Aku tidak memerlukan itu semua tuan Dimas.Aku punya cukup uang untuk membeli semua itu.yang ku mau Anda bisa memberikan kebahagiaan buat sahabatku. Jika seandainya dia menerima cinta anda.Aku mau anda mencintainya dengan tulus dan aku juga mau anda bukan hanya menerima dia saja,tapi anda juga dapat menerima dan menyayangi kedua anaknya". ucap Sinta dengan mata berkaca-kaca.
"Sepertinya, anda sangat menyangi Billa nona?"
"Tentu saja tuan, dia bukan sekedar hanya sahabat buatku tapi dia juga sudah aku anggap sebagai saudariku.
"Aku berjanji nona Sinta, aku akan mencintai nya serta kedua anaknya. Dan aku juga akan memberikan kebahagiaan buat mereka".
"Aku pegang janjimu tuan Dimas.Kalau sempat aku tahu, sekali saja kamu membuat sahabatku menangis,aku akan memotong masa depan mu, biar sekalian kamu gak punya keturunan " ucap Sinta tegas penuh penekanan.
"wess sadiiss"ucap Dimas sedikit terkekeh.
"Tapi sepertinya Billa tidak mempunyai perasaan yang sama dengan ku nona Sinta"
"Bisa gak kamu berhenti memanggil ku Nona, panggil saja Sinta".
"Baiklah no.. eh Sinta, mau kah kamu membantuku Sin buat dapatin hati Billa?"
"Saya akan berusaha sebisa mungkin tuan Dimas, walau itu pasti sangat sulit,karena jujur, di hati Billa masih sangat mencintai ayah si kembar".
"Perkataanmu sungguh membuat hatiku sakit Sin".ucap Dimas yang merasa perih di hatinya ketika mendengar Sinta menyebutkan bahwa wanita pujaannya masih mencintai mantan suaminya.( menurut pemikiran Dimas,Karna yang dia pikir kalau Billa pernah menikah).
"Maaf kalau itu menyakitkan buatmu, tapi memang itu lah kenyataannya tuan Dimas".
"Oh ya bisa gak kamu juga berhenti manggil aku tuan? rasanya aneh aja gitu".
"Jadi aku harus manggil kamu apa?" panggil kaka juga kaya Billa?"
"Nggak ,nggak boleh itu panggilan Billa buat ku, kamu cari yang lain aja" ucap Dimas tidak terima.
"pangill aa, entar lebih romantis panggilan aku dong dari Billa. panggil kang Dimas, mas Dimas,itu apalagi, atau aku manggil kamu om Dimas aja gimana?"
"Enak aja manggil om, aku gak setua itu di panggil om,panggil nama Dimas aja deh".ucap Dimas memutuskan,dia gak mau hanya karena panggilan saja merembes kemana-mana.
"Ih kan gak sopan cuma manggil nama,kamu kan lebih tua dari aku?"
"Cuma tua setahun kok, jadi gak pa-pa panggil Dimas aja".
"Ok deh Di Dimas". Ucap Sinta mengalah.
"Btw Dim aku kayanya cape banget pengen istirahat, apakah kamu masih mau disini? atau aku yang masih Disini?"tanya Sinta .
"Kamu ngusir aku?"
"Lah yang ngusir siapa? kan aku bertanya,kalau kamu masih mau disini, berarrti aku yang harus keluar,tapi kalau aku yang masih di sini berrarti kamu yang harus keluar"
"itu sama saja dengan mengusir Sin" ucap Dimas gemess
"Ya bedalah, aku kan masih tetap ngizinin kamu, kalau seandainya kamu masih mau disini,walaupun itu berarti aku harus pergi, betul gak?"
"huft auk akh Sin, suka-suka kamu ajalah.Aku aja deh yang pergi,kamu di sini saja, tapi sebelum aku pergi,aku minta alamat Billa di Jakarta dong" ucap Dimas
"Ntar aku tuliskan dulu" ucap Sinta sambil celingukan mencari kertas dan pena.
"Gak usah Sin,kamu kirim melalui pesan aja ke no ini"ujar Dimas sambil menyerahkan kartu namanya.
"Ok deh"
" bye Sin,ditunggu ya, SE KA RANG"tegas Dimas sambil melangkah pergi.
***
"Bim, ini udah jam makan siang.Kamu gak ada rencana buat ngajak makan siang?" tanya Seno sambil mengelus-elus perutnya.
"Kita delivery aja deh Sen seperti biasa"
"Hmm sekali- sekali kita keluar lah Bim, mumpung hari ini gak terlalu banyak kerjaan, Lo gak mumet apa di dalam kantor mulu?"
"Emm ,boleh deh,yuk kita jalan" ucap Bimo akhirnya mengalah.
"Yes, tapi seperti biasa kan Bim?lo yang bayar?"tanya Seno,yang selalu tidak mau rugi.
"Nggak, kali ini lo yang bayar, kan lo yang ngajak"
"Kalau begitu delivery aja deh Bim" sahut Seno cepat.
"Lah kenapa Sen?Lo pelit amat dah jadi orang"
"Bukan pelit Bim tapi hemat,karna gue tahu kalau lo bakal tidak mau makan di pinggir jalan"ucap Seno, yang memang memiliki jiwa menghemat diatas rata-rata.
"Ish ngeles aja lo kaya bajaj"ucap Bimo sambil menoyor kepala Seno.Bimo kadang heran kok bisa Seno yang selalu bilang hemat hemat dan hemat.Padahal gajinya sebulan juga tidak akan habis jika dipakai makan di restoran mahal setiap hari.
"Ya udah ayo, kita jalan sekarang ,gue yang bayar" ujar Bimo akhirnya.
"Nah gitu dong Bim" come on kita lets go. ucap Seno semangat empat lima.
"Mia, kami keluar makan siang sebentar, kalau ada yang mencari ku,bilang saya tidak ada" pesan Bimo ke sekretarisnya sebelum dia pergi.
"Baik tuan" sahut Mia sambil sedikit membungkukan badannya.
***
Dengan langkah yang gagah, Bimo dan Seno masuk ke sebuah restaurant tempat mereka biasa makan.Seperti biasa, kedatangan Bimo dan Seno akan selalu menarik perhatian siapapun khususnya kaum hawa.
Mereka akan berbisik-bisik dan mulai tebar pesona,berharap di lirik oleh Bimo dan Seno.Tapi ada juga wanita yang pura- pura cuek atau pura-pura tidak tertarik pada Bimo dan Seno.padahal dalam hati udah cenat cenut dan berharap di sapa.
Wanita-wanita itu pasti biasa membaca novel yang ceritanya CEO tertarik dan penasaran pada wanita yang cuek,yang se akan-akan tidak tertarik pada CEO tersebut. Mereka berharap dengan bertingkah seperti itu Bimo akan penasaran dan menyapa mereka.Tapi sayang seribu sayang itu hanya akan ada dalam mimpi mereka aja.
Akan tetapi mereka bersyukur,dengan berpura-pura cuek setidaknya harga diri mereka masih ada, dibandingkan udah tebar pesona dengan segala cara, jangankan disapa,dilirik aja tidak.Sakitnya itu memang tak seberapa, tapi malunya itu yang gak nahan.
Seperti biasa,Bimo memesan makanan pedas kesukaannya ,demikian juga dengan Seno.Mereka berdua makan dengan lahap menikmati makanan yang tersedia di depan mereka tanpa berbicara sedikitpun.
Ketika sedang asyik menikmati makanannya,Bimo tiba-tiba berhenti makan dan sendoknya seketika terjatuh dari tangannya. Mata Bimo terlihat membesar dan mulut menganga, karena melihat kemunculan seorang wanita cantik yang sangat mirip dengan Tiaranya.Cuma bedanya, Tiaranya yang dulu berpenampilan apa adanya sedangkan yang dilihatnya sekarang berpenampilan sangat modis.Bimo benar-benar speecless, Dia sampai mengucek-ngucek matanya untuk memastikan apakah benar yang dilihatnya.
"Lo kenapa Bim? tanya Seno heran sambil menoleh ke arah pandangan Bimo.
"Itu Tiara Bim" teriaknya heboh.
To be continue
Jangan lupa buat tetap dukung ya guys.please like,komen dan vote.thank you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
ᶯᵗ⃝🐍Ratu Anu👑
Jingkrak-jingkrak dong Bim
2021-06-20
3
Arinda_Na
keluar tu mata lihatt Tiara modis
2021-04-26
1
Arinda_Na
wkwkkk
sapa ya??
hahahaaa
2021-04-26
1