Okeeyy untuk bab ini adalah bab bonus , disini kita akan flashback tentang Fatih kecil hingga masa kini yah , supaya kita tau isi hati si Kang Fatih sang primadona Al-Anshor ini.
...S E L A M A T M E M B A C A...
...----------------...
FLASHBACK ON
Di dalam kamar ku , aku merenung teringat akan gadis kecil yang menabrak ku di taman tadi siang .
(bab 1 itu lohh)
Dia sangat imut , cantik , sopan , daan.. yang membuat aku kagum adalah pengetahuannya tentang batasan dengan yang bukan mahrom . Aku sangat tergelak mendengar tutur kata gadis itu selain tegas penuh penekanan tetapi juga di iringi dengan nada lembut pada setiap pengucapannya , tidak seperti sebagian mbak Santriwati yang ada di pesantren yang terkadang urakan dan kelepasan cara bicaranya .
Kami berdua kala itu , dan ia sangat bijak membatasi dirinya . Bisa saja aku menggendong nya dan mendudukkannya di bangku taman , tapi aku juga menghargainya , yang dilakukannya sudah benar , berarti dari dini ia sudah di ajarkan nilai-nilai agama dan dengan cepat juga ia mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-harinya.
Jantung ku berdetak cepat melihat gadis belia itu , hingga sampai pada akhirnya abang nya datang dan aku pun pamit pergi karena terburu-buru kembali ke rumah.
Tanpa ku sadari kedua sudut bibirku tertarik keatas mengingat itu , dengan mata yang masih setia memandang hamparan taman hijau belakang rumah ku.
"aakhh..." aku menjambak rambut ku , pertanda aku sedang memikirkan sesuatu .
"Andai nanti istri ku seperti itu , sopan, baik, lembut, ramah dan bisa menjadi madrasah terbaik buat anak-anakku kelak. Jika suatu saat aku bertemu lagi dengannya aku ingin Abi dan Ummah mengkhitbah nya untukku " aku membatin sekaligus berdo'a
"assalamu'alaikum anak sholeh Ummah.." tiba tiba Ummah datang membuyarkan lamunanku
"wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh , eh Ummah sini duduk sama Fatih" ucap ku pada Ummah
Dan tentu saja dengan senang hati Ummah akan duduk dengan ku .
"Anak sholeh Ummah sedang apa? tadi Ummah perhatiin sedang senyum-senyum sendiri , abis itu acak-acak rambut ehh ga tau nya senyum lagi?? kenapa hemm?? jangan bikin Ummah takut ihh , nanti Ummah bilangin deh ke Abi biar di ruqyah " ucap Ummah
ehehehehe ada-ada saja Ummah mengira anak nya sedang ketempelan.
"khhmmm...Ummah..." ucap ku manja dan meletakkan kepala ku di paha Ummah . Seperti ini lah aku pada Ummah jika sedang berdua , aku akan sama dengan bayi manja tapi bedanya aku bayi besar hehe.
"lohh..terus?? cerita ke Ummah coba , Ummah pasti dengerin" ucap Ummah mengelus-elus rambutku . Akh..salah satu hal yang paling aku suka dari Ummah adalah selalu mengerti perasaan ku dan akan bersikap lembut pada ku . Tapi biasanya itu tidak akan bertahan lama ketika Abi sudah datang dan merebut Ummah dari ku.
"emmm...Fatih ga tau Ummah"
"cerita saja , ayo bismillah dulu " ucap Ummah , dan aku pun menurutinya .
"Bismillaahirrahmanirrahiim"
ucap ku dalam hati
"jadi Ummah , tadi itu Fatih ketemu sama seorang gadis dan... Ummah tau tidak.."
"tidak" Ummah memotong pembicaraan ku
"tentulah Ummah tidak tau kan , Fatih belum bilang"
"terus kenapa bertanya tadi "
"ummmahh...."
"eheheh iya afwan sayang , ayo lanjut kan" ucap Ummah
"jadi ummah...bla..bla..bla...bla..bla.." aku menceritakan tentang gadis kecil itu pada Ummah.
"Ma Syaa Allah..umur nya masih sangat belia tapi pemikirannya sudah seperti orang dewasa , gadis sholehah" ucap Ummah dengan mata berkaca-kaca
"loh..Ummah kenapa nangis??" tanya ku khawatir
"emm..tidak ada apa-apa sayang , Ummah hanya teringat pada Almarhumah adik mu Syifa , pasti ia juga akan seperti itu saat ini , tumbuh menjadi gadis Shalehah impian Ummah sama Abi" ucap Ummah mengusap sudut matanya.
Ya aku punya seorang adik hareem (perempuan) tetapi Allah lebih sayang padanya , Allah memintanya kembali saat ia masih berumur tiga tahun .
Ummah sangat terpukul saat itu , bukannya Ummah tidak ikhlas tetapi Syifa adalah anak ketiga yang Allah ambil setelah Allah juga meminta adik kedua dan ketiga ku kembali ke pangkuan-Nya.
jarak antara adik ketiga ku dan Syifa berkisar tiga tahun , jadi Ummah sangat menantikan Syifa dan sangat menyayanginya trauma kehilangan dua anak sebelumnya membuat Ummah sangat perhatian pada Syifa , begitu pun dengan Abi.
Tanpa sepengetahuan siapa pun aku sering melihat Abi saat tengah malam sedang menangis di taman belakang setelah Ummah tenang dan beristirahat . Abi juga terpukul tetapi Abi juga harus selalu kuat demi Ummah kan? maka dari itu setelah kehilangan tiga anak membuat Ummah trauma dan tidak ingin mencoba meminta anugrah anak lagi .
Tetapi tidak ada yang mengerti perasaan ku , aku juga kehilangan sosok adik tersebut , aku hanya berusaha menutupi kesedihan ku dengan bersikap biasa saja dihadapan Ummah dan Abi, aku juga sangat menyayangi Syifa sangat sangat menjaga nya tetapi apa pun itu semua sudah kehendak-Nya.
Itulah salah satu yang membuat aku ragu untuk menjelaskan tentang anak anak apalagi gadis kecil pada Ummah , takut Ummah akan tersentuh kembali mengingatnya dan bersedih .
"Ummah jangan sedih , Fatih yakin Syifa dan kedua adik Fatih lainnya sudah bahagia disana dan sedang menunggu kita untuk berkumpul bersama di Jannah-Nya" ucap ku menenangkan Ummah
"iya anak Sholeh Ummah , ummm Ummah sayang pada mu" ucap Ummah mengecup ubun-ubun ku
"Fatih juga Ummah"
"lalu bagaimana kelanjutannya?" ucap Ummah yang sudah mulai tenang
"emm gimana ya??? ohh iya , jadi Ummah Fatih sangat kagum dengan sosok gadis itu , Fatih berharap semoga nanti jodoh Fatih akan seperti itu " ucap ku pada Ummah
"ehehehh iya iyaa Aamiin , di aamiin kan saja sayang . Jangan lupa untuk selalu memperbaiki diri , berdo'a dan memperdalam ilmu agama " nasehat Ummah
"syiapp Ummah.."
"oh iya Ummah..."
"apa anak Sholeh??" tanya Ummah
"emmm..."
"jangan ragu sayang ... katakan saja.." Ummah dapat membaca tingkah ku
Aku memperbaiki posisi ku dari berbaring di paha Ummah menjadi duduk menghadap Ummah dan memegang tangan Ummah.
"emm..gini.. kalau nanti suatu saat kalau Fatih sudah besar .. "
"loh..ini kan sudah besar? emangnya kamu merasa kucaci sayang???" ahh lagi-lagi Ummah memotong pembicaraan ku , Ummah merusak suasana saja .
"iya Ummah , Fatih sebesar kurcaci " ucap ku bersungut sebal
"ehehehe iya sayang..Ummah mengerti maksud mu.. nanti jika kamu sudah matang , mapan dan siap . Itu kan? lalu apa?" tuh kan Ummah sudah tau maksud ku tetapi tetep saja merusak suasana nya
"Kalau nanti Fatih sudah besar dan.. bertemu dengannya , Fatih ingiin...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🤫psstt...
jejak jangan lupa , kita lanjut besok lagi yaw
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Sokhibah El-Jannata
😍😍😍😍aku hadir lagi
2021-04-03
2
Nyai iia
like lagi..
feedback ya..
"i will die in love"
2021-03-22
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
sehat selalu kak
2021-03-22
1