Chapter 16 - Death Smokes 1

***

Ketebalan asap kematian milik kai hampir menutupi seluruh area hutan kabut caridbian, tempat dimana pertarungan mereka itu terjadi.

Kenz yang saat itu terluka parah dan beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga dan energinya, dapat segera menyadari energi kai yang sedang menyelimuti setiap area disana.

Eeerrrggghhh...

Secara perlahan kenz membuka kedua kelopak matanya dan melihat semua gempulan asap kai yang membumbung tinggi telah menutupi separuh permukaan hutan kabut caridbian, sementara xavier sedang membuat zona aman miliknya dengan pedang sihir miliknya.

" Dia tidak bermaksud memusnahkan kai secara langsung, dia tampak sedang mempelajari kai. "

" Setiap ia selesai mempelajari kai, baru ia menghabiskan kai yang menjadi lawannya. " ujar kenz dalam pikirannya yang terus memperhatikan pertarungan itu dari jauh.

" Aku baru beristirahat sejenak saja ia sudah berhasil membuat kai kembali kebentuk semula, apa sebegitu hebat kemampuannya itu. " kembali ujar kenz.

" Ketiga sosok terhebat milik kai sudah musnah, apa aku harus membantunya? " dengan perlahan kenz bangkit berdiri, dan segera melakukan teleportasi ke area yang lebih dekat.

" Karena sosok awal kami tidak mungkin dimusnahkan. " lanjut ujar kenz dalam hatinya, yang dengan cepat menghampiri xavier.

Kenz melihat kesekeliling, nyaris hampir tidak ada sela lagi untuk mereka melarikan diri sebelum asap milik kai menutupi setiap ruang lingkup yang ada disana.

" Hey, kau! "

" Cepat keluar dari sini sebelum asap kematian ini menghisap kita. " ujar kenz tanpa berbasa-basi lagi.

Ketika mendengar xavier berhenti sejenak dari merapal mantra untuk membuat zona aman miliknya, " asap kematian...! " ucap kecil xavier yang tanpa banyak berpikir ia langsung berlari dengan sangat cepat kesuatu tempat, dan kenz yang melihat itupun mengikuti dirinya.

" Hey, kau mau kemana? "

" Cepat kita harus keluar dari tempat ini sekarang juga! " seru kenz sambil mengejar xavier.

" Kau saja yang pergi, aku masih memiliki tanggung jawab yang harus kulindungi. " balas singkat xavier yang menambah kecepatannya, sedangkan kenz sehabis mendengar ucapan xavier menjadi terdiam sejenak karena teringat ucapan saiyaka sewaktu dahulu.

•••

Sebuah ingatan flashback kembali terekam dalam ingatan kenz...

Tepat dimalam itu, dimana sebelum mereka berpisah...

" Saiyaka ikutlah denganku, maka kau akan aman. "

" Kalau kau ingin pergi, pergilah. "

" Aku masih memiliki tanggung jawab yang harus kulindungi. "

" Bila aku ikut denganmu siapa yang melindungi mereka. "

" Kenapa kau harus pedulikan keselamatan mereka?! "

" Apa keselamatanmu sendiri tidak penting untukmu ?! "

" Lagi pula kau masih ingin mencari adikmu bukan? "

" Bagaimanapun juga, aku juga sama seperti mereka. "

" Karena aku juga merupakan bagian dari mereka, sama-sama manusia yang telah berubah menjadi mahluk buas yang terkutuk. "

" Hanya bedanya aku berubah sempurna sedangkan mereka tidak sempurna. "

" Lalu setelah menjadi mahluk terkutuk yang gagal, mereka akan dijadikan experimen untuk menambah kesempurnaan kita agar menjadi lebih kuat lagi dan lagi. "

" Apakah ini semua adil?! "

" Apa lagi, ada kemungkinan adikku merupakan salah satu dari diantara mereka. "

" Walaupun aku tidak tau yang mana, aku akan mencarinya dan membantu mereka semua dan menyelamatkan diri mereka. "

" Kau hanya ingin mencari adikmu bukan, aku akan membantumu. "

" Sampai kita menemukan adikmu diantara mereka. "

" Kita bisa menunda experimen mereka, aku akan meminta langsung pada raja demon beast sendiri. "

" Aku akan selalu membantumu, tapi tinggalkanlah mereka dan ikut denganku. "

" Tidak kenz, kau tidak mengerti arti sebuah tanggung jawab dan sebuah hubungan. "

" Ini semua sudah menjadi jalan yang aku pilih, ini adalah tanggung jawab yang harus aku lindungi dan aku jaga. "

" Walaupun aku harus mengorbankan nyawaku. "

" Aku tau kau tidak seperti ras kaummu yang lainnya, tapi tetap saja jalan yang kita lewati sudah berbeda kenz. "

" Walaupun aku telah berubah menjadi mahluk terkutuk, tapi aku tidak akan pernah meninggalkan sifat kemanusiaan dan perasaan dalam diriku. "

" Kau pergilah...! "

" Tinggalkan aku sekarang juga, dan jangan ikut terlibat lebih dalam lagi...! "

" Tapi... aku tidak bisa meninggalkan dirimu sendiri saiyaka. "

" Pergilah kenz, jika raja demon beast tau kau berpihak kepada kami, maka kau juga akan dalam bahaya. "

" Jika kau juga dalam bahaya, siapa yang akan membantuku menemukan adikku bila aku tiada nanti. "

" Kau bicara apa?! "

" Kau akan baik-baik saja, dan tidak akan terjadi sesuatu padamu selama ada aku. "

" Kau berbeda denganku kenz... "

" Saat ini raga yang kau pakai adalah raga perjanjian dari miliknya, karena itu kau masih berdiri dipihakku. "

" Namun bila suatu hari sosok raga yang kau pakai saat ini dimusnahkan, nantinya kaupun tidak akan mengingat semua kenangan tentang kita. " ucap kecil saiyaka yang lantas terdiam.

" Kenz...! "

" Jika terjadi sesuatu padaku... "

" Berjanjilah kau akan menjaga adikku jika kau menemukan dirinya, dan Berjanjilah jika kau menemukan ras dari kaumku maka kau tidak akan memusnahkan kami semua. "

" Serta... berjanjilah kalau kau juga akan menjaga raga tubuh yang sedang kau pakai ini. "

" Aku berjanji padamu, saiyaka. "

" Kalau begitu aku akan menyerahkan tanggung jawab ini padamu, kenz. "

" Bila suatu hari kau dalam keraguan, ikutilah kata hatimu kenz. " lanjut ucap perpisahan saiyaka pada malam itu.

" Kalau begitu cepatlah pergi dari tempat ini, karena sebentar lagi pasukan demon beast yang lainnya akan segera datang. " sambung saiyaka pada kenz.

" Cepat pergilah dari sini...! " seru saiyaka

" Pergi dan lekas tinggalkan aku sendiri disini kenz...! " kembali serunya yang lalu menutup pintu rumahnya.

Semenjak itupun kenz tidak pernah bertemu lagi dengan saiyaka, karena disaat itu seluruh pasukan demon beast mengejar mereka semua.

•••

Setelah sadar dari ingatan dimasa lalunya, kenz kembali mengejar xavier dan didapatinya xavier sedang mengikat gendongan bayi pada tubuhnya.

" Inikah yang namanya asap kematian para sammu? "

" Asap yang akan membunuh dan menghisap semua kehidupan lawan mereka yang sudah terkurung didalamnya. "

" Ini berarti dia ingin bertukar tubuh ataupun sudah menemukan tubuh baru untuk ditempati. "

" Aku harus segera keluar dari lingkaran kurungan asap ini. " gumam kecil xavier yang tak lama kenz sampai disampingnya.

" Seluruh celah sudah tertutup, kita tidak mungkin bisa keluar lagi. " sela kenz yang baru saja datang.

" Tidak tau siapa yang dipilih oleh kai, disini hanya ada kita saja tidak ada yang lain."

" Jadi ada kemungkinan antara kita berdua yang akan diambil tubuhnya oleh kai, secara kyorin palsu itu sudah dihisap habis seluruh energi kehidupannya. " lanjut ucap kenz.

" Itu tidak akan pernah terjadi...! " sela xavier.

" Cihh...! "

" Atas dasar apa dia ingin mengambil tubuhku...! " ketus xavier yang lalu mengembalikan bentuk pedang sihirnya kembali menjadi tongkat sihir wand ash.

Tanpa banyak bicara kembali xavier langsung merapalkan mantra-mantra sihirnya dan dengan tongkat sihir wand ash ditangannya, iapun membuat sebuah lingkaran diatas tanah dekat tempat dimana ia berpijak saat itu.

***

Lalu xavier pun bergegas berdiri ditengah-tengah lingkaran yang baru saja dibuatnya, kemudian iapun melirik kearah kenz, " apa kau ingin terus bediri disana dan menjadi bonekanya saat ia merasuki tubuhmu?! " seru xavier saat itu pada kenz memberi isyarat agar kenz mau ikut memasuki lingkaran yang baru saja dibuat olehnya.

Setelah kenz ikut masuk ke tengah lingkaran tersebut, xavier langsung kembali merapalkan mantra sihirnya.

" Dukkeoun clypeus...! " yang lalu perlahan setiap sisi lingkaran itu mulai tertutup dan membentuk sebuah dinding perisai bening, namun sebelum perisai itu tertutup semua tiba-tiba saja sebuah bola cahaya datang dan langsung ikut menyelinap masuk kedalam perisai yang dibuat xavier.

" Cepat tutup perisai ini...! " seru bola cahaya itu, ketika itu kenz dan xavier langsung melihat kearah bola cahaya yang bisa berbicara.

Akan tetapi xavier juga melihat gumpalan asap kematian milik kai yang mulai datang dari kejauhan dengan sangat cepat, sehingga tanpa bertanya xavier langsung menutup lingakaran perisai tersebut.

•••

Sementara itu, ratu azarya yang telah berubah menjadi seekor burung elang putih Haliaeetus pelagicus terus berputar-putar diatas langit-langit hutan kabut caridbian sambil membawa keranjang bayi diparuhnya.

" Seperti yang nun ucapkan, kalau raja azzriel telah mengutus para sammu untuk menangkap xavier. "

" Kemungkinan xavier telah berhadapan dengan mereka dan xavier telah membuat mereka mengeluarkan asap kematian milik mereka. "

" Aku tidak menyangka xavier semakin bertambah kuat selama dalam penyamarannya di istana demon beast ini, hanya untuk menjagaku. " ujar ratu azarya dalam hati.

Ratu azarya pun terus mencari sela agar bisa menembus asap kematian milik para sammu, " bagaimana agar aku dapat memasuki hutan kabut dan menembus asap kematian para sammu ini? " ratu azarya terus berpikir dan terbang mengelilingi hutan kabut caridbian.

•••

Namun di lain tempat, dua sosok mahluk yang memiliki energi dan kekuatan yang sangat besat telah berhasil menembus asap kematian milik kai dan saat itu tengah memasuki hutan kabut caridbian.

Dua sosok itu tidak lain adalah iblis hitam dan putih, mereka berdua dibuat penasaran akan apa yang sedang terjadi sebenarnya di kerajaan demon beast ini.

" Astaga aku tidak menyangka ada mahluk yang bisa membuat para sammu mengeluarkan asap kematian mereka. "

" Kau benar putih. "

" Mungkin bila tidak datang sendiri untuk melihat semua ini, aku pasti akan berpikir ini hanya bualan belaka. "

" Lawan darimana yang sedang mereka hadapi sesungguhnya. "

" Lawan sekuat ini raja demon beast azzriel merahasiakan hal sebesar ini dari kita. "

" Entah apa yang sedang direncanakan oleh mereka. "

" Mungkin saja bila kita tau lawannya maka kita akan tau maksud tujuan mereka sebenarnya. "

" Kita harus melihat lebih dekat lagi, aku sangat penasaran siapa yang sedang mereka hadapi. "

" Tapi ingat kita harus waspada dengan asap kematian para sammu ini, bila kita sampai terhisap maka kita akan dikuasai oleh mereka. "

" Kau benar, semoga saja kita tidak menjadi target sasarannya juga. "

Kedua iblis hitam dan putih itupun menerobos masuk asap kematian sammu untuk melihat yang terjadi di dalam sana, mereka juga mempercepat langkah mereka agar bisa segera sampai ke lokasi pertarungan tersebut.

Akan tetapi tanpa mereka sadari, lubang celah yang mereka buat untuk menerobos masuk kedalam gumpalan asap kematian tidak kembali menutup seperti biasanya.

Celah asap itu terus terbuka lebar, dan ratu azarya melihat kesempatan itu.

Ratu azarya pun ikut memasuki celah tersebut agar bisa sampai kedalam, " kemana yang harus aku tuju dahulu? " tanya kecil dalam hatinya.

" Monstareum mozzarck atau mencari xavier? " kembali ucapnya sambil menatap bayi perempuan demon beast yang ada didalam keranjang yang dibawanya, sehingga tanpa disadari ia telah terbang melewati asap kematian kai dan berada diatas lingkaran perisai pertahanan xavier.

" Putraku...! " ujarnya dalam hati ketika melihat putranya masih bersama dengan xavier, tapi ratu azarya tidak dapat berhenti berputar-putar terbang karena asap kematian kai seperti mengincar semua yang berada didalamnya.

Ratu azarya pun memutar arah terbangnya dan menambah ketinggian terbangnya, ia tidak bisa berada disana terlalu lama karena bayi yang dibawanya bisa saja menjadi target sasaran asap kematian kai juga.

" Tapi... kenapa kenz bersama dengan mereka juga? " hal itu menjadi pertanyaan dalam kepalanya, namun keselamatan bayi yang dibawanya juga penting.

Sehingga saat itu ratu azarya menepis semua perasaanya, dan terbang memutar ke arah monstareum mozzarck.

" Semoga saja ia bisa membantuku. " pikir ratu azarya penuh harap kalau dia yang berada dalam monstareum mozzarck bisa menolong dirinya nanti, sekarang ia akan menaruh bayi ini disana dahulu baru kembali membantu xavier dan menyelamatkan putranya.

•••

Sementara xavier yang ketika itu kedatangan bola cahaya, " hey...! siapa kau ini?! " seru xavier karena bola cahaya itu seperti mendekati putra mahkota yang sedang berada dalam gendongan xavier, dan dengan sangat cepat bola cahaya itu langsung masuk kedalam gendongan putra mahkota.

Xavier pun melepaskan gendongan putra mahkota dari tubuhnya, secara perlahan ia menurunkannya ke tanah dan membuka gendongan selimut bayi putra mahkota untuk melihat siapa sosok bola cahaya itu.

Begitu selimut itu dibuka, sesuatu bergerak keluar dari balik kain selimut yang membungkus tubuh putra mahkota.

Xavier sudah bersiap-siap untuk menangkapnya dengan tongkat sihir wand ash, " cepat keluar darisana! " seru kecil xavier memerintahkan agar mahluk bola cahaya itu mau keluar.

" Tidak mau. "

" Nanti kalian menangkapku. " sahut bola cahaya itu dari balik kain.

Tanpa banyak bicara kenz langsung memasukan tangannya kedalam kain selimut itu dan menariknya keluar, ternyata bola cahaya itu adalah sesosok peri hutan kecil.

" Lepaskan, lepaskan aku! " jerit peri kecil itu berontak dari genggaman tangan kenz, dan lalu menggigit jari tangan kenz dengan sangat kuat berulang-ulang kali.

" Percuma saja itu tidak ada rasa untukku..., huhfft...! " ucap dingin kenz tanpa ekspresi, sementara xavier langsung membuat kotak kurungan kecil yang menyerupai sangkar burung dari serbuk emas dengan menggunakan sihirnya.

" Masukan dia kesana. " suruh xavier, dan kenz pun mengikuti perintahnya.

" Jangan kurung aku, lepaskan aku! "

" Atau aku tidak akan membantu kalian...! " teriak peri kecil berkuping lancip itu.

" Memang kau bisa membantu kami apa? " tanya xavier dan kenz.

" Kalian tidak tau, aku penguasa hutan ini! "

" Beraninya kalian menculikku! "

Uhuk... uhuk...

" Menculik?! "

" Bukankah kau yang datang sendiri? " ujar xavier yang sampai tersedak ketika peri kecil itu menuduh mereka menculiknya.

" Sudah cukup ! "

" Apa tujuanmu menghampiri kami...?! " ketus kenz.

" Aku diperintahkan mengikuti kalian untuk menyelamatkan kalian dari tempat ini. " jawab peri kecil itu dengan cepat tanpa titik koma sesingkat-singkatnya.

" Apa katanya barusan? " ujar xavier bertanya pada kenz, namun kenz hanya menggelengkan kepalanya.

" Hey mahluk kecil, coba ulangi kata-katamu tadi. "

" Apa tujuanmu tadi? "

" Apa maksudmu mengikuti, selamat? "

" Apa kau sedang bergurau? "

" Bagaimana kau selamatkan kami? "

" Satu lagi sejak kapan kau mengikuti kami? " xavier pun bertanya begitu banyak padanya.

" Pertama, aku tidak kecil ! "

" Kedua, aku tau perisai ini tidak akan bertahan lama, jadi kalian harus segera kaluar dari gumpalan asap ini. "

" Ketiga, kalian tidak akan tau jalan keluarnya, dan hanya aku yang tau. "

" Keempat, sudah sejak tadi aku mengikuti kalian. "

" Kelima, lepaskan aku sekarang kalau tidak bagaimana aku mengeluarkan kalian dari sini. " teriak peri kecil itu menjawab semua pertanyaan xavier sambil mendubrak sangkar emas berbentuk kotak kecil yang dibuat untuk mengurungnya.

BOOMMBBB...!!!

Tidak lama mereka berbicara, tiba-tiba terdengar sebuah dentuman keras dari arah luar yang terdengar seperti sebuah ledakan atau hantaman sebuah energi besar yang hendak menghancurkan perisai yang dibuat oleh xavier.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!