Agam menatap semua foto satu-persatu,dan melirik Sera tajam berulang kali.Sera menundukkan wajahnya dalam-dalam,dan merasa takut dengan tatapan semua pria di ruangan itu.
"Aku minta maaf atas perilaku anakku,jika kau ingin melaporkannya ke pihak berwajib aku juga akan melaporkan mu.Rekaman cctv,foto ini,hasil visum,akan bisa membuatmu mimpi buruk di penjara.Tidak jauh beda dengan saat kau di rumah sakit jiwa"meminta maaf dengan tulus tapi sekaligus menyindir membuat Sera benar-benar kesal.Malik beralih dan menatap Agam lekat."Aku hanya ingin meminta ketegasan dan bantuan dari mu,ayo kita sama-sama menjaga anak kita Kiran.Aku harap kau memiliki rasa iba kepada anak kandung mu, Aloona dan Kiran sama-sama anak mu.Kiran tidak akan berani melawan orang yang lebih tua darinya,dia tidak akan melakukan itu walaupun bisa saja mematahkan tangan yang sudah menyakiti nya."Tambah Malik benar-benar Agam bisa lebih memperhatikan Kiran karena Kiran butuh itu,bukan hanya perhatian dari Malik dan perlindungan dari Malik saja.
"Huff"Agam membuang nafas kasar."Aku tidak akan membiarkan Sera melaporkan Kaindra"kata Agam bersungguh-sungguh.
"Apa kau sudah menerima uang ganti rugi dari ku?"tanya Malik kepada Sera.
"Sudah!"Sera berteriak.
"Aku juga sudah minta maaf,bukan urusan ku jika kau tidak mau memaafkan ku apalagi Kaindra,tuan Agam apa dia bisa kau usir dari ruangan ini? emm dengan Martin juga jika boleh"pinta Malik karena dia ingin berbicara serius tentang keselamatan Kiran.
"Martin,bawa wanita sialan itu keluar,jangan masuk sebelum aku meminta kau masuk"Agam berteriak dan Malik melirik Martin yang terlihat tidak terima, lalu Martin melangkah mendekati Sera memaksa wanita itu agar keluar bersamanya.Zain berdiri dengan tegak di depan pintu,menjaga.Agam dan Malik saling menatap satu sama lain.
”Kiran dalam bahaya"kata Malik dan raut wajah Agam seketika berubah.
"Apa maksudmu?"
"Kau juga seorang pengusaha,kau lebih dulu tahu tentang kehidupan seorang pengusaha dan apa dampaknya.Kita bisa mendapatkan uang lebih banyak dari pekerjaan lainnya dan resikonya sama banyaknya.Kiran memiliki dua ayah yang berbeda,kau dan anakku.Dan sekertaris ku sebelumnya belum menemukan siapa saja yang akan menyerang,lebih jelas nya musuh mu mengincar Kiran begitu juga dengan musuh ku."Malik menjelaskan dan melepaskan kaca mata nya,memijat dahinya berulang kali, kepalanya kembali berdenyut.
"Tuan kau tidak apa-apa?"Zain khawatir.
"Malik?"Agam juga khawatir dan bangkit dari duduknya mengambilkan segelas air minum.Malik mengeluarkan obat dari sakunya yang berada dalam wadah kecil,hanya berisi tujuh kapsul dan meminumnya satu.Agam dan Zain saling melirik dan Malik membutuhkan waktu sampai kepalanya terasa lebih baik.Tiga puluh menit kemudian Malik merasa baikkan dan meneguk air minumnya yang tersisa setengah gelas itu.
"Kita bisa bicara lain kali,aku bisa mengantarkan mu ke rumah sakit"Agam menawarkan bantuan,dan Zain melangkah maju agar lebih dekat dengan tuan nya.
"Tidak perlu"Malik menolak."Aku hanya ingin mengatakan padamu,aku juga minta maaf karena Kaindra membuat keluargamu pasti tidak nyaman saat itu.Tapi anakku tidak akan melakukannya jika dia tidak marah dan tidak melihat saudaranya tersakiti, hal ini juga pernah terjadi saat ibunya di hina oleh beberapa pria di jalan.Dan Kaindra membakar semua motor mereka menjadi debu, anakku sangat mirip denganku.Dan aku bangga jika dia sangat menjaga keluarga nya itu sangat meringankan beban ku,tapi caranya yang salah"Malik menjelaskan dan Agam terkejut mendengar dan teringat kembali bagaimana Kai menghancurkan mobil Sera dan sama sekali tidak mungkin untuk di perbaiki, Kaindra bahkan merusak semua kabel dan bagian dalam dari mobil mewah itu.
”Aku mengerti dengan apa yang di lakukan Kai,dia anak baik aku bahkan pernah beberapa kali bertemu dengannya dia pernah menolong ku juga dari copet saat itu."Agam menjelaskan dan Malik mengernyit.
"Apa?"Malik bingung.
"Kau berhasil mendidik anak mu,aku tahu Kaindra tidak pernah menyukai ku.Tapi dia tetap menolong ku,dan melarang ku untuk memberitahukan nya kepada mu karena dia bilang takut saat melihat papa nya marah"Agam tersenyum."Kau ayah yang berhasil anak-anakmu, termasuk Kiran.Terima kasih"kedua mata Agam berair dan dia sadar dia bahkan tidak bisa mendidik Aloona yang berada dekat dengannya.
Malik tersenyum lebar karena baru pertama kali mendengar Agam berterima kasih padanya atas Kiran, Kiran yang sudah dia besarkan dengan tawa dan air mata.
*******
Kaindra.
Jam istirahat, Kaindra tidak buru-buru keluar dan menunggu Aloona selesai membereskan semua barang-barang nya.Aloona melirik Kai sekilas dan bangkit dari duduknya untuk keluar dan menikmati jam istirahat yang sudah dia tunggu-tunggu itu.Kai juga berdiri dan menghalangi Aloona di depan pintu.Aloona mundur menjauh saat melihat tatapan tajam Kai seperti akan menerkam nya hidup-hidup.
”Kenapa kau menghindari ku?kau merasa bersalah?"bertanya seraya memasukkan kedua tangannya ke saku celananya.
"Apa maksudmu!!"berteriak.
"Kau kan yang mengirimkan pesan kepada papa ku di saat kejadian itu,kau juga yang menelepon baby dan mengatakan segalanya.Kau mengadukan ku tanpa tahu masalah nya apa, masalah nya ada pada bibi mu gadis bodoh!!"berteriak kencang, lebih kencang dari teriakkan Aloona.Dari luar murid lain menonton karena mendengar suara teriakkan Aloona tadi.
"Bukan aku!"Aloona membantah.
"Jelas-jelas kau,kau pikir aku tidak tahu.Kenapa kau memperburuk keadaan,tanpa kau harus mengadu aku sendiri yang akan mengakui semua nya"Kai benar-benar kesal."Kau selalu ikut campur,kau pikir kau siapa?"Kai mengepalkan tangannya kuat,dan June masuk saat mendengar kabar dari anak-anak yang lain Kai tengah memarahi Aloona.
"Kaindra"june menarik tangan Kai agar berhenti melangkah dan Aloona terlihat sangat ketakutan.
"Minggir!"Kai yang tidak suka mendorong bahu june sampai gadis itu tersungkur ke lantai setelah membentur meja.
"Huuuu"teriak June meringis dan menangis memegang tangannya.
"Pergi jangan dekati aku"teriak Aloona kepada Kai.Tangisnya pecah dan sampai Kenzo datang setelah mendengarkan kabar adiknya sedang marah-marah,Kenzo menahan tubuh adiknya agar berhenti dan Kai terus menatap Aloona tajam,Aloona melangkah pergi dan menginjak kaki kanan June sengaja.
"Aaagh!"ringis June.Kai menoleh dan melangkah mendekati June.Ingin membantu gadis yang tidak sengaja dia sakiti itu."Menjauh dariku Kaindra"teriak June dan memegang kakinya.
"Kau tidak apa-apa?"Kenzo menarik bahu adiknya sampai Kai terhempas kasar dan punggungnya membentur papan tulis."Ayo"Kenzo meraih pinggan June, menahan di susul mengangkat kedua kaki June, June mengalungkan tangannya dan Kenzo menggendong June membawa gadis itu untuk segera di periksa dan di obati di ruangan UKS.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
GALAXY GAMING
june playing victim y
2021-11-21
0
Wheenda Whiteangel
papa malik kuattt...jangan nyerah papa...sehat terus ya....
2021-02-27
0
Jhoni Tleler Ban
jangan buat sedih* lagi sudah cukup di cerita mpd k.2 yang banyak nyesek dan menguras air mata bagi pembaca setianya......
sehat terus papa malik,,,,,,,,
2021-02-27
0