"Bi Bimo,ka ka kamu kok bawa aku kesini?" tanya Tiara bingung dan ketakutan.
"Cihh" Bimo meludah di hadapan Tiara.
"Aku gak nyangka, ternyata kamu murahan juga ya Tiara?" ucap Bimo sambil menelusuri tubuh Tiara dari atas hingga ke bawah.Mata Bimo kelihatan berkilat penuh dengan amarah.
"Jaga mulut mu Bim! aku tidak seperti yang kamu katakan itu!" ucap Tiara menyangkal asumsi Bimo yang tidak masuk akal.
"Gak usah sok suci deh Tiara. Aku tau kamu berpakaian seperti itu,untuk menarik perhatian laki-laki kan?" ucap Bimo sinis.
"Nggak Bim,ini gaun yang di pinjamkan Sinta.Lagian gaun ini kan gak terlalu terbuka.Kenapa kamu bilang seperti itu sama aku?,sedangkan gaun yang dipakai Gladys, bahkan lebih terbuka dari yang kupakai" ucap Tiara pura-pura berani di sela-sela ketakutannya.
"Hei", bentak Bimo tiba-tiba, hingga membuat Tiara terlonjak karena kaget.
"Beraninya kamu sebut nama Gladys dengan mulut mu yang kotor! Kamu itu gak sebanding dengan Gladys tau gak?! jadi jangan kamu banding- bandingkan kamu dengannya, paham kamu! Bimo menatap Tiara dengan seringaian tipis yang terbit di sudut bibirnya. " Ternyata kamu gak sepolos yang dilihat ya Tiara! kamu sama saja dengan perempuan-perempuan murahan diluar sana! " ucap Bimo sarkasme.
Mendengar ucapan Bimo, Tiara tiba- tiba menampar wajah Bimo dengan sangat keras, Karena merasa tidak terima dengan hinaan yang baru saja Bimo lontarkan.
Bimo yang mendapat tamparan dari Tiara, sontak tersulut emosinya.Dia tiba-tiba menarik paksa Tiara,serta menjatuhkan nya ke atas ranjang.
"Beraninya kamu menampar ku dengan tangan kotor mu itu ha?!" Suara Bimo terdengar meninggi, sambil mengepalkan kedua tangannya dengan sangat keras. Rahang Bimo juga kini sudah mengeras, dengan mata yang berkilat-kilat, karena amarah kini sudah mengambil alih dirinya.
"Ma-ma- maaf Bim, aku tidak sengaja" Tiara beringsut mundur ke belakang karena ketakutan. Kedua netranya kini sudah penuh dengan cairan bening, yang sudah siap dikeluarkan dari wadahnya.
Bimo berhasil menangkap Tiara dan menindihnya.Dia berusaha menyumpal paksa mulut Tiara dengan bibirnya. Bermodalkan pengetahuan, karena sering menonton video-video p***o, Bimo mengeksplor mulut Tiara, sampai Tiara kesulitan untuk bernafas. Tiara berusaha melawan, dengan memukul- mukul dada Bimo. Tetapi tenaganya tidak cukup kuat untuk melepaskan diri dari Bimo. Bimo yang sudah tersulut emosinya seakan tidak perduli, dia membuka paksa gaun yang di kenakan Tiara hingga gaun itu robek tidak berbertuk sama sekali.
Nafsu Bimo semakin naik hingga ke ubun-ubun, ketika melihat tubuh Tiara yang hanya tinggal berbalut pakaian dalam.
"Please Bim, jangan lakukan ini!" Tiara memohon sambil beringsut mundur ketakutan.Dia menarik selimut,untuk menutupi tubuhnya. Kedua matanya mengkilat, karena lapisan cairan bening yang sudah penuh dan dapat di pastikan sedikit saja Tiara memejamkan matanya, cairan bening itu akan tumpah dan menggenangi wajah cantik Tiara.
"Cihh, kamu gak usah munafik Tiara.
bukannya ini yang kamu inginkan hah?! kamu bisa berduaan denganku di ruangan ini.
Aku tahu selama ini kamu sudah suka sama ku kan?, jadi,kamu gak usah sok suci di depanku" ucap Bimo, sambil menarik selimut yang di gunakan Tiara, untuk menutupi tubuhnya.
Bimo kembali menguasai Tubuh Tiara yang meronta- ronta.Bibir Tiara dilumatnya habis-habisan.Ketika Tiara sudah kesulitan untuk bernafas, Bimo berpindah mencium leher Tiara, dan memberikan tanda di sana. Tangan Bimo juga sudah aktif, meraba semua daerah-daerah sensitif Tiara, tak terkecuali dua gundukan, yang merupakan gundukan yang di sukai hampir semua laki-laki normal di dunia ini.Dan dengan sekali hentakan, kini tubuh Tiara sudah polos tanpa sehelai benang pun membalut tubuhnya.
Nafsu Bimo semakin terbakar melihat tubuh polos Tiara.Dia semakin gelap mata, dan memaksa memasukkan senjatanya yang sudah siap tempur dari tadi kedalam liang milik Tiara.
perlawanan Tiara berangsur-angsur berkurang, karna sudah tidak kuat lagi untuk melawan kekuatan Bimo. Tiara seakan sudah pasrah. Tiara memang menolak apa yang sedang terjadi, tapi tubuhnya tidak bisa berbohong, tubuhnya sepertinya meminta lebih.
Dan saat Bimo berhasil membobol paksa Tiara, Tiara hanya bisa menjerit kesakitan dan menangis. Bimo yang kesetanan seakan tidak mendengar jeritan dan tangisan pilu Tiara.Yang ada di pikiran nya sekarang adalah menuntaskan segera hasrat yang sudah sampai di ubun-ubun nya.
Tiara dan Bimo terkulai lemas setelah melakukan pelepasan yang menguras tenaga.Tubuh mereka penuh dengan buliran keringat.
"Kamu jahat Bim.Kenapa kamu tega Bimo? aku benci kamu Bimo" ujar Tiara sambil kembali berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut.
Raut wajah Bimo sekilas terlihat menyesal atas apa yang telah dia perbuat.Akan tetapi, tiba-tiba egonya muncul kembali dan mengalahkah rasa penyesalan tadi.
"DIAM! "bentak Bimo dengan raut wajah yang memerah karena amarah.
"Dengar Tiara jangan sampai ada orang lain yang tahu tentang kejadian ini ! khususnya Gladys".Aku tidak mau dia tahu hal ini. Jika sampai ada satu orang pun yang tahu,kamu akan tahu akibatnya nanti."
"Bukan hanya kamu yang akan mendapat akibatnya, tetapi orang-orang terdekat mu juga akan kena imbasnya,KAMU PAHAM?" ucap Bimo sambil mengangkat dagu Tiara dengan kasar.
"Pa pa paham" ucap Tiara ketakutan.
"Kamu tunggu di sini, aku akan keluar sebentar untuk membelikan pakaian buat mu"."Setelah itu kamu pergi dari tempat ini, dan jangan sekali-kali pernah muncul di hadapan ku".
Bimo melangkah ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya.Dan setelah itu,dia keluar dari kamar itu meninggalkan Tiara yang sesunggukan karena menangis.,
Ponsel Tiara terdengar berbunyi, Dia pun meraih ponselnya untuk melihat siapa yang telah mengirimkan pesan untuknya.
"Kamu dimana Ara? "bunyi Pesan singkat yang baru saja dia terima dari Sinta.
"Maaf sin, tadi gaunnya robek, tersangkut di pintu.Aku malu buat kembali ke dalam.Jadi aku memutuskan untuk pulang duluan. Maaf aku lupa ngabarin kamu" balas Tiara.
"Oh, gitu ya Ra? Tapi kamu tidak apa-apa kan Ra?"
"aku gak apa-apa kok, kamu tenang aja Sin. Tapi aku minta maaf, gaun mu robek Sin.
"Its ok ra, Gak apa-apa kok, yang penting ka baik-baik aja".
"Makasih ya Sin. Tiara membalas kembali dan mengakhiri pesan mereka.
"Maaf sin aku udah bohong sama kamu" batin Tiara sambil terisak isak.
Tiara kembali menangis meratapi nasibnya.Dia melihat noda darah di sprei,yang berwarna putih.Noda darah itu membuktikan kalau dirinya sudah tidak suci lagi. Ingin rasanya dia berteriak untuk mengeluarkan semua beban dihatinya.Tiara juga ingin sekali berjalan ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum Bimo kembali.Tetapi saat dia bergerak turun dari ranjang, dan ketika dia hendak berjalan, Tiara meringis kesakitan dan dia memutuskan untuk kembali duduk di sisi ranjang dengan kedua kaki yang menggantung.Tiara juga merasakan sakit di hampir semua bagian tubuhnya.Dia merasakan tulang-tulangnya seperti patah.Jantung Tiara berdegup kencang, ketika dia dengar seseorang membuka pintu.
to be continue
jangan lupa buat like, komen dan vote ya guys🙏🙏🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Miss haluu🌹
jahatnya Bimo!?😠😠
2021-09-07
1
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ
Jahat bgt yach,Bimo minta dikebiri
2021-07-09
0
Yeni Eka
Baca sampai sini dulu ka, nanti d lanjut.
Mampir jg ke karyaku. Gadis berkerudung merah
2021-07-09
1