Chapter 17 - Death Smokes 2

...----------------...

Sebelumnya dilokasi lain tempat Ratu Azarya...

Ratu Azarya yang telah menjadi seekor burung elang putih Haliaeetus Pelagicus demi melindungi bayi yang dibawanya dari kejaran asap kematian Kai, iapun sempat tertangkap dan terkena goresan asap kematian milik Kai pada punggung tubuhnya sehingga membuat dirinya terluka parah.

Ketika itu terdengar suara geraman mahluk penunggu Hutan Kabut Caridbian yang berteriak menggeram sangat keras karena terusik tidurnya oleh suara berisik.

Ggggrrrrwww...!

Ggggrrrrwww...!

Suara itu membuat asap kematian Kai yang mana saat itu telah menangkap Ratu Azarya menjadi melepaskan mereka, sehingga akhirnya Ratu Azarya berhasil meloloskan diri dari kejaran asap kematian Kai.

Lalu asap kematian Kai itupun langsung pergi mengubah arah haluannya, asap itu mulai mencari sumber asal suara teriakan tadi sampai kesuatu tempat terpencil dibalik gua yang dimana pintu masuk gua tersebut tertutup oleh batu yang disegel oleh lambang peri dan diikat oleh akar pepohonan yang merambat.

Kemudian asap kematian Kai menembus masuk goa tersebut melalui celah-celah kecil lubang udara, sesampai didalam goa sana asap kematian Kai menemukan dua sosok mahluk dengan energi iblis disekeliling tubuhnya.

Satu mahluk seperti layaknya manusia bertubuh tinggi, tegap dan berotot, yang tampak sedang tertidur pulas dengan topi berbulu gagak hitam menutupi wajahnya sehingga energi iblisnya terasa samar-samar tak kasat mata.

Sedangkan satu mahluk lagi seperti sesosok mahluk buas besar bertubuh Raksaksa Yaksa kekar yang mana separuh tubuhnya bersisik naga dan memiliki rambut serigala berwarna abu-abu kemerahan dan pada kepalanya terdapat sepasang tanduk Mamoon berwarna hitam legam.

Mahluk raksasa itu tampak terganggu tidurnya dan mengerang kecil, disaat itu asap kematian Kai merasakan adanya energi iblis yang sangat kuat dari tubuh mahluk itu.

Maka perlahan-lahan asap kematian Kai mulai merasuki tubuh mahluk itu, lalu akhirnya Kai pun terbangun dengan sosok mahluk yang sangat kuat sebagai Iblis Echi Damarun.

Seketika itu juga Kai dengan wujud barunya sebagai Echi Damarun langsung menghancurkan batu yang menutupi goa tersebut dan lalu keluar dari dalam goa, akan tetapi waktu itu masih belum bisa mengendalikan nafsu makan Echi Damarun.

Disaat Echi Damarun melihat sebangsa peri nymph yang ketika itu keluar dari pecahan batu penutup goa yang baru saja dihancurkannya, maka Kai pun mulai hilang kendali atas tubuh Echi Damarun yang baru saja dipakainya.

Sedang Echi Damarun sendiri langsung pergi mengejar peri kecil nymph karena rasa laparnya.

Namun siapa yang menyangka kalau peri nymph tersebut membawanya sampai ketempat dimana Xavier dan Kenz berada.

...****************...

Tiba-tiba suara dentuman itu terdengar lagi dan kali ini semakin keras sehingga membuat perisai yang dibuat Xavier sedikit berguncang.

BBOOOMMBB...!!!

BBOOOMMBB...!!!

"Suara apa itu?"

"Tidak mungkin Kai yang melakukannya."

"Apa mungkin ada sosok kuat lainnya yang diutus Raja?" tanya Xavier

"Tidak, Raja hanya mengutus kami bertiga,"

"Sedang yang lainnya hanya sebuah kamuflase,"

"Sementara Dreezel, aku memerintahkannya untuk tidak memasuki hutan ini dan hanya menunggu diluar hutan!" jawab Kenz.

"Apa kau yakin?" tanya Xavier kembali dan Kenz hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya sambil tertegun sejenak.

"Dasar payah!"

"Sudah kubilang lepaskan aku, maka aku akan membawa kalian pergi dari tempat ini!" sambung teriak peri kecil dari dalam sangkar dengan sangat bawel.

"Biar aku coba melihatnya." kemudian Kenz membuka mata merah sekigan miliknya.

"Fukashi sutansu...!" dengan jurus Shaisho ten kantsu yang digabungkan dengan sekigan, Kenz pun membuka penglihatannya menjadi dua kali lipat lebih tajam.

Kenz melihat kesekeliling area menembus gumpalan asap kematian Kai, dari arah depan tampak sosok mahluk besar berdiri mengintai dengan aura jahatnya yang kecepatannya lebih cepat dari pada kecepatan mata penglihatan Kenz yang telah digabungkan dengan sekigan.

"Mahluk apa itu?"

"Ia bergerak mengintai dengan sangat cepat."

"Jika saja energiku kembali seperti semula, mungkin aku bisa melihat gerakannya." ucap kecil Kenz yang terdengar oleh Xavier dan peri kecil itu.

Setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Kenz, Xavier yang penasaran juga membuka penglihatan mata sihir miliknya.

"Eodumbich soginun." lalu Xavier mengayunkan kembali tongkat sihirnya keatas langit-langit, dari tongkat sihir itu mengeluarkan sinar cahaya terang yang menembus gumpalan asap kematian dan tidak lama Xavier kembali mengucapkan beberapa mantra sihir.

"Tausend magische Augen"

"Seribu mata sihir terbukalah!" lantas cahaya yang berpijar dari tongkat sihir itu menyebar menjadi ribuan titik cahaya, yang perlahan terbuka membentuk seperti ribuan mata.

Seketika itu juga bola mata Xavier berubah menjadi putih, dan ia melihat dari segala penjuru arah.

Saat Xavier mendapatkan gambaran sosok mahluk itu, tiba-tiba mahluk tersebut kembali menyerang perisai pertahanan Xavier dengan sabitan ekornya yang dapat berubah ukuran panjang dan besarnya.

BOOMM...!

DUAARRR...!

Selang tidak lama kemudian disusul oleh senjata Shinu Bakudan Hammer, Dark soul weapon milik Kai yang terlontar sendiri ke arah setiap mata sihir yang ada disekitar mahluk itu, sehingga membuat seribu mata sihir Xavier tertutup dan hancur satu persatu.

Xavier lalu terpukul mundur beberapa langkah ketika seribu mata sihir miliknya itu dihancurkan oleh dark soul weapon Shinu Bakudan Hammer milik Kai,

"Sial, nyaris saja!" dengan cepat Xavier melepaskan koneksi dengan seribu mata sihir buatannya agar tidak ikut terluka akibat ledakan besar saat mata-mata sihir itu dihancurkan.

"Apa yang terjadi?!" seru tanya Kenz mendekati Xavier.

"Sepertinya temanmu telah menggunakan tubuh mahluk besar itu,"

"Sedang senjatanya melihatku dan menghancurkan seribu mata sihir yang aku buat untuk melihat mereka." iapun kembali menegakkan tubuhnya dan menggenggam erat tongkat sihirnya

"Kai maksudmu?!" tanya Kenz singkat.

Ggggrrrr...Sssstttttt...

Peri kecil itu memberi sebuah tanda isyarat diam kepada Xavier dan Kenz,

"Sssttttt.... sssttttt...!" peri kecil itu mengintip dari balik sangkar sambil gemetar ketakutan.

"Jangan ada yang bersuara, ssssttttt...!" bisik peri kecil dengan suara pelan.

"Echi Damarun...sudah terbangun!" bisiknya kembali.

"Echi Damarun?!"

"Mahluk apa itu?!" lirik Kenz dan Xavier bersamaan.

"Dia bukan mahluk biasa, tapi dia adalah sosok iblis penunggu seluruh hutan ini."

"Dia tercipta saat pembantaian seluruh para Noblesse, dan menjadi roh iblis yang menakutkan."

"Aku tidak pernah mendengarnya." ucap Xavier

"Aku juga tidak." timpal Kenz.

"Tidak peduli kalian pernah dengar atau tidak...!"

"Terpenting sekarang kita harus cepat pergi dari tempat ini, jangan sampai ia menemukan kita." ujar peri kecil itu.

"Memang kenapa kalau dia menemukan kita?" ujar tanya Xavier.

"Tentu saja ia akan memakanku." jawab peri kecil itu yang tiba-tiba sudah berada diluar sangkar emasnya, dan hendak melarikan diri namun sayangnya hal tersebut diketahui oleh Kenz dan dihentikan olehnya.

Kenz menahan peri kecil itu dengan memegang sayapnya menggunakan jari tangannya,

"Kau mau kabur kemana?" ucap Kenz.

"Hey!"

"Lepaskan... lepaskan aku...!"

"Kalau tidak, aku tidak akan membantu kalian melarikan diri...!" peri kecil berontak ingin melepaskan diri dari tangan Kenz, dan mengancam tidak ingin membantu.

"Dari awal kami tidak ada meminta bantuanmu." jawab Kenz dengan nada datar.

"Lagi pula yang diincarkan dirimu, lalu untuk apa kami harus melarikan diri."

"Bila mahluk itu menemukan kita, pastinya yang akan dimakan adalah dirimu." sambung Xavier.

"Kejam...!!!"

HUAHHH... HHHUUUU... !

"Jahat...!"

"Kalau aku tau, aku tidak mau dibangunkan juga...!" seru peri kecil berteriak sambil menangis keras, sehingga suaranya terdengar sampai keluar dan didengar oleh mahluk itu.

Echi Damarun kembali membenturkan tubuhnya ke perisai buatan Xavier dengan sangat kuat dan keras, sehingga membuat keretakan pada perisai.

"Sial, seharusnya perisai ini sudah cukup kuat untuk menahan dark soul weapon para demon beast."

"Aku tidak menyangka mahluk itu bisa menerjang sekuat itu." ujar Xavier dengan suara kecil.

Ketika melihat perisai buatan Xavier mengalami keretakan, Kenz pun menjadi lengah.

Lalu peri kecil itu langsung menggigit jari Kenz sehingga Kenz melepaskan sayapnya dan peri itu langsung bersembunyi di selimut Putra Mahkota kembali.

"Berapa lama kau dapat menahan napas?" tegur Xavier yang mulai menggenggam erat tongkat sihirnya.

"Apa ada masalah?" tanya Kenz.

"Cepat tanyakan pada peri itu dari lokasi kita ke jalan keluar butuh waktu tempuh berapa lama?" lanjut ucap Xavier yang langsung menggerakan tongkat sihir wand ash dan segera merapalkan mantranya kembali.

...****************...

Kenz pun tidak banyak bertanya pada Xavier karena sudah langsung mengerti dengan apa yang terjadi, iapun langsung mendekati bayi Putra Mahkota dan mengeluarkan peri itu dari dalam selimut.

Ketika melihat bayi Putra Mahkota bergerak-gerak, sempat terlintas dalam pikiran Kenz untuk segera menghabisi bayi Putra Mahkota.

"Ternyata benar bayi ini manusia." teringat perintah Raja Demon Beast Azzriel, suara perintah Raja Azzriel itu seolah terngiang-ngiang dalam otaknya.

HABISI BAYI ITU KENZ ...!

JANGAN KAU BIARKAN BAYI ITU HIDUP...!

( Suara Raja Azzriel menggema dalam otak Kenz)

"Tidak...!"

"Aku tidak bisa melakukanya."

"Saiyaka...!" akan tetapi ingatan tentang saiyaka membuat Kenz menjadi dilema, dan menahan Kenz untuk tidak melakukan apa yang Raja Azzriel perintahkan.

JANGAN KENZ...!

KAU SUDAH BERJANJI UNTUKKU...!

(suara Saiyaka menggema dalam otak Kenz)

kemudian peri kecil itu memegang jari Kenz dan menggigitnya kembali, sehingga membuat Kenz tersadar dalam lamunannya.

Auch...!

"Kau!"

"Kau senang sekali menggigitku, cepat sekarang katakan dimana jalan keluar dari sini?"

Huh...!

"Tidak mau!"

"Tidak tau...!" dengan berkeras peri itu sengaja tidak mau mengatakannya, karena masih kesal atas hal yang tadi.

"Kau!" seru Kenz singkat yang langsung menangkap sayap peri kecil itu lagi agar tidak bisa melarikan diri.

"Lepaskan, aku sudah bilang aku tidak tau."

"Walau kalian menjadikan aku sebagai makanannya juga jawabannya tetap sama, aku tidak tau."

"Tapi dari tadi kau yang bilang tentang jalan keluar dari sini." ujar Kenz.

"Aku bohong." jawab singkat peri kecil itu yang kemudian meledek Kenz dengan mengeluarkan lidahnya yang kecil berwarna ungu kebiruan, dan peri itu sengaja tetap tidak ingin memberi tau Xavier maupun Kenz sehingga membuat kesal Xavier.

"Dasar nymph kecil kurang ajar!"

"Beraninya kau mempermainkan aku!" seru Xavier.

"Cepat katakan!"

"Dimana jalan keluar yang kau maksud?!"

"Katakan sekarang atau kau memang ingin dimakan mahluk itu!" seru Xavier kembali.

Namun kerusakan perisai semakin menyebar, setiap retakannya mulai menjalar ke semua bagian.

"Sial... perisai ini akan segera pecah."

"Aku tidak bisa menahan lebih lama lagi." teriak Xavier yang sedang menahan kondisi perisainya.

Tiba-tiba mahluk itu kembali membenturkan tubuhnya, ditambah dengan ledakkan dari dark soul weapon Shinu Bakudan Hammer milik Kai, sehingga menyebabkan kerusakan perisai yang cukup besar.

dari celah-celah retakan perisai mulai ditembus asap kematian milik Kai,

"Bahaya!" ucap kecil Xavier yang lalu melirik kearah bayi putra mahkota.

"Cepat katakan dimana jalan keluarnya?!" seru tanya Xavier untuk ke sekian kalinya.

"Tidak ada, tidak tau !"

"Kalau aku tau, aku tidak akan melarikan diri kesini." sahut si peri memalingkan wajahnya.

"Sial, kalau begitu kalian lindungi diri kalian masing-masing." lirik Xavier kearah bayi putra mahkota, yang lalu melompat kebelakang ke tempat bayi itu terletak dan dengan segera langsung menggedongnya kembali.

Tidak lama kemudian Xavier mengeluarkan sihirnya kembali dan membuat perisai kecil yang hanya dapat melindungi dirinya sendiri dan putra bayi Ratu Azarya , akan tetapi Xavier pun kembali melihat kearah Kenz dan peri kecil itu.

"Bagaimana denganmu...?" tanya Xavier.

"Tenanglah, aku tidak selemah itu."

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan diriku." ujar Kenz memotong ucapan Xavier.

"mo-monstareum..." ucap peri kecil itu yang saat itu hendak menyampaikan sesuatu tetapi terhenti dikarenakan suara ledakan yang besar, sehingga Xavier dan Kenz pun juga tidak mendengar suara pelannya.

BOOM...!

DAAARRR...!

Seketika itu juga sebuah ledakan keras memecahkan perisai Xavier menjadi seperti puing-puing kaca yang bertebaran berjatuhan menghujani Kenz dan Xavier yang saat itu berdiri tidak jauh sambil memandang kearah lurus kedepan mereka dari bawah, sedang si peri kecil itupun langsung menahan nafasnya dan terbang menjauh dari mereka mencoba untuk melarikan diri secara diam-diam tanpa sepengetahuan Kenz dan Xavier.

Tiba-tiba dengan sangat kuat mahluk itu memukulkan tangannya yang besar itu ketengah-tengah antara Kenz dan Xavier, sehingga membuat mereka melompat kesisi samping mereka masing-masing untuk menghindari serangan Echi Damarun.

Akan tetapi disaat itu Xavier melihat peri kecil yang kabur terbang menjauhi mereka,

"sudah kuduga dia tau jalan keluar dari tempat ini," pikirnya sambil mengambil beberapa langkah sprint menjauh sedikit dari mahluk itu.

"Majig geom!"

"Magisches eislaufen...!"

Xavier langsung mengubah tongkat sihirnya menjadi sebuah kendaraan seluncur es ajaib yang cukup besar dan juga dapat dikendarai olehnya.

Xavier langsung melompat naik keatas eislaufen miliknya dan menaburkan sedikit serbuk emas sihir, sehingga eislaufen dapat terbang berselancar dengan sangat cepat baik didarat, dilaut maupun diudara serta juga dapat menembus ruang dan dimensi.

Lalu Xavier dengan sangat cepat berselancar menghindari amukan mahluk itu dan asap kematian milik Kai yang mencoba mencari celah pada tubuhnya, namun saat itu sekeliling tubuh Xavier telah terlindungi oleh perisai sihir.

Saat itu Xavier melihat Kenz yang sedang berteleportasi berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya, namun teleportasinya tidak bisa terlalu jauh karena kondisinya yang belum pulih.

Xavier pun menerbangkan eislaufen sihir miliknya sedikit merendah kebawah mendekati Kenz, kemudian Xavier mengelurkan tangannya kepada Kenz.

Kenz dengan sigap langsung menggapai tangan Xavier dan melompat naik keatas eislaufen, mereka pun berselancar diudara dengan sangat cepat.

"Kita akan mengejarnya, dan mengikutinya dari kejauhan."

"Aku melihat ia melarikan diri kesuatu tempat." jelas Xavier kepada Kenz sambil mengendarai eislaufen miliknya dan mengikuti peri kecil itu dari belakang.

Siapa yang menyangka peri itu melarikan diri ke dalam jurang lubang hitam, dan lalu menembus masuk kedalam tebing jurang tersebut.

"Peri kecil ini ingin bermain-main denganku rupanya."

"Sudah kuduga ia pasti tau jalan menuju monstareum mozzarck." ujar Kenz dengan suara kecil saat melihat peri kecil itu menembus dinding tebing jurang, sambil tersenyum tipis iapun lalu mempercepat laju kendaraan sihir eislaufen dengan kecepatan penuh.

"Kita juga akan menembus tebing jurang ini !" seru Xavier kepada Kenz sambil menghindari kejaran asap kematian Kai dan serangan echi daramun.

"Apa?!"

"Menembus tebing jurang?!" seru Kenz.

"Apa mungkin?" lanjut ucapnya didalam hati.

"Bersiaplah!"

"Gerbang paralel monstareum terbukalah !" seru Xavier sambil menebarkan serbuk emas sihir pada lapisan tebing jurang yang ada di depannya.

Lalu kendaraan sihir eislaufen mulai menerjang masuk ke dalam tebing jurang memasuki permukaan bumi dengan sangat cepatnya, bagai sedang berselancar di dimensi berbeda.

Kenz merasa tidak percaya kalau saat itu ia sedang menembus lapisan dinding tebing jurang, waktu itu ia tidak melihat apapun tetapi ia hanya melihat butiran-butiran debu emas berterbangan mengelilingi mereka.

Terpopuler

Comments

★Lord★『T』『ä』『ñ』★

★Lord★『T』『ä』『ñ』★

ky masuk dunia fantasi /Joyful//Joyful//Determined/

2024-08-21

1

꧁✰͜͡Xɪᷧɴᷡ❥𝐀⃝ï❥ʜҽ𝐀⃝Ŕтᷡᴠᷲ𝔂⃝☆꧂

꧁✰͜͡Xɪᷧɴᷡ❥𝐀⃝ï❥ʜҽ𝐀⃝Ŕтᷡᴠᷲ𝔂⃝☆꧂

november shot

2024-08-19

0

꧁✰͜͡Xɪᷧɴᷡ❥𝐀⃝ï❥ʜҽ𝐀⃝Ŕтᷡᴠᷲ𝔂⃝☆꧂

꧁✰͜͡Xɪᷧɴᷡ❥𝐀⃝ï❥ʜҽ𝐀⃝Ŕтᷡᴠᷲ𝔂⃝☆꧂

gaskeun aja kk author /Determined/

2024-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 ~ Putra Mahkota Yang Terbuang
3 Chapter 2 - Drako vs Dreezel
4 Chapter 3 - Rencana Jahat
5 Chapter 4 - Twins of Queen
6 Chapter 5 - Hilangnya kyorin
7 Chapter 6 - Hutan Kabut Caridbian 1
8 Chapter 7 - Hutan kabut caridbian 2
9 Chapter 8 - Jurang Lubang Hitam 1
10 Chapter 9 - Jurang Lubang Hitam 2
11 Chapter 10 - Fierce Battle 1
12 Chapter 11 - Fierce Battle 2
13 Chapter 12 - Fierce Battle 3
14 Chapter 13 - Riddles And Revenge
15 Chapter 14 - Riddles And Revenge 2
16 Chapter 15 - Siasat dan Strategi
17 Chapter 16 - Death Smokes 1
18 Chapter 17 - Death Smokes 2
19 Chapter 18 - Aluna dan Artemis
20 Chapter 19 - Feeya dan Kenz
21 Chapter 20 - Feeya dan Kenz 2
22 Chapter 21 - Labirin Monstareum Mozzarck
23 Chapter 22 - Monstareum Mozzarck 1
24 Chapter 23 - Monstareum Mozzarck 2
25 Chapter 24 - Saiyaka & Erl Marline
26 Chapter 25 - Mekanisme Patung Batu
27 Chapter 26 - Makam Suci Erl Marline 1
28 chapter 27 - Makam Suci Erl Marline 2
29 Chapter 28 - Makam Suci Erl Marline 3
30 Chapter 29 - Kembalinya Kyorin
31 Chapter 30 - Pintu Perunggu besi
32 Chapter 31 - Ratu Azarya & Erl Marline
33 Chapter 32 - Kebangkitan Deblesslayer Nobeast
34 Chapter 33 - Kebangkitan Iblis Echi Damarun
35 chapter 34 - Asal Usul
36 Chapter 35 - Detik-detik Terakhir
37 Chapter 36 - Rebirth
38 Chapter 37 - DUNIA MANUSIA
39 Chapter 38 - Dunia Manusia - Xavier
40 Chapter 39 - Dunia Manusia : Kenz
41 Chapter 40 - Kematian dan Kehidupan 1
42 Chapter 41 - Kematian & Kehidupan 2
43 Chapter 42 - Kembalinya Dreezel
44 Chapter 43 - Sisi kehidupan 1
45 Chapter 44 - Sisi Kehidupan 2
46 chapter 45 - Sisi Kehidupan 3
47 Chapter 46 - Kebangkitan Sistem
48 Chapter 47 - DEMON SYSTEM
49 Chapter 48 - Pengemis Satu Lengan
50 Chapter 49 - My Data Profile
51 Chapter 50 - Relationship
52 Chapter 51 - Toko Hantu Sistem
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 ~ Putra Mahkota Yang Terbuang
3
Chapter 2 - Drako vs Dreezel
4
Chapter 3 - Rencana Jahat
5
Chapter 4 - Twins of Queen
6
Chapter 5 - Hilangnya kyorin
7
Chapter 6 - Hutan Kabut Caridbian 1
8
Chapter 7 - Hutan kabut caridbian 2
9
Chapter 8 - Jurang Lubang Hitam 1
10
Chapter 9 - Jurang Lubang Hitam 2
11
Chapter 10 - Fierce Battle 1
12
Chapter 11 - Fierce Battle 2
13
Chapter 12 - Fierce Battle 3
14
Chapter 13 - Riddles And Revenge
15
Chapter 14 - Riddles And Revenge 2
16
Chapter 15 - Siasat dan Strategi
17
Chapter 16 - Death Smokes 1
18
Chapter 17 - Death Smokes 2
19
Chapter 18 - Aluna dan Artemis
20
Chapter 19 - Feeya dan Kenz
21
Chapter 20 - Feeya dan Kenz 2
22
Chapter 21 - Labirin Monstareum Mozzarck
23
Chapter 22 - Monstareum Mozzarck 1
24
Chapter 23 - Monstareum Mozzarck 2
25
Chapter 24 - Saiyaka & Erl Marline
26
Chapter 25 - Mekanisme Patung Batu
27
Chapter 26 - Makam Suci Erl Marline 1
28
chapter 27 - Makam Suci Erl Marline 2
29
Chapter 28 - Makam Suci Erl Marline 3
30
Chapter 29 - Kembalinya Kyorin
31
Chapter 30 - Pintu Perunggu besi
32
Chapter 31 - Ratu Azarya & Erl Marline
33
Chapter 32 - Kebangkitan Deblesslayer Nobeast
34
Chapter 33 - Kebangkitan Iblis Echi Damarun
35
chapter 34 - Asal Usul
36
Chapter 35 - Detik-detik Terakhir
37
Chapter 36 - Rebirth
38
Chapter 37 - DUNIA MANUSIA
39
Chapter 38 - Dunia Manusia - Xavier
40
Chapter 39 - Dunia Manusia : Kenz
41
Chapter 40 - Kematian dan Kehidupan 1
42
Chapter 41 - Kematian & Kehidupan 2
43
Chapter 42 - Kembalinya Dreezel
44
Chapter 43 - Sisi kehidupan 1
45
Chapter 44 - Sisi Kehidupan 2
46
chapter 45 - Sisi Kehidupan 3
47
Chapter 46 - Kebangkitan Sistem
48
Chapter 47 - DEMON SYSTEM
49
Chapter 48 - Pengemis Satu Lengan
50
Chapter 49 - My Data Profile
51
Chapter 50 - Relationship
52
Chapter 51 - Toko Hantu Sistem

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!