Ancaman Tora

Setelah sepekan rawat inap di rumah sakit Katrin diperbolehkan pulang ke rumah. Andi terlihat sangat sibuk mengurus kepulangan Katrin. “Tante, untuk administrasi biar saya yang mengurusnya," kata Andi.

“Ya, nak. Terimakasih," sahut bunda Ajeng sambil mengemasi semua perlengkapan dan baju Katrin.

Tak lama kemudian, Andi kembali dari bagian administrasi. “Dik, ayo kita pulang, semuanya sudah beres.” Andi berjalan mendekati Katrin.

Katrin turun dari ranjang rumah sakit, kemudian Andi menggandengnya ke luar ruangan. “Kak, aku masih sedikit lemas kak.” Kata Katrin manja.

“Ya sudah sini aku gendong.” Andi agak menurunkan punggungnya, kemudian Katrin naik ke punggung Andi. Tangan Katrin sebelah kanan bergelayut manja memegang leher Andi, sementara tangan kirinya masih dalam perawatan. Bunda Ajeng memperhatikan sepasang kekasih dengan tersenyum.

“Katrin, jaga sikapmu nak. Kasihan nak Andi, capek nak.” Kata bunda Ajeng.

“Tidak, kok bunda. Biasa kok. Kasihan dik Katrin kalau jalan terlalu jauh.” Sahut Andi menyakinkan bunda Ajeng.

“Wah, calon suami idaman nak, semoga kamu bisa membahagiakan anak bunda,” Jawab Bunda Ajeng.

“Dik ayo turun, kita sudah sampai.” Andi menurunkan Katrin di samping mobilnya yang terparkir di halaman rumah sakit. Andi membukakan pintu untuk Katrin dan bunda Ajeng. Tak lama kemudian mereka meninggalkan rumah sakit menuju rumah Katrin.

Di dalam mobil Katrin memulai pembicaraan. “Kak, aku besok ingin kembali kerja di tempat magang ya?” tanya Katrin.

“Dik, tunggu dua hari lagi saja biar kamu pulih betul. Ini tadi sama dokternya masih dikasih cuti dua hari.” Jelas Andi memegang tangan Katrin.

“Tapi aku bosen kak, di pembaringan terus.” Aku ingin suasana baru.

“Dik, nanti setelah pulang magang biar Anita menemanimu di rumah. Aku waktu istirahat juga bisa main ke rumah melihat kamu.” Andi memahami perasaan Katrin.

“Iya, nak. Kamu jangan aneh-aneh dulu, biarkan kondisimu pulih.” Bunda Ajeng menyakinkan Katrin.

Tak lama kemudian mobil sampai di halaman rumah Katrin, mereka bertiga turun dari mobil. Dari dalam rumah keluarlah sosok pemuda yang seumuran dengan Andi.

“Kakak, kapan pulang? Katrin langsung memeluk kakaknya.

“Barusan dik, maaf aku baru bisa pulang. Bagaimana keadaanmu dik?” tanya Tora kakaknya Katrin.

“Alhamdulilah sudah membaik kak. Kak kenalkan kak Andi.” Katrin memperkenalkan Andi ke kakaknya.

“Hai, sobat, bagaimana kabarnya, sudah 2 tahun kita tidak berjumpa” Tanya Tora kakaknya Katrin memeluk Andi.

“Alhamdulilah baik bro, dunia memang sempit bro sesempit daun kelor.” Jawab Andi tertawa bersama-sama dengan Tora.

"Kakak kenal sama kak Andi?" tanya Katrin sambil bergelayut manja dengan Tora.

"Kenal dong dik, kita dulu satu mes dan satu angkatan waktu di kampus." sahut Tora mengelus bahu Katrin.

“Nak, ayo ngobrolnya lanjut di dalam saja.” Bunda Ajeng mengajak mereka untuk masuk ke dalam rumah.

“Ayo kita duduk di taman belakang saja sambil main catur.” Ajak Tora.

“Kak, aku gimana kak, gendong. Aku masih sakit kak.” Katrin merajuk sama kakaknya dan Andi kekasihnya.

“Dik, kamu itu kebiasaan dik, manjanya minta ampun.” Tora mengelus-ngelus kepala Katrin.

“Sini naik ke punggung kakak.” Tora membungkukkan tubuhnya untuk menggendong Katrin.

“Andi, kamu harus sabar menghadapi adikku, dia manja banget karena dari kecil selalu dimanjakan oleh almarhum ayah.” Kata Tora.

“Ih…kakak apaan sih kak. Kan aku manjanya sama kakak doang….ditambah sama kak Andi.” Katrin tersenyum simpul.

Andi mengikuti mereka membawa barang-barang Katrin masuk ke kamar Katrin.

“Udah dik, kamu tidur dulu. Aku mau turun sama Andi bermain catur di taman belakang dekat kolam renang.” Tora keluar ruangan disusul oleh Andi menuju taman belakang.

Di taman belakang mereka duduk berhadapan sambil memainkan permainan catur. Tora memulai pembicaraan.

“Bro, aku titip jaga adikku ya, janganlah kau sakiti dia. Kalau kau menyakitinya aku tak segan-segan untuk membunuhmu.” Ancam Tora.

“Gila apa bro, aku dari pertama sudah jatuh cinta sama adik kamu, mana mungkin aku menyakitinya.” Sahut Andi.

“Ok, aku perlu bukti bro, bukan janji.” Kata Tora serius.

“Nggak nyangka ya kamu akan jadi kakak ipar ku. Gimana hubungan kamu dengan Widya?”

“Kami baik-baik saja. Aku akan meresmikan hubunganku 2 bulan lagi. Biar tidak keduluan sama kamu bro. Jangan lupa kamu datang ya” Jelas Tora.

“Siap bro, akan aku usahakan.” Balas Andi.

Tidak terasa mereka berdua berbincang-bincang dan bersenda gurau sambil bermain catur sampai waktu adzan luhur berkumandang. Bunda Ajeng menghampiri mereka. “Nak ayo sholat, setelah itu makan siang.” Perintah bunda Ajeng.

Setelah melaksanakan sholat berjamaah mereka makan siang. “ Mbok non Katrin mana?” tanya bunda Ajeng.

“Non, gak mau turun nyonya, katanya gak mau makan, masih kenyang.” Kata si mbok.

“Kebiasaan ini anak kalau makan susah banget, padahal harus minum obat.” Bunda Ajeng ngomel-ngomel.

“Sudahlah bunda, kalau diperbolehkan biar Andi saja yang mengantar makanannya ke atas.” Jawab Andi.

“Nak Andi kelak harus sabar menjaga Katrin, maklum dia anak perempuan satu-satunya bunda. Dan dari kecil kami sangat memanjakannya.” Jelas bunda Ajeng.

“Siap bunda, maaf Andi bawakan makanan dulu untuk dik Katrin.” Andi pun menyelesaikan makannya dan menuju lantai atas kamar Katrin.

“Siang cinta, waktunya makan dan minum obat.” Andi mendekati Katrin dan menaruh makanannya di meja.

“Waduh, nich cewek kalau tidur kayak kebo, dipanggil-panggil nggak bangun juga.” Andi pun duduk berjongkok di depan ranjang Katrin, sambil mengelus-elus pipi Katrin yang mulus.

“Dik, bangun dik, ayo makan, kakak suap i kamu.” Andi mengguncang bahu Katrin.

“Ah, kakak ngapain sih kak main paksa.” Katrin menggeliatkan tubuhnya utuk duduk bersandar di ranjangnya.

“Dik kamu harus banyak makan biar cepet sembuh. Hak…hak ayo …buka mulut kamu.” Katrin pun membuka mulutnya untuk makan. Andi menyuapi Katrin dengan telaten hingga makanannya habis.

“Kak aku nggak mau minum obat, obatnya pahit banget yang itu.” Katrin menunjuk salah satu obat yang dibawa Andi.

“Sini, buka mulut kamu.” Andi mengambil obat di meja kemudian memasukan ke mulutnya dan dipindahkannya ke Katrin.

“Gimana dik, obatnya manis kan?” tanya Andi menggoda Katrin.

“Apa an sih kak. Kakak jorok banget.” Katrin memukul Andi.

“Tapi kamu suka kan dik.” Kata Andi yang menyodorkan minum ke Katrin. Begitulah Andi selalu bisa memaksa Katrin dalam situasi apapun.

“Terimakasih kak, kakak selalu memperhatikan aku.” Katrin mencium pipi Andi.

“Dik jangan begitu, kau akan membangkitkan juniorku yang tertidur dik.” Andi risau karena sesuatu yang ada dalam dirinya sudah terbangun.

“Kakak, apaan sih kak. Mesum banget.” Katrin nampak malu-malu.

Tora yang kebetulan mau masuk ke kamarnya yang bersebelahan dengan Katrin, diurungkan niatnya setelah melihat Katrin dan Andi karena memang pintu mereka sedikit terbuka sehingga Tora melihat jelas kedekatan dan keromantisan dua insan yang sedang jatuh cinta. Tiba-tiba Tora menyelinap masuk menegur Andi.

“Buk.“ Bro, waktunya lo pulang, jangan lama-lama ntar ketiganya setan.” Tora meninju lengan Andi.

“Santai bro, aku tahu batasnya kok bro. Jawab Andi.

“Ok, sebagai kakaknya Katrin kumohon kamu segera melamar Adikku, aku tak ingin sesuatu terjadi sama adikku.” Tora mengingatkan Andi.

“Aku sudah siap kok bro, nunggu Katrin sembuh dulu, nanti keluargaku akan datang kesini melamar Adikmu.” Jawab Andi.

“Ok, sudah kamu pulang dulu, biarkan adikku istirahat.” Akhirnya mereka berdua keluar kamar Katrin. Tora mengantarkan Andi menuju halaman dimana mobil Andi terparkir di sana.

Ayo like dan beri komentar nya jika kalian menyukai tulisan ini. Terimakasih.

Terpopuler

Comments

💐 𝕭𝖚𝖓𝖉𝖆 𝕾𝖚𝖘𝖎

💐 𝕭𝖚𝖓𝖉𝖆 𝕾𝖚𝖘𝖎

ceritanya semakin menarik n bikin penasaran 🥰🥰🥰

2021-08-13

1

Dede Sulastri

Dede Sulastri

lanjut terus

2021-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 Gelisah
2 Pengkianatan
3 Putus Asa
4 Tragedi
5 Cemas
6 Penyesalan Leo
7 Ingat kamu
8 Mengejutkan
9 Terciduk
10 Kencan pertama
11 Kebetulan
12 Petaka yang indah
13 Bertemu camer
14 Pertama magang
15 Kecelakaan
16 Arga dan Anita
17 Janji Andi
18 Dokter Alex
19 Ancaman Tora
20 Kembali magang
21 Salah Target
22 Liburan
23 Lamaran Andi
24 Bayangan Masa Lalu
25 Luluh
26 Mabuk Cinta
27 Calon Menantu Bunda
28 Terpesona
29 Ancaman
30 Cemburu
31 Razia Gepeng
32 Ingin Cucu
33 Perpisahan
34 Pernikahan Tora dan Widya
35 Beringin Kembar
36 Sun Set
37 Rencana Pesta
38 Keluarga Andi
39 Kejutan
40 Terjerat Kasus
41 Cemas
42 Bukti
43 Bebas
44 Melepas Rindu
45 Bertemu Leo
46 Warisan Leluhur Bunda Clara
47 Ungkapan Hati Leo
48 Terakhir Magang
49 Ibra
50 Pesta
51 Bunda Clara dan Bunda Ajeng
52 Menjemput Arga
53 Alexa
54 Perasaan Pak Irfan
55 Penentuan Hari Pernikahan
56 Group Rempong
57 Curahan Hati Toni
58 Luluh
59 Paket Pernikahan
60 Persiapan Pernikahan.
61 Ijab Kabul
62 Gagal Total
63 Panik
64 Pesta Pernikahan
65 Malam Pertama
66 Pindah Rumah
67 Tidak Peka
68 Hamil
69 Salah Paham
70 Hasil USG
71 Heboh
72 Arga Lamaran
73 Buah Delima
74 Telon-telon
75 Test Calon Ibu Persit
76 Merajuk
77 Berangkat KKN
78 Kejutan Untuk Geng Rempong.
79 Kangen
80 Cerita Bima
81 Tujuh Bulan
82 Disekap
83 Prustasi
84 Penyergapan
85 Pulang
86 Vaksin
87 Ketty dan Katan
88 Devan Family
89 Gara-gara Om Arga
90 Tak Terduga
91 Surat Cinta Misterius
92 Nonton
93 Larangan
94 Ulang Tahun
95 Ancaman
96 Perasaan Devan
97 Backstreet
98 Pepisahan
99 Cowok Aneh
100 Janji Devan
101 Setelah Setahun
102 Tidak ada Kepastian
103 Brian
104 Dekat
105 Mirip
106 Pengorbanan
107 Tidak Ada Kabar
108 Berjodoh
109 Berharap
110 Merasa Bersalah
111 Ujian Akhir
112 Kedatangan Bunda
113 Hadiah Wisuda
114 Pulang
115 Ketahuan
116 Hancur
117 Brian The best
118 Interview
119 Tunangan
120 Berangkat Kerja
121 Semakin cinta
122 Damai
123 Buru-buru
124 Perhatian Calon Mertua
125 Hampir Dekat
126 Hari H
127 Bahagia
128 Anugerah Terindah
129 The End
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Gelisah
2
Pengkianatan
3
Putus Asa
4
Tragedi
5
Cemas
6
Penyesalan Leo
7
Ingat kamu
8
Mengejutkan
9
Terciduk
10
Kencan pertama
11
Kebetulan
12
Petaka yang indah
13
Bertemu camer
14
Pertama magang
15
Kecelakaan
16
Arga dan Anita
17
Janji Andi
18
Dokter Alex
19
Ancaman Tora
20
Kembali magang
21
Salah Target
22
Liburan
23
Lamaran Andi
24
Bayangan Masa Lalu
25
Luluh
26
Mabuk Cinta
27
Calon Menantu Bunda
28
Terpesona
29
Ancaman
30
Cemburu
31
Razia Gepeng
32
Ingin Cucu
33
Perpisahan
34
Pernikahan Tora dan Widya
35
Beringin Kembar
36
Sun Set
37
Rencana Pesta
38
Keluarga Andi
39
Kejutan
40
Terjerat Kasus
41
Cemas
42
Bukti
43
Bebas
44
Melepas Rindu
45
Bertemu Leo
46
Warisan Leluhur Bunda Clara
47
Ungkapan Hati Leo
48
Terakhir Magang
49
Ibra
50
Pesta
51
Bunda Clara dan Bunda Ajeng
52
Menjemput Arga
53
Alexa
54
Perasaan Pak Irfan
55
Penentuan Hari Pernikahan
56
Group Rempong
57
Curahan Hati Toni
58
Luluh
59
Paket Pernikahan
60
Persiapan Pernikahan.
61
Ijab Kabul
62
Gagal Total
63
Panik
64
Pesta Pernikahan
65
Malam Pertama
66
Pindah Rumah
67
Tidak Peka
68
Hamil
69
Salah Paham
70
Hasil USG
71
Heboh
72
Arga Lamaran
73
Buah Delima
74
Telon-telon
75
Test Calon Ibu Persit
76
Merajuk
77
Berangkat KKN
78
Kejutan Untuk Geng Rempong.
79
Kangen
80
Cerita Bima
81
Tujuh Bulan
82
Disekap
83
Prustasi
84
Penyergapan
85
Pulang
86
Vaksin
87
Ketty dan Katan
88
Devan Family
89
Gara-gara Om Arga
90
Tak Terduga
91
Surat Cinta Misterius
92
Nonton
93
Larangan
94
Ulang Tahun
95
Ancaman
96
Perasaan Devan
97
Backstreet
98
Pepisahan
99
Cowok Aneh
100
Janji Devan
101
Setelah Setahun
102
Tidak ada Kepastian
103
Brian
104
Dekat
105
Mirip
106
Pengorbanan
107
Tidak Ada Kabar
108
Berjodoh
109
Berharap
110
Merasa Bersalah
111
Ujian Akhir
112
Kedatangan Bunda
113
Hadiah Wisuda
114
Pulang
115
Ketahuan
116
Hancur
117
Brian The best
118
Interview
119
Tunangan
120
Berangkat Kerja
121
Semakin cinta
122
Damai
123
Buru-buru
124
Perhatian Calon Mertua
125
Hampir Dekat
126
Hari H
127
Bahagia
128
Anugerah Terindah
129
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!