Mengejutkan

Waktu pun trus berganti hingga esok hari di “Center Bugar Club dan Resto” Andi bersama Doni melakukan kegiatan fitness. Tak berapa lama sambil melakukan gerakan dengan alat fitness Andi memulai pembicaraan. “Doni, tolong cari informasi tentang Katrin! Aku semalam dibuatnya tidak bisa tidur, semua isi kepalaku ada dia.” Perintah Andi dengan muka datarnya.

“Ok, bos. Wah si bos bener-bener mabuk cinta ya!” jawab Doni.

“Tutup mulutmu, laksanakan perintah nanti akan aku naikan gajimu 20%.” Bentak Andi sambil menggerak-gerakkan tangannya menarik beban.

“Siap Bos. Beres, besok sore informasi yang dibutuhkan oleh bos di jamin sudah ada di meja kerjanya Bos.” Doni tersenyum, karena pikirannya sudah membayangkan hadiah yang diterima dari bosnya.

“Lumayan gajiku akan bertambah, cicilan mobil ku tentunya akan lancar.”

Andi yang merasa capek karena keringat sudah membanjiri tubuhnya dan hendak berdiri untuk istirahat, tiba-tiba dari arah depan ada seorang gadis jatuh menimpa dirinya. “Bruk….ah” teriak sang gadis.

Andi dengan spontan memeluk tubuh gadis itu. Dan bibir mereka pun saling bersentuhan.

Sebelum terjatuh ternyata gadis itu berbincang-bincang dengan temennya dan tak sengaja menginjak tali sepatunya yang terlepas.

“Kamu telah mencuri ciuman pertamaku. Menyebalkan!” Gadis itu kembali berteriak sambil menghapus jejak di bibirnya dengan tangannya.

“Hai gadis bukannya kamu sengaja menjatuhkan dirimu, agar kamu bisa merasakan di peluk diriku yang tampan ini.” Teriak Andi tak mau mengalah hingga akhirnya mereka merenggangkan pelukannya.

“Kau….kau.” ucap mereka bersama, secara serentak dan spontan.Katrin semakin malu, dan wajahnya nampak memerah menahan malu.

“Hai Katrin, sampai ketemu lagi untuk yang kedua kalinya. Berarti kita berjodoh dong?” Sapa Andi dengan senyum penuh arti.

“Kak, jangan harap ya, meskipun kita sering ketemu belum tentu kita berjodoh. Ingat kita belum saling mengenal, norak banget," ungkap Katrin kesal.

“O, kalau sudah saling mengenal, boleh nih pacaran trus menikah?” goda Andi hingga membuat Katrin tambah kesal.

“Kakak kenapa sih selalu saja menyebalkan," gerutu katrin

“Menyebalkan? Tapi kamu suka kan?” Seloroh Andi semakin gemas menggoda Katrin.

“Ayo kita pergi dari sini. Lama-lama kita bisa gila menerima ocehannya," ajak Katrin sambil menggandeng tangan Anita.

“Dik, awas lo gila beneran lo sama cintanya kakak. Andi masih menggoda Katrin. Katrin berlalu meninggalkan Andi sambil komat-kamit mulutnya mengungkapkan sesuatu yang tidak jelas.

Andi yang melihat tingkah Katrin, senyam-senyum tidak jelas sambil melamun kan sesuatu. “Tambah cakep juga kalau lagi marah. Tunggu aku ya dik sebentar lagi kita ke penghulu.”

“Bos dapat rezeki nomplok nih, pagi-pagi sudah dapat ciuman dari gadis sang pujaan hati.” Seloroh Doni membuyarkan lamunan Andi.

“Iya dong, ini berarti nasib baik ada di pihak aku. Dan aku pastikan dalam waktu seminggu dia sudah jadi kekasihku.

“Ingat perintahku, kau percepat cari informasi tentang dia. Dan jangan pakai lama” Andi mengulang lagi perintahnya.

“Siap Bos.” jawab Doni.

Kemudian mereka berdua berjalan menuju ruang ganti. Setelah membersihkan diri dan mengganti baju, mereka memutuskan diri untuk sarapan di dalam resto yang ada di club fitness.

“Ayo, sarapan!” Ajak Andi.

Di sudut ruangan resto tampak Katrin dan Sandra menyantap sarapan yang mereka pesan.

“Gila, Rin, bukannya kakak yang kau tabrak itu cowok yang mengantarkan kamu ke kampus kemarin?" tanya Anita.

“Iya, aku malu setiap ketemu dirinya. Aku selalu teringat kejadian di jembatan itu. Aku begitu bodohnya mau mengakhiri hidup ku hanya karena kak Leo. Dia pasti punya pandangan yang aneh-aneh tentang aku. Mungkin dia beranggapan aku sudah tidak suci lagi.” Katrin mengungkapkan isi hatinya yang disertai dengan desahan yang begitu panjang.

“O….karena itu kamu ketus sama dia? Aku rasa kakak itu tidak sepicik itu. Dan aku lihat dari sorot matanya dia benar-benar tulus mencintai mu.” Anita mengungkapkan pendapatnya.

“Sudahlah, ayo kita lanjutkan makan dan segera pulang.” Aku mau ke butik bunda ada sesuatu yang harus aku kerjakan.

Kemudian mereka mengakhiri acara makanya. Di pintu mereka berpapasan dengan Andi dan Doni yang hendak masuk ke resto untuk sarapan.

“Kok sudah pulang, padahal kakak mau makan juga lo ditemani sama adinda ku tersayang.” Ucap andi dengan penuh percaya diri.

“Kakak nyebelin deh, siapa yang mau makan sama kakak.” Katrin memonyongkan bibirnya dengan kesal.

“Dik bibirnya jangan dimonyongkan begitu, nanti aku cium lo.” Goda Andi dengan senyum devilnya.

“Wah kelihatanya si bos kesambet cinta, nggak malu-malu menggoda nona Katrin di muka umum. Bener-bener cinta sudah merubah bos si muka datar dan dingin.” Doni cengar-cengir melihat bosnya.

Katrin mukanya memerah menahan malu. Dia langsung menyeret tangan Anita untuk pergi meninggalkan area “Center Bugar Club dan Resto”

“Dasar manusia Gila.” Umpat Katrin sambil membuka pintu mobilnya.

“Tapi kamu suka kan? Dia cakep dan macho lo, idaman semua wanita.” Goda Anita.

“Macho dari mananya, wong nyebelin banget.” Jawab Katrin. Lain di mulut lain di hati. Dari hatinya terdalam Katrin merasakan dirinya telah jatuh cinta.

“Memang si kunyuk jelek itu cakep dan macho. Badan dan bodinya atletis banget apalagi bau badannya yang habis olahraga tadi bisa membuatku merasakan pesona yang memicu jantungku untuk berdetak begitu kencang.” Katrin tersenyum mengingat kembali waktu dia jatuh menabrak Andi.

🍁🍁Butik Bunda🍁🍁

Setelah pulang dari tempat fitness, Katrin berpisah dengan Anita menuju ke butik Bunda Ajeng. Jarak butik dengan tempat fitness tidak begitu jauh. Setelah 15 menit Katrin sampai di butik bunda. Katrin mencari tempat parkir untuk si merah kendaraannya.

Tak lama kemudian Katrin masuk ke butik, katrin mencari bundanya di ruang kerja. "Assalamualaikum, bunda.”

“Waalaikumsalam, sini nak, bunda kenalin sama temennya bunda kuliah dulu.” Sahut bunda Ajeng.

Katrin pun masuk bersalaman dan mencium tangan bunda dan temennya bunda bergantian. “ Selamat siang tante?”

“Siang nak, kamu cantik sekali sayang, mau ya jadi anak mantu tante. Nanti tante kenalin sama anaknya tante. Anaknya tante cakep lo sayang?” Ucap temennya bunda Ajeng yang sudah jatuh hati sama Katrin pada pandangan pertama.

“Maaf tante, Katrin ingin fokus menyelesaikan kuliah dulu. Sebentar lagi ini sudah magang dan dilanjutkan skripsi.” Katrin pun berkata dengan sopan.

“Nak, itu bisa diatur sayang, meskipun menikah kamu bisa kok melanjutkan kuliah.” Sahut temennya bunda Ajeng dengan percaya dirinya seolah Katrin memang jadi anak menantunya.

“Terimakasih tante, maaf Katrin belum ingin menikah dulu.” Jawab Katrin sambil menundukkan kepalnya karena tidak tega menatap dan menyakiti temen bundanya.

“Ah sudahlah nak kamu pergi sana ke gudang untuk ngecek persediaan kita. Tolong kamu carikan tunik kerja model dan motif seperti ini sebanyak 80 potong. Ini bunda Clara mau borong untuk ibu-ibu anggota Persit binaannya.” Perintah bunda Ajeng untuk menghilangkan kecanggungan antara putrinya dan temannya.

Katrin kemudian permisi pamit menuju Gudang belakang tempat menaruh persediaan baju yang di jual di Butik.

“Sudahlah jeng Clara, kasihan Katrin janganlah langsung kau todong dengan pertanyaan seperti itu. Dia masih memulihkan rasa sakit hatinya, karena sebenarnya anak ku baru saja patah hati. Kekasihnya yang rencananya habis wisuda mau melangsungkan pernikahannya ternyata selingkuh dengan temennya.” Bunda Ajeng menjelaskan sama bunda Clara supaya tidak memaksa Katrin lagi.

“Waduh jeng, kok ada ya lelaki bodoh seperti itu, padahal Katrin kan cantik. Dan soal , bibit, bebet, dan bobot dijamin 100% baguslah? Putrinya jeng Ajeng sih, pasti tidak diragukan.” Bunda Clara pun memuji-muji Katrin dan bundanya.

“Ah, bisa saja jeng Clara ini, terimakasih jeng pujiannya.” Sahut bunda Ajeng malu karena mendapat pujian yang terlalu berlebihan.

Tak lama kemudian Katrin datang dan melaporkan hasil pencariannya yang ada di Gudang belakang. “Maaf bunda stock yang ada di belakang tinggal 60 unit jadi masih kurang bunda.”

“Gimana jeng, nunggu seminggu lagi bisa kan? Nanti biar di antar Katrin ke rumahnya jeng Clara.” Ucap bunda Ajeng menyakinkan bunda Clara.

“Nggak masalah jeng, itu masih dipakai untuk kegiatan baksos sekitar 2 minggu lagi. Ini uang mukanya jeng, kurangnya nanti saya berikan ke nak Katrin waktu mengantar baju tunik nya.” Jawab bunda Clara.

“Jeng, alamat rumah masih sama kan, alamat rumah dulu, yang sering aku kunjungi dengan suamiku.” Tanya bunda Ajeng.

“Betul jeng, aku dan mas Broto tidak akan pindah rumah jeng. Kami berniat menghabiskan sisa waktu kami setelah pensiun di rumah itu.” Jawab bunda Clara kemudian beranjak dari duduknya hendak pamitan.

“Terimakasih ya jeng atas pesanannya, sering-sering datang kemari jeng. Pokoknya pelayanan dan kualitas butik kami dijamin tidak mengecewakan Bunda Clara.” Bunda Ajeng kembali mempromosikan butiknya.

“Nak bunda pulang ya, jaga hati kamu untuk anak tante,” Bunda Clara memeluk Katrin dengan percaya diri kalau Katrin akan menjadi jodoh Putranya.

“Eh…..iya tante.” Jawab Katrin dengan bingung dan gugup. “Ini tante Clara kok begitu ya, waduh aku kok merasa sepeti harus mempertanggungjawabkan kesanggupanku. Ah, terserah banget yang penting aku iya kan aja, urusan ke depannya dipikir Belakang.” Katrin merasa gelisah yang tidak lepas dari pengamatan bunda Ajeng.

“Sudah lah nak jangan dipikirkan. Memang begitu tante Clara suka nyeplos kalau ngomong nggak ada remnya.” Bunda Ajeng pun mengelus kepala anaknya dengan kasih sayang.

“Selamat malam untuk pembaca semuanya. Jangan lupa setelah membaca like dan komennya.! Kritik dan saran kami harapkan untuk membangun kesempurnaan tulisan kami. Terimakasih.💕💕💕💕

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***