Setelah pulang dari panti tersebut,Dion terus memikirkan gadis yang di tabrak nya di panti, iya merasa bersalah tapi juga penasaran dengan gadis tersebut.
Pagi hari ini, Dion seperti nya bersemangat untuk pergi ke panti, iya ingin membukti kan, siapa sebenar nya gadis yang di temui nya kemaren.
Rasa penasaran nya begitu kuat, hingga iya berjanji akan mencari tahu siapa gadis itu sebenar nya.
**
Amira sedang melukis di sebuah ruangan, ruangan tersebut begitu luas hingga bisa di gunakan sebagai aula.
Amira sendiri dengan kesendiri an nya. Iya begitu nyaman dengan kesepian yang dirasakan nya, meski kadang iya rindu untuk melihat dunia.
Amira lebih banyak diam dan mencurah kan emosi nya, di atas kanfas.Terkadang iya melukis dengan emosi yang kuat hingga air mata meluncur deras di pipi nya.
Kebahagian dan cinta tak kan pernah lagi iya rasa kan sejak iya kehilangan Raihan. Hidup tersa hampa, seiring gelap nya dunia yang iya rasa kan.
Amira berada di ruang gelap tersebut tanpa cahaya, dan penerangan sedikit pun.Sama saja bagi nya, semua terasa kelam.
Tiba tiba ada yang menghidup kan lampu di ruang tersebut. Seseorang pun mendekat pada nya.
"Untuk apa kau kesini Raihan? tanya Amira.
"Kau tahu ini aku Amira," sambut Raihan senang, dan memeluk Amira dari belakang.
Tapi Amira mencoba melepas kan pelukan Raihan.
"Aku sudah pernah bilang pada mu,meski kau bersembunyi, aku akan mengetahui di pun kau," jawab Amira sedih.
"Aku mencari mu Amira, berkali- kali aku datang kerumah mu, tapi tak pernah sekali pun di ijin kan untuk bertemu dengan mu,"tutur Raihan menjelas kan.
"Setelah aku bertemu sarah, iya memberi tahu ku bahwa kau disini,"lanjut nya lagi.
"Kenapa kau mencari ku,bukankah pertunangan kita sudah putus ?"tanya Amira datar.
"Amira aku masih mencintai mu, dan bermaksud membawa mu, kita kawin lari saja Amira," ujar Raihan bersungguh sungguh.
"Kau mau kan ?"tanya Raihan kembali.
"Aku ngak mau Raihan,"
"Aku ngak mau menjadi penyebab penyesalan mu, dan keluarga mu,"jawab Amira.
"Aku hanya akan menjadi sampah bagi kamu, dan keluarga mu Raihan "ujar Amira dengan menetes kan air mata nya.
"Pergi lah dari sini Raihan," usir Amira dengan lirih.
"Tidak Amira, aku tidak akan pergi tanpa mu,"jawab Raihan.
"Pergi dari sini Raihan, pergi."Teriak Amira, dengan suara yang tinggi, hingga suara nya menggema di ruang tersebut.
Karna takut terjadi sesuatu, Raihan pun dengan berat meninggal kan Amira yang menangis terpuruk.
Amira menangis pilu, dalam kegelapan nya. iya tak kan mungkin lagi merasa kan cinta. Tak kan ada pria yang sudi menjadi kan nya istri.
Amira menutup rapat hati nya, serapat iya menutup penglihatan nya. Hati nya kini mati, bersama terkubur nya cinta dan harapan nya pada Raihan.
Setelah tenang, Amira pun keluar dari ruangan tersebut, dan kali ini iya pun menabrak Dion kembali.
"Maaf "tutur nya, dan langsung pergi.
"Tunggu "seru Dion dan Amira pun berhenti.
Dion kemudian mendekat dan melihat dengan jelas wajah Amira kala itu.
Dan secara reflek Dion menghapus air mata amira yang masih menetes di pipinya.
Dion dan Amira terpaku saat itu,mereka seolah tak bisa bergerak,Amira merasakan ada getaran harus di hati nya, saat Dion pertama kali menyentuh pipi nya.
Dan hal yang sama pun dirasa kan Dion.Iya seperti tak ingin beranjak dari tempat itu.
Sejenak mereka hening dan dari belakang ada suara yang memangil Dion.
Suara tersebut sontak membuyar kan lamunan mereka.
Amira pun buru- buru pergi meninggal kan Dion.
"Dion ,di sini rupa nya kamu"
"Ummi dari tadi mencari cari kamu."ujar Ummi .Tapi Dion tak menjawab omongan Ummi, karna sibuk memperhatikan Amira dari kejauhan.
Melihat Dion yang menatap jauh ke arah Amira, Ummi Dion pun penasaran.
"Siapa gadis tersebut, Dion " tanya ummi nya.
"Bukan siapa- siapa ummi ,"jawab Dion.
kemudian mereka pergi dari tempat itu.
***
Malam hari nya, Dion kembali gelisah jika pada malam sebelum nya iya merasa penasaran pada gadis tersebut, kali ini iya merasa ada hal yang aneh pada dirinya.
Setiap kali iya memejamkan mata nya, iya selalu teringat pada wajah gadis tersebut. Dan itu yang membuat nya sulit untuk terlelap.
Dion bahkan tak pernah tahu bahwa iya kini tlah jatuh cinta pada pandangan pertama.bIngin rasa Dion memutar waktu, agar iya bisa bertemu dengan gadis itu kembali.
Keesokan hari.
Dion sudah sangat siap, dengan semangat Dion mengahabisi sarapan nya. dan setelah itu iya minta di antar oleh Ummi nya.
Melihat Dion yang begitu semangat untuk pergi, Ummi pun tersenyum- senyum sendiri.
"Ummi, nanti ummi antar saja Dion, terus Ummi langsung pulang," ujar Dion.
Ummi pun mengangguk setuju.
Setelah sempai, Dion pun berpesan pada Ummi nya.
"Nanti kalau Dion sudah pulang, Dion telpon ummi "ujar Dion.
Dion pun masuk kedalam gedung tersebut, Dion sama sekali tidak berniat belajar, iya hanya mencari- cari Amira dan kali ini iya melihat Amira kembali melukis di taman yang ada di dalam panti tersebut.
Dion melihat lukisan Amira yang sudah selesai, dan di sana iya mememukan signature sang penulis, Cahaya putri.
Lukisan dengan judul mengapai bintang tersebut telihat indah meski sangat sederhana, hanya berlatar malam hari dan beberapa bintang.
Seperti nya ada pesan yang ingin di sampai kan sang pelukis, keadaan malam yang gelapu dan langit yang seperti menjulang tinggi dengan bintang yang bersinar.
Seorang yang berada dalam kegelapan berusaha menggapai bintang yang bercahaya dilangit yang tinggi. Kira-kira seperti itu lah gambaran dari lukisan nya.
Dion hanya bisa menebak, bahwa lukisan tersebut menggambar kan kehidupan sang pelukis.
Cahaya putri sebut Dion berkali kali sambil mengingat nama yang tak asing di dengar nya.
Kemudian Dion teringat pada pameran lukisan yang iya, dan temanya lihat pada saat festifal seni dan budaya.
Dion baru sadar bahwa gadis tersebut adalah Cahaya putri. Tapi kenapa iya sekarang menjadi buta, pikir Dion dalam hati.
Dion kemudian mendekati Amira dan menyapa nya.
"Hai, aku Dion" sapa Dion ramah dan memperkenal kan diri nya.
"Siapa kamu ?"tanya Amira kaget.
"Aku orang yang kau tabrak dua kali berturut turut," jawab Dion nada bercanda.
"Bukan salah ku, jika aku tak bisa melihat mu, tapi salah diri mu sendiri kenapa tak menghindar,apa kau juga buta?" tanya Amira dengan sedikit tersenyum.
"Iya, maaf itu memang salah ku,"ujar Dion dengan tersenyum. Iya tak menyangka gadis tersebut tak marah, sedikit pun pada nya.
"Siapa nama mu?"tanya Dion.
"Maaf aku harus pergi sekarang," Amira mencoba menghindar kemudian iya pun berjalan hendak pergi.
"Tunggu cahaya," tahan Dion.
Kemudian Dion mendekati nya.
"Cahaya, besok aku tunggu kau di sini ya,"ujar Dion.
Dan Amira pun mengangguk sambil tersenyum.
Betapa senang nya hati Dion saat ini, begitu pun Amira, iya bahkan tak bisa menyembunyi kan rasa gerogi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
jangankan dion sama amira/ cahaya gue aja jd mesem mesem thor🤣
thor amira namanya cahaya apa amira 😁
2021-06-24
0
Andropist
lanjut
2021-06-20
0
Eva Santi Lubis
Dasar dion baru juga bilang cinta ke amanda
ehhh pasti udah punya rasa ke amira nih
bersegi segi cinta mu
2021-06-20
1