Kembali magang

Waktu cuti yang telah diberikan sudah habis, Katrin mulai kembali bekerja di tempat magang. Tiap hari Andi setia antar jemput Katrin dari rumah dan kantor.

“Dik, sudah siap. Ayo berangkat.” Andi sudah berada di rumah Katrin untuk berangkat bersama.

“Sudah kak, ayo.” Katrin bergelayut manja menggandeng tangan Andi. Mereka berdua berjalan ke luar menuju mobil. Andi membukakan pintu mobil untuk Katrin. Di dalam perjalanan nampak dua sejoli saling bercanda dan menceritakan masa kecilnya, tak lama kemudian mereka sampai di parkiran kantor.

Andi membukakan pintu untuk Katrin dan mencium keningnya. “Dik ayo kita masuk ke dalam.” Merekapun berjalan beriringan sambil bersenda gurau.

Sementara Dewi yang memperhatikan keromantisan mereka merasa menyesal dan sakit hati. “Ya Allah ternyata cewek yang sudah bisa mengambil hati kak Andi ternyata Katrin, sahabatku sendiri. Apa yang harus aku lakukan?” Dewi menghentikan langkahnya dan duduk di bangku kosong taman kantor sambil meneteskan air matanya.

“Dik, ini saputangan, hapus air mata kamu, masa kamu mau bekerja dengan keadaan seperti ini.” Toni tiba-tiba muncul duduk di sebelahnya dan memberikan saputangannya kepada Dewi.

“Terimakasih. Maaf aku terbawa emosi.” Dewi menghela napasnya seolah melepaskan beban masalahnya yang terlalu berat.

“Cinta itu tidak boleh dipaksa, bertepuk sebelah tangan itu akan menyakitkan jadi lebih baik dicintai daripada mencintai.” Toni sok puitis sambil duduk di sebelah Dewi.

“Kakak sih tidak merasakan, sakitnya tuh disini.” Dewi menunjuk dadanya.

“Sudahlah dik, ayo kita masuk ke dalam. Kakak siap kok menemani kamu dalam keadaan bagaimanapun.” Toni berdiri dari duduknya dan beranjak pergi meninggalkan Dewi.

“Tunggu kak, aku ikut kita masuk ke dalam kantor.” Dewi mengikuti Toni dari belakang sementara Toni nampak tersenyum puas.

Setelah masuk ruangan, Dewi menempati meja kerjanya, sedangkan toni masuk ruangan di mana ada Andi dan Katrin.

“Pagi..., pak.” Toni menyapa Andi sambil menuju tempat duduknya. Toni nampak ceria dan tersenyum.

“Kayaknya ada pangeran katak yang sudah menemukan jodohnya tuh?” goda Andi sambil melirik Toni.

“Ya, memang situ doang yang sudah dapet jodoh?” Toni menatap Andi kemudian bergantian menatap Katrin sehingga membuat Andi marah.

“Katanya sudah dapet juga, tapi kenapa mata masih suka melihat milik orang lain. Jaga itu mata ya, jangan sampai keluar dai tempatnya,” ancam Andi sambil menatap tajam ke Toni.

“Helo..., bos, kalau cemburu jangan berlebihan. Bener-bener bos keterlaluan bucin nya, dik Katrin memangnya kamu apakan pak Andi?” tanya Toni menatap Katrin.

“Nggak kok kak, aku nggak ngapa-ngapain dia, paling hanya kasih senyuman dengan bumbu-bumbu cinta dan diaduk dengan bumbu asmara," jawab Katrin melirik Andi.

“Dasar pasangan somplak," gerutu Toni sambil kembali mengetik laporan yang ada di meja kerjanya. Andi dan Katrin saling pandang kemudian tersenyum bersama.

“Makanya Ton, buruan cari pasangan nanti keburu kehabisan stock. Cewek itu dikejar jangan ditunggu, mana ada cewek menyatakan perasaannya lebih dulu.” Andi menjelaskan kepada Toni yang nampak serius mendengar wejangan Andi.

“Pak Andi memangnya suka ngejar-ngejar dik Katrin ya?” tanya Toni menatap Katrin. Katrin yang ditanya seperti itu hanya tersipu malu tidak menjawab pertanyaan Toni.

“Kalau itu aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku langsung tembak dia dan tak pernah aku lepaskan dan tidak pakai lama.” Andi terkekeh memandang Katrin.

“Apa an sih kak, dasar Arogant. Kalau dia sih suka ngancam kak," jawab Katrin sambil melotot ke arah Andi.

“Pagi... pak.” Tiba-tiba pak Broto masuk dalam ruangan Andi.

“Pagi juga pak Broto, ada apa pak, silahkan duduk di sini.” Andi menunjuk kursi yang ada di depannya.

“Ini pak, dapat intruksi dari Bapak Kepala Dinas untuk segera melaksanakan operasi razia PKL di lingkungan alun-alun pak, dan bapak dimohon untuk memimpin pasukan, jelas pak Broto.

“Pelaksanaan kapan? Dan jam berapa?” Andi menanyakan kejelasan pelaksanaannya sambil menutup pekerjaannya.

“Hari ini pak..., jam 10 harus segera dilaksanakan pak," jelas pak Broto.

“Ok, Ton...kita siapkan pasukan, dan juga mobil, untuk anak magang, kalau mau mengikuti diperbolehkan, tapi untuk Katrin di kantor saja. Kamu belum sepenuhnya sembuh.” Andi memberi instruksi kepada Toni dan Katrin.”

“Siap pak, akan kami laksanakan.” Toni berdiri dan melangkah pergi utuk menyiapkan pasukan serta akomodasinya.

“Maaf pak, saya terus ngapain di kantor? Saya kan juga ingin ngikut cari pengalaman untuk melakukan razia.” Katrin memanyunkan bibirnya.

“Kamu di Kantor saja, harus nurut sama atasan. Ingat kondisi kamu belum sembuh.” Andi berkata tegas sama Katrin. Katrin nampak cemberut tidak puas.

“Dasar Arogant, suka seenaknya, padahal itu pengalaman yang menyenangkan," gumam Katrin sambil komat-kamit mulutnya.

“Katrin jaga mulutmu, apa mau aku hukum,” kata Andi, sehingga membuat Katrin diam. Hukum menurut Andi pasti akan membuat malu Katrin di depan pak Toni dan pak Broto. Sudah dipastikan nanti bibirnya dower terima hukuman dari Andi.

“Ok, aku tetap di Kantor.” Katrin Kesal sambil geloyor pergi melangkah ke luar ruangan.

“Katrin Sanjaya, kamu mau kemana. Jaga sikap kamu.” Andi berdiri dan menarik tangan Katrin.

“Ah…bruk," teriak Katrin tubuhnya hampir jatuh, dengan sigap Andi memeluknya sehingga tubuhnya menabrak tubuh bidang Andi.

“Alamak, bener-bener pak Andi memacu jiwa jomblo ku untuk segera dapat pasangan," kata Toni spontan.

“Dasar, anak muda sekarang tidak tahu tempat," umpat pak Broto meninggalkan ruangan Andi sambil tersenyum sendiri.

“Ada apa pak, kok senyum-senyum sendiri," tanya Anita yang mengetahui hal aneh pada diri pak Broto.

“Itu nak ada pangeran somplak terjerat cinta Cinderella dari kampus," jawab pak Broto sekenanya.

“Ha…ha…. Ada-ada saja bapak ini. Pasti bapak lihat kelakuan pak Andi yang Aneh ya?” tanya Anita.

“Iya nak, jadi ingat waktu bapak masih muda. Dulu ketemu istri saya karena saya salah tangkap waktu razia.” Pak broto mengingat jaman dulu.

“Wah, berarti sudah kebiasaan bapak dong, salah tangkap orang.” Sindir Anita yang mengingat cerita Katrin jadi sasaran pak Broto yang salah tangkap.

“Gak..., juga nak.” Itu beda nak, Bapak yang tangkap eh si bos yang ketiban enak," ucap pak Broto sambil ketawa terbahak-bahak.

“Hem….kalian membicarakan saya ya?" tanya Andi yang keluar ruangan diikuti oleh Toni.

“Gak...kok pak.” Kita hanya mengingat kenangan pak Broto yang salah tangkap orang,” canda Anita.

“Ayo..., semua siap-siap untuk berangkat. Anita dan Dewi kamu harus mengikuti, dan catat semua kegiatan hari ini dan buat laporannya!” Perintah Andi tegas.

“Siap pak, laksanakan," jawab Anita dan Dewi.

“Pak Katrin ikut tidak?” tanya Dewi memastikan, sehingga dia bisa melancarkan aksinya untuk menarik simpati Andi.

“Tidak, dia di kantor saja, karena belum sembuh betul," jawab Andi dengan wajah datarnya.

“Yes, kesempatan aku bisa berdekatan dengan kak Andi," gumam Dewi.

“Pletak...,” Anita memukul kepala Dewi dengan bolpoint yang dia bawa kemudian berbisik ke daun telinga Dewi.

“Jangan harap kamu bisa mengusik kebahagiaan Katrin dengan pak Andi," ancam Anita kepada sahabatnya.

“Apa an sih Nit..., sok pahlawan.” Dewi tak kalah sengit membalas ancaman Anita.

“Ayo semuanya berangkat, semua akomodasi sudah siap termasuk kendaran patroli sudah siap," kata Toni tiba-tiba muncul mencairkan suasana antara Anita dan Dewi.

🍁🍁🍁

Terimakasih, para pembaca, silahkan kasih komen dan like nya biar kami, semangat menulis dan segera update kembali dengan kisah yang lebih seru.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

🤍

🤍

Boom like 👍👍

2021-09-11

1

💐 𝕭𝖚𝖓𝖉𝖆 𝕾𝖚𝖘𝖎

💐 𝕭𝖚𝖓𝖉𝖆 𝕾𝖚𝖘𝖎

semakin penasaran dengan cerita selanjutnya 🥰🥰🥰

2021-08-13

1

Dede Sulastri

Dede Sulastri

seru deh mereka kompak

2021-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 Gelisah
2 Pengkianatan
3 Putus Asa
4 Tragedi
5 Cemas
6 Penyesalan Leo
7 Ingat kamu
8 Mengejutkan
9 Terciduk
10 Kencan pertama
11 Kebetulan
12 Petaka yang indah
13 Bertemu camer
14 Pertama magang
15 Kecelakaan
16 Arga dan Anita
17 Janji Andi
18 Dokter Alex
19 Ancaman Tora
20 Kembali magang
21 Salah Target
22 Liburan
23 Lamaran Andi
24 Bayangan Masa Lalu
25 Luluh
26 Mabuk Cinta
27 Calon Menantu Bunda
28 Terpesona
29 Ancaman
30 Cemburu
31 Razia Gepeng
32 Ingin Cucu
33 Perpisahan
34 Pernikahan Tora dan Widya
35 Beringin Kembar
36 Sun Set
37 Rencana Pesta
38 Keluarga Andi
39 Kejutan
40 Terjerat Kasus
41 Cemas
42 Bukti
43 Bebas
44 Melepas Rindu
45 Bertemu Leo
46 Warisan Leluhur Bunda Clara
47 Ungkapan Hati Leo
48 Terakhir Magang
49 Ibra
50 Pesta
51 Bunda Clara dan Bunda Ajeng
52 Menjemput Arga
53 Alexa
54 Perasaan Pak Irfan
55 Penentuan Hari Pernikahan
56 Group Rempong
57 Curahan Hati Toni
58 Luluh
59 Paket Pernikahan
60 Persiapan Pernikahan.
61 Ijab Kabul
62 Gagal Total
63 Panik
64 Pesta Pernikahan
65 Malam Pertama
66 Pindah Rumah
67 Tidak Peka
68 Hamil
69 Salah Paham
70 Hasil USG
71 Heboh
72 Arga Lamaran
73 Buah Delima
74 Telon-telon
75 Test Calon Ibu Persit
76 Merajuk
77 Berangkat KKN
78 Kejutan Untuk Geng Rempong.
79 Kangen
80 Cerita Bima
81 Tujuh Bulan
82 Disekap
83 Prustasi
84 Penyergapan
85 Pulang
86 Vaksin
87 Ketty dan Katan
88 Devan Family
89 Gara-gara Om Arga
90 Tak Terduga
91 Surat Cinta Misterius
92 Nonton
93 Larangan
94 Ulang Tahun
95 Ancaman
96 Perasaan Devan
97 Backstreet
98 Pepisahan
99 Cowok Aneh
100 Janji Devan
101 Setelah Setahun
102 Tidak ada Kepastian
103 Brian
104 Dekat
105 Mirip
106 Pengorbanan
107 Tidak Ada Kabar
108 Berjodoh
109 Berharap
110 Merasa Bersalah
111 Ujian Akhir
112 Kedatangan Bunda
113 Hadiah Wisuda
114 Pulang
115 Ketahuan
116 Hancur
117 Brian The best
118 Interview
119 Tunangan
120 Berangkat Kerja
121 Semakin cinta
122 Damai
123 Buru-buru
124 Perhatian Calon Mertua
125 Hampir Dekat
126 Hari H
127 Bahagia
128 Anugerah Terindah
129 The End
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Gelisah
2
Pengkianatan
3
Putus Asa
4
Tragedi
5
Cemas
6
Penyesalan Leo
7
Ingat kamu
8
Mengejutkan
9
Terciduk
10
Kencan pertama
11
Kebetulan
12
Petaka yang indah
13
Bertemu camer
14
Pertama magang
15
Kecelakaan
16
Arga dan Anita
17
Janji Andi
18
Dokter Alex
19
Ancaman Tora
20
Kembali magang
21
Salah Target
22
Liburan
23
Lamaran Andi
24
Bayangan Masa Lalu
25
Luluh
26
Mabuk Cinta
27
Calon Menantu Bunda
28
Terpesona
29
Ancaman
30
Cemburu
31
Razia Gepeng
32
Ingin Cucu
33
Perpisahan
34
Pernikahan Tora dan Widya
35
Beringin Kembar
36
Sun Set
37
Rencana Pesta
38
Keluarga Andi
39
Kejutan
40
Terjerat Kasus
41
Cemas
42
Bukti
43
Bebas
44
Melepas Rindu
45
Bertemu Leo
46
Warisan Leluhur Bunda Clara
47
Ungkapan Hati Leo
48
Terakhir Magang
49
Ibra
50
Pesta
51
Bunda Clara dan Bunda Ajeng
52
Menjemput Arga
53
Alexa
54
Perasaan Pak Irfan
55
Penentuan Hari Pernikahan
56
Group Rempong
57
Curahan Hati Toni
58
Luluh
59
Paket Pernikahan
60
Persiapan Pernikahan.
61
Ijab Kabul
62
Gagal Total
63
Panik
64
Pesta Pernikahan
65
Malam Pertama
66
Pindah Rumah
67
Tidak Peka
68
Hamil
69
Salah Paham
70
Hasil USG
71
Heboh
72
Arga Lamaran
73
Buah Delima
74
Telon-telon
75
Test Calon Ibu Persit
76
Merajuk
77
Berangkat KKN
78
Kejutan Untuk Geng Rempong.
79
Kangen
80
Cerita Bima
81
Tujuh Bulan
82
Disekap
83
Prustasi
84
Penyergapan
85
Pulang
86
Vaksin
87
Ketty dan Katan
88
Devan Family
89
Gara-gara Om Arga
90
Tak Terduga
91
Surat Cinta Misterius
92
Nonton
93
Larangan
94
Ulang Tahun
95
Ancaman
96
Perasaan Devan
97
Backstreet
98
Pepisahan
99
Cowok Aneh
100
Janji Devan
101
Setelah Setahun
102
Tidak ada Kepastian
103
Brian
104
Dekat
105
Mirip
106
Pengorbanan
107
Tidak Ada Kabar
108
Berjodoh
109
Berharap
110
Merasa Bersalah
111
Ujian Akhir
112
Kedatangan Bunda
113
Hadiah Wisuda
114
Pulang
115
Ketahuan
116
Hancur
117
Brian The best
118
Interview
119
Tunangan
120
Berangkat Kerja
121
Semakin cinta
122
Damai
123
Buru-buru
124
Perhatian Calon Mertua
125
Hampir Dekat
126
Hari H
127
Bahagia
128
Anugerah Terindah
129
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!