Arga dan Anita

Arga melangkahkan kakinya keluar rumah sakit. Arga yang pulang berlibur dari tempat tugasnya masih memakai seragam TNI tampak gagah dan tampan.

Beberapa perawat dan pengunjung rumah sakit memperhatikan Arga. Arga memasuki liff rumah sakit, pintu liff kembali mau tertutup, tiba-tiba muncul Anita terburu-buru hingga menubruk Arga yang ada di depannya.

“Bruk”….“Manis juga ya cewek ini, ini kan cewek yang menunggu mbak Katrin.” Guman Arga sambil memeluk tubuh Anita yang hampir jatuh.

“Lepasin dong mas, cari kesempatan ya?” gerutu Anita sambil memperbaiki posisinya.

“Bukannya Mbak yang nyari kesempatan. Pingin kenal ya sama aku, cowok yang ganteng.” Kata Arga yang tidak melepaskan pelukannya.

“Ganteng? Ganteng dari mana? emang opa-opa Korea” Anita meronta berusaha, melepas pelukan Arga, karena Arga kelihatan menikmati nya.

“Lepas….lepaskan mas, kalau tidak….aku akan….menendangmu” Anita mengancam Arga lagi.

“Silakan coba, saja.” kata Arga.

“Mana bisa cewek sekecil ini menenendangku.” Arga meremehkan Anita padahal Anita jago bela diri.

Karena tidak dilepaskan juga sama Arga, Anita menendang Arga tepat di selakang Arga. Arga mengalami kesakitan, tendangan Anita tepat mengenai alat vital Arga.

“Aduh, dik, sakit dik, masa depanku dik. Kau harus tanggung jawab. Kamu harus menikahi aku” Kata Arga menahan sakit sambil memegangi bagian tengah masa depannya.

“Menikah…..menikah dengan kakak. Tidak bisa, makanya kakak jangan kurang ajar. Salah kakak sendiri dong, aku suruh lepas tidak dilepasin” Jawab Anita sengit.

“Pokoknya kamu harus menikahi aku dan kamu harus mengantar aku pulang.” Arga menyerahkan kunci mobil Andi ke Anita.

“Aku bilang tidak ya tidak. Kakak jangan memaksa aku.” Anita mengalihkan mukanya menghadap dinding lift.

“Ok, kalau kamu tidak mau mengantarku. Aku akan lapor security rumah sakit kalau ada cewek yang sengaja mencelakaiku, biar kamu diserahkan kepada pihak yang berwajib.” Arga tersenyum devil penuh misteri.

“Ok, aku antar kamu. Puas?" jawab Anita pasrah.

" Tapi kak, aku harus ambil mobilku. Tadi aku parkir di sembarang tempat saat mengikuti Katrin ke rumah sakit. Dan lagian salah kakak sendiri, main peluk anak gadis orang." Anita menggerutu kesal.

" Ok kalau kamu tidak ikhlas, aku panggil kan security rumah sakit saja." Ancam Arga.

"Dasar manusia psikopat, suka memaksa orang.” Anita terus mengumpat.

“Aku terus bagaimana, apa kamu tega, au….au.” Teriak Arga sambil pura-pura kesakitan, padahal rasa sakitnya sudah hilang dari tadi.

“Baiklah kak, aku antar kamu. ingat hanya mengantar tidak lebih, maaf.” jawab Anita sambil memapah Arga keluar liff.

Anita memapah Arga berjalan menuju parkiran. Sedangkan Arga memanfaatkan situasi sambil terus memeluk pinggang Anita yang ramping. “Kak, mobilnya dimana?” tanya Anita.

“ Itu sebelah sana, mobil sport hitam” Arga menunjuk mobilnya, kemudian mereka berjalan menuju mobil Arga.

Anita membuka pintu mobil menyuruh Arga masuk, sedangkan Anita memutar mengelilingi mobil untuk duduk di bagian kemudi. Arga menunjukan alamat rumahnya. Anita mengemudi mobil Arga dengan kecepatan sedang.

“Mbak kenalin, dari tadi kita belum kenalan. Arga, adiknya kak Andi.” Arga mengulurkan tangannya ke Anita berusaha memecahkan kecanggungan di antara mereka berdua.

“Anita, temennya Katrin.” Jawab Anita sok jutek tanpa menyambut tangan Arga. “Gila kenapa jantungku berdebar begitu kencang.” Anita berusaha menenangkan hatinya.

“Dik sudah punya pacar belum?” tanya Arga yang membuat Anita merasa gugup. Anita pura-pura tidak mendengar pertanyaan Arga.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah Arga. “Kak sudah sampai, mari turun.” Anita membuka pintu mobil untuk Arga.

“Iya, ayo antar aku masuk. Ini masih sakit.” Arga menunjuk bagian yang sakit sambil sedikit meringis.

“Kak, saya lihat tadi kakak sudah tidak apa-apa, bahkan aku perhatikan kakak senyum-senyum sendiri.” Jawab Anita.

“Ok, aku sudah tidak apa-apa, tapi kamu masuk dulu. Nanti aku antar kamu di tempat parkir mobil kamu sambil ngantar bunda lihat kak Katrin.” Arga memaksa Anita masuk sambil menarik tangannya Anita.

Anita yang tidak mau berusaha ingin melepaskan tangannya dari Arga.

“Kak, kok suka main paksa sih?” gerutu Anita kesal. Tiba-tiba bunda Clara muncul dari pintu. “Siapa nak, yang suka memaksa? Bunda Clara mencium kening Arga. Muka Anita merah menahan malu.” Ini lo tante kak Arga.” Jawab Anita.

“Nak ayo masuk ke dalam dulu. Anak bunda memang seperti itu” Akhirnya mereka masuk ke dalam rumah. Anita sungkan dengan tante Clara.

“Ayo duduk dulu, nak, siapa namamu nak.” Bunda Clara mengajak Anita duduk di sampingnya.

“Anita, tante.” Anita mencium punggung tangan bunda Clara.

“Cantik….” Bunda Clara memuji Anita.

'"Nak, mana kakak kamu.” tanya bunda Clara setelah melihat putra sulungnya tidak ada.

“Anu…bunda.” Arga menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Kemudian tante Clara menimpuk kepala Arga.

“Kak Andi di rumah sakit tante?” Jawab Anita membantu Andi menjelaskan ke bunda Clara.

“Rumah Sakit, Arga apa yang terjadi dengan kakakmu?” tanya bunda Clara menatap putra bungsunya.

“Bunda, yang sakit Mbak Katrin, kak Andi hanya menunggu.” Jawab Arga menjelaskan.

“Katrin, calon menantu bunda, kenapa dengannya nak, bagaimana keadaannya?” tanya Bunda Clara.

“Kecelakaan bunda, ini tadi belum siuman bunda. Jadi kakak menunggu Mbak Katrin. Kalau bunda mau pergi besuk, nanti setelah magrib kita mau kesana kembali sambil mengantarkan baju ganti kakak.”

“Ya, Allah semoga menantu bunda baik-baik saja, nak Anita istirahat sini dulu ya? Nanti bisa berangkat bareng sama bunda dan Arga.”

Belum sempat Anita ngasih jawaban, tiba-tiba bunda sudah memanggil pengurus rumah tanggga untuk menyiapkan kamar tamu.

“Mbok, tolong antarkan nak Anita ke kamar tamu dan siapkan semua perlengkapanya.” Perintah bunda Clara.

“Ya nyonyah, mari non saya antarkan.” Jawab mbok Ijah, kemudian mengantarkan Anita ke kamar.

“Non, silahkan istirahat dulu, kalau ada perlu bisa panggil mbok.” Kemudian mbok Ijah ijin undur diri.

“ Terimakasih, mbok.” Jawab Anita. “Keluarga yang baik, apalagi bunda Clara sangat baik banget. Katrin sangat beruntung dapet mertua seperti bunda Clara, andaikan aku bisa seperti Katrin.” Anita tersenyum sendiri membayangkan Arga.

Tiba-tiba pintu kamar diketuk seseorang.

“Tok….tok….tok”

Anita membuka pintu kamarnya. Alangkahnya terkejutnya ternyata Arga sudah muncul di depan pintu kamarnya.

“Ini, ganti baju kamu. segera mandi dan turun ke ruang makan, setelah itu berangkat ke rumah sakit. Mana kunci mobil kamu nanti biar saya yang urus.” Arga dengan wajah datarnya sambil menyerahkan paper bag.

“Dasar manusia psikopat, sok cakep, sok berkuasa, dan suka main printah-printah saja. Menyebalkan.” Guman Anita kesal.

“Dik itu mulut dijaga dong kalau ngomong. Cantik-cantik kok galak.” Arga tak kalah sengit.

“Memang kenapa, kalau galak. Apa urusanmu?” Anita kesal sambil mendekatkan wajahnya ke Arga.

“Wah semakin berani ya, ok kalau begitu kita mulai dari sini.” Jawab Arga semakin mendekatkan wajahnya ke Anita, hingga Anita mundur-mundur ke belakang, tubuh Anita mepet tembok dan sudah tidak ada ruang kembali untuk menghindar dari Arga. Tubuh Anita terkurung di antara tangan Arga.

“Dengarkan nona yang sok cantik dan sok baik, dalam satu bulan ke depan kamu harus jadi kekasihku. Jika aku tidak bisa memenuhi janjiku, maka aku bersedia meninggalkan pekerjaanku dan siap menjadi pengawalmu kemanapun kamu pergi.” Kata Arga dengan percaya diri.

“Dasar manusia gila” jawab Anita sambil mendongakan kepalanya mengarah ke muka Arga, sehingga membuat Arga tidak bisa membendung nafsunya lagi.

“Apa kamu bilang, aku gila? Ya aku akui….aku tergila-gila sama kamu, dan aku jatuh cinta sama kamu.” Arga mencium bibir Anita dengan kasar sehingga membuat Anita kehilangan kendali.

“Plek…..” Anita menampar Arga. “Kak jaga sikapmu, aku…aku tidak suka sama kamu.” Anita melepaskan diri dari Arga. Anita gugup dan bingung karena sesungguhnya Anita sedang berusaha mengendalikan dirinya.

Setelah terlepas dari kungkungan Arga, Anita berlari ke kamar mandi. “Kenapa dengan diriku, sikap dan hatiku berkata lain. Apakah aku mencintainya.” Anita menjabak rambutnya sendiri dengan kasar.

“Aku tunggu kamu 15 menit untuk membersihkan diri, kita makan dan berangkat ke rumah sakit.” Teriak Arga. “Anita,….Anita…..aku pastikan kamu akan jatuh di pelukanku.” Arga menyeringai nakal. Kemudian Arga mengambil kunci mobil Anita dan mengurusnya untuk diserahkan kepada sopir keluarganya.

🍁🍁🍁Sampai disini dulu, kita lanjutkan lagi dengan kisah Katrin dan Andi. Tapi sebelumnya like dan komennya!🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

💐 𝕭𝖚𝖓𝖉𝖆 𝕾𝖚𝖘𝖎

💐 𝕭𝖚𝖓𝖉𝖆 𝕾𝖚𝖘𝖎

hiliiiih 😂😂😂

2021-08-13

1

Sri Wulandari

Sri Wulandari

lah adek Ama ABG sama aja ya hahahhq

2021-05-30

5

Keyraaaaaaaaa

Keyraaaaaaaaa

Ade sama kaka sama aj gk jauh2 sifatnya...

2021-04-15

4

lihat semua
Episodes
1 Gelisah
2 Pengkianatan
3 Putus Asa
4 Tragedi
5 Cemas
6 Penyesalan Leo
7 Ingat kamu
8 Mengejutkan
9 Terciduk
10 Kencan pertama
11 Kebetulan
12 Petaka yang indah
13 Bertemu camer
14 Pertama magang
15 Kecelakaan
16 Arga dan Anita
17 Janji Andi
18 Dokter Alex
19 Ancaman Tora
20 Kembali magang
21 Salah Target
22 Liburan
23 Lamaran Andi
24 Bayangan Masa Lalu
25 Luluh
26 Mabuk Cinta
27 Calon Menantu Bunda
28 Terpesona
29 Ancaman
30 Cemburu
31 Razia Gepeng
32 Ingin Cucu
33 Perpisahan
34 Pernikahan Tora dan Widya
35 Beringin Kembar
36 Sun Set
37 Rencana Pesta
38 Keluarga Andi
39 Kejutan
40 Terjerat Kasus
41 Cemas
42 Bukti
43 Bebas
44 Melepas Rindu
45 Bertemu Leo
46 Warisan Leluhur Bunda Clara
47 Ungkapan Hati Leo
48 Terakhir Magang
49 Ibra
50 Pesta
51 Bunda Clara dan Bunda Ajeng
52 Menjemput Arga
53 Alexa
54 Perasaan Pak Irfan
55 Penentuan Hari Pernikahan
56 Group Rempong
57 Curahan Hati Toni
58 Luluh
59 Paket Pernikahan
60 Persiapan Pernikahan.
61 Ijab Kabul
62 Gagal Total
63 Panik
64 Pesta Pernikahan
65 Malam Pertama
66 Pindah Rumah
67 Tidak Peka
68 Hamil
69 Salah Paham
70 Hasil USG
71 Heboh
72 Arga Lamaran
73 Buah Delima
74 Telon-telon
75 Test Calon Ibu Persit
76 Merajuk
77 Berangkat KKN
78 Kejutan Untuk Geng Rempong.
79 Kangen
80 Cerita Bima
81 Tujuh Bulan
82 Disekap
83 Prustasi
84 Penyergapan
85 Pulang
86 Vaksin
87 Ketty dan Katan
88 Devan Family
89 Gara-gara Om Arga
90 Tak Terduga
91 Surat Cinta Misterius
92 Nonton
93 Larangan
94 Ulang Tahun
95 Ancaman
96 Perasaan Devan
97 Backstreet
98 Pepisahan
99 Cowok Aneh
100 Janji Devan
101 Setelah Setahun
102 Tidak ada Kepastian
103 Brian
104 Dekat
105 Mirip
106 Pengorbanan
107 Tidak Ada Kabar
108 Berjodoh
109 Berharap
110 Merasa Bersalah
111 Ujian Akhir
112 Kedatangan Bunda
113 Hadiah Wisuda
114 Pulang
115 Ketahuan
116 Hancur
117 Brian The best
118 Interview
119 Tunangan
120 Berangkat Kerja
121 Semakin cinta
122 Damai
123 Buru-buru
124 Perhatian Calon Mertua
125 Hampir Dekat
126 Hari H
127 Bahagia
128 Anugerah Terindah
129 The End
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Gelisah
2
Pengkianatan
3
Putus Asa
4
Tragedi
5
Cemas
6
Penyesalan Leo
7
Ingat kamu
8
Mengejutkan
9
Terciduk
10
Kencan pertama
11
Kebetulan
12
Petaka yang indah
13
Bertemu camer
14
Pertama magang
15
Kecelakaan
16
Arga dan Anita
17
Janji Andi
18
Dokter Alex
19
Ancaman Tora
20
Kembali magang
21
Salah Target
22
Liburan
23
Lamaran Andi
24
Bayangan Masa Lalu
25
Luluh
26
Mabuk Cinta
27
Calon Menantu Bunda
28
Terpesona
29
Ancaman
30
Cemburu
31
Razia Gepeng
32
Ingin Cucu
33
Perpisahan
34
Pernikahan Tora dan Widya
35
Beringin Kembar
36
Sun Set
37
Rencana Pesta
38
Keluarga Andi
39
Kejutan
40
Terjerat Kasus
41
Cemas
42
Bukti
43
Bebas
44
Melepas Rindu
45
Bertemu Leo
46
Warisan Leluhur Bunda Clara
47
Ungkapan Hati Leo
48
Terakhir Magang
49
Ibra
50
Pesta
51
Bunda Clara dan Bunda Ajeng
52
Menjemput Arga
53
Alexa
54
Perasaan Pak Irfan
55
Penentuan Hari Pernikahan
56
Group Rempong
57
Curahan Hati Toni
58
Luluh
59
Paket Pernikahan
60
Persiapan Pernikahan.
61
Ijab Kabul
62
Gagal Total
63
Panik
64
Pesta Pernikahan
65
Malam Pertama
66
Pindah Rumah
67
Tidak Peka
68
Hamil
69
Salah Paham
70
Hasil USG
71
Heboh
72
Arga Lamaran
73
Buah Delima
74
Telon-telon
75
Test Calon Ibu Persit
76
Merajuk
77
Berangkat KKN
78
Kejutan Untuk Geng Rempong.
79
Kangen
80
Cerita Bima
81
Tujuh Bulan
82
Disekap
83
Prustasi
84
Penyergapan
85
Pulang
86
Vaksin
87
Ketty dan Katan
88
Devan Family
89
Gara-gara Om Arga
90
Tak Terduga
91
Surat Cinta Misterius
92
Nonton
93
Larangan
94
Ulang Tahun
95
Ancaman
96
Perasaan Devan
97
Backstreet
98
Pepisahan
99
Cowok Aneh
100
Janji Devan
101
Setelah Setahun
102
Tidak ada Kepastian
103
Brian
104
Dekat
105
Mirip
106
Pengorbanan
107
Tidak Ada Kabar
108
Berjodoh
109
Berharap
110
Merasa Bersalah
111
Ujian Akhir
112
Kedatangan Bunda
113
Hadiah Wisuda
114
Pulang
115
Ketahuan
116
Hancur
117
Brian The best
118
Interview
119
Tunangan
120
Berangkat Kerja
121
Semakin cinta
122
Damai
123
Buru-buru
124
Perhatian Calon Mertua
125
Hampir Dekat
126
Hari H
127
Bahagia
128
Anugerah Terindah
129
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!