Pria Dalam Mimpi
"Maaf...maaf...aku tidak sengaja." ujar pria itu kemudian membantu wanita yang sedang sibuk memungut barang nya yang jatuh berserakan.
"Tidak apa-apa, lain kali hati-hati." ujar Shenaa terburu-buru.
Shenaa melanjutkan langkah menuju lift lantai lima. Sedikit merapikan rambut dan blazer yang berantakan. Ting...pintu lift terbuka, bergegas Shenaa menuju ruangan Hendra atasan Shenaa.
headache
"Telat! kau telat satu menit." ujar Hendra.
"Maaf pak."
"Bonus mu aku potong." ujar Hendra membuat Shenaa berteriak tidak terima.
Aaaaaaaaa.......wanita berusia dua puluh lima tahun itu kaget dan langsung bangun dari tidur nya. "Untuk hanya mimpi, kalau gak habis bonus ku." ujar Shenaa mengelus dada.
Shenaa melirik jam dinding, "Astaga.....aku kesiangan!" ucap lalu bergegas ke kamar mandi.
Tak butuh waktu lama Shenaa sudah rapi dan sekarang ia sedang berdesak-desakan berada di dalam bus menuju kantor nya. Sesekali ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.
Dengan mengikat rambut kuncir kuda, wanita itu berlari menuju ruangan nya. Ngos-ngosan sudah pasti.
"Dua menit lagi kau pasti terlambat." ujar Anna sambil menunjukan jam tangan nya.
"Aku kesiangan, semua gara-gara mimpi sialan itu." ucap Shenaa geram.
"Kau bermimpi lagi? siapa? pria yang selalu ada di dalam mimpi mu?"
"Siapa lagi? entah kenapa pria itu selalu muncul di dalam mimpi ku?"
"Bisa jadi dia jodoh mu." ujar Anna.
"Tidak! di dalam mimpi saja dia begitu menyebalkan apa lagi di dunia nyata."
Tiba-tiba Hendra masuk. Ya, Hendra berusia tiga puluh tahun dan belum menikah. Dia pria yang tegas bahkan tidak menginginkan satu kesalahan pun. Dan jelas Shenaa sangat membenci nya. "Shenaa ikut saya." ujar Hendra.
Shenaa membuang nafas kasar lalu melirik ke arah Anna. Wanita itu mengikuti Hendra ke ruangan nya.
Shenaa berdiri rapi tepat di depan Hendra. "Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Shenaa.
"Kau akan aku pindahkan ke lapangan." ujar Hendra.
"Saya pak?" tanya Shenaa menunjuk diri nya "Kenapa saya pak? apa tidak ada yang lain? kan masih ada Yuda atau Ardi."
"Jika kau menolak, silahkan mengurus surat pengunduran diri." ancam Hendra.
Mau tidak mau Shenaa menurut dengan perintah Hendra. Sumpah serapah dalam hati Shenaa tertuju pada pria itu. Shenaa melangkah lunglai kembali ke ruangan nya.
"Ada apa? kenapa wajah mu seperti ini?" tanya Anna dan langsung Yuda dan Adri bergabung di meja Shenaa.
"Aku di pindahkan ke lapangan." jawab Shenaa kesal.
"Wah bagus itu, di lapangan kau akan sering bertemu pemilik perusahaan ini. Bukankah sejak awal kau penasaran siapa bos kita?" ujar Yuda.
"Kau ini lucu! mana ada bos besar yang turun ke lapangan."
"Jangan salah, menurut berita yang ku dengar, bos kita lebih sering berada di luar dari pada di ruang kerja nya." sambung Adri.
"Aaa....diam! aku sedang galau kalian malah senang." ucap nya kemudian pergi begitu saja.
Dengan rasa malas Shenaa melakukan pekerjaan nya secara terpaksa. Wanita itu lebih sering merebahkan kepala nya di atas meja dari pada mengotak atik layar datar di depan nya.
"Andai aku bos nya, sudah ku pecat manusia sialan itu." ucap Shenaa kesal lalu menjedut-jedutkan kepala nya di ujung meja. Hmmm...bodoh kau Shenaaa.
Jam pulang kerja, Shenaa langsung pulang ke kosan nya. Shenaa adalah gadis yatim piatu yang tumbuh besar di panti asuhan. Untuk sekolah dan biaya kuliah, wanita itu bekerja siang dan malam demi masa depan yang. arah. Emmm...sungguh melelahkan.
Tanpa membersihkan diri, Shenaa langsung merebahkan diri di atas tempat tidur yang berukuran kecil tersebut. Mata nya mulai terlelap lalu seperti biasa, mimpi itu akan datang.
Shenaa terkejut, ia melirik jam tangan nya yang hampir mamasuki pukul delapan malam. "Aku ketiduran." ucap nya lalu bergegas ke kamar mandi.
Perut nya lapar, wanita itu kemudian keluar sebentar untuk mencari makanan pengganjal perut nya. Bakso, adalah tujuan Shenaa. Wanita itu sedikit melamun karena memikirkan mimpi yang selama ini selalu datang dalam tidur nya.
"Apa maksud dari semua ini? kenapa aku selalu memimpikan laki-laki yang sama? Dan kenapa aku tidak bisa melihat wajahnya secara jelas?" batin Shenaa.
Tak mau berlarut-larut, wanita itu segera menghabiskan bakso nya kemudian langsung pulang. Shenaa kembali melanjutkan tidur nya, dan lagi-lagi mimpi itu kembali datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Mara
Nyampe disini kak🥰🥰🥰🥰🥰
2023-05-16
0
Isnay Maulani
mampiiir 💕💕
2023-02-23
0
Devia Ratna
mampir
2023-01-14
0