Tentang Amira

Amira seorang gadis berbakat di seni lukis, ia bahkan pernah mengadakan pameran tunggal lukisan nya.

Amira adalah mahasiswi di jurusan kesenian di sebuah universitas ternama.

Meski baru semester pertama, Amira sudah menjadi buah bibir karna karya nya di seantero kampus.

Maklum saja, darah seni begitu kuat mengalir di tubuh nya. Ayah nya juga seorang seniman lukis termasyur, dan ibu nya seorang penari jaipongan yang terkenal bahkan di internasional, kini ibu nya membuka sekolah tari di kota tempat tinggal nya.

Karna keahlianya, iya di minta untuk mengadakan pameran tungal lukisan nya, pada festifal seni dan budaya, yang akan berlangsung minggu depan.Koleksi lukisan nya sudah mencapai puluhan.

AMIRA CAHAYA PUTRI itu merupakan nama asli nya, tapi iya selalu memberi signature dengan nama CAHAYA PUTRI.

Sejak SMA, Amira sudah di tunang kan dengan Raihan, anak dari teman ayah nya, seperti sudah menjadi tradisi, ayah dan ibu nya juga di jodoh kan, begitu pun nenek dan kakek nya.

Bagi Amira iya tak keberatan jika di jodoh kan dengan Raihan.Raihan merupakan sosok lelaki yang baik, sabar dan pengertian selain itu,Raihan juga sosok yang ganteng.

Raihan juga merupakan dosen muda di kampus nya, meski sering bertemu, mereka tak pernah menggumbar kemesraan.

Mereka akan merencana kan menikah jika, Raihan telah menyelesai kan program Stara Dua nya.

Keluarga Amira amat menjunjung adat dan budaya, meski mereka berpendidikan tinggi.

Sudah sebulan Amira sibuk mempersiap kan pameran lukisan nya, sehingga iya jarang sekali bertemu Raihan, maklum saja, ini adalah tonggak pertama untuk menuju kesuksesan.

Amira sibuk dengan cat dan kanfas nya.Iya bahkan tak nenyadari kedatangan Raihan yang mengendap ngendap.

Raihan mendekati Amira kemudian iya menutup mata nya, Amira sangat tahu bahwa Raihan yang menutup mata nya.

Meski mata nya tertutup, Amira tetap melanjut kan lukisan nya.dan membuat Raihan semakin kagum akan ke bolehan calon istri nya tersebut.

"Boleh juga kamu Amira, meski dengan mata tertutup kamu masih bisa mengekspresi kan lukisan mu di atas kanfas,"ujar Raihan memuji

"Melukis itu jiwa ku, kanfas itu tubuh ku, kuas dan cat adalah jari jemari ku, jadi meski pun aku tak melihat, aku tetap bisa melakukan nya, karna aku mengenal nya sama seperti aku mengenal diri ku sendiri," jawab Amira cerdas.

"Ayolah Amira, aku juga butuh waktu bersama mu, bukan hanya kanfas mu ini,"ungkap Raihan.

"Kita jalan yuk, ini kan malam minggu," ajak Raihan lagi.

Kemudian Amira melepas celemek nya dan mencuci tangan nya.

"Aku bersiap dulu ya, Mas,"

Kemudian Amira masuk ke kamar nya, mengganti baju dan bersiap.

Sementara Raihan sibuk memperhatikan lukisan-lukisan Amira. ia melihat sambil berdecak kagum, ia sungguh beruntung karna memiliki calon istri yang berbakat.

Amira memang benar, lukisan memang seperti memiliki jiwa, ia heran bagai mana bisa dengan hanya mencampur beberapa warna dan mengapplikasikan nya,bisa membuat nya terlihat hidup. Sunguh sangat cerdas pikir nya.

"Ayo Mas, kita berangkat aku sudah siap," ajak Amira.

"Ayo!"ujar Raihan singkat.

Setelah berpamitan pada orang tua Amira, mereka pun pergi dengan menggunakan mobil.

Suasa Malam minggu memang berbeda, diruas jalan sudah ada kemacetan karna kepadatan kendaraan yang hilir mudik.

Raihan dan Amira pun terjebak di lampu merah, ia tak bisa maju atau pun mundur. Saat menunggu pergerakan,tiba tiba mereka di kejut kan suara knalpot motor racing.

Tak hanya satu, ternyata ada beberapa motor lagi yg sama, jumlah nya kira-kira lima sampai enam motor.

Suara motor yang bising tersebut memang milik Dion dan kawan- kawan, hampir setiap malam minggu mereka memang selalu pawai keliling kota, hingga sampai di jalan menuju luar kota, mereka saling adu kecepatan.

Padahal jalan raya di luar kota lah yang berbahaya, dan sering terjadi kecelakaan, dan merenggut banyak korban.

Tapi seperti nya itu bukan merupakan ancaman tapi tantangan bagi darah muda seperti mereka.

Melihat mereka semua, Raihan pun mengeluar kan pendapat nya.

"Dasar Anak muda sekarang, suka nya main bahaya, bahayain diri sendiri dan membahayakan orang lain pula,"ujar Raihan pada Amira yang berada di samping nya.

***

Hari ini waktu yang di tunggu oleh Amira, semua lukisan nya telah di pajang di galeri nya, tak hanya itu pentas seni budaya pun akan segera di mulai.

Berbagai pertunjukan pun akan di lakukan di panggung tersebut, tak hanya beberapa tarian daerah, tapi juga moderen dance pun akan di tampil kan di tempat tersebut.

Meski pertunjukan tersebut di khusus kan untuk pelajar dan mahasiswa tapi, pameran tersebut terbuka untuk umum .

Tak hanya hiburan, beberapa kuliner nusantara pun dapat di temui di sana.

Hari ini sekolah Dion juga ikut serta dalam pameran tersebut, mereka beramai ramai datang ke acara tersebut.

Niat mereka tak hanya menonton, tapi juga mereka berniat mencari gebetan di sana, maklum banyak pelajar dan mahasiswa berkumpul di sana.

Tak terkecuali geng Dion, mereka juga nampang di sana sambil memilih gabetan, mereka berjalan berkeliling, tanpa segaja melihat ada pameran tunggal lukisan.

Mereka pun masuk kedalam nya sambil melihat-lihat.

"wow, lukisan nya keren baget" ujar Rangga.

"Lukisan siapa ni? "tanya nya lagi.

"Lo liat di bawah kan ada signature nya," jawab Dion.

"Cahaya putri." Rangga membaca nya,

"Cahaya putri, Itu nama orang apa nama lukisan nya." Bram kembali bertanya, karna kebetulan Lukisan tersebut memanggambar seorang gadis cantik berbaju putih.

"Eh kita lihat di sana yuk," ajak haris seolah tak sabar ingin melihat lukisan pemandang yang ada di seberang nya.

"Eh tunggu,"ujar Bram,

"Yang ini juga Cahaya Putri, bearti ini nama penulis nya," jawab Bram sendiri.

"Kalau nama pelukis nya sih, aku tebak pasti orang nya cantik," ujar Bram.

"Bisa aja loh Bram," sahut yuda.

"Setahu gue, kalau lukisan nya sebagus ini, orang nya pasti punya ilmu yang mempuni, dan biasa nya juga orang yang punya ilmu yang mempuni, pasti sudah banyak pengalanan nya," ungkap yuda.

"Maksud lo tua, kan yud ?" sambar Dion.

"Ngomong aja berbelit, " ujar Dion kesal

"Iya, ni kebanyakan teori lo, yud," sahut Bram lagi.

"eh yud, kalau pelukis nya udah tua, ngapain bikin pameran di sini," sahut Dion ketus.

"Lagian ini pentas untuk pelajar dan mahasiswa, ngapain nenek pajang lukisan nya disini," jawab Bram lagi.

"Kita cari aja pelukis nya, biasa nya kan pelukis nya, stan by disini," sahut Haris.

"Lo, kira gadget kali stan by," cetus Dion.

"Eehm," suara di belakang mereka, kemudian mereka pun secara serentak menoleh.

"Hai, saya Cahaya Putri, ada yang bisa saya bantu, " tanya nya.

Tanpa basa basi lagi bram ,menyodor kan tangan nya

"Saya Bram," tukas nya.

"Saya yudha," yuda langsung menyambar tangan Amira dari Bram.dan mereka pun satu persatu memperkenal kan diri.

"Dion," Dion memperkenal kan diri tanpa berjabat tangan pada Amira.

"Ada yang bisa saya bantu ?" tanya Amira mengulangi pertanyaan nya.

"Ada mbak,no Wa nya berapa? "Sambar yudha kala itu.

"Ini kartu nama saya, kalau ada pertanyaan atau ingin belajar melukis hubungi saja nomor tersebut,"ujar Amira.

"Terima kasih "ujar Amira kemudian pergi meninggal kan mereka.

"Terima kasih sayang, eh mbak ,"ujar yudha yang gerogi.

mereka pun mentertawa kan yudha.

"Payah lo, yud baru liat cewek bening dikit aja, grogi nya minta ampun,"ujar Dion.

"Iya untung aja dia ngak dengar waktu lo bilang sayang, kalau ngak, mampus kita di gampar nya, "ujar Bram kesal.

"Ih Aku ,jadi pengen ke toilet, "tukas yudha"

"Dasar yudha, pasti pikiran nya ngeres saat liat cewek itu," ujar Bram.

"Tau aja lo Bram," sahut yudha kemudian ia buru buru mencari toilet.

Terpopuler

Comments

Eva Santi Lubis

Eva Santi Lubis

Ngapain kau ke kamar mandi Yudha
mau cuci muka ya abis lihat yang bening
wkwkwkwk

2021-06-20

0

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

mulai mampir thor
baca karyaku jg ya
dendam masa lalu dan pernikahan kedua😊🙏

2021-06-17

0

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir n like thor

2021-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Tentang Dion. Dion remaja dengan segudang prestasi
2 Tentang Amira
3 Pertemuan kedua
4 Duka bagi Amira
5 Bab 5
6 PERTEMUAN KE TIGA
7 Pertemuan yang indah
8 Cinta segi tiga
9 Risalah hati
10 Pernyataan cinta
11 Mengukir kenangan indah
12 Bertemu ummi
13 Perjodohan
14 cinta suci
15 fitnah
16 Mencari bukti.
17 Tragedi
18 Penyatuan dua hati
19 Pergi untuk kembali
20 Kembali nya Amira
21 Kehamilan Amira
22 Kepergian Dion
23 Hari pertama di rumah Mami
24 Kekecewaan Yunita
25 KESAN PERTAMA
26 Pulang
27 Pulang 2
28 Curahan hati
29 Dua hati
30 Obsesi cinta
31 Bertanggung jawab
32 Kehamilan Tyas
33 Melamar
34 Batal menikah
35 Malam pertama
36 Firasat hati
37 Dilema
38 Resepsi yang berantakan.
39 Frustasi
40 Mimpi buruk Dion
41 Jawaban dari firasat
42 Harapan baru, masalah baru?
43 Tolong mengerti lah
44 Ummi, Dion ingin pulang
45 Rindu berat
46 Hati yang tersakiti
47 Pengakuan
48 Berharap pada kesempan ke dua
49 Goresan hati
50 Luka tapi tak berdarah
51 Bertahan di atas rasa sakit
52 Tyas VS Alice
53 Mentari di musim dingin
54 Hari Hari penantian
55 Menentukan pilihan
56 Pertemuan pertama
57 Kamulah jodoh ku
58 Cinta lama bersemi kembali
59 Kembali
60 Kemestran ini jangan lah cepat berlalu
61 Benci dan cinta
62 Betemu cinta pertama
63 Mencintai mu dalam gelap
64 I miss you but I hate you
65 Di lamar kembali
66 Tragedy kembali
67 Cemburu
68 Setitik asa si kecil Gea
69 Kerja sama
70 Pesan terakhir
71 Cahaya cinta
72 Jatuh cinta
73 Perasaan hati
74 Jatuh cinta
75 Perasaan yang kembali
76 Kawin Lari
77 Bertukar hati
78 Rujuk
79 Di Tolak mentah mentah
80 Hamil ke dua
81 Penjaga untuk istri ku
82 Terpaksa menyerah
83 Ketulusan Amanda
84 Mencintai mu dalam diam
85 Goresan pena Amanda
86 Ini cinta kita
87 Dilema
88 Menjebak Arkan
89 Kambuh
90 Rumah sakit
91 Terungkap kah ?
92 Kesalah pahaman
93 Bertemu Ummi
94 Sebuah ancaman
95 Terancam batal
96 Perasaan hati
97 Menemukan mu
98 Dalam perjalanan
99 Oh Diary
100 Sekarang aku yakin pada mu
101 Semakin yakin
102 Bahagianya bersama mu
103 Sebuah keputusan
104 Kebersamaan
105 Hari pernikahan
106 Aku ingin hidup seribu tahun bersama mu
107 Dilema Arkan
108 Kembalinya Dyah
109 Meski berat, tetap harus memilih
110 Dua pilihan yang sulit
111 Aku tak ingin di madu
112 Semakin sulit
113 Tak sanggup
114 Akhirnya.
115 Cinta sejati
116 Kepergian Amanda
117 Pernikahan Kedua
118 Malam pertama
119 Pertempuran jilid 2
120 Ganesh Traendra Reziq Putra
121 Promosi karya terbaru author
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Tentang Dion. Dion remaja dengan segudang prestasi
2
Tentang Amira
3
Pertemuan kedua
4
Duka bagi Amira
5
Bab 5
6
PERTEMUAN KE TIGA
7
Pertemuan yang indah
8
Cinta segi tiga
9
Risalah hati
10
Pernyataan cinta
11
Mengukir kenangan indah
12
Bertemu ummi
13
Perjodohan
14
cinta suci
15
fitnah
16
Mencari bukti.
17
Tragedi
18
Penyatuan dua hati
19
Pergi untuk kembali
20
Kembali nya Amira
21
Kehamilan Amira
22
Kepergian Dion
23
Hari pertama di rumah Mami
24
Kekecewaan Yunita
25
KESAN PERTAMA
26
Pulang
27
Pulang 2
28
Curahan hati
29
Dua hati
30
Obsesi cinta
31
Bertanggung jawab
32
Kehamilan Tyas
33
Melamar
34
Batal menikah
35
Malam pertama
36
Firasat hati
37
Dilema
38
Resepsi yang berantakan.
39
Frustasi
40
Mimpi buruk Dion
41
Jawaban dari firasat
42
Harapan baru, masalah baru?
43
Tolong mengerti lah
44
Ummi, Dion ingin pulang
45
Rindu berat
46
Hati yang tersakiti
47
Pengakuan
48
Berharap pada kesempan ke dua
49
Goresan hati
50
Luka tapi tak berdarah
51
Bertahan di atas rasa sakit
52
Tyas VS Alice
53
Mentari di musim dingin
54
Hari Hari penantian
55
Menentukan pilihan
56
Pertemuan pertama
57
Kamulah jodoh ku
58
Cinta lama bersemi kembali
59
Kembali
60
Kemestran ini jangan lah cepat berlalu
61
Benci dan cinta
62
Betemu cinta pertama
63
Mencintai mu dalam gelap
64
I miss you but I hate you
65
Di lamar kembali
66
Tragedy kembali
67
Cemburu
68
Setitik asa si kecil Gea
69
Kerja sama
70
Pesan terakhir
71
Cahaya cinta
72
Jatuh cinta
73
Perasaan hati
74
Jatuh cinta
75
Perasaan yang kembali
76
Kawin Lari
77
Bertukar hati
78
Rujuk
79
Di Tolak mentah mentah
80
Hamil ke dua
81
Penjaga untuk istri ku
82
Terpaksa menyerah
83
Ketulusan Amanda
84
Mencintai mu dalam diam
85
Goresan pena Amanda
86
Ini cinta kita
87
Dilema
88
Menjebak Arkan
89
Kambuh
90
Rumah sakit
91
Terungkap kah ?
92
Kesalah pahaman
93
Bertemu Ummi
94
Sebuah ancaman
95
Terancam batal
96
Perasaan hati
97
Menemukan mu
98
Dalam perjalanan
99
Oh Diary
100
Sekarang aku yakin pada mu
101
Semakin yakin
102
Bahagianya bersama mu
103
Sebuah keputusan
104
Kebersamaan
105
Hari pernikahan
106
Aku ingin hidup seribu tahun bersama mu
107
Dilema Arkan
108
Kembalinya Dyah
109
Meski berat, tetap harus memilih
110
Dua pilihan yang sulit
111
Aku tak ingin di madu
112
Semakin sulit
113
Tak sanggup
114
Akhirnya.
115
Cinta sejati
116
Kepergian Amanda
117
Pernikahan Kedua
118
Malam pertama
119
Pertempuran jilid 2
120
Ganesh Traendra Reziq Putra
121
Promosi karya terbaru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!