Dion masih saja mendatangi panti tersebut dan berharap Cahaya nya ada di sana.
Dion kembali merasa kecewa, karna tak mendapat kan Cahaya nya disana.Iya pun pulang dengan hati yang gelisah.
Namun ada seorang lelaki yang memanggil nya di sana.
"Dion!" panggil lelaki tersebut kepada Dion dari jarak yang jauh.
kemudian lelaki tersebut menghampiri nya, dan Dion baru menyadari ternyata pria itu tak asing bagi nya, dia adalah Raihan mantan tunangan Amira.
"Dion, kamu mencari Amira kan,"tanya Raihan.
"Bukan urusan mu,"jawab Dion ketus. Kemudia Dion pun bermaksud hendak pergi dari pria itu.
"Tunggu Dion, aku tahu dimana Amira," ujar Raihan.
Dion pun mendekati Raihan,
"Apa kau serius?"tanya Dion pada Raihan.
"Ikut aku Dion," ajak Raihan.
Meski ragu, namun Dion terpaksa menuruti nya, apa pun akan iya lakukan demi bertemu Cahaya nya.
Dion masuk ke mobil mengikuti Raihan, mereka kemudian menuju suatu tempat dan ternyata rumah tersebut adalah rumah kediaman keluarga Amira.
"Dion itu rumah Amira," ujar Raihan menjelas kan.
Dion pun bergegas membuka pintu mobil, tapi di tahan Raihan.
"Tunggu Dion keluarga Amira bukan keluarga sembarangan, kita jangan semberono, jika tidak, kau tak pernah kan bertemu Amira lagi," papar Raihan dan Dion pun mengikuti.
"Dion, Amira akan di jodoh oleh keluarga nya, tapi Amira dan ibu nya menolak."
"Ibu Amira lah yang menyuruh ku menemui mu, dan memberi tahu mu, Dion."
"Nanti malam kita atur strategi, agar kau bisa bertemu Amira, Dion pun setuju, kemudian mereka pun pulang.
Malam pun tiba, Dion dan Raihan sudah mengatur rencana bersama ibu nya Amira.
Dion akan berpura pura mendekorasi kamar Amira, yang akan di gunakan nya sebagai kamar pengantin.
Dion memencet bell di rumah tersebut, dan seorang pelayan membuka kan pintu bagi nya.
"Anda siapa ?" tanya pelayan tersebut pada Dion.
"Saya dari dekorasi gorden," jawab nya.
Kemudian datang lah ibu Amira menghampiri nya.
"Siapa Tun? "tanya ibu Amira pada pembantu nya.
"Ini Bu, ada orang dari dekorasi gorden."
"suruh masuk Tun."
Dion pun masuk dan bertemu langsung ibu Amira.
"Apa kamu yang bernama Dion ?" tanya ibu pada Dion.
"Iya Bu, saya Dion," jawab nya sambil menegas kan.
"Ayo ikut saya, saya akan mendekorasi kamar putri saya yang akan menikah," tutur ibu Amira yang berpura-pura di depan pembantu nya.
Kemudian mereka menuju kamar Amira yang berada di lantai atas, jantung Dion berdegup kencang seolah tak sabar menemui Amira.
Mereka membuka pintu kamar Amira kemudian menutup nya kembali, Dion melihat wajah Amira yang begitu sedih, ingin sekali iya memeluk Amira tapi iya segan karna ada ibu Amira di samping nya.
"Amira ibu membawa seseorang "tutur ibu nya, namun Amira hanya diam.
Dion pun mendekati Amira.
"Cahaya. "panggil Dion dengan lirih.
Mendengar pangilan itu, tahu lah Amira, bahwa Dion kini ada bersama nya karna hanya Dion yang memanggil nya Cahaya.
"Dion" sebut Amira dengan berurai air mata, iya kemudian beranjak dari tempat duduk nya.
Dion mendekati Amira meraih tangan nya dan mencium nya, Amira langsung memeluk tubuh Dion dan menangis di peluk nya.
Dion memeluk Amira dan melepaskan kerinduan nya, mereka larut dalam haru dan seolah tak perduli lagi pada ibu nya.
"Dion, bawa aku lari dari sini, aku ngak mau di nikah kan dengan orang lain,"ucap Amira yang masih di pelukan Dion.
"Tentu sayang, aku ngak akan membiar kan kamu di sini sendiri lagi," tutur Dion yang juga menangis.
Ibu Amira yang menyaksikan peristiwa tersebut menjadi haru,betapa putri nya mencintai Dion.
Dan iya juga melihat Dion yang juga tulus mencintai Amira.
Ibu nya pun keluar dan membiar kan mereka berdua, iya mengunci pintu kamar Amira dari luar.
Tak banyak kata yang keluar dari mulut mereka berdua, bahasa tubuh mereka sudah cukup membukti kan rasa cinta yang ada pada mereka.
Ibu Amira tak menyangka bahwa Amira mencintai pemuda yang masih belia.
Wajah Dion yang masih polos itu mampu meyakin kan ibu nya bahwa Dion tidak lah main-main.
Iya kemudian membuka pintu kamar Amira dan menghampiri Dion.
"Dion kamu harus pergi sekarang," ujar ibu Amira dengan berbisik
"Sebentar lagi mereka akan datang dan ibu tak mau mereka menjadi curiga,"
Dion kemudian membelai wajah Amira dan mencium kening nya.
"Aku pulang dulu Amira, nanti akan ku pikir kan bagaimana membawa mu keluar dari sini, ucap Dion pada Amira.
"Ayo Dion, cepat," suruh ibu nya.kemudian Dion pun pergi meninggal kan Amira.
**
Dion gelisah setelah pertemuan nya dengan Amira.Iya selalu memikir kan bagai mana cara agar dia bisa membawa Amira dari sana.
Dion tak lagi bisa menahan hasrat nya untuk bertemu Amira, iya pun memutus kan untuk pergi menemui Amira tengah malam nanti.
Dion sudah sampai dirumah Amira, iya pun memanjat pohon yang ada di dekat kamar Amira, dengan gesit Dion memanjat pohon tersebut hinga iya sampai di tepi balkon kamar Amira.
"Cahaya, Cahaya "pangil Dion dengan pelan namun terdengar oleh Amira, pendengaran Amira memang lebih sensitif setelah iya mengalami kecelakaan dan menyebabkan nya menjadi buta.
Amira pun membuka pintu kamar nya, dan Dion pun segera masuk ke dalam nya.
Amira pun senang, iya kemudian memeluk dan mencium Dion.
Amira membawa Dion di atas kasur nya dan mereka kembali bercumbu.
Amira memeluk erat tubuh Dion dan membiar kan Dion melakukan apa saja terhadap nya.
Dengan gesit Dion mencumbu setiap bagian tubuh Amira, tapi tangan Dion berhenti ketika memegang bagian vital dari Amira.
"Kenapa berhenti Dion?" tanya Amira.
"lakukan saja Dion." pinta Amira,tapi Dion masih ragu.
"Lakukan saja Dion ".bisik Amira membujuk Dion,
"Aku hanya ingin menjadi milik mu."
Dion semakin ragu, iya merasa takut.
Amira kemudian menarik tubuh Dion dan kini berada di samping nya.
"Aku berikan ini kepada mu, sebagai bukti cintaku pada mu Dion," tutur Amira.
"Tidak Cahaya, cinta tak perlu di bukti kan dengan berbuat dosa seperti ini,"ucap Dion
Aku akan bukti kan sendiri bahwa cinta ku, pada mu tulus dan apa ada nya Cahaya.
"Aku ngak mau mengecewakan ibu mu, dan ummi ku yang sudah percaya sepenuh nya pada ku."
"Tunggu lah Cahaya kita pasti bersama jika bersabar sedikit saja, dan kita akan melalukan nya,hanya jika kita sudah menjadi pasangan yang sah."
"Kau benar Dion, cinta ini akan tetap suci jika kita tidak menodai nya."
"Aku akan menunggu mu Dion di sini Dion,"ujar Amira yang bangga terhadap Dion.
Meski masih muda, namun Dion mampu membukti kan bahwa iya memang bisa di percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Mawar Berduri💕
semangat kk
aku selalu mendukungmu 😘
2021-05-31
0
Meylani putri
suka
2021-05-28
1
Sis Fauzi
love love love cinta suci❤️💪
2021-04-28
2