"Tiara kamu lagi mikirin apa?" tanya bu Sumi yang tiba-tiba muncul.
Tetapi Tiara tidak menjawab,dia asyik dengan pikirannya sendiri sampai tidak mendengar bu Sumi yang lagi bertanya.
"Tiara..Tiara nak kamu kenapa?" kembali bu Sumi bertanya sambil menyentuh bahu Tiara.
"Eh i ibu, ada apa bu? kok ibu ada disini?" tanya tiara kaget.
"Kamu nih ya, ibu nanya bukannya di jawab malah nanya balik".
"Maaf bu, Tiara tadi gak dengar, emang ibu tadi nanya apa?"
"Gumana mau dengar, kamunya asyik dengan pikiran sendiri. ngelamunin apa sih nak?" tanya Bu Sumi lembut, sambil mengelus rambut Tiara.
"Tiara gak lagi mikirin apa-apa kok bu" jawab Tiara sambil tersenyum.
"Kamu gak bisa bohong nak, kamu pasti lagi mikirin sesuatu.kamu lagi mikirin masa lalu kamu ya?" tebak bu Sumi .
"Aku memang lagi mikirin masa lalu aku bu,karna itu sangat susah untuk di lupakan.Akan tetapi ada rasa syukur dalam hati ku bu, karna dengan kejadian ini, aku dapat mengambil hikmahnya. Dengan kejadian ini aku mempunyai dua anak yang lucu,baik dan patuh.Aku juga bisa merasakan menjadi manusia yang sebenarnya.Dari kecil, aku tidak pernah merasa kan kasih sayang dari orang tua ku.Bahkan dari kecil, aku harus berjuang sendiri untuk bisa sekedar makan. Aku bisa sekolah juga dengan biaya sendiri.Seandainya aku tidak dapat bea siswa di SMA, mungkin aku juga gak bakal lulus SMA bu" ucap Tiara panjang lebar dengan bibir tersenyum. "Aku bahkan ragu bu,apakah mereka orang tua ku kandung atau tidak?" Tiara diam sejenak menarik nafas dalam -dalam dan menghembuskan nya lagi keluar.
"Terima kasih ya bu, udah mau jadi ibu buat ku dan jadi nenek buat ke dua anak ku.mungkin tanpa bantuan ibu, yang mau menjaga dan merawat Aarash dan Aariz, Tiara gak bakal bisa seperti ini ".
"Tiara,ibu iklas nak melakukan semua itu, ibu percaya, kamu akan mendapatkan kebahagiaan mu suatu saat nanti.Tetaplah jadi Tiara yang rendah hati dan yang tidak gampang menyerah.
Lagian ibu senang kok, dengan adanya dirimu dan anak- anak hidup ibu yang tadinya sepi jadi berwarna.sekarang ibu gak kesepian lagi".
"Udah ya nak kita masuk ke dalam, udah malam, gak baik lho duduk lama- lama di luar sambil melamun.Selain nanti kamu bisa masuk angin, kamu juga ntar bisa kesambet " ucap bu Sumi mengajak Tiara untuk masuk.
"Iya bu, Tiara juga sudah mengantuk, dan besok Tiara juga harus kerja. Tiara bangkit dari kursi tempat dia duduk, mengikuti buk Sumi untuk masuk kedalam rumah.
Sebelum masuk ke kamar sendiri, seperti biasa, Tiara pasti masuk ke dalam kamar si kembar, guna memastikan ke dua anaknya itu sudah tidur atau belum.Dan setelah memastikan ke dua anaknya tidur, Tiara mencium kening ke dua anaknya.
"Selamat tidur jagoan-jagoan bunda, I love you both" bisik Tiara di telinga ke dua anaknya.Tiara beranjak keluar dari kamar ke dua anaknya, menutup pintunya dan masuk ke kamar sendiri.
Tiara merebah kan tubuhnya di ranjang dan matanya menerawang, "bagaimana aku bisa melupakan kamu Bim?kamu bahkan menitipkan ke dua anak ini yang benar-benar mirip dengan dirimu" bathin Tiara. Tiara memejamkan ke dua matanya,dan mungkin karna kelelahan gak sampai 10 menit Tiara sudah terlelap.
***
Pagi hari seperti biasa Tiara bangun untuk mempersiapkan segala kebutuhan anak-anaknya ke sekolah.mulai dari sarapan,bekal, sampai mengantar mereka ke sekolah. Kalau untuk bangun pagi,si kembar tidak perlu di bangun kan lagi, karna mereka sudah terbiasa di didik untuk bisa bangun sendiri. Sikembar juga biasanya sudah terbiasa melakukan apapun sendiri,mulai dari mandi, menyiapkan,dan memakai seragam sendiri,dan juga menyiapkan keperluan sekolah.
"Good morning mommy cantik" sapa Aariz yang selalu ceria.
"Bunda riz bukan mommy, Aarash menyela tidak suka.
"Mommy aja deh, biar kerenn jawab Aariz tak mau kalah.
"Bunda juga keren kok. gak harus pakai mommy biar kelihatan keren. iya kan bun?" tanya Aarash Kepada Tiara yang lagi menyiapkan sarapan mereka.
"Udah udah gak usah berantem.Terserah anak- anak bunda, mau manggil apa.mau mommy, mau bunda, mau mamah, terserah asal gak manggil mumi aja" canda Tiara buat meredakan pertengkaran ke dua nya.
"Emang kenapa dengan mumi bun?" tanya Aariz bingung.keliatanya keren juga kalo di panggil mumi bun.Lain daripada yang lain".
"Hush mumi itu mayat yang dililit dengan kain dan sudah di awetkan nak, dan biasanya itu ada di negara Mesir" jawab Tiara berusaha menjelaskan.
"ooo"
"bulat " sambar Aarash tiba-tiba.
"Ayo buruan sarapan nya, baru berangkat sekolah. Oh ya nenek mana ya?" tanya Tiara mencari keberadaan bu Sumi.
"Di depan kali mah. lagi ngobrol sama si Rose, si Jasmine,si Anggrek dan rekan-rekannya" jawab Aariz nyeleneh.
"Ha ha ha ,ada- ada aja kamu nak, masa nenek ngobrol sama tanaman?"
" ihh bunda gak percaya kalo di bilangin. Coba tanya Aarash deh bun kalo gak percaya.
iya kan rash?" tanya Aariz ke Arash yang cuek saja sambil menyantap makanannya.
"Panggil aku abang bukan rash..aku ini abang kamu tahu", bukannya menjawab Aarash malah melotot kesal ke arah Aariz.
"Idih beda 3 menit aja belagu." ucap Aariz tak terima.
"Mau beda 1 menit ke ,2 menit ke,terserah.Bahkan beda 30 detik aja pun, aku tetap yang duluan lahir" jawab Aarash lugas.
"Iya deh iya, abang ku yang baik hati.
tapi iya kan nenek suka ngobrol sama tanaman yang di depan?" tanya Aariz kembali ke topik.
"Emm"
"kok emm aja sih? bilang iya napa? kesal Aariz.
"Iya iya..udah puas" jawab Aarash
Tiara yang melihat perdebatan ke dua nya hanya bisa geleng- geleng kepala.
" Kayanya ada yang lagi ngomongin nenek nih? " Ibu Sumi tiba-tiba muncul dari depan.
"Aariz tuh nek, ngomong kalo nenek itu suka ngobrol sama tanaman- tanaman di depan".
"Lha kamu juga tadi nge iya in kan?" ucap Aariz tak mau di salahkan.
"Tanaman itu, perlu juga di ajak ngobrol riz, biar tumbuh dan berkembang dengan cantiknya. tanaman kan makhluk hidup juga" ucap bu Sumi menjelaskan dengan tersenyum.
"Oh gitu ya nek, jadi kalo di ajak ngobrol tanaman itu nyahut gak nek?"
"Udah buruan makannya, nanti telat ke sekolahnya.Bunda juga mau berangkat kerja.potong Tiara berusaha menghentikan pertanyaan-pertanyaan anaknya, yang mungkin kalau gak cepat-cepat di stop, akan terus berkelanjutan.
"Iya bunda jawab Aarash dan Aariz kompak.
"Bu kami berangkat ya.. pamitTiara sambil mencium punggung tangan bu Sumi di ikuti Aarash dan Aariz.
"Hati - hati di jalan ya,nanti kalau pulang sekolah langsung pulang, jangan ngelayap kemana-mana" ujar bu Sumi mengingatkan si kembar.
"SIAP nek" ucap kedua nya berbarengan sambil melakukan gerakan menghormat.Kalau pulang sekolah mereka terbiasa pulang sendiri berjalan kaki, karna jarak sekolah ke rumah tidak terlalu jauh.
To be continue
jangan lupa buata ninggalkan jejak ya gus.like, vote dan komen..😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
tris tanto
penjelsannya bnyk yg diulngn2 kyk koran
2022-10-06
0
Okta Yumna
aku mampir di cerita ini kakk
2021-10-30
0
Yeni Eka
Eh kirain Jasmin dkk itu tetangganya kembar 3 gitu🤭
2021-07-10
2