03.Sabar Mbak

Sungguh kejam, Shenaa terus mengusap keringat yang membasahi wajah nya. Turun ke lapangan selama tiga bulan adalah hal yang sangat gila menurut Shenaa.

Debu, teriknya matahari membuat wanita itu mengumpat habis-habisan. Sumpah serapah komat kamit bahkan sudah tak terhitung lagi.

"Mbak jangan di situ, ini banyak debu semen." tegur mandor bangunan itu. Ya, ini adalah pembangunan pusat perbelanjaan yang sedang di garap oleh pekerja.

"Mbak kok mau turun kelapangan, nanti cantik nya hilang lo." ujar seorang pekerja.

"Bapak pikir saya mau? untung aja gaji nya tinggi, kalau gak udah saya tinggal!" balas Shenaa.

"Sabar mbak, nama nya juga cari rezeki."

Shenaa yang malas memilih beristirahat di ruangan kecil khusus tempat mandor nya. Cukup melelahkan, namun apa daya.

"Yuda sama Ardi kan ada! kenapa harus aku? mereka kan laki-laki, dasar Hendra mata nya buta!" gerutu Shenaa.

Rambut nya sudah kaku terkena debu, wajah nya lusuh seperti gembel. Kasihan kau Shenaa! Jam pulang akhir nya tiba, sesampai nya di kostan Shenaa langsung pergi mandi dan setelah itu meregangkan otot nya yang tegang. Cukup melelahkan, akhir nya Shenaa memilih tidur hingga melupakan makan malam nya.

Mimpi itu, datang lagi. Shenaa membuka maa lalu melirik jam dinding nya. "Jam satu." ucap nya.Shenaa kembali merebahkan diri, pria dalam mimpi itu terus menghantui diri nya sejak tiga bulan yang lalu.

"Siapa dia? jika dia meminta tolong, harus nya dia menampakkan wajah nya." ujar Shenaa.

Terjaga, hingga jam tiga malam wanita itu baru saja memejamkan mata nya. Pukul enam pagi dan ia belum juga bangun hingga suara teriakan tetangga membangunkan Shenaa.

"Euuhh...ganggu orang tidur aja!" ucap nya lalu menutup kepala nya dengan bantal. Semenit dua menit Shenaa sadar lalu melirik jam. "Aku akan terlambat...!" ujar nya lalu bergegas ke kamar mandi.

Setelah selesai Shenaa langsung berangkat. Sialnya lagi bis yang biasa di naiki Shenaa sudah pergi sejak tadi. Mau tidak mau ia memesan ojek online.

lumayan tiga puluh menit perjalanan menuju lapangan kerja baru nya.

Baru saja Shenaa turun dari ojek dan masuk, tatapan tajam dari Hendra seakan mencekik leher wanita itu.

"Kau terlambat! jangan kau pikir ini kerja lapangan lalu seenak jidat mu masuk bekerja!" ucap Hendra dengan kasar nya.

"Maaf pak, saya kesiangan." ujar Shenaa dengan wajah menunduk.

"Saya tidak terima alasan mu! disiplin itu nomor satu."

"Saya tidak akan mengulangi nya lagi." ujar Shenaa.

Di maafkan, Shenaa kemudian melakukan pekerjaan. Sakit bukan hati nya? ucapan kasar atasan sudah biasa Shenaa makan. Hmmm....sipit mata Shenaa, ia masih mengantuk bahkan belum sempat sarapan.

"Mbak Shenaa, lemes banget! belum sarapan ya?" tanya pak mandor.

"Iya pak, saya bangun kesiangan."

"Makan aja dulu, kerjanya lanjut nanti." ujar pak mandor.

"Jangan pak, ada atasan saya. Nanti saya di pecat." ujar nya.

"Udah pergi mbak. Cepat makan dulu sana nanti sakit lo."

Shenaa celingukan, benar. Hendra sudah pergi. Wanita itu kemudian pergi ke warung sederhana yang berada di seberang jalan sana.

Kenyang! Shenaa bersendawa lalu kembali ke tempat kerja nya.Hendak menyebrang tiba-tiba sebuah mobil hampir menabrak nya. Bukan nya berhenti minta maaf, mobil itu malah melaju kencang. Shenaa membaca plat mobil dan jangan tanya, sumpah serapah nya kembali keluar dari bibir tipis nya.

Terpopuler

Comments

Wien aja

Wien aja

Thor.. kenapa shenaa suka sekali mengumpat

2021-08-14

0

Elize kirana🍀💙

Elize kirana🍀💙

mobil cogan nya buka😁

2021-03-29

0

.

.

perasaan di awal cerita sudah di tulis nma orang yg di mimpi🤔🤔🤔apa q yg slah baca ya

2021-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!