Ken meraih bando dan memakaikannya di kepala Kiran, Kiran meraba-raba bando berwarna merah itu tertawa kecil.
"Paman pakai yang ini"Kiran meraih bando berwarna pink dengan pita kecil di bagian tengahnya.
"Aku tidak mau"Ken mundur menjauh dan tidak mau memakainya.
"Sebentar saja,ini sangat lucu"Kiran menarik-narik ujung jaket pamannya dan Ken tetap tidak mau."Cih!"Kiran kesal dan membawa bando tersebut tetap akan membelinya,toh pamannya yang akan membayar.Kiran melihat pensil warna dan teringat kepada adiknya Kenzie."Paman ini boleh tidak?"
"Ambil saja"seru Ken meraih gantungan kunci dengan inisial huruf K.Dan mengambilnya."Apa ini bagus?"tanya Ken dan melihat Kiran sudah entah kemana, Kiran pergi ke rak yang berisikan buku novel dan Kiran sedang memilih nya.Kiran tertarik dengan novel karya penulis terkenal tanah air dan hanya tersisa satu.Kiran mencoba mengambilnya namun tak sampai, dan terus terjinjit berusaha meraih buku tersebut.Kiran terkejut saat kakinya menimpa kaki seseorang dan bukunya di ambil oleh orang tersebut.Hembusan nafas menerpa kulit tengkuk gadis itu, karena rambutnya yang di ikat sampai ke atas.Kiran menoleh dan kedua matanya membulat saat melihat dada besar di hadapannya.
Kiran tersenyum saat sadar pria tersebut adalah Zain, Zain menutup wajahnya dengan buku yang Kiran mau.
"Dor!aku menemukan mu”Zain menjauhkan bikin dari wajahnya dan Kiran tertawa, Zain mencolek hidung mancung Kiran dan tersenyum lebar."Sudah selesai?"tanya Zain mundur menjauh,dan Ken mendekati keduanya.
"Sudah"Kiran tersenyum.
"Ayo"Ken menarik tangan Kiran dan Kiran menjatuhkan semua barang dari tangannya, Zain membungkuk dan mengambil semuanya begitu juga dengan Kiran.Ken mengikuti.Ketiganya membawa semua barang-barang dan melangkah menuju kasir, Ken yang memimpin dan Kiran berulang kali menoleh kepada Zain.
"Pulang bersama ku"berbisik Zain dengan bibir menempel di telinga gadis itu dan membuat Kiran terkejut.
******
Usaha Kai.
Kai mengumpulkan semua uang koin dari kamarnya dan membongkar tiga celengannya.Temannya kemal membutuhkan uang untuk pengobatan Vanka adik kemal yang sakit paru-paru.Kai tahu uangnya tidak akan cukup tapi setidaknya dia berharap bisa sedikit meringankan beban temannya itu yang terpaksa harus putus sekolah dan mengurus bengkel peninggalan ayahnya untuk membiayai sekolah dan pengobatan Vanka.
"Kau sedang apa?"tanya Kenzo saat membuka pintu yang terbuka sedikit itu dan mendengar suara koin jatuh ke lantai,sangat berisik.
"Jangan menganggu ku"ketus Kai.Dan Kenzo duduk di tepi ranjang memperhatikan adiknya."Keluar dari kamar ku"usir Kai menatap Kenzo sekilas.
"Santai santai,tidak usah berteriak.Katakan padaku kenapa kau membuka celengan mu, bukannya kau bilang tidak akan membukanya sampai kau dewasa?"meledek,dan Kai menatap kakaknya tajam.
"Vanka masuk rumah sakit lagi"kata Kai dan menendang celengan kosong nya ke bawah ranjang,menarik semua uang menjadi satu di hadapannya dan menghitungnya dalam jumlah 10rb,dan meletakkan nya berjajar di lantai.
"Vanka adiknya kemal?"tanya Kenzo yang mengenal Kemal dengan baik.
"Ya!"singkat Kai menghitung kembali, Kenzo bangkit dari duduknya dan melangkah pergi keluar dari kamar Kai, Kai tidak perduli dan sibuk dengan aktivitasnya.
Brak!satu celengan yang terbuat dari tanah pecah dan membuat Kai kaget.
"Sialan"makinya kesal dan melemparkan bantal ke tubuh kakaknya itu.Kenzo kembali memecahkan dua celengannya dan mengumpulkan nya satu-persatu.Keduanya menghitung semua uang,dan Kenzie datang.Melihat kedua kakaknya yang lengah,Kenzie mengambil dua tumpukkan yang dan kabur.
"Tuyul"teriak Kenzo bangkit dari duduknya dan berlari mengejar adiknya, begitu juga dengan Kai yang keluar dari kamar untuk mengambil kembali uang yang di ambil adiknya.
"Ini untukku saja,kakak sudah memiliki banyak aku hanya mengambil sedikit"Kenzie bersikukuh tidak mau memberikan apa yang sudah dia ambil.
"Itu punya kakak, kembalikan"Kenzo menadahkan tangan nya meminta agar Kenzie mengembalikan uang itu."Ayo!"tambahnya lagi karena Kenzie melangkah mundur menjauh.
"Kenzie kau mau aku lempar dari balkon ke bawah sana"ancam Kai kesal dan benar-benar membuang waktu untuk hal seperti itu.
"Aku mau uang,aku mau jajanx?"Kenzie tidak mau.
"Minta sama mama sana, kembalikan"Kenzo mulai kesal.Kai yang melihat Kenzie menatap Kenzo melangkah cepat dan menahan kedua tangan Kenzie dari belakang.
"Ambil uangnya bodoh,cepat.Kau malah diam"teriak Kai kesal.Kenzo mengambil uang dari kedua tangan Kenzie dan Kenzie menangis.
"Mama"berteriak sekencang-kencangnya.
Kai dan Kenzo kabur masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar,Kenzie turun ke lantai satu dan terus menangis.
*********
Kembali ke toko.
Ken dan Zain saling menatap tajam didepan kasir, sementara Kiran menunggu di luar dan menikmati bakso bakar dengan bumbu kacang dengan sambal super pedas.
"Biar aku yang bayar"kata Ken.
"Aku saja"Zain tidak mau kalah.
"Kau menyukai Kiran?"pertanyaan Ken membuat Zain menoleh dan tidak menjawab.Mengingat kembali Ken adalah siapa,Zain tidak berani menjawab.
"Bayar sana"katanya lalu pergi meninggalkan Kenan.Ken membuang nafas kasar dan menunggu kasir menghitung semuanya.
Kiran terkejut saat Zain datang menyambar apa yang dia nikmatin, Kiran menahan tusukan bakso bakar yang sudah dia gigit,dia jilat itu.
"Aku juga ingin mencobanya"Zain menarik dan Kiran menahannya dan akhirnya Zain mengalah.
"Beli sendiri sana,ini milikku"Kiran membuang muka dan mengernyit."Itu sama saja dengan ciuman,tidak akan pernah aku tergoda dengan senyuman gula nya"gumam Kiran dan Zain menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Kenapa sih?"tanya Zain dan Kiran buru-buru menghabiskan makanannya.Sehingga membuat bibirnya belepotan saos.Zain membuka pintu mobil dan Kiran buru-buru masuk,di susul Zain."Pulang bersama ku?"tanya Zain tersenyum tipis.Dan Kiran mengangguk."Bibir mu kotor"Zain mengusap bibir dari sudut kiri ke kanan.Dengan ibu jarinya.
"Emm!"Kiran gugup.Zain menjilat jempolnya dan merasakan bumbu makanan yang membuat nya penasaran itu.Kedua mata gadis itu membulat melihat Zain seperti itu.
"Ini enak,aku juga mau"Zain tersenyum manis dan membuka pintu mobil, lalu keluar meninggalkan gadis yang sedang tercengang melihat kelakuan Zain.
"Apa-apaan sih,aku bisa gila"Kiran menjambak rambutnya frustasi."Berani sekali dia membuatku baper setiap hari,aku akan membalasnya"tambahnya benar-benar kesal.
Ken mengetuk-ngetuk kaca mobil dan Kiran menurunkan kaca mobil.Dan Zain sedang menunggu pesanannya selesai,dua porsi bakso bakar untuknya dan Kiran.
"Turun"titah Ken dan Kiran menggeleng kepala.
"Aku tidak mau turun, aku sudah nyaman duduk di sini"Kiran menundukkan kepalanya.
"Karena dia sudah menciummu?"tanya Ken membuat Kiran menoleh dengan cepat dan melotot.
"Menciumku?"Kiran bingung.
"Kau ikut denganku,atau aku akan mengadukanmu kepada papa jika kau sudah berciuman dengan Zain"Ken kesal dan memperlihatkan foto saat Zain dan Kiran sedang berada di dalam mobil.Kiran berusaha merampas ponsel Ken tapi Ken memasukkan ponselnya ke saku jaketnya.
"Aku tidak melakukan itu paman,kau menyakiti ku"Kiran merasa sakit hati dengan tuduhan tersebut."Itu tidak seperti yang kau lihat,aku tidak melakukannya"kedua matanya sudah berkaca-kaca dan takut Zain terkena masalah karena foto tersebut, Kiran mengenal betul Malik seperti apa.Papa nya.
"Turun!"titah Ken lagi dan menarik pintu mobil.Kiran hampir menangis dan akhirnya turun dari mobil.
Zain menoleh saat melihat mobil Ken melaju dan Kiran menatapnya lekat, tanpa berpamitan dengannya Kiran pergi dengan Ken.Padahal Kiran jelas mengiyakan saat Zain bertanya mau pulang dengannya atau tidak.Zain bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Allika Meilani
kenan aneh meskipun dia adalah paman tiri tp ga spantasnya berbuat bgtu sm ponakn tdk mghargai malik kk nya
2021-04-28
1
mama kenand
cerita ken ma kiran sama kayak aku yg pacaran ma paman sendiri, padahal waktu itu aku masih SMA dan dah punya pacar yg skrng jadi suami aku....karna paman dan keponakan jadi keluarga ga da yg tau kalo kita pacaran...karna sblm pacaran kita mang deket banget jadi keluarga ga da yg curiga...
2021-04-24
0
Ida Sriwidodo
Zain juga mirip Malik yah.. dingin tapi romantis 🤪🤪🤪
2021-03-30
0