Chapter 6 - Hutan Kabut Caridbian 1

***

Hari itu langit yang tampak cerah berubah menjadi gelap dan dipenuhi gemuruh suara angin kencang dan kilatan petir yang menyambar-nyambar.

Dikedalaman hutan negeri demon beast, yang begitu gelap dan diselimuti kabut yang begitu tebal sampai lapisan udara yang terdapat didalamnya sangatlah tipis, mustahil ada mahluk yang bisa bertahan hidup didalamnya.

Hosh... hosh...

Dari kejauhan tampak seorang sedang bersembunyi dibalik perpohonan redwood yang besar dan menjulang tinggi, dengan nafas yang tersengal-sengal dan begitu kelelahan, ia bersandar pada batang kayu pohon itu sambil sebentar mengintip melihat kesekeliling tempat disekitarnya.

" Akan bermasalah jika mereka mendapatkan diriku. " ujar orang itu yang ternyata adalah xavier pelayan setia dari ratu azarya yang merupakan seorang bangsawan witcher.

Tiba-tiba putra mahkota yang sedang digendongnya itu menangis dengan kencangnya, " ssstttt...., anak baik tenanglah. " xavier berusaha membuat putra mahkota agar berhenti menangis, namun siapa sangka tangisan putra mahkota kian semakin mengeras sehingga terdengar oleh pasukan demon beast yang dibawa oleh dreezel saat itu.

" Kalian dengar itu...! " seru dreezel yang berada disekitar luar kawasan hutan tersebut.

" Itu adalah suara tangisan anak bayi, itu berarti mereka ada didalam sana. " lanjut dreezel menegaskan kepada seluruh pasukan demon beast yang dibawanya saat itu.

Baru selang beberapa detik dreezel berbicara, lalu terdengar suara tawa dari seseorang yang berada dibarisan paling belakang pasukan demon beast yang dipimpin olehnya.

" Kkeke... kkee.. kkee... " tawa orang itu dengan terkekeh, yang ternyata orang itu adalah drako.

Drako berjalan tertatih dengan tubuh penuh luka dan terikat rantai, ia berjalan selangkah demi selangkah dengan kaki yang terseret karena terikat rantai bola besi yang sangat besar.

" Maafkan kami tuan dreezel, kami sudah berusaha menahannya, tapi... tapi dia berhasil memutuskan rantai-rantai yang mengikatkannya. " ucap seorang prajurit yang baru saja datang dan membawa beberapa prajurit demon beast lainnya untuk menahan drako kembali.

Kkeke... kkee.. kkee...

Drako melepas tawanya kembali, " tuan dreezel, hahaha... " tawanya kembali saat itu sehingga membuat dreezel menjadi begitu marah.

Dreezel mengepalkan tanganya dan mencoba menahan amarahnya , " tutup mulutmu itu drako! " sentak dreezel memberi peringatan tegas pada drako, namun drako justru sengaja memancing emosi dreezel dengan kembali tertawa.

Haaa... hhaaa.. hahaha...

" Dasar payah! " sindir drako sengaja menyepelekan dreezel dihadapan para pasukan prajurit.

" Pemimpin pasukan macam apa kau ini? "

" Masa kau tidak bisa mengenali hutan ini. " lanjut sindir drako ke dreezel dengan sangat sinis.

" Ckkk.. kkeee... kkee... " lanjut tawa drako lagi dengan terkekeh.

Dreezel mulai tidak bisa menahan emosinya lagi, ia berjalan mendekati drako dan memberikan bogem mentah tepat diwajahnya.

Brugghh...!

Namun pukulan itu tidak membuat drako tumbang, ia tetap bertahan berdiri, " cih...! kalau kau berani kenapa bukan kau sendiri yang memasuki hutan itu! " lanjut seru drako dengan sengaja menantang dreezel.

Dreezel menjadi semakin memanas, dari selah jari-jarinya lantas keluar sebuah duri-duri tajam seperti sebuah senjata knuckle, yang disekeliling lengan tangannya mengeluarkan asap hitam kematian yang begitu pekat.

TINJU IBLIS...!

Teriak dreezel mengeluarkan tinju iblis miliknya, akan tetapi disaat pukulan tinju itu hampir menembus tubuh drako, tiba-tiba datanglah kenz memegang tangan dreezel dan menahan pukulan tinju dreezel.

" Minggir kenz! " seru dreezel yang menahan tinjunya karena melihat kenz yang kini berdiri didepannya.

" Jangan hentikan aku! " lanjut seru dreezel dengan penuh amarah dan siap menghabisi lawannya.

" Diamlah dan hentikan ini sekarang juga! " perintah kenz saat itu juga kepada dreezel.

" Tapi... "

" Aku bilang hentikan, maka hentikan! " potong ucap kenz memberi perintah kepada dreezel sehingga membuat dreezel terpaksa menahan dirinya dan segera menghentikan perseteruan tersebut.

Lalu kenz berjalan mendekati drako, dan kemudian ia memutuskan rantai besi yang mengikat seluruh tubuh drako dengan sekali tebas menggunakan telapak tangannya.

Setelah kenz melepaskan drako, lalu ia memerintahkan drako untuk memimpin pasukan prajurit demon beast itu untuk segera memasuki hutan dan menangkap penyusup yang menculik putra mahkota.

" ingat ini adalah kesempatan terakhirmu, atau kau akan berakhir tanpa nama. " ucap kecil kenz yang saat itu berada disamping drako.

Kata-kata itu seperti sebuah isyarat kematian bagi drako, karena ia sangat tau tentang hutan itu dan segala rumor misteri didalamnya walau ia sendiri belum pernah mengalaminya secara langsung.

Akan tetapi hal itu justru malah menjadi sebuah tanda tanya besar bagi dreezel, karena dreezel memang sama sekali tidak tau apapun mengenai hutan itu, tapi bukan berarti ia tidak mampu menjalin misi ini.

Ditambah melihat sikap kenz yang tidak seperti biasanya, seolah-olah kenz tidak mau ia menjalankan tugas ini, sehingga hal itu menimbulkan sebuah tanda tanya besar serta kecemburuan didalam lubuk hati dreezel.

" Mengapa ia menghentikan diriku? "

" kenapa ia malah melepas ikatan drako si pecundang itu ? " pikir dreezel yang bertanya-tanya dalam otak kecilnya.

" Apa yang sebenarnya kenz lakukan? dan sekarang ia malah memerintahkan drako yang memimpin barisan pasukan untuk menggantikan diriku. " ucap dreezel dalam hati kecilnya kembali.

" Kenz apa-apaan ini? " ujar dreezel mempertanyakan keputusan kenz yang sepihak itu, tapi sayangnya kenz tidak menggubris ucapan dreezel sama sekali dan berjalan melewati dreezel.

" Dengar drako sekarang akan memimpin kalian memasuki hutan ini ! " seru kenz kepada barisan pasukan demon beast yang ada disana.

" Kenz...! " teriak dreezel dengan geramnya, namun ia berusaha menahan amarahnya itu.

Tanpa menghiraukan teriakan dreezel saat itu, kenz malah terus melanjutkan kata-katanya dan memerintahkan drako untuk segera berangkat pergi.

" Drako, cepatlah pimpin mereka masuk ke hutan itu! "

" Ingat jika kau tidak menemukan putra mahkota, maka jangan harap kalian semua dapat pulang hidup-hidup dari hutan itu. " tegas kenz saat itu kepada drako dan seluruh barisan pasukan demon beast.

Drako hanya dapat mematuhi perintah itu, walau ia tau kalau hidupnya sedang dipertaruhkan, akan tetapi ia tetap memimpin barisan pasukan itu dan segera berangkat masuk kedalam hutan berkabut itu.

Dreezel dengan tidak senang mencoba menghalangi drako, namun kenz langsung berdiri dihadapannya dan menghentikan perbuatan dreezel, " ini semua untuk kebaikan dirimu. " ucap kecil kenz saat itu yang lalu berjalan meninggalkan dreezel pergi.

Saat kenz telah pergi, tak lama kemudian kai dan kyorin pun sampai disana dan melihat kalau dreezel masih berada disana, sedang yang berangkat pergi adalah drako.

" Kau masih disini? " ujar tanya kai.

" Kenz menghalangi aku dan malah mempercayai pecundang drako itu yang... " belum selesai dreezel menjawab semua itu, kai pun langsung memotong ucapan dreezel.

" Hah...! sudah bisa aku tebak. "

" Lagi-lagi kali ini dia memihak padamu. " kembali ujar kai yang lalu meninggalkan dreezel dan segera menyusul kenz.

" Apanya yang memihak! "

" Jelas-jelas dia memihak pada drako. " sambung dreezel yang masih kesal.

Lalu kyorin menepuk bahu belakang dreezel dengan pelan-pelan, " itu karena ia ingin menjaga dirimu. " lanjut sambung kyorin agar dreezel tidak salah tanggap.

" Lagi pula kau tidak tau seberapa bahaya hutan kabut caridbian ini. " ucap kyorin yang lalu meninggalkan dreezel dan menyusul kai dan kenz.

***

Hutan kabut caridbian...

Siapa yang tidak mengenal hutan kabut caridbian, hutan yang begitu sunyi, gelap, berkabut tebal, bahkan lapisan udara didalamnya begitu tipis, sampai-sampai tidak ada kehidupan didalamnya.

Kabar yang beredar selama ini, kalau hutan itu adalah tempat berdarah dan menjadi tempat pemakaman bagi para noblesse, sehingga tanah dihutan itu menjadi terkutuk.

Sangat sedikit mahluk hidup yang dapat bertahan hidup disana, meskipun begitu tempat itu selalu mengeluarkan suara-suara menyeramkan yang akan terdengar seperti suara jeritan, tangisan, bahkan raungan binatang buas, tapi anehnya saat dilihat tidak ada seorangpun bahkan binatangpun tidak tampak terlihat.

...

Saat itu seorang prajurit yang dipimpin drako menyalakan sebuah obor api sebagai penerang untuk menerangi jalan mereka didalam hutan.

" Dasar payah! " seru teriak drako seketika itu juga.

" Apa yang kau lakukan?! " dengan begitu geram drako merebut nyala obor api itu dari tangan prajuritnya, dan lalu segera memadamkan nyala api itu dengan kakinya.

" Apa kau ingin membunuh kita semua! " teriak tegas drako memarahi prajurit itu.

" Ta... tapi..., jalan kedepan semakin gelap. "

" Bagaimana mencari orang dalam kegelapan, bila...ti.. tidak menyalakan cahaya. " jawab prajurit itu yang terbatah-batah karena takut akan amarah drako.

"Jalan didepan memang semakin gelap, dan matahari mulai terbenam, tapi bukan berarti kau bisa menyalakan api ! " tegas drako.

" Kau tau kenapa?! "

" Itu karena semakin kita masuk kedalam semakin menipis pula udara disekitarnya ! "

" Apalagi jika malam tiba dan kabut ini turun ! " seru jelas drako yang saat itu mencekik prajurit itu.

" Kau tau rasanya kehabisan nafas bukan?! "

" Bagaimana rasanya ? "

" Apakah sama seperti tercekik?! " seru kecil drako dengan berbisik pada prajurit itu yang lalu semakin mengeratkan jari-jemarinya mencekik prajurit itu hingga hampir pingsan, namun tak beberapa lama kemudian ia melepaskan prajurit demon beast itu.

" Sekarang dengar baik-baik, ikuti aliran air sungai ini! " perintah drako saat itu juga.

" Banyak orang bilang kalau aliran air sungai ini bermuara sampai ke laut. "

" Menurut kabar yang ku dengar, kalau disekitar muara laut itu terdapat banyak kunang-kunang laut hidup disana. " jelas drako kepada prajuritnya itu.

" Bawa beberapa dari kalian kesana, dan segera tangkap kunang-kunang laut itu untuk dijadikan pelita. "

" Laksanakan sesegera mungkin sebelum hari semakin gelap ! " perintah drako saat itu yang lalu menunggu prajuritnya kembali.

...

Pengetahuan drako akan setiap seluk beluk kerajaan demon beast ini memang bukanlah sekedar isapan jempol saja, karena dahulu ras demon beast devilme verrine merupakan ras demon beast yang memiliki peranan penting dalam kerajaan demon beast.

Namun ras mereka telah hancur tak tersisa semenjak pertarungan terakhir itu, disaat keluarga besar dari ras demon beast devilme verrine diperintahkan raja azzriel untuk memusnahkan ras demonic suku ular aphophis.

Masa itu dimana saat seluruh keluarga delvime verrine tewas dalam pertarungan, tetapi drako justru berhasil selamat karena saat itu ia kabur melarikan diri, dan oleh sebab itulah sampai sekarang ini drako selalu dianggap pecundang oleh kaum demon beast yang lainnya.

Maka oleh karena hal itu juga, drako selalu mencari sebuah cara dan kesempatan agar bisa mengembalikan semua reputasinya seperti sedia kala lagi.

...

Terpopuler

Comments

Hanna Devi

Hanna Devi

Hai...
maafkeun yaa kalau lama tak menyapa..

Aku kembali mampir, salam dari Cinta Kedua Untuk Zylva dan
Hati Terbelah Di Ujung Senja 😊

2021-12-29

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!