Duka bagi Amira

Dokter keluar dari ruangan operasi, itu berarti operasi yang di lakukan Amira pun selesai, setelah beberpa saat perawat pun langsung membawa Amira ke ruang perawatan.

Keluarga Amira pun bernafas lega, bagai mana tidak, Amira telah melalui masa kritis nya.

Setelah dua jam pasca operasi, Amira pun bangun dan mengeluh kesakitan.

"Aduh sakit," ujar nya lirih.

"Sayang, kamu sudah sadar?" tanya ibu nya.

"Amira di mana bu?" tanya Amira.

"kenapa gelap bu,?"tanya Amira lagi sambil menahan sakit.

Ibu Amira pun shok melihat keadaan Amira.

"Sebentar sayang, ibu panggil perawat dulu," ujar nya pada Amira.

Kemudian ibu nya Amira memanggil perawat, dan tak lama setelah nya, perawat pun datang hampir bersamaan dengan Raihan.

Setelah melakukan pemeriksaan beberapa saat pada Amira, perawat tersebut pun menghampiri keluarga nya.

"Bapak, ibu, Setelah melakukan beberapa pemeriksaan,kami medapati, bahwa mata Amira tidak bisa menerima rangsangan cahaya,"ujar perawat tersebut.

"Masksud Anda, anak saya tidak dapat melihat?" tanya ibu nya sedih.

"Masih belum di pasti kan Bu, besok pagi Amira akan di tangani langsung oleh dokter spesialis mata,"ujar perawat tersebut kemudian perawat berlalu meninggal kan mereka.

Tak hanya ibu nya, Raihan juga shok mendengar penuturan perawat tersebut, ia tak dapat membayang kan bagai mana jika Amira benar-benar menjadi buta.

Namun Raihan berusaha menenang kan Amira, Raihan tahu Amira kini sedang merasakan sakit pada tubuh nya, dan ia tak mau Amira bertambah sedih dengan keadaan nya.

Keesokan hari nya ,Amira di bawa ke poli spesialis mata untuk memastikan keadaan nya.

Amira tampak begitu tegar, iya siap menerima apapun hasil dari pemeriksaan nya.

Setelah melakukan pemeriksaan. Dokter menyatakan bahwa Amira akan mengalami buta secara permanen, terkecuali ada yang mendonor kan kornea mata untuk nya.

Ibu nya begitu shok mendengar penuturan dokter.

"Kalau gitu Dok, pakai kornea mata saya saja,"ujar ibu nya pada Dokter.

"Tidak ibu, itu melanggar hukum nama nya, donor kornea hanya bisa di lakukan pada orang yang baru meninggal, dengan keadaan yang masih baik, dan atas persetujuan keluarga pendonor,atau pendonor tersebut selagi ia masih hidup."Dokter tersebut menjelas kan.

Setelah pemeriksaan tersebut, Amira kembali di bawa ke ruang perawatan.

Amira terliat baik-baik saja, ia sama sekali tak bicara atau menetes kan air mata nya sedikit pun.

Raihan yakin jika sebenar nya, Amira juga bersedih atas keadaan hanya saja, ia memang tipe orang yang suka mengeluh dan putus asa, ia yakin Amira bisa mengatasi keadaan nya.

Raihan berjanji pada diri nya sendiri, ia akan tetap setia dan mencintai Amira sama seperti sebelum tragedi yang menimpa Amira.

Amira sangat membutuh kan perhatian dukungan saat ini, itu lah sebab nya Raihan sering menghabis kan waktu nya bersama Amira.

Melihat Raihan yang begitu tulus dan setia di samping nya, Amira merasa tak ada yang berubah pada diri nya.

Bagi nya, perhatian dan kasih sayang dari orang- orang yang ia cintai sudah mampu membangkit kan rasa percaya diri yang sempat terpuruk kala itu.

Raihan membawa Amira ke galeri milik nya, disana adalah tempat Amira melukis dan memajang hasil karya nya.

"Amira kita melukis yuk,"ajak Raihan pada Amira sambil mendorong kursi roda nya.

"ia Mas, sudah lama aku tak melukis," ujar nya.

"Mas, kamu bantu aku tuang cat nya di tempat yang berbeda -beda jadi nanti aku bisa tahu warna apa dan di mana letak nya."

Raihan pun menyiap kan kanfas kosong dan cat seperti yang di minta Amira.

"Kamu mau melukis apa?"tanya Raihan.

"Mas, sini kamu mendekat."ujar Amira pada Raihan,dan Raihan pun mendekat.

Amira pun meraba raba wajah Raihan. Raihan pun binggung dengan apa yang di lakukan Amira namun iya menurut saja.

Setelah selesai baru iya bertanya pada Amira,"Kamu kenapa meraba wajah ku?" tanya Raihan.

"Aku akan melukis kamu Mas,"jawab nya singkat.

"Apa kamu sudah lupa wajah ku?"tanya Raihan.

"Aku ngak akan pernah lupa wajah kamu Mas,"jawab Amira.

Kemudian Amira pun memulai nya,ia secara pelan mengerakan kuas nya, dan yang pertama iya buat adalah seksa wajah Raihan.

Beberapa jam kemudian Amira pun selesai,dan Raihan masih di sana menunggu Amira selesai melukis, meski tak begitu sempurna namun Raihan kagum terhadap lukisan pertama Amira tersebut.

"Bagai mana Mas, ngak bagus ya?"tanya Amira.

"Bagus sayang," jawab nya.

Raihan terharu dan menetes kan air mata nya dan kemudian memeluk Amira.

Ia begitu kagum kepada Amira, yang tak pernah mengeluh kan keadaan nya tersebut.

Raihan berencana untuk memajukan tanggal pernikahan Amira, ia inggin terus bersama dan menjaga Amira di sisi nya.

Keingginnan Raihan tersebut, langsung di ungkap kan nya kepada kedua orang tua nya terlebih dahulu.

Raihan pulang kerumah nya, tapi di sana iya melihat Pak bambang dan keluarga nya.

Raihan sangat mengenal pak Bambang bahkan sejak ia masih kecil, Pak Bambang sudah menjadi mitra bisnis ayah nya.

Raihan menyapa Pak Bambang,

"Apa kabar Pak?" sapa Raihan ramah.

Begitu juga dengan bu winda dan Rani ia pun menyapa mereka.

Setelah berbincang sebentar, Pak Bambang dan keluaga nya memutus kan untuk pulang karna memang sudah lama mereka di sana.

Setelah kepulangan keluarga tersebut, Raihan bermaksud untuk mengutara kan niat nya untuk melamar Amira.

"Pak, Bu, Raihan ingin bicara sama Bapak dan Ibu sebentar," ujar Raihan.

"Ada apa Raihan?" tanya Bapak nya.

"Raihan bermaksud untuk menikahi Amira secepat nya,"ujar nya.

"Raihan, Bapak dan Ibu bermaksud untuk membatal kan pertunangan kamu dan Amira," kata Bapak nya.

"Dan menikah kan kamu dengan Rani, putri nya Pak Bambang,"tambah nya lagi.

Sontak kata-kata Bapak nya tersebut membuat Raihan kaget.

"Tapi kenapa Pak?"tanya Raihan dengan sedikit emosi.

"Raihan, Amira itu sudah menjadi gadis buta sekarang," ujar Bapak nya

"Dan apa yang bisa kamu harapkan dari gadis buta tersebut," tambah nya lagi.

"Tapi, Pak Raihan cuma cinta nya sama Amira dan... " belum selesai Raihan bicara, ibu nya sudah menyambung.

"Cukup Raihan, kami sebagai orang tua, ingin kan yang terbaik untuk kamu dan masa depan mu,"sambar ibu nya.

"Bagai mana ia bisa mengurus kamu nanti nya, jika mengurus diri nya sendiri saja ia ngak bisa," tambah ibu nya lagi.

"Tapi Bu, bagai mana dengan Amira dan keluarga nya?" tanya Raihan khawatir.

"Itu urusan Bapak Raihan, biar nanti Bapak yang ngomong ke keluarga nya Amira," ujar Bapak nya.

Dan meninggal kan Raihan yang hanya terdiam dan terpaku saat itu.

Terpopuler

Comments

Dwi Alviana

Dwi Alviana

kasian amira

2021-11-05

1

Hiatus

Hiatus

semangat trs menulisnya. aku fav, like dan bintang 5.
^^

2021-08-02

0

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

tega banget orang tuanya

mampir karyaku ya kak
dendam masa lalu dan pernikahan keduaku😉

2021-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Tentang Dion. Dion remaja dengan segudang prestasi
2 Tentang Amira
3 Pertemuan kedua
4 Duka bagi Amira
5 Bab 5
6 PERTEMUAN KE TIGA
7 Pertemuan yang indah
8 Cinta segi tiga
9 Risalah hati
10 Pernyataan cinta
11 Mengukir kenangan indah
12 Bertemu ummi
13 Perjodohan
14 cinta suci
15 fitnah
16 Mencari bukti.
17 Tragedi
18 Penyatuan dua hati
19 Pergi untuk kembali
20 Kembali nya Amira
21 Kehamilan Amira
22 Kepergian Dion
23 Hari pertama di rumah Mami
24 Kekecewaan Yunita
25 KESAN PERTAMA
26 Pulang
27 Pulang 2
28 Curahan hati
29 Dua hati
30 Obsesi cinta
31 Bertanggung jawab
32 Kehamilan Tyas
33 Melamar
34 Batal menikah
35 Malam pertama
36 Firasat hati
37 Dilema
38 Resepsi yang berantakan.
39 Frustasi
40 Mimpi buruk Dion
41 Jawaban dari firasat
42 Harapan baru, masalah baru?
43 Tolong mengerti lah
44 Ummi, Dion ingin pulang
45 Rindu berat
46 Hati yang tersakiti
47 Pengakuan
48 Berharap pada kesempan ke dua
49 Goresan hati
50 Luka tapi tak berdarah
51 Bertahan di atas rasa sakit
52 Tyas VS Alice
53 Mentari di musim dingin
54 Hari Hari penantian
55 Menentukan pilihan
56 Pertemuan pertama
57 Kamulah jodoh ku
58 Cinta lama bersemi kembali
59 Kembali
60 Kemestran ini jangan lah cepat berlalu
61 Benci dan cinta
62 Betemu cinta pertama
63 Mencintai mu dalam gelap
64 I miss you but I hate you
65 Di lamar kembali
66 Tragedy kembali
67 Cemburu
68 Setitik asa si kecil Gea
69 Kerja sama
70 Pesan terakhir
71 Cahaya cinta
72 Jatuh cinta
73 Perasaan hati
74 Jatuh cinta
75 Perasaan yang kembali
76 Kawin Lari
77 Bertukar hati
78 Rujuk
79 Di Tolak mentah mentah
80 Hamil ke dua
81 Penjaga untuk istri ku
82 Terpaksa menyerah
83 Ketulusan Amanda
84 Mencintai mu dalam diam
85 Goresan pena Amanda
86 Ini cinta kita
87 Dilema
88 Menjebak Arkan
89 Kambuh
90 Rumah sakit
91 Terungkap kah ?
92 Kesalah pahaman
93 Bertemu Ummi
94 Sebuah ancaman
95 Terancam batal
96 Perasaan hati
97 Menemukan mu
98 Dalam perjalanan
99 Oh Diary
100 Sekarang aku yakin pada mu
101 Semakin yakin
102 Bahagianya bersama mu
103 Sebuah keputusan
104 Kebersamaan
105 Hari pernikahan
106 Aku ingin hidup seribu tahun bersama mu
107 Dilema Arkan
108 Kembalinya Dyah
109 Meski berat, tetap harus memilih
110 Dua pilihan yang sulit
111 Aku tak ingin di madu
112 Semakin sulit
113 Tak sanggup
114 Akhirnya.
115 Cinta sejati
116 Kepergian Amanda
117 Pernikahan Kedua
118 Malam pertama
119 Pertempuran jilid 2
120 Ganesh Traendra Reziq Putra
121 Promosi karya terbaru author
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Tentang Dion. Dion remaja dengan segudang prestasi
2
Tentang Amira
3
Pertemuan kedua
4
Duka bagi Amira
5
Bab 5
6
PERTEMUAN KE TIGA
7
Pertemuan yang indah
8
Cinta segi tiga
9
Risalah hati
10
Pernyataan cinta
11
Mengukir kenangan indah
12
Bertemu ummi
13
Perjodohan
14
cinta suci
15
fitnah
16
Mencari bukti.
17
Tragedi
18
Penyatuan dua hati
19
Pergi untuk kembali
20
Kembali nya Amira
21
Kehamilan Amira
22
Kepergian Dion
23
Hari pertama di rumah Mami
24
Kekecewaan Yunita
25
KESAN PERTAMA
26
Pulang
27
Pulang 2
28
Curahan hati
29
Dua hati
30
Obsesi cinta
31
Bertanggung jawab
32
Kehamilan Tyas
33
Melamar
34
Batal menikah
35
Malam pertama
36
Firasat hati
37
Dilema
38
Resepsi yang berantakan.
39
Frustasi
40
Mimpi buruk Dion
41
Jawaban dari firasat
42
Harapan baru, masalah baru?
43
Tolong mengerti lah
44
Ummi, Dion ingin pulang
45
Rindu berat
46
Hati yang tersakiti
47
Pengakuan
48
Berharap pada kesempan ke dua
49
Goresan hati
50
Luka tapi tak berdarah
51
Bertahan di atas rasa sakit
52
Tyas VS Alice
53
Mentari di musim dingin
54
Hari Hari penantian
55
Menentukan pilihan
56
Pertemuan pertama
57
Kamulah jodoh ku
58
Cinta lama bersemi kembali
59
Kembali
60
Kemestran ini jangan lah cepat berlalu
61
Benci dan cinta
62
Betemu cinta pertama
63
Mencintai mu dalam gelap
64
I miss you but I hate you
65
Di lamar kembali
66
Tragedy kembali
67
Cemburu
68
Setitik asa si kecil Gea
69
Kerja sama
70
Pesan terakhir
71
Cahaya cinta
72
Jatuh cinta
73
Perasaan hati
74
Jatuh cinta
75
Perasaan yang kembali
76
Kawin Lari
77
Bertukar hati
78
Rujuk
79
Di Tolak mentah mentah
80
Hamil ke dua
81
Penjaga untuk istri ku
82
Terpaksa menyerah
83
Ketulusan Amanda
84
Mencintai mu dalam diam
85
Goresan pena Amanda
86
Ini cinta kita
87
Dilema
88
Menjebak Arkan
89
Kambuh
90
Rumah sakit
91
Terungkap kah ?
92
Kesalah pahaman
93
Bertemu Ummi
94
Sebuah ancaman
95
Terancam batal
96
Perasaan hati
97
Menemukan mu
98
Dalam perjalanan
99
Oh Diary
100
Sekarang aku yakin pada mu
101
Semakin yakin
102
Bahagianya bersama mu
103
Sebuah keputusan
104
Kebersamaan
105
Hari pernikahan
106
Aku ingin hidup seribu tahun bersama mu
107
Dilema Arkan
108
Kembalinya Dyah
109
Meski berat, tetap harus memilih
110
Dua pilihan yang sulit
111
Aku tak ingin di madu
112
Semakin sulit
113
Tak sanggup
114
Akhirnya.
115
Cinta sejati
116
Kepergian Amanda
117
Pernikahan Kedua
118
Malam pertama
119
Pertempuran jilid 2
120
Ganesh Traendra Reziq Putra
121
Promosi karya terbaru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!