PERTEMUAN KE TIGA

Dion kini berada di ruang perawatan pasca operasi ,ada beberapa tulang yang patah di antara nya tulang betis dan tangan nya dan masih beberapa luka lagi.

Dion termasuk yang beruntung, karna kedua teman nya, ada yang meninggl, Bram dan yudha langsung meninggal di tempat kejadian.

Sedang kan yang lain nya, bernasib hampir serupa dengan dion, yaitu mengalami luka dan patah tulang.

Dion masih belum sadar kala itu, meski keadaan nya sudah stabil.

Ada Ummi dan abi yang selalu di sisi nya, dan tak pernah putus berdoa' untuk kesembuhan nya.

**

Perlahan Dion mencoba untuk membuka mata nya, dan iya melihat keadaan sekitar nya.Iya pun nenyadari bahwa diri nya dirumah sakit.

Dion ingat sekali, kejadian naas yang menimpa diri nya, dan teman temanya.

Iya melihat ummi nya terlelap dengan posisi duduk dan kepala nya iya sandar kan pada kasur di tempat tidur nya.

Iya merasa bersalah pada ummi nya, kalau saja iya mendengar kan saran Ummi, tentu kejadian ini tak kan terjadi .

Bahkan iya kini tak tahu, bagai mana nasib kelima teman nya.Dion kembali merasakan sakit di sekujur tubuh nya, dan saking sakit nya, iya pun pingsan kembali.

Sudah hampir dua minggu Dion berada di rumah sakit, dan kini iya di perboleh kan untuk pulang.

Dion masih harus menggunakan kursi roda kala itu, karna iya belum bisa berjalan.dan iya harus menggunakan tongkat untuk berjalan, setidak nya enam bulan sampai satu tahun ke belakang.

Kecelakaan tersebut tak hanya mematah kan kaki dan tangan nya,tapi juga semangat nya. Dion kini,harus mengubur mimpinya sebagai atlet basket propesional.

Selain itu, iya berubah menjadi pendiam dan sangat rendah diri, iya bahkan tak mau lagi keluar, meski hanya berada di teras rumah nya.

Sehari hari Dion hanya di kursi roda dan hanya berada di dalam kamar nya. Tak ada satu pun yang di lakukan Dion kecuali hanya melamun dengan tatapan mata nya yang kosong.

Melihat keadaan putra nya,Ummi Dion merasa sedih dan berusaha menasehati nya.

"Dion," sapa ummi.

Dion tak menjawab tapi juga tak menandang kearah Ummi nya.

"Dion, Ummi tahu kamu merasa sedih dengan keadaan kamu saat ini,"tutur ummi nya sambil mengusap kepala Dion dengan penuh kasih sayang.

"Tapi Nak, harus nya kamu bersyukur, karna kamu selamat dalam peristiwa tersebut, tidak seperti kedua teman mu, Yudha dan juga Bram yang telah meninggal dalam kecelakaan tersebut."

"Begitu juga Trya yang harus merelakan salah satu kaki nya di amputasi."

"Dion asal kamu sabar dan yakin, kamu akan sembuh Nak," lanjut Ummi nya, tapi Dion tetap saja terpaku, diam tanpa sedikit pun mengindah kan kata-kata Ummi nya.

Sudah sebulan sejak peristiwa tersebut terjadi, dan keadaan Dion semakin membaik.Namun iya pun masih menggunakan tongkat untuk berjalan.

Dion berubah drastis, iya kini menjadi sosok yang pemurung dan minder.Hari- harinya di lalui dengan kesendirian dan kesedihan.

Ummi Dion bermaksud untuk membawa Dion ke pusat rehabilitasi penyandang cacat. Ummi berharap mental dan semangat hidup Dion akan pulih.Dan Dion bisa menghargai hidup nya, yang sekarang ini.

Mereka pun telah sampai,Ummi pun membawa Dion untuk masuk tapi Dion menolak.

"Tempat apa ini Ummi?" tanya Dion.

"Di sini tempat rehabilitasi penyandang disabilitas, di sini mereka tak hanya di pulih kan secara fisik, namun mungkin juga secara mental."

"Kamu akan belajar di sini untuk sementara waktu." ujar ummi.

"Maksud Ummi, Dion telah menjadi cacat kan? " tanya Dion sedih.

"Dion kamu bukan cacat, kamu hanya harus belajar menghargai hidup mu."

"Mungkin dengan melihat dan bergaul dengan mereka, kamu akan menjadi orang yang bersyukur."

"Setidak nya,kamu lebih beruntung dari mereka."

"Di sana kamu diajarin berkarya membuat patung, keramik dan melukis, kamu akan disibukan dengan hal yang bermamfaat,"ujar ummi Dion dengan panjang.

"Ngak mau Ummi!" Dion membentak Ummi.

"Kali ini kamu harus mau Dion atau Ummi akan bawa kamu ke pesantren pak de' mu." Ummi Dion mengancam.

"Kamu memang ngak pernah dengar omongan Ummi, Dion."

"Maka nya kamu jadi seperti ini."ujar nya lagi.

Dengan sanggat terpaksa Dion pun menuruti Ummi nya dan masuk ke panti tersebut.

Di sana Dion melihat, anak anak kecil bermain dengan riang nya di halaman, Mereka merasa tak ada beban dalam hidup mereka.

Ternyata tempat itu juga menampung anak yang putus sekolah dan ada juga beberapa orang yang juga menggunakan tongkat untuk berjalan seperti diri nya.

Dion semakin kesal terhadap Ummi nya, karna membawa nya ketempat seperti ini.

Dion berjalan sambil mengerutu hingga dia tak sadar telah menabrak orang di depan nya.

"Hai, kalau jalan pakai mata," ujar Dion kesal, karna iya memang telah kesal sebelum nya.

"Buta,ya ?"sergah Dion lagi.

Ternya Dion menabrak seorang gadis, gadis tersebut kemudian meraba raba barang yang jatuh di lantai dan mengambil nya.

Setelah mendapat barang tersebut, gadis itu berjalan pelan, meraba dengan tongkat nya.

Dion baru sadar bahwa gadis tersebut memang buta.

Dion terpaku, iya merasa bersalah karna membentak gadis tersebut dan menghina nya, padahal harus nya iya, yang meminta maaf karna diri nya lah menyenggol gadis tersebut.

Dion kemudian melihat- lihat beberapa ruangan di sana, disana iya melihat mereka belajar melukis, membuat patung dan lain lain.

Kebanyakan dari mereka memiliki kekurangan fisik, tapi mereka bisa berkarya bahkan melebihi orang yang normal.

Dion tersadar dari lamunan nya ketika Ummi datang menghampiri nya.

Ummi kemudian membawa nya kesebuah ruangan, dan di sana ada beberapa orang anak yang lebih muda dari nya.

Dion pun duduk, ternyata di sana adalah ruang terapi untuk pemulihan sikis mereka. Dion mendengar narasi dan orasi dari pengasuh yang bertujuan memberi support dan menyemangati mereka.

Dion tak perduli bahkan terkesan acu.Tak sedikit pun iya mendengar kan nya.iya malah sibuk dengan handpon nya.

Selanjut nya, Dion di suruh memilih beberapa kelas, di sana ada beberapa kelas seperti menjahit, memahat dan membuat patung dan keramik,melukis dan masih banyak lagi.

Menurut Dion semuanya terasa membosan kan, dan tak satu pun ada yang menarik hati nya.

Dion merasa bosan, dan ingin cepat pergi dari tempat tersebut.Setelah di paksa Ummi Dion pun memilih kelas seni rupa.

Dion dan Ummi, kemudian bermaksud untuk pulang, iya kembali berpapasaan dengan gadis yang di tabrak nya tadi.

Dion kini bisa sedikit melihat wajah nya dengan jelas, ternyata gadis itu cantik,tapi bukan kecantikan nya yang menarik hati Dion, tapi iya seperti tak asing dengan wajah gadis tersebut.

Tapi kemudian Dion berlalu begitu saja, tanpa meminta maaf pada gadis tersebut.

Terpopuler

Comments

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

dion dion. Jangan gitu syukuri apa yng kau punya dion🙂

feedback karyaku ya kak judulnya
dendam masa lalu atau pernikahan keduaku
dukungan mu sangat berarti untukku, makasih😉

2021-06-23

0

Eva Santi Lubis

Eva Santi Lubis

Komen apa.ya lupa

2021-06-20

0

Puan Harahap

Puan Harahap

pria idola hadir thor

2021-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Tentang Dion. Dion remaja dengan segudang prestasi
2 Tentang Amira
3 Pertemuan kedua
4 Duka bagi Amira
5 Bab 5
6 PERTEMUAN KE TIGA
7 Pertemuan yang indah
8 Cinta segi tiga
9 Risalah hati
10 Pernyataan cinta
11 Mengukir kenangan indah
12 Bertemu ummi
13 Perjodohan
14 cinta suci
15 fitnah
16 Mencari bukti.
17 Tragedi
18 Penyatuan dua hati
19 Pergi untuk kembali
20 Kembali nya Amira
21 Kehamilan Amira
22 Kepergian Dion
23 Hari pertama di rumah Mami
24 Kekecewaan Yunita
25 KESAN PERTAMA
26 Pulang
27 Pulang 2
28 Curahan hati
29 Dua hati
30 Obsesi cinta
31 Bertanggung jawab
32 Kehamilan Tyas
33 Melamar
34 Batal menikah
35 Malam pertama
36 Firasat hati
37 Dilema
38 Resepsi yang berantakan.
39 Frustasi
40 Mimpi buruk Dion
41 Jawaban dari firasat
42 Harapan baru, masalah baru?
43 Tolong mengerti lah
44 Ummi, Dion ingin pulang
45 Rindu berat
46 Hati yang tersakiti
47 Pengakuan
48 Berharap pada kesempan ke dua
49 Goresan hati
50 Luka tapi tak berdarah
51 Bertahan di atas rasa sakit
52 Tyas VS Alice
53 Mentari di musim dingin
54 Hari Hari penantian
55 Menentukan pilihan
56 Pertemuan pertama
57 Kamulah jodoh ku
58 Cinta lama bersemi kembali
59 Kembali
60 Kemestran ini jangan lah cepat berlalu
61 Benci dan cinta
62 Betemu cinta pertama
63 Mencintai mu dalam gelap
64 I miss you but I hate you
65 Di lamar kembali
66 Tragedy kembali
67 Cemburu
68 Setitik asa si kecil Gea
69 Kerja sama
70 Pesan terakhir
71 Cahaya cinta
72 Jatuh cinta
73 Perasaan hati
74 Jatuh cinta
75 Perasaan yang kembali
76 Kawin Lari
77 Bertukar hati
78 Rujuk
79 Di Tolak mentah mentah
80 Hamil ke dua
81 Penjaga untuk istri ku
82 Terpaksa menyerah
83 Ketulusan Amanda
84 Mencintai mu dalam diam
85 Goresan pena Amanda
86 Ini cinta kita
87 Dilema
88 Menjebak Arkan
89 Kambuh
90 Rumah sakit
91 Terungkap kah ?
92 Kesalah pahaman
93 Bertemu Ummi
94 Sebuah ancaman
95 Terancam batal
96 Perasaan hati
97 Menemukan mu
98 Dalam perjalanan
99 Oh Diary
100 Sekarang aku yakin pada mu
101 Semakin yakin
102 Bahagianya bersama mu
103 Sebuah keputusan
104 Kebersamaan
105 Hari pernikahan
106 Aku ingin hidup seribu tahun bersama mu
107 Dilema Arkan
108 Kembalinya Dyah
109 Meski berat, tetap harus memilih
110 Dua pilihan yang sulit
111 Aku tak ingin di madu
112 Semakin sulit
113 Tak sanggup
114 Akhirnya.
115 Cinta sejati
116 Kepergian Amanda
117 Pernikahan Kedua
118 Malam pertama
119 Pertempuran jilid 2
120 Ganesh Traendra Reziq Putra
121 Promosi karya terbaru author
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Tentang Dion. Dion remaja dengan segudang prestasi
2
Tentang Amira
3
Pertemuan kedua
4
Duka bagi Amira
5
Bab 5
6
PERTEMUAN KE TIGA
7
Pertemuan yang indah
8
Cinta segi tiga
9
Risalah hati
10
Pernyataan cinta
11
Mengukir kenangan indah
12
Bertemu ummi
13
Perjodohan
14
cinta suci
15
fitnah
16
Mencari bukti.
17
Tragedi
18
Penyatuan dua hati
19
Pergi untuk kembali
20
Kembali nya Amira
21
Kehamilan Amira
22
Kepergian Dion
23
Hari pertama di rumah Mami
24
Kekecewaan Yunita
25
KESAN PERTAMA
26
Pulang
27
Pulang 2
28
Curahan hati
29
Dua hati
30
Obsesi cinta
31
Bertanggung jawab
32
Kehamilan Tyas
33
Melamar
34
Batal menikah
35
Malam pertama
36
Firasat hati
37
Dilema
38
Resepsi yang berantakan.
39
Frustasi
40
Mimpi buruk Dion
41
Jawaban dari firasat
42
Harapan baru, masalah baru?
43
Tolong mengerti lah
44
Ummi, Dion ingin pulang
45
Rindu berat
46
Hati yang tersakiti
47
Pengakuan
48
Berharap pada kesempan ke dua
49
Goresan hati
50
Luka tapi tak berdarah
51
Bertahan di atas rasa sakit
52
Tyas VS Alice
53
Mentari di musim dingin
54
Hari Hari penantian
55
Menentukan pilihan
56
Pertemuan pertama
57
Kamulah jodoh ku
58
Cinta lama bersemi kembali
59
Kembali
60
Kemestran ini jangan lah cepat berlalu
61
Benci dan cinta
62
Betemu cinta pertama
63
Mencintai mu dalam gelap
64
I miss you but I hate you
65
Di lamar kembali
66
Tragedy kembali
67
Cemburu
68
Setitik asa si kecil Gea
69
Kerja sama
70
Pesan terakhir
71
Cahaya cinta
72
Jatuh cinta
73
Perasaan hati
74
Jatuh cinta
75
Perasaan yang kembali
76
Kawin Lari
77
Bertukar hati
78
Rujuk
79
Di Tolak mentah mentah
80
Hamil ke dua
81
Penjaga untuk istri ku
82
Terpaksa menyerah
83
Ketulusan Amanda
84
Mencintai mu dalam diam
85
Goresan pena Amanda
86
Ini cinta kita
87
Dilema
88
Menjebak Arkan
89
Kambuh
90
Rumah sakit
91
Terungkap kah ?
92
Kesalah pahaman
93
Bertemu Ummi
94
Sebuah ancaman
95
Terancam batal
96
Perasaan hati
97
Menemukan mu
98
Dalam perjalanan
99
Oh Diary
100
Sekarang aku yakin pada mu
101
Semakin yakin
102
Bahagianya bersama mu
103
Sebuah keputusan
104
Kebersamaan
105
Hari pernikahan
106
Aku ingin hidup seribu tahun bersama mu
107
Dilema Arkan
108
Kembalinya Dyah
109
Meski berat, tetap harus memilih
110
Dua pilihan yang sulit
111
Aku tak ingin di madu
112
Semakin sulit
113
Tak sanggup
114
Akhirnya.
115
Cinta sejati
116
Kepergian Amanda
117
Pernikahan Kedua
118
Malam pertama
119
Pertempuran jilid 2
120
Ganesh Traendra Reziq Putra
121
Promosi karya terbaru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!