Bab 7

Membujuk ayah.

Kiran masuk ke ruangan kerja ayahnya,dan Agam meminta anaknya mendekat.

"Ayah"Kiran terlihat ragu karena melihat ayahnya sibuk dengan pekerjaannya,Agam menutup laptopnya dan menatap anaknya siap mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh anaknya itu.

"Apa nak?"

"Emm"Kiran menundukkan kepalanya.Agam tersenyum karena dia benar-benar seperti melihat keysha."Kai mau kesini,ada buku aku yang ketinggalan.Boleh kan aku keluar ayah,cuma di didepan gerbang”

Raut wajah Agam kebingungan."Kenapa di luar,ajak masuk aja"katanya seraya tersenyum lebar.

"Ayah kan tahu gimana Kai sama Ona,di luar aja ya ayah"bujuk Kiran menggoyangkan tangan ayahnya,Agam tersenyum dan baru ingat Aloona dan Kai selalu bertengkar.

"Oh ya sudah,tapi jangan lama-lama"

"Oke ayah terima kasih"Kiran senang karena mendapatkan izin, Kiran keluar dari ruangan bekerja ayahnya dan berpapasan dengan Nabila.Nabila membawa nampan berisi kopi hitam.

"Nak,kamu belum tidur?"tanya Nabila dan melihat mata Kiran, seperti sudah menangis.Nabila berpikir keras.

"Iya Bu belum bisa tidur"Kiran tersenyum.

"Oh ya sudah ibu mau nganterin kopi untuk ayah"

"Iya Bu silahkan,aku ke kamar dulu ya"

"Iya"Nabila tersenyum lebar.

****

Di rumah Malik.

Kai meretas semua jaringan di rumahnya,dan cctv mati.Kai terpaksa melakukannya karena ruangan control di kunci hanya Malik yang mempunyai kuncinya.Kai keluar dari rumah mengendap-endap.Kai menutupi kepalanya dengan Hoodie jaketnya,dan melangkah pergi.Kai menunggu di sebuah pos ronda dan mang Rudi keluar membawa motor untuk dia berikan kepada Kai.Hanya mang Rudi yang memegang semua kunci dan Kai pandai dalam menghasut seseorang untuk membantunya.

"Tidak apa-apa,aku kan mau ketemu sama kakak bukan untuk melakukan kriminal"katanya membela diri sendiri dan menoleh saat mang Rudi semakin dekat padanya.

"Den,jangan lama-lama"kata mang Rudi dengan raut wajah takut,jika Malik tahu dia bisa di pecat.

"Mamang tenang aja, kalaupun ketahuan aku yang akan belain mamang nanti"kata Kai yakin,pria paruh baya tersebut sedikit lega dan tersenyum tipis.Tangan Kai menadah dan mang Rudi memberikan kunci motor.Motor melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah Agam.Mang Rudi melangkah pergi untuk kembali ke rumah Malik.

*******

Sampai di rumah Agam.

Kai menatap rumah besar itu,dan rumahnya lebih besar.Kai mematikan mesin motor nya dan merogoh ponselnya di saku jaketnya.

"Aku di luar"pesan terkirim kepada kakaknya Kiran,Kai turun dari motor matic itu dan membuka helm nya.Menyender pada motor menunggu Kiran keluar.

"Huuuf"membuang nafas kasar dan mendekap bahunya sesekali.Masih sabar menunggu.Pintu gerbang terbuka sedikit,dan Kiran keluar.Satpam sedang libur karena sakit malam ini.Dan rumah Agam tanpa penjagaan.Kiran setengah berlari dan menghambur memeluk adiknya Kai."Ada apa?"tanyanya datar dan dan mengusap belakang kepala kakaknya.

Kai diam tidak berani bertanya lagi, membiarkan kakaknya menangis di dadanya.Kiran benar-benar tidak bisa menahan air matanya, dan Kai menunggu sampai kakaknya tenang.Setelah Kiran tenang, Kiran duduk di atas motor dan Kai berdiri.

"Apa papa tahu kau keluar?"tanya Kiran menarik tangan Kai,mengusap air matanya dengan jaket adiknya.Kai diam tidak membuat ekspresi apa-apa dan hanya menunggu kakaknya mengatakan apa yang terjadi.

"Aloona menganggu mu?"tanya Kai dan Kiran menggeleng kepala.Dan memukul dada adiknya, bagaimana bisa adiknya selalu menuduh Aloona.Begitulah yang Kiran pikirkan,dan Kai hanya diam.

"Paman Ken..."Lirih Kiran menatap adiknya lekat begitu juga sebaliknya.

"Dia kenapa?"

"Jangan mengatakan kepada siapapun,kau orang yang aku percaya"Kiran kembali menangis dan Kai mengusap air mata kakaknya lembut.

"Katakan padaku,aku bukan paman Ken si bocor itu.Aku tidak akan bisa membantu mu jika kau tidak bicara"Kai meyakinkan Kiran.

"Paman Ken hiks.."Menangis dan berusaha mengatur nafasnya yang terasa sesak."Paman Ken hampir menciumku,kenapa dia melakukan itu.Aku benar-benar takut, aku tidak mau kissing sebelum aku menikah.Jika aku melakukannya aku akan mengkhianati orang tuaku yang sudah mendidik ku, mendidik kita semua."Kata Kiran dengan isakan tangis dan suara yang terputus-putus.

"Tadi?"tanya Kai.

"Saat dia mengantarku kemari"Kiran terus menangis,Kai melirik ke balkon rumah Agam dan Agam ada disana memperhatikannya bersama Kiran.

"Jangan menoleh,ayah mu memperhatikan kita"kata Kai dan kedua mata Kiran membulat, Kiran mengusap air matanya perlahan dan mengatur senyum di bibirnya.Kiran tersenyum lebar menatap adiknya,dan berusaha menguasai dirinya.Jika Agam tahu dan menyalahkan Malik karena Ken adalah adiknya.Entah akan seperti apa jadinya, Kiran tidak sanggup membayangkan nya.

"Aku harus apa Kai?"tanya Kiran dengan suara berat.

"Mungkin dia khilaf,tapi jangan pernah sedekat sebelumnya dengan dia lagi.Bisa saja dia tidak tahan dan memaksamu,paman Ken pria dewasa dan aku laki-laki.Kau tidak akan tahu seganas apa ketika laki-laki sudah tidak bisa menahan hawa nafsunya.Dia tidak menghargai mu, tidak bisa menghargai perempuan"kata Kai panjang lebar dan memegang pipi Kiran lembut.

"Kenapa kau bisa mengatakannya,kau juga mesum seperti nya?"plak memukul dada adiknya kesal.

"Aku juga laki-laki,aku mengerti.Di umur kita memang tidak benar membahas tentang seks.Tapi kita harus paham agar bisa mengerti dan bisa menjaga diri kita sendiri untuk menghindarinya sebelum waktunya,kau juga sudah dewasa kau memang bodoh tapi tidak mungkin kau tidak paham."Kai menatap langit malam yang begitu gelap dan mengepalkan tangan kirinya.

"Kau benar"Kiran tersenyum tipis.

"Jadi sekarang jangan terlalu dekat dengannya,jangan katakan hal ini kepada siapapun jika bukan orang yang kau percayai.Jaga dirimu baik-baik,kau perempuan.Jika ada apa-apa kau bisa mengatakannya padaku jangan memendamnya dan membuat mu tersiksa sendiri"Kai menatap kakaknya lekat,dan menepuk bahu Kiran.Siapapun akan tidak tahan melihat kakaknya yang cantik itu,tapi kenapa harus paman Ken.Kai benar-benar muak.

”Terima kasih,kau orang kedua yang aku percaya"

"Kedua?kau menceritakan segalanya kepada siapa lagi.Jangan ceritakan hal ini.Jika sampai kepada papa dan mama keluarga kita akan hancur, biarkan ini menjadi rahasia kita"kesal Kai melotot.

"Tenang saja dia bisa di percaya"

"Aku akan merobek mulutnya jika rahasia mu terbongkar karena ulah orang yang kau percaya itu"ancam Ken membuat Kiran terkekeh.

"Iya!"singkatnya seraya memeluk Kai erat."I love you, adikku"

"Jangan mengatakan itu,aku geli mendengarnya."Ken mendelik sebal mendorong Kiran dan naik ke atas motor nya.

"Dasar pemarah"maki Kiran kesal."Hati-hati"

"Ah lupa"Kai turun kembali dan Kiran mengernyit.

"Lupa apa?"Kiran memperhatikan adiknya,Kai memberikan cemilan Snack, biskuit,susu kepada kakaknya.Kiran membuka kantong kresek dan melihat isinya."Kamu ke supermarket?"tanya Kiran karena melihat logo supermarket milik papanya.

"Ya,jatah ku"kata Kai naik kembali ke atas motornya, anak-anak Malik hanya mendapatkan jatah untuk mengambil apa saja ke supermarket satu bulan sekali.Dan Kai yang jarang ke supermarket karena memang tidak suka ngemil seperti kakak dan adiknya.

"Saranghae"Kiran memberikan love dengan jarinya.

"Apaan sih"ketus Kai dan pergi meninggalkan kakaknya, Kiran tertawa dan melangkah masuk melewati gerbang dan Agam mendekatinya.

"Ayah?"Kiran takut ayahnya tahu.

"Ayah saja yang mengunci gerbang"katanya mengambil alih gembok dan kunci dari tangan Kiran.

*****

Zain.

Zain mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil,handuk besar melingkar di pinggang nya.Perut six pack,dada dan otot kekarnya basah.Zain bersiul dan melirik tas besarnya.Barang-barangnya sebagian sudah di bawa anak buah Malik ke tanah air dan sisanya Zain sendiri yang membawanya.Zain meraih ponselnya karena notifikasi pesan masuk ke akun media sosial nya,Zain membuka pesan dari Kiran.

"Saat orang yang dekat dengan mu mencoba melecehkan mu,harus bagaimana.Aku membutuhkan mu Zain untuk menjagaku,kapan kau pulang.Kau tidak pernah membalas pesanku,aku masih ingat saat kau selalu mengenggam tangan ku dan menjaga ku.Kapan kau pulang? aku sedang sedih Zain.Paman yang aku anggap seperti orang tua ku sendiri hampir melecehkan ku"pesan dari Kiran,tangan Zain terkepal kuat.Rahangya mengeras dan tatapannya begitu tajam.

Brak....Menendang meja sampai barang-barang yang berada di atasnya berserak ke lantai.

"Aku kembali,aku akan menjagamu"lirihnya penuh arti.

********

Kai mendorong sepeda motor dan mang Rudi menerimanya,Kai terkejut saat melihat bayangan ayahnya melangkah di dalam rumah.Terlihat jelas dari tirai jendela berwarna putih itu.

"Kai"berbisik Ken dari atas balkon menurunkan tali.

"Oke!"Kai menempelkan telapak kedua tangannya dan menggosoknya perlahan, memastikan tangannya tidak berkeringat.Kai naik menggunakan tali yang di ikat ke tiang dan Kenzo memegangnya kuat takut tali tiba-tiba putus.

Tap tap suara langkah Malik saat menarik tangga.

"Cepat bodoh!"Kenzo menggerakkan tangan kanannya dan Kai terpeleset.Kenzo menggeleng kepala dan Kai tersenyum lebar.Setelah sampai, Kenzo menarik adiknya membantunya agar bisa naik ke atas balkon.Kai melepaskan jaketnya dan melemparkannya ke sofa.Lalu menyambar segelas air putih di atas meja dan meminumnya.

"Haha iya itu bagus sekali"kata Kenzo berpura-pura mengobrol dengan adiknya karena langkah Malik berhenti,entah disebelah mana yang jelas Kenzo yakin Malik berhenti melangkah dan memperhatikannya dengan Kai.

"Apa?"Kai bingung.

"Akting"menyikut dada adiknya kesal,dan Kai meringis.

"Sedang apa kalian berdua?"tegas Malik bertanya membuat Kai terdiam dan mengusap tengkuknya yang terasa bergidik ngeri.Bagaimana jika Malik tahu dia pergi? masalah Kiran dan Ken? Kai begitu bingung memikirkannya.

"Kami sedang mencari udara segar papa"Kenzo tersenyum dan menoleh,di susul Kai juga menoleh.

"Kenapa kau memakai helm?"tanya Malik menatap curiga Kai.Kenzo berbalik sekilas menepuk dahinya sendiri.Kai memegang helm di kepalanya dan melepasnya, bagaimana dia bisa lupa dengan helm? Kai benar-benar merasa bodoh kali ini.

"Aku kedinginan papa,jadi aku..."

"Dingin pakai jaket, bukan pakai helm"Malik memotong pembicaraan anaknya itu.Malik menatap Kenzo dan Kai bergantian."Tidur"titah Malik membuat kedua anaknya lega, Malik melangkah pergi menuju ruang control sekaligus ruang kerjanya, tidak ada yang bisa masuk kecuali dirinya sendiri ke ruangan tersebut.Kai dan Kenzo merasa lega, Kenzo masuk ke kamarnya tapi Kai meletakkan gelas dan menenteng helm nya menuju kamar Ken.

Brak!Kai menendang pintu dan Ken yang sedang sibuk dengan laptopnya menoleh.

Bug!Kai menghantam wajah pamannya dengan helm.

"Kai?"Ken berteriak dan melawan dan darah keluar dari hidungnya.

"Berani sekali kau membuat baby menangis, berani sekali kau menyakiti nya"tegas Kai membuat Ken terdiam karena sadar Kiran menceritakan semuanya kepada Kai.Keduanya berkelahi membuat Malik yang mendengar suara keributan keluar dari ruangannya dan melangkah ke kamar Ken untuk melihat apa yang terjadi.

"Kai!"bentak Malik saat melihat anaknya sedang memukuli adiknya.Malik menarik Kai kasar dan Ken tersungkur kasar di atas lantai."Apa masalah nya, kenapa kalian berkelahi?"Malik berteriak.Menatap keduanya tajam, Kai dan Ken bungkam tidak mungkin keduanya menceritakannya kepada Malik."Bicara!"bentaknya mencengkram kuat kerah baju anaknya Kai.

"Bang"Ken berusaha menyelamatkan Kai yang sudah terangkat sedikit, Kai terhempas kasar menbentur pintu.Dan Malik benar-benar kesal dengan Kai.Kai meraih helm nya dan melangkah pergi keluar dari kamar pamannya."Kai"teriak Malik dan Kai tidak perduli, Kai masuk ke kamarnya dan membanting pintu.

"Tidur!"titah Malik kepada Kenzo yang mengintip dari pintu yang dia buka sedikit itu.Kenzo mengangguk dan menutup pintu perlahan.Malik masuk kembali ke kamar Ken dan menatap adiknya babak belur begitu juga dengan anaknya, Malik menatap Ken sinis lalu keluar dari kamar Ken dan melangkah pergi ke ruangannya kembali.

*******

Keesokan paginya.

Kiran sarapan dengan perlahan, begitu tidak semangat sekolah tidak seperti biasanya.Aloona memperhatikan kakaknya dan sesekali Kiran dan Aloona saling melempar senyuman manis.Agam tersenyum melihat kedua putrinya seperti itu.

"Tambah lagi sayang"kata Nabila lembut kepada Kiran.

"Gak Bu,aku udah kenyang"Kiran tersenyum dan meminum air putih nya.

"Kakak berangkat sekolah bersama ku kan?"tanya Aloona antusias.

"Iya kita berangkat sekolah bersama-sama"Kiran tersenyum dan Aloona senang.

"Belajar dengan baik ya Aloona, Kiran"kata Agam.

"Siap ayah"kata Kiran dan Aloona kompak, keduanya tertawa begitu juga dengan Agam dan Nabila.

*******

Di rumah Malik.

Suasana hening tercipta.Entah apa yang terjadi Keysha tidak tahu dan memperhatikan wajah adik iparnya yang terluka, Kenzo dan Kenzie sarapan dengan lahap.Malik tidak bersuara dan memakan makanannya dengan malas.Ken tidak berani berbicara apalagi Kai.

Kai saat ini sedang berada di kamar Kiran, berkacak pinggang menatap semua skincare di atas meja rias berwarna pink itu.Entah yang mana yang bisa membuat wajahnya cerah seketika,dia lelah harus memakai masker dan wajahnya kini berjerawat.

"Anti acne"katanya membaca tulisan di botol toner yang terbuat dari kaca itu."Ini kali, bodo amat lah yang penting jerawat lenyap"katanya meneteskan toner ke atas kapas dan menekan-nekan nya ke wajahnya.Kai meringis saat lukanya terasa perih saat terkena air toner tersebut.

"Perih!"protesnya meletakkan botol toner kasar ke atas meja membuat kosmetik yang lainnya berjatuhan ke lantai.Kedua mata Kai membulat saat botol berisi serum wajah Kiran pecah dan isinya tumpah kemana-mana.

"Aduh,gimana dong?"Kai memunguti pecahan kaca satu-persatu dan mengelap serum dengan tisu.Kai membuang pecahan kaca ke tempat sampah yang berwarna pink dan berkarakter hello Kitty.Lalu mencuci tangannya dan mencari krim siang untuk wajah nya, Kai menemukannya dan mengoleskannya ke wajahnya.Meminatnya perlahan sampai krim yang dia oleskan merata sempurna.

"Ini bagus sekali"pujinya dan memasukkan krim tersebut ke sakunya.Kakaknya memiliki banyak, mengambil satu tidak akan ketahuan,pikir Kai.Lalu keluar dari kamar kakaknya dan menuruni anak tangga menghampiri semua orang di dapur.

"Sarapan nak"kata Keysha dan Kai menggeleng.

"Aku masih kenyang mama,aku tidak sarapan pagi ini"Kai membuka minimarket pribadi dan mengambil susu kotak dan biskuit, memasukkannya ke dalam tas.Ken melirik Kai sekilas dan Malik menatapnya tajam, membuat Ken menundukkan kepalanya.

"Kamu lemas nanti, sedikit saja"Keysha menatap anaknya yang terluka.

"Kakak mukanya kenapa?"tanya Kenzie.

"Aku tidak mau ma,lagi pula sudah siang aku akan terlambat"Kai hanya menjawab ibunya,dan Kenzie kesal karena Kai mengacuhkannya.

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

kiran emang bukan ponakan Ken pantes Ken suka🙈🙈🙈🤐

2023-01-21

1

Inaqn Sofie

Inaqn Sofie

nama2 pemernnya cakep ..kebayng deh visual timur tengah yg body besar tinggi badan kekar berotot berewokan tipis hehehhh

2022-01-11

0

☆chika

☆chika

aaaaa....aku juga mau punya adik kayak kai.
mereka bisa jadi teman,soudara,dan sahabat
aq mau punya keluarga kayak merekaa

2021-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan karakter
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32 VS
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 PENGUMUMAN
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78..
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94(HTDC musim kedua)
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Part 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 terimakasih ᕙ (° ~ ° ~)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Pengenalan karakter
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32 VS
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
PENGUMUMAN
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78..
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94(HTDC musim kedua)
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Part 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
terimakasih ᕙ (° ~ ° ~)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!