Tok..tok..
Terdengar bunyi ketukan pintu yang keras, Ummi pun bergegas membuka pintu tersebut.
"Selamat siang Ibu," sapa seorang lelaki yang berseragam polisi
"Selamat siang juga,Pak ," ujar Ummi dengan terbata-bata, karna kaget ada dua orang berpakaian seragam polisi.
"Kami mau menjemput saudara Dion menjadi saksi atas kasus nya,"ujar polisi tersebut.
"Kasus apa Pak?" tanya Ummi gemetar.
"Saudara Dion telah di lapor kan sebagai tersangka dari kasus pelecehan seksual yang di lakukan nya kepada gadis yang bernama Amira," jawab nya.
"Haa !" Ummi pun kaget.
"Tapi ngak mungkin anak saya melakukan hal tersebut Pak,"ucap Ummi sambil menangis.
Dion pun keluar karna mendengar suara ribut-ribut tersebut.
"Ada apa ini Ummi? kenapa ada polisi di sini?" tanya Dion kaget.
"Dion, apa yang kamu lakukan terhadap Amira?" tanya Ummi dengan penuh Emosi.
"Amira? Dion ngak lakukan apa-apa terhadap Cahaya Ummi, " jawab Dion heran.
"Saudara Dion anda kami tahan sementara waktu untuk menjalani pemeriksaan," ujar salah seorang polisi.
"Tapi salah saya apa Pak?" tanya Dion heran.
"Tadi malam kamu menyelinap dan masuk ke kamar gadis bernama Amira kan?" tanya polisi tersebut.
Dion hanya diam, dari mana polisi tersebut mengetahui hal tersebut, padahal Dion yakin tak ada seorang pun di sana kecuali dia, dan Amira pikir Dion dalam hati.
"Anda tidak bisa mengelak lagi Dion,bukti rekaman CCTV sudah di tangan kami, sekarang ayo, ikut kami."kata Polisi yang satu lagi.
"Saya memang kesana, tapi saya tidak melakukan hal yang dituduh kan tersebut Pak,ujar Dion."
"Anda ikut kami dulu, nanti anda bisa menjelas kan nya pada penyidik,"ujar polisi tersebut.
Mendengar hal tesebut Ummi menangis.
"Dion, apa yang kamu lakukan Dion, kenapa kamu berani nenyelinap ke kamar Amira?" tanya Ummi.
"Ummi, Dion hanya menemui nya, dan Dion tidak melakukan apa yang dituduh kan mereka terhadap Dion."
"Ummi, percayalah Ummi, biar nanti Dion yang akan membukti kan kalau Dion memang tidak bersalah."
"Ayo, Pak" ujar Dion.Iya yakin tak kan terjadi sesuatu apa pun pada nya, karna memang iya tak melakukan nya.
Dion pergi bersama kedua polisi tersebut. Sementara Ummi menangis dan mengikuti mereka dari belakang Ummi begitu gelisah sementara Dion terlihat sangat tenang.
Banyak warga yang menyaksikan peristiwa penjemputan Dion, dan mereka berasumsi macam-macam pada Dion.
Hingga tersebar lah issu yang tak sedap terhadap Dion.
**
Sementara keluarga Amira berencana akan mempercepat pernikahan Evan dan Amira, mereka sengaja menjeblos kan Dion ke penjara, dengan tuduhan palsu.
Dengan di penjara Dion tak kan bisa merusak rencana pernikahan nya, semua ini di rencanakan oleh Pak Dedi.
Pak Dedi sengaja mencari cari kesalahan Dion. Bahkan Pak Dedi sengaja membuat rekayasa hasil visum yang menyatakan Amira telah dinodai oleh Dion.
Dion menjalani pemeriksaan dan harus di tahan sambil menunggu pemeriksaan selanjut nya.
Dion tak tahu harus meminta bantuan pada siapa, sedangkan Ummi dan Abi nya, percaya begitu saja terhadap tuduhan itu.
Dion kemudian menghubungi Raihan. Raihan pun datang, Dion mencerita kan semua kejadian tersebut pada Raihan.
"Baik lah Dion, akan ku selidiki terlebih dahulu, aku curiga ada orang yang sengaja menjebak mu,"
"Kita harus hati-hati Dion, mereka sangat licik, jika mereka bisa menjeblos kan mu, maka mereka juga bisa menjeblos kan ku dan tak ada yang dapat menolong Amira," ujar Raihan.
"Baik lah Mas, tapi jangan lama-lama aku takut terjadi sesuatu pada Cahaya,"ujar Dion pula.
Fitnah itu tak hanya memenjara kan Dion, tetapi telah tersebar issu di sekitar kediaman Dion bahwa Dion telah mem*****sa gadis buta.
Tak ayal lagi issu tersebut menjadi buah bibir masyarakat sekitar.
Pagi itu, Ummi berjalan kaki lewat depan warung di dekat rumah nya, iya mendengar ibu- ibu mengibah kan Dion.
"Ngak nyangka ya. Dion yang muka nya polos itu ternyata bejat juga, ya, "kata salah seorang dari mereka.
"Iya,gadis buta aja doyan,hati-hati Bu, kalau dia di sini bisa-bisa anak gadis kita yang jadi korban nya,"ucap yang lain nya.
"Iya anak, Pak ustad tapi bejat"
"Alah, paling bapak nya ustadz gadungan. ceramah sana sini, tapi akhlak anak nya ngak di jaga, " tutur mereka lagi.
Kuping Ummi serasa panas, mereka seolah sengaja bergosip di depan Ummi. Ummi pun pergi meninggal kan mereka.
Ummi resah menunggu kepulangan Abi, tapi tak lama kemudian abbi pun pulang.
"Assalam mualaikum" salam abbi.
"Wa'alaikum salam." jawab Ummi. Ummi langsung menghampiri Abi yang baru tiba.
Ummi pun menghampiri Abi
"Abi, tadi Ummi mendengar warga di sini menggosip kan Dion," ujar Ummi.
"Ummi jadi khawatir, Abi."
"Sabar saja Ummi,bukan hanya itu beberapa ceramah Abi, di cansel bahkan ada yang di batal kan."
"Dan barusan Pak bagus nelpon Abi, katanya banyak anak santri yang di pindah kan orang tua nya ke pesantren lain,"
"Astafirullah, sampai segitu nya," ucap Ummi. Kemudian Ummi menangis.
"Sabar saja, Ummi ini cobaan bagi keluarga kita semua."
"Pasti ada hikmah di balik semua ini."
Kemudian mereka mendengar suara ribut ribut di luar, dan ternyata para warga sudah berkumpul di depan rumah mereka.
"Pak hilman kami tidak terima kampung kami dinodai oleh anak bapak, warga di sini risih dengan pemberitaan tentang Dion," ujar salah satu warga.
"Iya kami minta Bapak dan ibu pergi meninggal kan komplek ini secepat nya," salah seorang menyahut.Tak lama Kemudian datang Pak Rt menengahi mereka.
"Tenang saudara-saudara!"seru Pak Rt.Kita jangan gegabah, semua bisa di musyawarahkan."
"Tapi Pak, Pak hilman telah menodai kampung kita, sebagai orang yang kami hormati di sini, tapi anak nya telah menebar aib yang memalukan bagi kita semua," kata seorang lagi.
"Sabar Pak, kita jangan mudah terpropokasi dengan issu yang belum jelas kebenaran nya."
"Dion di tahan sebagai saksi, dan bukan tersangka, semua orang pasti pernah melakukan salah, tapi tak sepatut nya kita menghakimi nya, dan Dion belum tentu bersalah, bisa saja sebalik nya, iya adalah korban dan difitnah," seru Pak Rt kepada warga nya.
"Kata-kata Pak Rt yang bijaksana mampu meredam emosi warga dan akhir nya mereka pun membubar kan diri."
Sementara Ummi menangis atas kejadian tersebut.
"Terima kasih Pak Rt," ucap Abi.
"Sama-sama Pak ustad, saya hanya merasa yakin bahwa Dion tidak bersalah."
"Begini Pak ustad saya yakin juga ada yang memprokasi warga hinga warga begitu emosi."
"Seperti nya ada orang yang tidak senang dengan keluarga bapak, jadi saya saran kan bapak dan ibu untuk hati-hati."
"Terima kasih atas saran nya,Pak ,"ujar Abi.
"Sama-sama, Pak."jawab nya. Kemudian Pak Rt pun pamit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
mutoharoh
👍👍👍👍👍👍
2021-07-19
0
Isma Aji
semangat 🥰
2021-07-14
0
Eva Santi Lubis
Kok bisa dion..
ono opo toh nduk, di jebak bu author ya
wkwkwkwk
2021-06-30
1