04.Minggir

Matahari semakin terik, Shenaa tak henti-henti nya menimun air mineral untuk sekedar menyegarkan tenggorokan nya. Sejenak istirahat, baru saja mendaratkan bokongny, Shenaa sudah di teriak untuk melakukan pekerjaan nya kembali karena sebentar lagi bos besar mereka akan datang meninjau.

Shenaa sudah terlihat dekil namun tak mengurangi kecantikan nya. Shenaa berjalan di area parkiran dan mata nya terbelalak saat melihat mobil yang sama yang hampir menabrak diri nya tadi pagi.

"Wah....wah....mobil ini sudah dua kali hampir mencabut nyawa ku." ujar Shenaa lalu menggulung lengan kemeja nya. Sorot mata nya tajam menangkap sosok pria yangs sedang berjalan menuju mobil tersebut.

Pria itu berjalan dengan menatap ke arah Shenaa dan berhenti tepat di depan Shenaa.

"Minggir...!" usir pria itu.

"Ini mobil mu?" tanya Shenaa.

"Iya...kenapa? kau belum pernah melihat mobil sebagus dan semahal ini?" tanya sombong pria itu.

"Asal kau tahu saja, mobil mu ini sudah dua kali hampir mengambil nyawa ku. Jika kau tidak bisa mengemudi sebaiknya jangan mengemudi." ucap Shenaa dengan nada tinggi nya.

"Kau ini sudah gila! kapan aku mau menabrak mu?"

" Yang pertama dua minggu yang lalu dan itu sudah malam. Dan yang ke dua tadi pagi tepat di seberang jalan sana." tunjuk Shenaa.

"Aku tidak percaya, kau ini pasti penipu." ucap pria itu lalu menarik tangan Shenaa.

Shenaa tidak terima dan langsung menendang kaki panjang milik pria itu. Adu mulut kembali terjadi, hingga pak mandor itu menghampiri mereka.

"Siapa wanita ini? kenapa dia ada di proyek ini?" tanya pria itu dengan nada penuh amarah.

"Maaf pak Alan, ini mbak Shenaa staff yang di kirim pak Hendra untuk mengawasi proyek ini." jawab pak mandor dengan wajah yang gelisah.

"Pak mandor, siapa pria yang hampir mencabut nyawa ku ini?" tanya Shenaa yang belum tahu.

"Ini pak Alan mbak, pemilik perusahaan tempat mbak bekerja." jawab pak mandor membuat tenggorokan Shenaa cekat dan tubuh nya kaku.

"Kau aku pecat!" ucap Alan lalu Shenaa tersadar.

Shenaa menangkupkan ke dua tangan nya memohon agar tidak di pecat. Telinga Alan yang mulai gatal akhirnya memberi satu kesempatan untuk Shenaa kembali.

Alan kemudian pergi, dan jangan tanya lagi jika sumpah serapah nya mengutuk kesialan yang terjadi hari ini. "Mbak Shen, emang mbak gak salah jika pak Alan yang hampir menabrak mbak?" tanya mandor yang bernama Haris itu.

"Benar pak, aku masih ingat betul mobil nya. Dia membawa mobil seperti membawa selingkuhan nya saja." gerutu Shenaa lalu Haris tertawa terbahak-bahak.

"Hati-hati dengan pak Alan, dia orang nya dingin dan agak kasar." ujar Haris.

Jam pulang kerja yang di nantikan akhirnya tiba, dengan menggunakan bis Shenaa pulang ke kontrakan nya. Cukup melelahkan, memakan waktu satu jam untuk sampai di kontrakan karena tak ada nya bis yang lewat di tambah lagi mendung yang sudah menumpahkan isi nya.

Butuh waktu lima menit untuk Shenaa berjalan menyusuri gang untuk menuju kontrakan nya. Sesampai nya di kontrakan, wanita itu bergegas mandi setelah itu merebahkan diri di atas tempat tidur yang tak seberapa empuk nya itu.

Tubuh nya yang lelah mengharuskan wanita itu tidur dengan cepat. Lagi-lagi, Shenaa kembali bermimpi dan mimpi kali ini sedikit berbeda. Jika sebelum nya Shenaa selalu bermimpi melihat punggung seorang pria namun kali ini ia melihat wajah samping pria itu namun masih kurang jelas.

Terpopuler

Comments

Evelyn

Evelyn

Alan kah?

2022-06-05

0

Riska Wulandari

Riska Wulandari

kok mimpiin terus padahal belum ketemu..

2022-02-05

0

Elize kirana🍀💙

Elize kirana🍀💙

Alan ya

2021-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!