Hari, berganti hari,tidak terasa sudah satu minggu Tiara pindah ke Jakarta.Benar tebakan Sinta,tidak butuh waktu lama bagi Tiara belajar bagaimana mengelola restaurant.Tiara begitu cepat memahami semua yang di ajarkan Sinta.Baru satu minggu,tapi restaurant ini sudah mulai ramai di kunjungi pelanggan.Walaupun restaurant itu mempunyai chef handal,Tiara kadang juga mau turun tangan memasak di dapur,selain karna suka memasak, dia juga mau belajar agar semakin ahli dalam memasak.
Sinta yang sudah yakin dengan Tiara,akhirnya kembali ke Bandung dan mempercayakan semuanya ke Tiara.
Seperti yang diharapkan Tiara sebelumnya,akhirnya dia dapat melihat perubahan yang signifikan kepada ke dua anaknya.Aarash yang bisanya pendiam kini berangsur-angsur berubah ceria.Disekolah yang baru,tidak ada lagi yang meneriaki mereka dengan kata anak haram.Bahkan di sekolah yang baru ini,mereka berdua jadi idola karna ketampanan mereka. Banyak orang tua siswa yang sering mencubit pipi mereka sangkin gemasnya.Hal ini membuat Tiara tidak menyesali keputusannya untuk pindah.
***
Dimas terlihat buru-buru masuk ke dalam cafenya.Dia terlihat membawa sesuatu di tangannya.Dimas begitu antusias untuk bertemu dengan wanita pujaannya.Yang seharusnya dia di Jakarta selama 2 minggu,tapi karena dia sudah rindu ke Billa, dia mempercepat kepulangannya ke Bandung.Dia melihat sekeliling,tapi dia tidak menemukan keberadaan Billa.Perasaan tidak enak tiba- tiba hinggap di hatinya.
"Karin,apakah kamu melihat dimana Billa?"
"Billa lagi .Billa lagi, dikit-dikit Billa.apa sih bagusnya wanita murahan tuh?" Batin Karin dengan bibir maju lima senti.
"Hei, kok diam? aku lagi bertanya sama kamu, harusnya kamu jawab,bukannya malah bengong"bentak Dimas karena merasa tidak di tanggapi.
" Ma maaf pak, Billa udah resign seminggu yang lalu" ucap Karin dengan gugup dan sedikit gemetaran.
"APA?" teriak Dimas sambil menggebrak meja. "Siapa yang memberikan dia izin untuk resign? dan kenapa tidak ada yang memberitahukan aku? hah?"
"Ma maaf pak, saya lupa untuk menginformasikan ke bapak, soalnya.."
"Soalnya apa hah?, kamu mau bilang soalnya saya terlalu bahagia pak karena Billa berhenti kerja, begitu kan maksud kamu?"sarkas Dimas penuh amarah.Karna sebenarnya dia sudah tahu,kalau selama ini Karin tidak pernah suka dengan Billa.
"Bu bukan begitu pa,soalnya dia bilang dia sudah menemukan pekerjaan baru.Dia datang bersama seorang wanita yang katanya sahabatnya pa" ujar Karin dengan wajah menunduk karena tidak berani menatap wajah Dimas.
"Ini pasti ulah Sinta,kayanya wanita itu mau jadi penghalang cintaku,aku harus memberi perhitungan kepadanya" batin Dimas sambil mengepalkan kedua tangannya.Niat untuk meminta maaf karena insiden makan malam itu pun seketika terlupakan,berganti dengan amarah yang amat sangat.
***
Dimas berjalan terburu-buru memasuki Restaurant yang dia tahu merupakan milik Sinta, dengan amarah yang sudah sampai ke ubun-ubun kepalanya.
"Dimana bos kalian?" ucap Dimas kepada karyawan dengan kilatan amarah di kedua netranya,sehingga menimbulkan ketakutan bagi orang yang melihatnya.
" Nona Sinta didalam ruangan nya tuan,tapi Nona lagi tidak bisa diganggu" ucap seseorang yang merupakan menager restoran itu,memberanikan diri.
Dimas tidak perduli,dia tetap melangkah ke arah ruangan Sinta,meskipun sang manager tadi udah menghalanginya berkali-kali.Hanya dengan sorotan matanya yang tajam,sang Manager tidak berkutik dan mundur teratur.
Brakk
Dimas membuka pintu ruangan Sinta dengan kasar,hingga membuat Sinta sedikit melompat karena kaget.
Sinta kaget dengan kedatangan Dimas yang tiba-tiba.Sinta sebenarnya sudah yakin kalau Dimas nantinya pasti akan datang untuk menuntut penjelasan ,Tapi Sinta gak menyangka akan secepat ini,Sinta pikir kalau Dimas masih ada di Jakarta.
"Hei, tuan kalau mau masuk yang sopan dong" ujar Sinta menutupi kegugupannya.
"Gak usah basa basi Nona Sinta, saya yakin anda pasti sudah tau maksud kedatanganku kesini.Dimana Billa sekarang? dan apa maksud anda menghasut Billa untuk berhenti bekerja dari cafe ku?" ucap Dimas dengan sedikit berteriak.
"Apa maksud anda dengan kata menghasut tuan Dimas yang terhormat? Anda hanya salah paham saja. Saya hanya menawarkan kerja sama saja untuk mengelola cabang restauranku, dan saya tidak pernah memaksa Billa untuk menerima tawaran saya" ujar Sinta santai.
"A ahh itu sama saja,kenapa kamu menawarkan kerjasama itu?padahal kamu jelas mengetahui kalau dia kerja padaku.
Bilang saja kamu tidak suka denganku,kamu tidak suka kan jika aku punya hubungan denga Billa? Iya kan?"
"Pikiran anda terlalu picik tuan Dimas,Aku melakukan ini semata-mata untuk menolong Billa.Dari dulu Billa mempunyai angan-angan untuk mempunyai restaurant sendiri.Aku hanya memberi dia jalan saja dengan dalih kerjasama.Karna kalau aku memberinya secara langsung,Billa tidak akan pernah mau untuk menerimanya".
Dimas terdiam tiba-tiba,amarah yang tadinya sudah memuncak seketika menguap entah kemana.
"Tuan Dimas,aku justru senang dan bahagia,jika seandainya Billa mau membuka hatinya kepada laki-laki,termasuk anda.Tapi apakah anda tahu,kalau Billa akan susah untuk membuka hatinya kalau dia masih
tetap menjadi pelayan.Anda tau kenapa? itu karena dia merasa tidak pantas" ucap Sinta panjang lebar, hingga membuat seorang Dimas mati kutu.
"Dengan status Billa yang seorang ibu, dan merupakan seorang pelayan,apakah anda yakin dia akan dipandang oleh keluarga besar anda?saya yakin tidak tuan. Jadi stop bertingkah apatis,seakan-akan semuanya akan baik-baik saja.Billa tidak akan mau sama anda, kalau keluarga anda tidak menerima nya.Didalam keluarganya sendiri dia tidak pernah diperlakukan dengan baik,jadi dia tidak mau juga mendapat perlakuan yang sama di keluarga calon suaminya kelak,apakah itu anda atau orang lain."
"Ya jelas, itu pasti aku,"ucap Dimas tegas
"Anda terlalu pecaya diri tuan Dimas,jangan terlalu percaya diri tuan, jalan anda untuk mendapatkan hati Billa masih panjang. Alasan aku meminta Billa mengelola restoran di Jakarta itu cuma hanya ingin mengangkat derajat Billa.Aku mau nanti dia sukses dan tidak dipandang sebelah mata, sehingga dia punya rasa percaya diri untuk mempunyai suatu hubungan yang serius.Orang-orang sekarang banyak yang memandang rendah status wanita yang sudah tidak gadis lagi. Akan tetapi pandangan tadi akan hilang dengan sendirinya kalau sang wanita itu sukses. bukan kah begitu tuan Dimas?"ucap Sinta panjang lebar sehinggan membuat Dimas merasa bersalah sudah menuduh Sinta yang macam-macam.
"Emm ,anda benar nona,maafkan aku karna tadi marah-marah.Anda ternyata merupakan sahabat yang baik buat Billa".
"setahu aku yang namanya sahabat pasti baik tuan Dimas."
"Nggak juga, ada kok sahabat yang suka nikung sahabat sendiri' ucap Dimas mencairkan suasana yang sempat panas.
"itu mah kamu" cibir Sinta memonyongkam bibir nya
"Sin sebagai tanda minta maafku, ayo aku traktir kamu minum" ucap Dimas,lupa dimana dia berada sekarang.
"Hei, ini restaurant ku.anda mau traktir apa an?jangankan hanya minum, makan sepuasnya aja aku gratis" kekeh Sinta.
" Oh iya ya,? " ucap Dimas merasa malu sambil memukul jidatnya.
"Jadi kamu mau dibelikan apa? sebagai tanda rasa bersalah ku.kamu mau tas,baju, atau sepatu? ucap Dimas kembali menawarkan yang lain.
"Aku tidak memerlukan itu semua tuan Dimas.Aku punya cukup uang untuk membeli semua itu.yang ku mau Anda.......
Tobe continue
jangan lupa dukungannya ya guys.like ,vote dan komen. thank you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini
wah saluttt aku ama si sinta😊😊😊😊
2022-02-05
0
Nur Hayati
dimas jodohnya sinta🥰😘😍
2021-10-01
0
Yeni Eka
Yg kumau anda....
Apa ya??
2021-07-16
1