10.Mana Shenaa

"Apa kau yang bernama Shenaa?" tanya pria dengan suara berat itu.

"Iya pak." jawab Shenaa pelan.

"Jauhi anak ku! kasta mu dan kasta kami berbeda." pinta Beni.

"Siapa anak bapak?" tanya Shenaa tidak mengerti.

"Alan...! jauhi anak ku selagi aku meminta mu secara baik-baik." tegas Beni sekali lagi.

Shenaa terdiam, wajah nya pias. "Maaf pak, kami hanya berteman saja." ujar Shenaa.

"Bahkan aku tidak mengharapkan kau dan Alan memiliki hubungan lebih. Kau berteman dengan nya saja sudah ku anggap benalu." gumam Beni menusuk hati Shenaa. Sebegini sakit nya kah menjadi orang miskin yang terus di hina terlebih lagi dia adalah seorang yatim piatu. "Jika kau tidak mengidahkan permintaan ku, akan aku pastikan hidup mu menderita." ancam Beni kemudian bangkit dari duduk nya dan berbalik badan.

Beni mulai melangkahkan kaki nya ke arah pintu keluar, "Tunggu pak....!" Shenaa menghentikan langkah Beni.

Beni membalikkan badan nya, "Ada apa?" tanya nya datar.

"Wajah bapak seperti tidak asing bagi saya." ujar Shenaa membuat Beni mengerutkan dahi nya dalam.

"Apa maksud mu? aku tidak pernah mengenal mu sebelum ini."

"Tidak pak. Wajah bapak tidak asing bagi saya." ucap Shenaa sekali lagi sambil mengingat-ingat.

Tanpa menghiraukan Shenaa yang diam terpaku berpikir, Beni dan anak buah nya pergi begitu saja.Shenaa tersadar, wanita itu kembali ke proyek dengan perasan yang tidak bisa ia artikan.

"Mbak Shenaa kenapa?" tanya pak mandor "Kok melamun, ada masalah ya?"

"Tidak ada pak. Jika ada Alan mencari saya bilang saya tidak bekerja ya pak." pinta Shenaa kemudian pamit masuk ke dalam proyek.

Pak mandor menggelengkan kepala nya bingung. Pria paruh baya itu yakin sudah terjadi sesuatu pada Shenaa. Benar saja, tak berapa lama Alan datang mencari Shenaa dan sesuai permintaan Shenaa, pak mandor mengatakan jika Shenaa tidak ada.

Malam ini hujan turun begitu deras, Shenaa kembali terbayang wajah Beni namun ia lupa siapa Beni di masa lalu itu. Wanita itu merebahkan diri sambil menatap langit-langit kamar nya. Hidup sendiri dalam kesunyian tanpa satu pun keluarga atau saudara membuat Shenaa merasakan sedih yang teramat dalam. Untuk sekedar memandang potret orang tua nya pun Shenaa tidak punya.

Pagi menjelang, tanah masih basah dan gerimis masih setia turun memberi kesejukan. Hari ini Shenaa sudah bertekat untuk menghindari Alan. Benar kata Beni, mereka berbeda kasta yang tak pantas untuk berhubungan.

"Pak, jika ada Alan mencari saya bilang aja sibuk." pinta Shenaa sambil menyerahkan jajan pasar yang baru saja ia beli sebelum berangkat.

"Iya mbak."

Mandor itu hanya menatap aneh ke arah Shenaa, sejak kemarin wanita itu menjadi pemurung dan tidak mau di ajak bercanda.

Menjelang siang, Alan dan Dava tiba di proyek. Orang yang pertama mereka cari adalah Shenaa.

"Mbak Shenaa nya sibuk pak." ujar mandor sedikit takut.

"Jangan membohongi ku." ucap Alan dengan sorot mata tajam. "Apa yang terjadi pada Shenaa? sejak kemarin dia menghindari ku." ujar Alan.

"Saya tidak tahu pak."

Alan menghela nafas dalam, kemudian kembali ke mobil nya.

"Mana Shenaa?" tanya Dava.

"Entahlah, sejak kemarin dia menghindari ku bahkan telpon dan pesan ku saja tidak balas." ujar Alan.

"Aku yakin pasti ada yang mengusik Shenaa." ucap Dava membuat Alan langsung berpikir namun berhubung perut lapar ia tidak bisa berpikir.

Terpopuler

Comments

Musfa Ningsih Karyadi

Musfa Ningsih Karyadi

pak beni yg nabrak sheena sekeluarga..

2023-05-23

1

.

.

tambah penasaran sama kisah shena

2021-02-25

0

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

jangan beni....🤔🤔

2021-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!