"Terpesona...Aku-
"Bukanlah...Ahli syurrgaaa..." sambung Dini memotong Linda yang bersenandung
"ahahahahahahaha...." Zahwa tertawa puas melihatnya . Dan Azzam memasang senyum tipis menawan yang sangat samar nyaris tak terlihat.
"antuma memang ....ahahah" Zahwa tak bisa melanjutkan kata-katanya perutnya terasa geli melihat ekspresi kesal Linda.
"iihh Dini... anti mah..euugh.." Linda mengentak-hentakkan kakinya ke tanah, jangan lupakan bibir mengerucutnya yang tertutup kain niqab
"ahahhahaha" Dini dan Zahwa lagi-lagi hanya bisa tertawa
"Assalamu'alaikum ..." terdengar suara ramai menghentikan tawa mereka .
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" mereka semua menoleh ke arah sumber suara.
"loh..Umi..Abi.." pekik Linda kegirangan , sepertinya ia sudah tak mengingat kekesalannya lagi .
"Mama..Papa..aakhh...kalian sudah datang.." Dini langsung mendekat kepada Mama nya dan memeluknya
" Ayah..Bunda.." ucap Zahwa dengan mata berbinar. Segera ia melepas pelukannya pada Azzam dan memeluk Bunda Fatimah.
Azzam yang melihat pemandangan itu pun ikut terharu .
"emmm Wawa kangen sama Bunda..." ucap Zahwa yang masih asik memeluk nyaman Bunda Fatimah
"hmm Bunda juga..." balas Bunda mengelus kasih kepala Zahwa
"ooh...Bunda aja nih.. hmm yasudah , kalian pulang sendiri saja naik angkutan umum . Ayah pergi saja " ucap Ayah Ali pura-pura ngambek dan akan beranjak pergi .
"ehh...." Zahwa segera menahan pergelangan tangan Ayah Ali dan masuk kedalam dekapannya . Sangat hangat , nyaman dan...tentram .
Mungkin itu benar bagi Zahwa yang menyatakan "Anak perempuan lebih dekat dengan Ayah nya , begitu juga sebaliknya"
Setelah drama kangen-kangenan selesai , Linda dan Dini pamit pulang duluan , sedangkan Zahwa mereka ingin mengunjungi Buya Firman terlebih dahulu .
Mereka berjalan ke rumah Buya Firman . Selama di perjalanan banyak Ukhty yang sepertinya melirik ke arah Abang kesayangan Zahwa , siapa lagi kalau bukan Bang Azzam. Dan semua itu tak luput dari penglihatan Zahwa.
"iishh... ngapain sih itu mata tidak di jaga , bukannya nundukin pandangan malah lirik-lirik Abang nya Wawa , huh ! " batin Wawa berdecak kesal , dahi nya berkerut .
Ia peluk pinggang Azzam dengan erat nya dan bermanja-manja di dada bidang Azzam.
Azzam yang mendapat perlakuan seperti itu sontak terkejut , menyulitkan ia untuk bergerak jalan.
"Dek.." bisik Azzam mencoba melepaskan pelukan Zahwa.
Bukannya menyahut Zahwa malah mempererat pelukannya dan menajamkan matanya pada akhwat-akhwat yang melirik abangnya. Azzam melirik arah tatapan Zahwa , seketika ia mengerti ternyata adiknya ini sedang cemburu abang nya di lirik orang lain.
"baru aja di lirik-lirik udah serem kamu dek , gimana kalau mereka natap sampe matanya ga kedip , mungkiin....ahh..Wawa..wawa.." batin Azzam
Ia pun mengikuti drama Adiknya, membalas pelukan Zahwa dan mencium kepalanya berkali-kali . Tentu saja , sekarang Zahwa tersenyum menang.
"Heh... emang enak , makanya matanya di jaga" batin Zahwa.
Ayah Ali dan Bunda Fatimah merasa sepi , seperti hanya berjalan berdua saja dengan Ayah Ali. Bunda Fatimah berhenti begitu juga dengan Ayah Ali. Keduanya berbalik menghadap belakang.
"Astagfirullah...Zahwa...nanti saja kangen-kangenannya di rumah. Ga malu di liatin orang?" ucap Bunda Fatimah , Ayah Ali yang tepat di sampingnya hanya geleng-geleng kepala saja.
"Ya Allah...Wawa sangat sayang pada Azzam , gimana nanti Azzam kalau mau Zuad(nikah) mungkin Wawa ga akan rela, trus anak bujang ku jadi perjaka tua . Astagfirullah.." batin Ayah Ali
Sedangkan Zahwa menyengir kuda , dan perlahan melepaskan pelukannya pada Azzam. Kini ia berjalan mendahului Azzam.
"hihihii...gemmesh Abang sama kamu dek" gumam Azzam.
...----------------...
"Bun..Zahra mana?" tanya Zahwa. Pasalnya dari tadi ia tak melihat kehadiran Zahra , juga saat di Pesantren sepertinya Zahra tidak ikut menjemputnya.
"emm, Zahra ya "
"iya Bun , Zahra"
"nanti kamu tau sendiri" sahut Bunda Fatimah yang tersenyum di balik niqab nya . Zahwa mengetahui itu dari mata sang Bunda yang menyipit.
Zahwa hanya mengangguk kecil dan merebahkan kepalanya di dada Azzam.
Saat ini mereka sedang berada di mobil perjalanan pulang ke rumah . Setelah berbincang-bincang dengan Buya Firman dan Umi Alya , mereka langsung pulang karena Zahwa merengek bilang kalau ia sudah rindu dengan kasur nya.
Tak lama mobil pun sudah memasuki halaman rumah.
cciiittt
Ayah Ali menarik tuas rem tangan ke atas lalu mereka pun satu per satu keluar dari mobil.
"yeeayy Alhamdulillah , sudah sampai " ucap Zahwa berbinar .
Dengan buru-buru ia mendekat ke arah pintu dan memegang gagang pintunya , perlahan ia mendorong pintu itu daannn.....
"Ahlan Wa Sahan , Selamat come back in the haus ka Wawa...." teriak Zahra yang ternyata membuat kejutan di hari kepulangan Zahwa dapat di lihat saat ini rumah sudah banyak balon-balon yang berterbangan di mana mana.
"ha?!? Haus? House kali dek" timpal Azzam yang di sambut gelak tawa semua orang.
"Ka Wa..ke kamar yuk" ucap Zahra pada Zahwa antusiasnya. Zahwa pun mengangguk.
"Ayah..Bunda..Bang Azzam , Wawa sama Zahwa ke kamar dulu yah" pamit Zahwa
"iya gapapa " semua mengangguk. Zahra langsung menarik tangan Zahwa, berlari menaiki anak tangga . Mereka baru berhenti ketika sudah di depan kamar Zahwa.
Perlahan Zahwa memutar knop pintu dan mendorongnya. Bau khas dari kamarnya terasa pekat di indra penciumannya.
Pandangannya langsung pada ranjang tidur nya.
"aaaaaa.....aku merindukan muu..." teriak Zahwa langsung melompat ke ranjang dan berguling-guling layaknya anak kecil. Menggerak-gerakkan tangan dan kaki nya dalam keadaan terlentang seolah berada di atas tumpukan salju.
"Kak..." panggil Zahra
"hemmm..." jawab Zahwa dengan mata terpejam
"Zahra mau cerita "
"cerita aja " masih dengan posisi yang sama.
"okee , Kakak dengerin yah "
"hmm"
"bingung mau mulainya dari mana"
"ga usah cerita kalau gitu" ucap Zahwa santai
"ihh... iya iya.. , Kakak tau nggak?"
"enggak"
"makanyaa dengerin dulu ihh"
"yayayayaya , makanya cepetan ceritanya , jangan bertele-tele"
"kak...aku suka sama seseorang...eemmm ehheh" ucap Zahra mesem-mesem"
"Hah?!? gimana ? gimana? Astagfirullah ga salah denger kakak Ra?" tanya Zahwa tak habis pikir
"engga kaak , kakak tau dia itu ganteng banget " ucap Zahra membayangkan wajah seseorang itu. Tak sengaja ia menangkap tatapan tajam Zahwa pada dirinya.
"Zahra...kita disuruh untuk menundukkan pandangan bukannya malah matanya jelalatan melihat yang bukan mahram nya Zahra. Sebagaimana dalam Firman Allah :
وقل للمومنت يغضضن من ابصرهن ويحفظن فروجهن ولا يبدين زينتهن الا ما ظهر منها وليضربن بخمرهن على جيوبهن.
"Katakanlah wahai nabi kepada wanita-wanita yang beriman,"hendaklah mereka menundukkan pandangan mata dan menjaga ******** mereka, dan Jagan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang biasa tampak darinya, dan hendaklah mereka meletakkan dan menjulurkan kerudung di atas kerah baju mereka(dan dada dada mereka)'..."(an-Nur:31)
Allah sudah perintahkan agar menjaga pandangan kita dari laki-laki ajnabi , maka mata harus bisa di ajak kompromi kalau tiba-tiba ada liat yang bening-bening "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Like nya jangan tinggal dungss 🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Siti Balkis
wah kaya ny zara udah lihat s fatih ya thor
2021-08-15
1
Siti Komariah
kayamya yg d taksir si fatih ni
2021-07-01
1
Sokhibah El-Jannata
semangat
2021-04-09
1