"APA??
kamu bercanda kan ra, gak lucu tau becandanya" ucap Sinta tak percaya, dan menganggap Tiara lagi membual.
"Tapi ini beneran Sin, aku tak bercanda.Aku kabur dari rumah, karena mama dan papa berniat menggugurkan bayi ini" ujar Tiara dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi kok bisa Ra? siapa yang ngelakuinnya? kamu gak jual diri kan Ra?" curiga Sinta sambil menyipitkan matanya.
"Demi Tuhan Sin ... aku gak pernah jual diri.
"Jadi kenapa kamu bisa hamil?" tanya Sinta tidak sabar.
"ini anaknya Bimo Sin.Bimo yang ngelakuin ini semua,". Tangis Tiara akhirnya, tidak bisa di bendung lagi. Aku benci dia Sin, aku benci" ucap Tiara terisak-isak
"What?" Bimo? kayanya kamu makin ngawur deh Ra. Udah deh Ra becandanya.Bacanda kamu gak lucu tahu!" Ucap Sinta sambil menggeleng-gelengkan kepala,karena dia tidak percaya apa yang baru saja dia dengar.
"Seorang Bimo melakukan itu padamu? itu benar-benar sulit di percaya Ra."
"Tapi aku gak sedang bercanda ataupun sedang berbohong Sin, ini benar-benar Bimo yang ngelakuinnya. Aku diperkosa Sin sama Bimo." tangis Tiara semakin pecah.
"Udah jangan nangis Ra, kita jangan bicara di sini, kita bicara di mobil aku aja Ra.Di sini banyak orang yang memperhatikan kita," ucap Sinta sambil melihat sekeliling.
"Kamu masuk ke mobil duluan,aku bayar makanan kita dulu ntar aku nyusul kamu,"
Tiara pun beranjak masuk ke mobil, dan 5 menit kemudian Sinta pun menyusul.
"Sekarang coba kamu jelaskan Ra, bagaimana itu bisa terjadi?"ucap Sinta menuntut penjelasan. karna yang dia tahu Tiara sudah lama suka sama Bimo, sedangkan Bimo berpacaran dengan Gladys.Kayanya mustahil aja Bimo yang melakukannya secara paksa.
"Apakah Tiara yang menggoda Bimo? kan bisa aja begitu" batin Sinta. "Akh tapi gak mungkin juga, yang saya tahu, Tiara bukan orang seperti itu.
Tiara pun akhirnya menceritakan kejadian sebenarnya, dan juga ancaman Bimo padanya.
"Aku takut Sin, kalau aku cerita, tidak akan ada yang percaya padaku.Dia bisa saja memutar balikkan fakta sebenarnya. Dan aku yakin kalau seandainya dia mengatakan aku yang menggodanya,orang-orang pasti percaya dan akan balik menuduh kalau aku memfitnahnya."
"Brengsekk! "ucap Sinta dengan mata yang berkilat penuh amarah sambil memukul stir kemudi.
Ini gak boleh dibiarkan Ra.kamu harus minta pertanggung jawabannya.
kita harus ke Jakarta sekarang!" ucap Sinta berapi-api.
"Nggak sin, nggak boleh, aku gak mau bertemu dengan dia lagi.Aku mohon Sin jangan beritahukan siapa-siapa, khususnya Bimo. Aku takut sin kalau dia tahu,dia akan mencari segala cara untuk menggugurkan bayi ini. Aku gak mau Sin kehilangan bayi ini.Aku akan tetap mempertahankannya. Aku mohon Sin berjanji lah untuk tutup mulut." mohon Tiara sambil mengatup kan kedua tangan di depan dadanya.
Sinta tidak tega melihat Tiara yang menangis memohon.Dia pun menarik Tiara ke pelukannya.
"Baiklah Ra, kalau menurut mu itu yang terbaik, aku janji tidak akan memberitahu siapa pun."
"Terimakasih Sin ... terima kasih!"?
"Sekarang yang jadi masalah, kamu akan tinggal dimana? hmm gini aja, kamu tinggal di rumahku aja dulu. Mama sama papa pasti tidak akan keberatan kalau kamu tinggal di rumahku." ucap Sinta yakin.
"Gak usah Sin, aku tidak mau merepotkan kalian semua. Aku tidak mau gara-gara aku, nantinya orang tua kamu menanggung malu. Aku masih punya sedikit uang untuk cari kos-kosan murah sebelum aku cari pekerjaan." ucap Tiara yakin.
"Hmm begini aja Ra, sekarang kita cari kontrakan aja,masalah biaya kontrakannya, aku yang bayar.soalnya kalau kos-kosan hanya kamar aja, sedangkan kalau kontrakan, kamu nantinya akan ada dapur yang bisa kamu gunakan untuk memasak. Jaga-jaga kamu ingin jualan gorengan lagi untuk menyambung hidup."
"Tapi Sin," potong Tiara cepat.
"No, kamu gak bisa nolak Ra. No debat!" ucap Sinta dengan tegas.
"Terima kasih Sin. Aku gak tau apa jadinya kalau kamu gak ada." ucap Tiara bersyukur mempunyai sahabat sebaik Sinta.
"Biasa aja kali Ra ... itulah gunanya sahabat." ujar Sinta tersenyum.
***
"Selamat siang Bu!" ucap Sinta kepada seorang wanita setengah baya yang sedang menyiram tanaman di depan sebuah rumah sederhana.
"Iya Neng ,ada yang bisa saya bantu?" tanya ibu yang belum diketahui namanya itu dengan ramah.
"Mau nanya Bu, itu rumah yang di ujung sana masih kosong gak Bu?"
"Oh yang itu? masih Neng, masih kosong. Neng mau ngontrak ya?"
"Bukan saya Bu, tapi teman saya ini.dia baru di kota ini, jadi belum ada tempat buat tinggal Bu.Kira-kira sebulannya berapa ya Bu?" tanya Sinta dengan sopan.
"500 ribu aja Neng".
"Oh boleh deh Bu, aku bayar 3 bulan langsung ya Bu." ucap Sinta sambil membuka dompetnya.
"Sinta gak usah, sebulan aja lah! nanti bulan berikutnya aku yang bayar." bisik Tiara yang merasa gak enak hati..
"Udah gak apa-apa Ra!" ucap Sinta meyakinkan, kalau dia iklas untuk menolong Tiara.
"Tapi Bu,sebelum aku nempatin rumah ibu, aku mau jujur sama ibu ,kalau aku lagi hamil." ucap Tiara tiba-tiba.
"Hahh, hamil?" Ucap ibu tadi kaget sambil mengerenyitkan keningnya, lalu melihat Tiara dari atas ke bawah.
"Iya Bu,aku tidak mau nantinya Ibu di amuk sama warga di sini karena udah mengizinkan aku buat tinggal di rumah kontrakan ibu. jadi sebaiknya saya kasih tahu terlebih dahulu."
"Tapi kamu bukan pe****r kan Neng?" tanya ibu itu kembali.
"Demi Tuhan bukan Bu, aku korban perkosaan laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Tapi saya tidak mau menggugurkan bayi ini,karena bayi ini tidak berdosa Bu. Ibu boleh percaya atau tidak, itu hak Ibu " ujar Tiara sambil menahan air matanya
Ibu tadi memandang Tiara dari atas ke bawah dan entah kenapa setelah melihat mata Tiara, dia merasa kalau gadis di depannya itu jujur, dan rasa iba datang tiba-tiba di hati Buk Sumi.
"Begini aja Neng, panggil saya bu Sumi aja. Kamu tidak boleh tinggal di rumah kontrakan itu. Akan tetapi, kamu boleh tinggal bersama ibu di rumah ini.Itu pun kalau kamu mau. Ibu tinggal sendiri di rumah ini. Suami dan anak ibu sudah meninggal 4 tahun yang lalu akibat kecelakaan,seandainya dia masih hidup dia pasti seumuran kamu." ucap ibu Sumi dengan raut wajah sedih.
"Tapi Bu, nanti saya bakal jadi beban sama Ibu ... Ibu pasti bakal dicemoh sama warga di sini."
"Udahlah nak gak usah dipikirin apa kata orang. Boleh kan ibu manggil kamu Nak?"
"Boleh Ibu!" jawab Tiara dengan sedikit tersenyum.
***
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan.usia kandungan Tiara pun sudah 9 bulan dan tinggal menunggu waktu saja untuk melahirkan. Selama ini Tiara berjualan gorengan ,nasi uduk untuk sarapan pagi dan kue-kuean untuk menyambung hidup. Awalnya untuk mendapatkan pembeli itu sangat susah, karena tidak ada yang mau membeli dagangan Tiara. Mereka menganggap Tiara perempuan yang tidak benar, dan bukan hanya Tiara, buk Sumi pun terkena imbasnya juga.Dia sering dicemoh karena menampung perempuan yang tidak benar di rumahnya. Akan tetapi, bu Sumi selalu tersenyum dan lebih memilih tidak memperdulikan kata-kata orang. Sebenarnya Buk Sumi juga sudah melarang Tiara untuk berjualan gorengan karna dia masih mampu untuk menghidupi mereka, bahkan untuk biaya persalinan dia pun masih sanggup. Tapi karena alasan tidak enak, Tiara tetap bersikukuh untuk tetap berjualan. Bahkan sahabatnya Sinta pun melarang juga tapi,Tiara tetap pada pendiriannya, untuk tetap cari uang sendiri.Seiring berjalan nya waktu,lambat laun rumor tentang perempuan tidak benar itu lama-lama terkikis dengan sendirinya.orang-orang bahkan banyak yang bersimpati karna melihat perjuangan dan kegigihan Tiara.
Pagi itu Tiara merasakan sakit yang sangat sakit di perutnya,Tiara dilarikan ke rumah sakit karna Tiara sudah mengeluarkan tanda- tanda mau melahirkan. Dia dilarikan ke Rumah sakit dan bukan ke klinik untuk cari aman,karna hasil USG ada 2 bayi di dalam rahimnya. setelah perjuangan yang cukup lama akhirnya Tiara berhasil melahirkan 2 anak kembar berjenis kelamin laki-laki yang sangat tampan. Tiara memberi nama Aarash Baskara yang artinya sinar matahari yang pertama memberikan cahaya dan Aariz Bagaskara yang artinya yang di hormati dan memberi cahaya.
Flashback end.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini
salutt aku ama Tiara gak gmpng mewek jdi cewek🤧🤧.. pdahal klo aku jdi dia gak bakal sanggup
2022-02-05
0
Shareena Masitha
🍯🍯🍯🍯
2021-10-02
0
Yeni Eka
Anaknya kembar pula
2021-07-10
0