...〰️HAPPY READING〰️...
Seperti yang di katakan oleh Ustadzah subuh tadi. Setelah Muhadatshah selesai pukul enam , Linda dan Dini buru-buru pergi mandi .
Karena Zahwa sudah mandi sebelum subuh tadi ia langsung pergi ke dapur berhubung kelas 3 tingkat Tsanawiyah berserta anak tingkat Aliyah sedang ada kegiatan di luar pesantren , jadi adik kelasnya di perbolehkan ikut membantu sekaligus belajar masak di dapur. Zahwa sedikit membantu masak di sana dan makan terlebih dahulu.
Setelah itu ia pergi ke gudang untuk mengambil peralatan kebersihannya . Selagi seluruh santri dan santriwati sedang mandi dan makan , ia gunakan waktunya untuk menuntaskan Takzir(hukuman) nya .
Seolah maling , Zahwa mengendap-ngendap berjalan ke gudang mengambil alat kebersihan nya untuk dibawa ke Taman.
"khemm" sebuah deheman berhasil menghentikan langkahnya . Jantungnya berdetak cepat , mata nya terpejam .
"Assalamu'alaikum" ucap suara itu lagi. Zahwa hanya diam memaku tak menyahut.
"Assalamu'alaikum!" sekali lagi , kali ini suara nya agak keras
"eh..eh. Wa..wa..wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Zahwa gelagapan. Perlahan ia membalikkan badannya ke belakang .
glek..
Zahwa menelan berat salivanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"U..u..Us..Ustadz Fakhri " lirih Zahwa
"anti sedang apa ?" tanya Ustadz Fakhri pada Zahwa dengan nada dingin. Membuat bulu kuduk Zahwa merinding.
"eem..em..an..ana ingin mengambil peralatan kebersihan Ustadz .." jawab Zahwa menunduk
"ohh anti petugas kebersihan" ucap Ustadz Fakhri
"La(bukan) Ustadz " jawab Zahwa
"hmm??"
"ana..sedang menjalani Takzir Ustadz " jawab Zahwa
"Terus mengapa mengendap-ngendap seperti itu?" Tanya Ustadz Fakhri lagi
"Em..ee....ti..tidak ada Ustadz " ucap Zahwa tak memiliki alasan untuk mengelak. Tidak mungkin kan ia jujur mengatakan kalau ia takut di lihat Santri dan santriwati lain kalau ia sedang di Takzir , walaupun nanti di taman bakalan ketahuan juga , tapi kan...ini beda cerita , ia dihadapan Ustadz Fakhri saat ini , mau di taruh dimana wajah nya .
"Emm...baiklah ana permisi dulu Ustadz, ga baik berduaan kaya gini"
"Eh... Baiklah saya permisi dulu,tidak baik berduaan seperti ini"
Zahwa dan Ustadz Fakhri terkejut , mereka mengatakan hal yang sama di waktu berbarengan.
Seulas senyum simpul terukir di wajah Ustadz Fakhri , sayangnya Zahwa tak melihat itu karena ia sedari tadi menundukkan pandangannya.
_"astaghfirullah kok bisa berbarengan gini"_ batin Zahwa
"Permisi Ustadz , ana ke gudang dulu. Assalamu'alaikum" ucap Zahwa pamit menunduk sopan
"Na'am , Tafaddholy (ya , silahkan)
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh " jawab Ustadz Fakhri sambil memberi jalan pada Zahwa.
Setelah Zahwa pergi , Ustadz Fakhri mempercepat langkahnya sambil terkekeh
_"ahahaha lihat itu tadi , wajah polosnya terlihat sangat ketakutan ahahaha sangat gemas , aku jadi ingat adikku di rumah eheheh"_ batin Ustadz Fakhri ngakak melihat ekspresi wajah Zahwa yang ketakutan seperti tadi.
Ustadz Fakhri terus saja tersenyum mengingat hal itu sepanjang perjalanannya ke kantor , semua orang yang melihatnya baik Santri atau Ustadz/Ustadzah pengajar menatapnya heran , ada yang penasaran dengan Ustadz nya ini , ada yang merasa ngeri dan ada juga yang mengira kalau Ustadz Fakhri ketempelan makhluk Gaib.
"Assalamu'alaikum , antum kenapa Stadz?" tanya Ustadz Fauzan yang tidak dapat menahan rasa penasarannya .
Merasa bahunya ada yang menepuknya , sontak Ustadz Fakhri berbalik.
"wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh , memangnya ada apa dengan ana Ustadz Fauzan?" tanya Ustadz Fakhri balik.
"Lah..antum dari tadi senyam-senyum terkekeh ga jelas dari tadi , liat tuh (menunjuk para santri) antum banyak yang meratiin" ujar Ustadz Fauzan
Ustadz Fakhri melihat ke sekeliling nya , benar saja banyak pasang mata yang sedang menatap aneh pada dirinya.
"Lalu kenapa antum senyum-senyum sendiri tadi?" Cecar Ustadz Fauzan
"Oh..oh..eee..itu tidak ada , tidak ada Ustadz Fauzan . Itu mah reflek mungkin, lagian kan senyum itu sedekah " sahut Ustadz Fakhri sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Emm..yakin nih..tidak ada apa-apa , kok ana ragu ya?" Selidik Ustadz Fauzan melihat tingkah Ustadz Fakhri
"Na'am Ustadz , tidak ada apa-apa . Perasaan antum saja mungkin" alibi Ustadz Fakhri.
"Ohh begitu ya , baiklah ana ke kamar dulu ada yang tinggal " ucap Ustadz Fauzan mencoba untuk mempercayai ucapan Ustadz Fakhri
"Tafaddhol (silahkan) Ustadz " ucap Ustadz Fakhri
"Assalamu'alaikum " pamit Ustadz Fauzan meninggalkan Ustadz Fakhri dengan kelegaan hati nya .
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Huuuh...untung saja . Astagfirullah ampuni hampa mengapa hamba jadi memikirkan dia " Ustadz Fakhri mengusap wajahnya dan melanjutkan langkahnya ke kantor.
*****Sedikit tentang Ustadz Fakhri
Ustadz Fakhri adalah salah satu Ustadz termuda di Pondok Pesantren Al-Ansor ini . Ia baru meyelesaikan pendidikannya 2 tahun yang lalu. Setelah itu ia diminta untuk tetap stay di Ponpes Al-Anshor dan Ustadz Fakhri pun menyanggupinya
Karena kecerdasan , kepintaran dan kebijaksanaannya di usia muda yang mumpuni , ia diangkat menjadi salah satu Ustadz pengajar di Ponpes Al-Anshor.
Tidak ada yang mengetahui bahwa selama ini ia mengagumi sosok Zahwa , gadis kecil yang sangat baik, pintar dan sopan. Ia tak sengaja pernah melihatnya berada di kediaman Buya Firman (anak pemilik Ponpes Al-Anshor dan sekarang mengelolanya).
Entah mengapa hatinya merasa senang ketika mengetahui bahwa Zahwa akan mondok di Ponpes Al-Anshor . Dan hari ini adalah hari yang paling menyenangkan baginya bagaimana tidak, pagi-pagi ia sudah bertemu dengan gadis yang di kagumi nya , ditambah lagi saat ia mengerjai Zahwa , ia menikmati kepolosan, keluguan dan mimik takut gadis itu.
Setelah sadar apa yang dilakukan ia pun pamit pergi tanpa di duga mereka melontarkan kata yang sama bersamaan. Tadi nya ia ingin tertawa puas malah menjadi deg deg-an .
Setelah Zahwa pergi baru ia terkekeh mengingat hal itu tanpa di sadari ia menjadi bahan tatapan ngeri setiap orang yang melihatnya.
...****************...
Zahwa berjalan ke gudang , ia mencari alat yang akan digunakan untuk membersihkan Taman .
"Sapu lidi, udah . Serok sampah,udah . Tong sampah, ada di depan . Gunting, ee. eh? gunting tanaman mana ya ?" Zahwa berbicara sendiri mengecek barang yang akan ia bawa , saat ini ia membutuhkan gunting taman , tapi ia belum bisa menemukannya .
Ia membuka setiap rak lemari sebelah pojokan , tapi gunting itu tidak ada di rak .
"Duh.. dimana ya?? kalau begini akan lama nanti selesainya , mana sebelum jam sembilan harus sudah selesai " monolog Zahwa.
Ia berbalik , dan
"Ha...." ucapnya terkejut melihat dua orang wanita sudah ada di hadapannya.
"kenapa??" tanya Linda dan Dini bersamaan .
"ih..kalian ini selalu saja membuat ana terkejut" ucap Zahwa sebal
"lagian masuk kok ga ucap salam dulu sih" sambungnya
"gimana ga ke dengeran anti buka rak nya aja kaya, debtkoleptor obrak abrik rumah si pengutang ga bayar aja , kuat amat" ucap Dini
"tauk nih, asal nyalahin orang aja" sahut Linda
"lagian anti nyari apa sih?" tanya Linda
"ini..nyari gunting taman" ujar Zahwa
"yaelah Zah..mana ada di rak bawah , noh di atas " ucap Dini menunjuk sebuah lemari gantung di atas Zahwa
"ohh mana ana tahu , ana kan tempe" ucap Zahwa ngelantur
Zahwa mencoba mengambil gunting itu , karena ia tak sampai ia harus melompat-lompat untuk meraihnya seperti anak kecil .
"ahahahahaha" Linda dan Dini menertawakan Zahwa
"anti lucu Zah , lompat-lompat gitu kaya anak kecil" ucap Dini
"iya ditambah badannya yang mungil, jadi gemmesh" sambung Dini
"ihh dah tau ana kesusahan , bukannya bantuin malah ledekin . Huh..dasar Sohib tak pengertian" ucap Zahwa cemberut
"oh cup-cup-cup , sini biar ana ambilkan" Linda mengambilnya dan memberikannya kepada Zahwa
Setelah urusan mereka di gudang selesai , mereka keluar dari gudang dan berpencar ke lokasi Takzir masing-masing.
.
.
.
.
.
.
.
🤫like nya jangan tinggal yaah, rate 5 ama votee nya jugaahh.
Maaf bila typo bertebaran 🐍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Marini Rini
lanjut thorr
2021-06-18
2
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hadir..hadir..
2021-03-22
1
Nyai iia
hadir kembali..
jangan lupa feed back nya ya..
"i will die in love"
2021-03-18
1