Jangan lupa like,komen,vote dan rate 5 nya yah...
...🔊HAPPY READING🔊...
_ _ _ _ _ _ _ _
"Assalamu'alaikum Ayaahh....." Ucap Zahwa dan Azzam bersamaan
Mereka sudah berada di ruangan Ayah Ali dan Zahwa masih berada di gendongan Azzam .
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap orang yang berada di ruangan tersebut.
Zahwa dan Azzam terkejut ternyata Ayahnya tak sendiri ada seorang pria paruh baya seumuran ayahnya juga di sana.
"loh Wawa kenapa di gendong Bang Azzam, ga boleh manja nanti Bang Azzam ya kecapekan kan Bang Azzam baru aja sampai nak" ucap ayah Ali
"gapapa kok yah, Azzam juga seneng manjain Wawa." balas Azzam. Sedang Zahwa hanya menunduk memeluk Abangnya
"Maaf yah.." lirih Zahwa. Azzam yang mendengarnya merasa kasihan melihat Adiknya merasa bersalah .
"udah gapapa , sini duduk" Azzam mendudukkan adiknya Zahwa disebuah bangku .
"Sini abang lihat dulu kakinya " ucap Azzam menarik kaki adiknya
"kaki Wawa kenapa ??" tanya Ayah Ali
"tadi kaki Wawa terkilir di taman Yah , karena Wawa kesusahan jalan nya makanya abang gendong Wawa " jelas Azzam
"Astagfirullah mana nak kaki nya , sakit nggak??" Ayah yang ikut khawatir langsung membuka kaus kaki Zahwa berniat untuk melihat kakinya.
Tapi ditahan oleh Zahwa, ia menunduk lalu melirik Azzam yang juga sedang melihat nya. Lalu ia menoleh ke arah pria yang menemani ayahnya tadi. Azzam pun mengerti maksud adik kesayangannya ini.
"emm, Yah biar Wawa Abang bawa ke mobil aja yah. Obatin kaki nya di mobil ajah , kaya nya Wawa malu karena ada Om kalau kaus kaki nya dibuka" jelas Azzam agar ayahnya mengerti .
Ayah Ali tersenyum mengangguk dan mengelus kepala putrinya.
"oh iya , Ayah lupa"
"ya udah kalau kaya gitu Azzam sama Wawa pergi ke mobil dulu ya Yah..Om.."ucap Azzam
"Wawa ke mobil ya Yah.." ujar Zahwa dan mencium tangan Ayahnya diikuti oleh Azzam.
Dan beralih kepada pria tadi dan ia menangkup kan kedua tangannya di depan dada dan menundukkan badannya sedikit.
"Wawa permisi Om, Assalamu'alaikum" ucap Zahwa dan Azzam
Kembali Zahwa digendong oleh Azzam dan pergi ke mobil.
***
"itu anakmu Li?" tanya pria itu
"ya iyalah , emang anak siapa lagi kalau bukan anakku hahaha" jawab Ayah Ali
"iya yah, cuma memastikan saja . Dia anak yang sopan dan sangat lemah lembut" ucap Pria itu
" ya..begitulah Sam dia memang seperti itu anaknya sangat pemalu" ucap Ayah Ali .
Segaris senyum terukir di bibir pria yang di panggil Sam oleh Ayah Ali . Entah kenapa hatinya terasa sejuk melihat kesopanan gadis itu , ditambah lagi dengan sifat gadis itu , ia tak mau auratnya dilihat selain keluarganya , tidak menatap sembarang lelaki selalu menundukkan pandangannya dan tidak berjabat tangan dengan yang bukan mahromnya . Membuat pria itu semakin menyukai gadis itu.
"kau beruntung memiliki putri seperti dirinya "
"iya Alhamdulillah "
Lalu mereka kembali membicarakan hal yang tadi sempat terputus karena kedatangan Wawa dan Azzam .
***
Di dalam mobil.
"Awsshh...sakit bang.."
"iya tahan dulu ya , ini mata kaki nya membiru tahan dulu" balas Azzam menekak kaki Zahwa sambil mengoleskan salep yang sudah di belikan supir mereka tadi .
"hikss,,hikss,,sakit bang,,hikss,,,"
"ehh..eh..jangan nangis adik Abang yang cantik...dikit lagi kok. Nanti bengkak kalau enggak di obati , jadi pas di urut sakitnya ga sesakit ini lagi .. jangan nangis yah..huuf..hufh... abang hembus pelan- pelan yah...huuf..huuf." dengan sabar Azzam mengobati kaki adiknya dan menghembus nya pelan agar perhatian Zahwa sedikit teralihkan
Tak berapa lama sakit nya mulai reda, dan Zahwa sudah tersenyum lagi .
"gimana??udah ga sakit lagi kan"
"iya bang, ga sakit lagi ...Makasih abang..."
"sama-sama adik Shalihah abang" ucap Azzam menggosok-gosok pucuk Khimar Zahwa.
"eemmm iihihihi.." Zahwa cekikikan
"kenapa???kenapa adik abang ini cekikikan begitu? ada mau nya ya?? hayoo??"
"ish..apaan si Abang ... Wawa ga mau apa apa . Wawa cuma mau satu " Ujar Zahwa menggantung
"apa? bilang aja " jawab Azzam
"Wawa cuma mau manja-manjaan sama Bang Azzam , ga mau yang lain " ucap Zahwa langsung menempelkan kepalanya di dada bidang Abang nya.
"uuh...adik abang ini mau di manja-manjain ya rupanya , yaudah sini Abang peluk Abang juga kangen sama Wawa" Tentu saja mendengar itu Zahwa merasa sangat senang ia mengeratkan pelukannya pada Azzam
"Abang kenapa ga di pondok sekarang??" tanya Wawa
"oh..jadi Wawa maunya Abang di pondok terus?? ga pulang-pulang?? oh... atau ga kangen yah sama Abang?? ya udah kalau gitu Abang balik ke pondok aja ga usah pulang sekalian" ucap Azzam pura-pura cemberut
Zahwa melepas pelukannya, dapat dilihat saat ini matanya sedang berkaca-kaca dan bibirnya sudah mengerucut
" ihh....Abang..bukan gitu..Wawa kangen sama Abang..Abang jangan pergi dulu.." ucap Zahwa dengan mata yang sudah menggenang
Azzam merasa bersalah hampir membuat adiknya meneteskan air matanya . Azzam segera menarik Zahwa kembali kedalam dekapannya .
"uhh...maafin bang Azzam yah..Abang gak pergi kok jangan nangis yah..Abang sedang libur jadi bisa pulang buat ketemu sama semuanya...
Abang juga masih kangen sama Wawa jadi ga mungkin Abang akan pergi ... cup..cup..cup...jangan nangis yah..Bang Azzam disini kok sama Wawa.." ujar Azzam
"hu'um" Wawa menganggukkan kepalanya .
"kok a,,abang pu,,pulang ga bilang-bilang sih?" tanya Zahwa yang masih sesenggukan
"kalau abang bilang , berarti ga kejutan lagi dong namanya"
"hemm"
"oh iya dek , abang mau nanya"
"tanya apa bang??"
"Tadi di taman , kok kamu bisa sama seorang pria , dia sia~.." ucap Azzam terpotong .
tiba-tiba..
Kreekk...
Pintu supir mobil terbuka , setelah itu pak Damang supir mereka masuk kedalam mobil.
"Mas Azzam..Neng Wawa..Bapak tadi nelpon katanya kita pulang duluan. Bapak masih ada meeting" ujar pak Damang
Walaupun Azzam masih berusia 13 tahun , pak Damang terbiasa memanggil Azzam dengan sebutan 'Mas' karena itu juga keinginan Azzam . Ia tidak ingin walaupun pak Damang adalah supir mereka tentu tidak harus memanggil 'Tuan' kan?? jadi mereka sepakat buat seperti itu saja agar lebih sopan dan menghargai yang lebih tua .
"oohh..gitu ya pak.." ucap Azzam
"iya Mas, jadi kita langsung pulang atau mau ke suatu tempat dulu??" tanya pak Damang
"emm gimana Wa??" tanya balik Azzam pada Zahwa
"gimana kalau kita beli es krim dulu bang, boleh yah?!??? beli buat Zahra juga pasti dia juga seneng , Abang pulang ditambah abang beliin es krim juga buat Zahra " usul Zahwa
"emm...boleh deh"
"yeeayyy Syukron Abangnya Wawa..." ucap Zahwa kegirangan .
"Afwan adik abang..." balas Azzam mencium pucuk kepala Zahwa
Pak Damang yang melihat itu juga dapat merasakan kehangatan keluarga ini apalagi jika Zahwa dan Azzam sedang berdua , ia juga sangat bahagia.
"baiklah Pak Damang sekarang kita ke toko es krim yah "
"syiapp Mas.. meluncurr...." ucap pak Damang yang membuat Azzam dan Zahwa terkekeh geli .
.
.
.
"*إذا أردتَ السعادة فلا تنظر لمن قُسم لهُ أكثر منك ، بل لمن قُسم لهُ أقل"
" Jika engkau ingin bahagia maka jangan engkau melihat kepada mereka yang diberikan rizqi lebih darimu ,tetapi lihatlah siapa yang diberikan rizqi lebih sedikit darimu* "
.
.
.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Maura
visual kak
2023-06-15
0
Hasrie Bakrie
Next
2023-01-19
0
bunda fz
bener2 menyejukkan
2021-10-02
0