Malik menikmati makanannya bersama Zain,Zain makan dengan lahap dan Malik sesekali menatapnya lekat.Tidak terasa Zain sudah dewasa dan sebentar lagi akan menjadi sekertaris nya.TK bahkan sudah membuat ancang-ancang dengan memberikan arahan kepada Zain apa saja yang harus di lakukan,dengan atau pun tanpa perintah Malik,dan harus bisa bergerak cepat mungkin ketika ada bahaya.Sementara kesembilan bodyguard yang mendapatkan pelatihan yang sama dengan Zain delapan tahun yang lalu sudah menjadi bodyguard dan mulai bekerja satu Minggu yang lalu.Gaji, fasilitas dan bonus akan di dapatkan setiap bodyguard termasuk Zain mungkin Zain lebih besar karena pekerjaannya adalah pekerjaan dua orang dijadikan satu.Menjadi sekertaris dan bodyguard.
"Baby marah padamu"imbuh Malik menatap Zain kesal karena Kiran mengadu padanya.Zain berhenti dan menatap Malik lekat.Apa gadis itu mengadu,dia menjelek-jelekkan namaku? berbagai macam pertanyaan muncul di benaknya.Dan kesal jika memang apa yang dia pikirkan terjadi.
"Aku tidak salah apa-apa,dia yang sensitif"kata Zain membuat Malik tersenyum tipis.Zain sangat dingin dan lebih dingin sekarang mungkin pengaruh dari apa yang di ajarkan TK.
"Kau akan pulang bersamaku?"tanya Malik, lalu kembali menikmati makanannya.
"Ada beberapa hal yang harus aku urus disini aku tidak akan pulang bersama mu.Dua hari lagi mungkin aku akan pulang"jawabnya tanpa membuat ekspresi dan kembali memakan makanannya.Malik menatap jam tangannya dan satu jam lagi dia harus ke bandara dan pergi ke negara S menyusulnya TK dan yang lain yang sudah lebih dulu pergi.Malik di jaga oleh beberapa bodyguard dan Malik diam-diam pergi untuk menemui Zain mungkin sekarang anak buahnya sedang kelabakan mencarinya.Malik meraih ponselnya yang bergetar dan anak buahnya menelepon.
"Katakan"tegas Malik meraih tisu dan mengusap bibirnya.
"Tuan Kai sudah selesai tuan,sedang beristirahat"katanya mengadukan apa saja yang di lakukan Kai di kota S.
"Oh,awasi dia sampai pulang ke rumah"
"Baik tuan"
Panggilan berakhir.
******
Si dingin Kai.
Kai sedang berada di depan teras rumah Malik yang di tempati oleh Bobby dan Aisyah, serta Sahara.Kai memakai masker dan topinya.Kai baru turun setelah mendaki gunung dari kemarin bersama teman-temannya.Kai memang hobi traveling dan sebelum papa nya pulang dia harus segera kembali ke rumah.Kai ijin kepada papa nya dan Malik mengijinkan,hanya saja setelah selesai mendaki Kai harus segera pulang.Dan besok dia sudah harus sekolah kembali,libur tiga hari Jum'at, Sabtu tanggal merah dan Minggu memang hari libur di manfaatkan Kai untuk bermain dengan hobi nya.
"Ayo"ajak Kai saat melihat jam tangannya, kereta sebentar lagi berangkat menuju ibu kota.
"Mau pulang sekarang nak?"tanya Bobby.
"Iya paman"seru Kai.
"Iya paman,maaf ya selama kami disini pasti merepotkan."Seru teman Kai yaitu kemal.
"Tidak merepotkan ko"sahut Aisyah yang keluar dari rumah membawa gelas berisi air sirup.
"Terima kasih bi"kata Kai.
"Sama-sama,eh itu bibi bikin keripik singkong bawa ya tinggal di goreng nanti di rumah.Mama kamu kan suka"Aisyah tersenyum di balik cadar hitamnya.
"Iya bi nanti aku bawa"Kai meminum air sirup nya dan pandangannya tertuju kepada Sahara yang baru datang membawa keranjang berisi strawberry,gadis pendiam,dan pemalu itu sangat cantik dan sederhana.Pakaian yang tertutup serta rambut pendeknya di kuncir ke atas dan banyak rambut yang tidak terikat menutupi tengkuk dan sebagian lagi terurai menutupi daun telinga gadis itu.Aisyah tidak pernah memaksa Sahara untuk berhijab dan bercadar seperti dirinya karena semua itu harus di landasi dengan keyakinan,dan Aisyah selalu berharap Sahara akan seperti dirinya.Sahara masuk dan di susul oleh ummi nya.Kai mendelik sebal karena Sahara sama sekali tidak berbicara kepadanya,karena sedang marah padanya.Sahara marah karena Kai lupa membawakan poster idol K-Pop yang sudah di belikan oleh Kiran untuk Sahara,tapi karena terlalu semangat untuk mendaki gunung Kai lupa untuk membawanya.
Saat akan pulang Kai masuk terlebih dahulu untuk berpamitan dengan Sahara.
"Sahara?"panggil Kai dan melihat Sahara sedang menonton televisi.
"Apa?"Sahara menoleh.
"Aku minta maaf,tapi aku janji akan mengirimkan poster itu dengan jasa pengiriman.2-4 hari pasti sampai"Kai menatap Sahara yang tidak mau menatap nya.
"Harus di lipat lipat belum lagi di jalan pasti di banting.Entah akan seperti apa rupanya jika sampai padaku"Sahara menatap Kai sekilas.
"Terserah lah"ketus Kai berbalik dan melangkah pergi.Sahara kesal karena Kai sama sekali tidak berusaha untuk membuatnya tidak marah lagi tapi ternyata memang seperti itulah Kai.
Menjemput Kai.
Mobil mewah yang dikemudikan oleh supir menuju stasiun kereta untuk menjemput Kai.Hari sudah malam,Keysha duduk di kursi belakang bersama Kiran.Kenzo dan Kenzie malas untuk ikut dan memilih diam di rumah.
"Mama besok aku mau menginap di rumah ayah"seru Kiran dan Keysha menoleh,menatap anak perempuannya lekat.
"Telepon papa dulu"Keysha menekan layar ponselnya untuk mengubungi Malik.
"Biar aku yang akan menelepon papa"Kiran antusias dan Keysha tersenyum.
"Baiklah, telepon papa sekarang"titah Keyhsa dan Kiran menekan nomor Malik menelepon papa nya.Malik di seberang sana yang sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur karena ingin beristirahat, bangkit dengan cepat dan meraih ponselnya di atas meja.Panggilam masuk dari My baby.Tidak biasanya Kiran menelepon dan Malik mengangkat panggilan tersebut dan memijat dahinya berulang kali, kepalanya terasa pusing dan berdenyut sedari tadi.
"Assalamualaikum papa"
"Waalaikumsalam nak,ada masalah?"tanya Malik cemas.
"Gak ada masalah pa,aku cuma mau minta izin sama papa"
"Memangnya mau apa?"tanya Malik dan duduk dia atas kasur.
"Aku mau menginap di rumah ayah,aku pergi besok.Papa pulang kapan,apa aku boleh menginap di rumah ayah?"tanya Kiran dan menunggu jawaban dari papa nya begitu juga dengan Keysha.
"Oh ehm boleh-boleh saja.Jangan nakal disana"
"Aku sudah besar papa,mana pernah aku nakal"Kiran terkekeh dengan ucapannya sendiri.Dan Keysha mengangkat bahunya mendengar Kiran seperti itu.
"Mencoba untuk membersihkan nama mu sendiri ya?"Malik tertawa dan tahu bagaimana kelakuan anaknya.
"Ko papa tahu?"
"Papa mengurusmu dari lahir papa mengenal mu nak"
"Terima kasih papa sayang sudah membesarkan ku dengan baik"kata Kiran dengan suara manja dan membuat Malik terdiam, antara terharu dan ingin tertawa mendengar suara anaknya itu.
"Ya sudah sudah dulu ya, papa mau
istirahat"
"Oke papa assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"panggilan berakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Putriyani Silubis Silubis
akhrxx. dtnggu tunggu eh malah judulx beda. asyikk kesukaaan q...
2021-05-25
0
mama kenand
kiran suka ma zain dari kecil....
2021-04-23
0
Ida Sriwidodo
Kiran suka sama Zain.. Zain juga suka tapi sadar diri.. gitu kalii yaa kk.. 😅😅🤦🤦
2021-03-30
0