tau berpoligami dibolehkan dlm agama islam tp saya gak suka ada nya dipoligami..maaf sy gak lanjut baca nya..

2022-08-20

0

liuna melia

liuna melia

kaya nya author bukan orang sunda ya

2022-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Persiapan.
2 Kenyataan pahit.
3 Rumah besar.
4 Panggilan Baru.
5 Adil.
6 Perhatian.
7 Berbagi itu berat.
8 Rindu.
9 Kecewa.
10 Kecelakaan.
11 Kecewa.
12 Penasaran.
13 Kehilangan.
14 Kenyataan pahit.
15 Flashback.
16 Flashback.
17 Flashback.
18 Kebenaran.
19 Rasa.
20 Tidur bersama.
21 Ciuman.
22 Siap
23 Gangguan
24 Mencoba
25 Indah
26 Penantian
27 Penjelasan
28 Aneh
29 Afifah yang berbeda
30 Khawatir
31 Manja
32 Suami istri unik
33 Bersama Ismi
34 Izin
35 Aneh
36 Ismi
37 Panik
38 Prasangka baik
39 Dua garis
40 Hamil
41 Takut
42 Azam pergi
43 Susi
44 Masalah
45 Abrisam
46 Kegigihan Abrisam
47 Lamaran untuk Ismi
48 Sejuta tanya
49 Talak untuk Ismi
50 Janji Abrisam
51 Naik motor?
52 Bakso
53 Tuntutan
54 Kebahagiaan Ismi
55 Keributan
56 Hati Ismi
57 Talak untuk Susi
58 Rahasia pernikahan Azam
59 Istri satu-satunya
60 Perasaan Abrisam
61 Bertemu Kinan?
62 Tawaran dadakan
63 Tawaran dadakan
64 Senyum
65 Perjalanan Susi
66 Pesanan untuk pengantin baru
67 Kebenaran
68 Natural
69 Susi
70 Lamaran
71 Ketakutan Ismi
72 Salah faham itu sakit
73 Sodara??
74 Penjelasan
75 Sepasang tangan
76 Rasa Rindu?
77 Hasim.
78 POV Hasim 2
79 Hasim' dan isi hatinya.
80 Susi
81 Insiden
82 Pasangan baru
83 Menjadi pria pertama
84 Cerita
85 Indahnya saling cinta
86 Ketanggap basah
87 Kembali kerumah besar
88 Salah paham
89 Kebenaran
90 Pertemuan
91 Sebuah luka
92 Potret
93 Panggilan Baru
94 Kejutan
95 POV Ismi
96 Bicara dari hati ke hati
97 Kebahagiaan Hasim.
98 Tiga keluarga.
99 Intan??.
100 Kebahagiaan Hasim.
101 love you too.
102 Malu.
103 Abrisam dan Ismi.
104 Brondong nya Ismi.
105 Bayi besar
106 Hasim bertemu Azam
107 Hasim dan Susi
108 Kumpul
109 Azam dan Susi
110 Azam dan Hasim
111 Merasa lega
112 Bisikan mesra
113 Pernyataan cinta
114 Hasim pulang
115 Sepi tanpa Susi.
116 Pria Asing.
117 Hasim cemburu.
118 Cemburu.
119 Tak sadarkan diri.
120 Sembuh
121 Kebahagiaan Hasim
122 Melepas Rindu
123 Larangan
124 Ismi dan Abrisam
125 Azam sakit
126 Ketahuan
127 Dukungan istri
128 Maaf
129 Kontraksi
130 Pembukaan lengkap
131 Afifah melahirkan
132 Rencana
133 Bertanya
134 Suara hati Soe Drajat
135 Dia yang muncul
136 Soe Drajat
137 Soe Drajat
138 Galau
139 Tawaran
140 POV Azam
141 Pendonor yang sebenarnya
142 Sebuah wasiat
143 Azam
144 Rencana
145 Pasar malam
146 Masalah dari masa lalu.
147 Sisi lain.
148 Terkejut.
149 Ikut pulang.
150 Kejutan.
151 Apakah malam ini?.
152 Bekas luka.
153 Ending.
154 Exsra part.
155 Exra part 2.
156 Exsra part 3.
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Persiapan.
2
Kenyataan pahit.
3
Rumah besar.
4
Panggilan Baru.
5
Adil.
6
Perhatian.
7
Berbagi itu berat.
8
Rindu.
9
Kecewa.
10
Kecelakaan.
11
Kecewa.
12
Penasaran.
13
Kehilangan.
14
Kenyataan pahit.
15
Flashback.
16
Flashback.
17
Flashback.
18
Kebenaran.
19
Rasa.
20
Tidur bersama.
21
Ciuman.
22
Siap
23
Gangguan
24
Mencoba
25
Indah
26
Penantian
27
Penjelasan
28
Aneh
29
Afifah yang berbeda
30
Khawatir
31
Manja
32
Suami istri unik
33
Bersama Ismi
34
Izin
35
Aneh
36
Ismi
37
Panik
38
Prasangka baik
39
Dua garis
40
Hamil
41
Takut
42
Azam pergi
43
Susi
44
Masalah
45
Abrisam
46
Kegigihan Abrisam
47
Lamaran untuk Ismi
48
Sejuta tanya
49
Talak untuk Ismi
50
Janji Abrisam
51
Naik motor?
52
Bakso
53
Tuntutan
54
Kebahagiaan Ismi
55
Keributan
56
Hati Ismi
57
Talak untuk Susi
58
Rahasia pernikahan Azam
59
Istri satu-satunya
60
Perasaan Abrisam
61
Bertemu Kinan?
62
Tawaran dadakan
63
Tawaran dadakan
64
Senyum
65
Perjalanan Susi
66
Pesanan untuk pengantin baru
67
Kebenaran
68
Natural
69
Susi
70
Lamaran
71
Ketakutan Ismi
72
Salah faham itu sakit
73
Sodara??
74
Penjelasan
75
Sepasang tangan
76
Rasa Rindu?
77
Hasim.
78
POV Hasim 2
79
Hasim' dan isi hatinya.
80
Susi
81
Insiden
82
Pasangan baru
83
Menjadi pria pertama
84
Cerita
85
Indahnya saling cinta
86
Ketanggap basah
87
Kembali kerumah besar
88
Salah paham
89
Kebenaran
90
Pertemuan
91
Sebuah luka
92
Potret
93
Panggilan Baru
94
Kejutan
95
POV Ismi
96
Bicara dari hati ke hati
97
Kebahagiaan Hasim.
98
Tiga keluarga.
99
Intan??.
100
Kebahagiaan Hasim.
101
love you too.
102
Malu.
103
Abrisam dan Ismi.
104
Brondong nya Ismi.
105
Bayi besar
106
Hasim bertemu Azam
107
Hasim dan Susi
108
Kumpul
109
Azam dan Susi
110
Azam dan Hasim
111
Merasa lega
112
Bisikan mesra
113
Pernyataan cinta
114
Hasim pulang
115
Sepi tanpa Susi.
116
Pria Asing.
117
Hasim cemburu.
118
Cemburu.
119
Tak sadarkan diri.
120
Sembuh
121
Kebahagiaan Hasim
122
Melepas Rindu
123
Larangan
124
Ismi dan Abrisam
125
Azam sakit
126
Ketahuan
127
Dukungan istri
128
Maaf
129
Kontraksi
130
Pembukaan lengkap
131
Afifah melahirkan
132
Rencana
133
Bertanya
134
Suara hati Soe Drajat
135
Dia yang muncul
136
Soe Drajat
137
Soe Drajat
138
Galau
139
Tawaran
140
POV Azam
141
Pendonor yang sebenarnya
142
Sebuah wasiat
143
Azam
144
Rencana
145
Pasar malam
146
Masalah dari masa lalu.
147
Sisi lain.
148
Terkejut.
149
Ikut pulang.
150
Kejutan.
151
Apakah malam ini?.
152
Bekas luka.
153
Ending.
154
Exsra part.
155
Exra part 2.
156
Exsra part 3.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!