Karena tidak memperhatikan jalan dan sibuk melepaskan ranting yang terbelit benang gamisnya.
tiba..tiba....
Bugh!!!
Zahwa linglung hilang keseimbangan seakan menabrak tembok akhirnya jatuh terpelanting ke belakang..
"aawsshh.. aduh..."ringis Zahwa kesakitan dan mengibas-ngibaskan tangannya yang bersalaman dengan tanah. Pinggangnya sangat sakit dan masih terkejut .
"ekhem..Aseef jiddan ( saya minta maaf ) ukhty , ana tidak sengaja " ucap sebuah suara tergesa-gesa berhasil membuat Zahwa mendongakkan kepalanya .
glekk , Pandangan mereka bertemu . Entah perasaan apa dan apa yang dipikiran mereka saat ini.
Deg..deg..deg..deg...
Jantung mereka berdegup kencang
"Zah...Subhanallah.." pekik Linda dan Dini bersamaan. Hingga membuat kedua manusia berbeda gender itu memutus kontak matanya .
Mendengar ringisan Zahwa mereka berbalik dan menyadari kalau Zahwa tertinggal di belakang dan sedang jatuh di tanah bersama seorang ikhwan (laki-laki) maka dari itu mereka segera menghampiri Zahwa dan membantunya berdiri tanpa memperdulikan ikhwan yang berada di hadapan mereka.
"kamu koq bisa jatuh sih " ucap Linda membantu Zahwa berdiri .
"em..eng..engga papa " elak Zahwa
"afwan(maaf) ana terburu-buru , ana harus pergi sekarang . Assalamu'alaikum" ucap nya lalu pergi meninggalkan tiga sekawan itu.
"loh..Kang Fatih " pekik Linda dan Dini bersamaan setelah mengetahui bahwa orang yang tadi berdiri dihadapan mereka adalah Kang Fatih , primadona di Pesantren Al-Anshor ini , sekaligus keponakan dari pemilik pesantren ini siapa lagi kalau bukan Buya Firman.
"kalian kenal?" tanya Zahwa
"ya kenal lah .. dia itu kan _ "
"udah-udah sekarang kita bawa Zahwa duduk dulu " Dini memotong ucapan Linda. Mereka membantu Zahwa untuk duduk kembali di bangku taman .
"syukron LinDin.." ucap Zahwa
"Hah??!?" ucap mereka bersamaan tak mengerti . Mereka kembali saling pandang lalu...
"oohh...iya Afwan " jawab Linda dan Dini ketika sudah menyadari bahwa LinDin adalah singkatan nama mereka .
"apa ada yang sakit Zah??" tanya Linda khawatir
"ni bokong aku sakit sama kaki aku juga sedikit" ucap Zahwa memijit-mijit kakinya .
***
FLASHBACK
POV FATIH
"Kang.." panggil salah satu santri . Aku merasa tidak ada orang selain aku di sekitar sini maka dari itu aku memutuskan untuk berbalik dan mendekat
"ohh Kang Ontri ,toh"
"iya , ada apa kang Ontri ?" tanya ku pada Kang santri tersebut
"itu.. Akang disuruh ke ruang pengurus sekarang" ucap santri tersebut yg bernama Ontri , dia adalah salah satu santri yang kamarnya bersebrangan dengan kamar ku.
"kalau boleh tau siapa yang panggil kang?" aku kembali bertanya pada Kang Ontri
"ohh..itu yang panggil ustadz Salim , Kang" ucap Kang Ontri
"Ustadz Salim?? untuk apa ya beliau memanggilku?" batin ku bertanya-tanya . Karena penasaran maka aku putuskan untuk segera pergi mencari tau nya
"ohh ya udah kalau begitu ana pamit dulu ya Kang , Assalamu'alaikum " pamit ku pada Kang Ontri
"Iya Kang , Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh " setelah itu aku segera pergi ke ruang pengurus.
Saat sedang berjalan ke ruang pengurus , tak sengaja aku lewat dari depan rumah Buya Firman dan Umi Alya.
Dapat ku lihat sebuah mobil berhenti di sana dan sepertinya Buya Firman sedang kedatangan tamu.
Karena mereka terlihat ada sekitar 5 orang , tapi..
eh tunggu sepertinya aku pernah melihat mereka berdua , tapi dimana ya...
Tak lama tamu Buya pun masuk kedalam rumah dan aku langsung tersadar kalau aku sedang ditunggu di ruang Pengurus sekarang. Aku mempercepat langkah kaki ku hingga akhirnya aku sampai di depan pintu ruang pengurus.
tok..tok..tok..
"Assalamu'alaikum" aku berucap salam
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh , masuk Kang" aku dapat mendengar suara Ustadz Salim dari dalam , sepertinya ia sudah tau kalau aku yang datang . Aku langsung masuk ke dalam .
"apa ada Ustadz??" tanya ku sedikit menundukkan badanku
"oh..ini Gus ada santri yang sakit jadi , karena kalau tidak sembuh juga ba'da Ashar nanti butuh tanda tangan Buya di surat keterangan untuk menyetujuinya agar di bawa ke Rumah Sakit , nanti malam akan di bawa ke rumah sakit " jelas Ustadz Salim pada ku .
Ya seluruh Ustadz/Ustadzah disini memanggilku Gus karena aku adalah keponakan Buya Firman yang tak lain adalah paman ku sendiri , mereka memanggilku seperti itu agar lebih enak kata mereka , justru tidak enak bagi ku . Jadi aku meminta pada seluruh santri agar tetap memperlakukanku seperti yang lainnya , termasuk memanggilku 'Kang' . Walau mereka menolak aku tetap memaksa.
"ohh njih Ustadz , ana akan minta tanda tangan Buya " ucap ku dan di angguki oleh Ustadz Salim
"Kalau begitu ana pamit dulu Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh "
Aku pergi ke rumah Buya tetapi masih ada tamu nya , jadi aku putuskan untuk kembali ke asrama dulu sebentar bersih-bersih dan mengganti pakaian .
Sebentar lagi waktu Ashar aku memutuskan untuk ke Masjid saja menunggu Azan . Setelah berwudhu aku masuk ke dalam Mesjid ternyata belum ada siapa-siapa jadi aku putuskan untuk mengaji membaca Al-Qur'an saja .
Disela-sela mengaji , mata ku melirik ke arah jam . Dan sudah banyak santri lain yang berdatangan , aku pun menyudahi mengajiku dan beranjak menyimpan Al-Qur'an.
Azan sudah dikumandangkan oleh Ustadz Fauzan , kami memulai sholat berjama'ah .
***
"Ayo berbaris semua" teriak salah satu ustadz yang mengajar Silat . Ya ini hari sabtu , setelah shalat ashar semua bisa mengikuti beberapa kegiatan seperti keterampilan atau bidang olahraga lainnya.
"Mulai pemanasan nya "
tiba-tiba..
"Assalamu'alaikum " ucap salah satu Santri datang berlari dengan nafas terengah-engah
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh " ucap kami semua
"ada apa Kang?" tanya ustadz
"itu Ustadz , Kang Rio demamnya makin tinggi badannya juga menggigil " ucap santri tersebut.
"astaghfirullah..."
Aku seketika teringat akan surat keterangan itu
"afwan Ustadz , ana izin ada keperluan sebentar " izin ku
"ohhh , beik Gus . Tafaddhol (silahkan)" Aku dapat izin . Segera aku berganti pakaian ke asrama lalu buru-buru membawa surat keterangan tersebut ke rumah Buya .
Agar lebih cepat aku lewat dari taman belakang yang akan terhubung dengan Dapur rumah Buya Firman, akan lebih cepat dari pada harus keliling lagi melewati Asrama Akhwat (perempuan) .
Sangking terburu-burunya aku tak memperhatikan jalan , dan...
"bugh..!!!
Bahu kanan ku terasa sakit , astagfirullah aku tak sengaja menabrak salah satu Santriwati.
"aawsshh.. aduh..."aku mendengar suara lembut meringis . Aku melihat ia kesakitan dan kedua tangannya kotor bersentuhan dengan tanah , ia mengibas-ngibas kan tangannya
"ekhem..Aseef jiddan ( saya minta maaf ) ukhty , ana tidak sengaja " dengan tergesa-gesa aku meminta maaf padanya , karena aku lah yang salah . Dan berhasil membuatnya mendongakkan kepalanya .
Jlek... , Pandangan kami bertemu .
Deg..deg..deg..deg...
"eh..ada apa dengan jantungku" Aku membatin seakan jantungku berdegup tiga kali lipat.
"tunggu...tunggu.. aku seperti pernah melihat mata ini , ya tidak salah lagi aku sepertinya pernah melihatnya , tapi dimana" pikiranku melayang mencoba mengingatnya
"Zah...Subhanallah.." kedua temannya datang mendekatinya dan membuyarkan lamunanku karena pekikan mereka . Dengan cepat kami memutus kontak mata itu.
"astaghfirullah...aku masih ada urusan "
"afwan(maaf) ana terburu-buru , ana harus pergi sekarang . Assalamu'alaikum" aku segera pamit dan meninggalkan mereka.
Dalam perjalanan aku masih memikirkannya.
Sepertinya aku pernah melihatnya , tapi dimana ??
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pencet like , dan vote dulu yah , baru kita lanjut okehh🗣️🤫
hihihi..kalau udah, komen yak 🤫🙊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Tati Suwarsih Prabowi
ujung2nya d rebut zahra...sedih
2023-02-13
0
Risa Istifa
jadi teringat seseorang di masa lalu .. 🤭🤭 smg kamu sll bahagia 🤲🏽
2022-04-01
0
Siti Imro'atin
plisss toh jangan smpai Fatih sama si Zahra 😭
2022-01-28
0