Part 10

Nabila terus mencari Kiran,dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang agar bisa melihat setiap jalan yang dia lewati, karena dia yakin Kiran belum jauh.Kaki gadis itu juga terluka,dan Kiran sama sekali tidak membawa uang.Nabila menelepon Kai tapi anak itu tidak mengangkat nya,dan akhirnya Nabila menelepon Kenzo.

"Halo assalamualaikum nak?"

"Waalaikumsalam"

"Bisa tolong tante gak ya?"

"Ada apa memangnya tante?"

"Kiran kan menginap lagi malam ini,tadi bibi nya Sera datang.Kamu pasti sudah tahu kan?"

Kenzo yang berada bersama teman-temannya, memilih pergi dan teman-temannya saat mendengar kabar yang tidak baik itu.

"Iya saya tahu tante,terus?”

"Kiran pergi,kaki nya berdarah darahnya menetes sangat banyak.Tante yakin Kiran belum jauh dari rumah, masih di sekitaran sini"Nabila terus mencari.

"Telepon aku jika Tante menemukannya,aku berangkat sekarang.Jangan telepon mama sama papa ya tante aku mohon"Kenzo khawatir kepada kakaknya,dan sekaligus khawatir dengan ketenangan antara dua keluarga tersebut.

"Iya nak!"panggilan berakhir.

Di rumah.

Kai sedang mengerjakan PR nya,di kamar Kenzo dan mengajari adiknya Kenzie yang juga sedang mengerjakan PR nya.

"Kakak begini bukan?"tanya Kenzie memperlihatkan bukunya.

"Gimana sih?bukan begini.Heuh salah terus"Kai kesal dan Kenzie mengerucutkan bibirnya,menahan tangis.Keysha masuk membawa nampan dengan dua gelas susu coklat hangat.Kenzie senang sambil menggigit pensilnya."Aku tidak mau memakai pensil mu ya, kebiasaan"tegur Kai melotot.

"Mama!"Kenzie merengek kepada ibunya, Keysha duduk dibelakang Kenzie.

"Kamu dari tadi marah-marah terus kenapa sih Kai?"Keysha mengusap-usap rambut Kai lembut dan Kai cemberut.

"Ini anak gak ngerti ngerti ma, kesel.Gereget jadinya,boleh di pukul gak sih?"Kai murka.

"Kamu pukul adek kamu,tidur di luar"Keysha mengarahkan tangannya ke pintu kamar, Kai mendelik sebal dan Kenzie malah meledeknya dengan menjulurkan lidahnya sekilas.Kai menyelesaikan PR nya dan ponselnya bergetar di sebelah bukunya, Keysha mencoba mengintip tapi Kai menyembunyikannya.Dan membacanya dibalik bukunya.

"Pesan dari pacar kamu ya?kamu pacaran nak?"tuduh Keysha membuat Kai tergelak mendengarnya."Ketawa lagi"

"Siapa yang pacaran mama ku sayang,ini pesan dari teman ku.Aku sibuk les ini dan itu gak punya waktu buat pacaran"Kai berusaha tertawa dan harus menyembunyikan berita yang kurang baik, Kenzo mengirimkan pesan kepadanya agar membantu mencari Kiran yang entah kemana.

"Oh"singkat Keysha.

*******

Kiran berdiri di tepi jalan menunggu kendaraan.Berulang kali gadis tersebut membuang nafasnya kasar, ingin menangis tapi entah kenapa air matanya tidak mau menetes.Dan itu sangat menyiksa Kiran.Tangannya terkepal kuat,ingin sekali dia membalas Sera namun apa dayanya yang pernah membalas Sera malah dia yang di salahkan ayahnya.Tidak mau lagi Kiran berontak,dan menahan rasa sakitnya walaupun wanita itu selalu menganggu dan menyiksanya.

"Zain"lirihnya berkata, seraya membuka ponselnya dan menatap pesan balasan dari Zain tadi.Kiran menekan dua tombol yang berada di pinggir ponselnya bersamaan,dan pesan tersebut masuk ke galery nya.(Screenshot)."Kenapa kau sangat dingin Zain,dan kenapa aku tidak pernah lelah mengirimkan pesan padamu.Mengomentari semua postingan mu,dan kau tidak pernah menekan tombol like satu kali pun padaku."Kiran tambah sedih dan mengenggam ponselnya kuat."Kemana bus, kenapa tidak muncul juga"berteriak kesal."Aku ingin pulang,aku ingin pulang"Kiran kesal,marah,dan benci itulah yang dia rasakan.Ponselnya mati dan Kiran tidak perduli.

Kiran memilih melangkah pergi dari tempatnya,dengan kaki telanjang nya yang terasa ngilu apalagi saat menginjak batu kerikil tajam tapi Kiran menahannya dan ingin cepat sampai di rumah.

"Apa aku lewat gang saja? biar cepat?"bertanya-tanya saat melihat gang yang dia lewati, Kiran mundur tiga langkah dan menatap gang gelap dan sempit itu.Kiran mengurungkan niatnya dan memilih menyusuri tepi jalan perlahan.Langkahnya terhenti saat melihat pedagang gorengan dan perutnya berbunyi, perjalanan jauh benar-benar menguras tenaganya.Kiran merogoh sakunya tapi tidak menemukan apa-apa."Miskin sekali aku"Kiran kembali melangkah.

******

Kenzo dan Kai berpencar mencari Kiran, begitu juga dengan Nabila.Kenzo menepikan motornya dan Kai mendekat.

"Bagaimana?"tanya Kai.

"Di sana juga tidak ada, kita cari lagi"ucap Kenzo dan kembali melajukan motornya.Kai yang juga sudah bersiap untuk kembali, mengurungkan niatnya saat ponselnya berdering.Kai mengernyit karena nomor yang meneleponnya tidak dia kenali.Karena kakaknya entah dimana,dan Kai berpikir mungkin itu kakaknya,segera lekas menjawab panggilan tersebut.

"Halo?"

"Baby bersama ku,kalian tidak perlu mencarinya lagi.Sebaiknya kalian cepat pulang,dan hadapi papa kalian yang sedang marah"kata Zain dan setelah selesai menutup panggilannya.Kai mencengkram rambutnya frustasi dan mendengar papanya sedang marah membuat Kai takut.

"Zo!"teriak Kai dan menyalakan motornya lalu mengejar kakaknya.

"Apa?"Kenzo berhenti dan menunggu adiknya sampai padanya.

”Ayo kita pulang saja"ajak kai.

"Kau gila,baby belum ketemu.Dia kakakmu juga"Kenzo marah.

"Maksudku,baby sudah ketemu"

"Apa?"Kenzo membuka helm nya agar bisa mendengar lebih jelas."Apa?"tanya nya dan menatap Kai lekat.

"Kakak sudah ketemu,Zain sudah menemukan nya.Dan katanya kita harus segera pulang, papa marah"imbuh Kai dan pergi meninggalkan kakaknya.

"Tunggu"Kenzo memakai helm nya kembali dan dia juga panik karena Zain lebih dulu menemukan Kiran,dan sudah pasti papa mereka juga tahu.Kenzo merogoh ponselnya, menyelipkannya di helmnya, panggilan masuk dari Nabila."Iya tante?"

"Kiran sudah ketemu belum ya?"Nabila cemas.

"Sudah tante,ini aku dan Kai juga akan pulang.Tante dimana?biar saya antar pulang"Kenzo tidak tega membiarkan wanita itu pulang sendirian di malam selarut ini

"Alhamdulillah, syukurlah jika Kiran sudah ketemu.Tidak perlu mengantar tante,kamu aja yang cepat pulang ya"Nabila merasa lega karena Kiran sudah di temukan.

"Oh oke tante,maaf sudah membuat tante kerepotan seperti ini"

"Tidak masalah,ya sudah assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"panggilan berakhir.

*******

Kiran duduk di kursi taman,dan berusaha menelepon seseorang agar menjemputnya.Belum dia sempat menekan panggilan ponselnya sudah mati karena kehabisan baterai.Kiran menarik rambut dari wajahnya ke belakang,dan sudah tidak bisa melangkah lagi karena kakinya sakit.Kiran menoleh saat suara motor terdengar dari pintu masuk taman,dan Kiran memperhatikan pria memakai pakaian serba hitam dan wajahnya tidak terlihat karena memakai helm.Kiran tidak perduli dan kembali menatap lurus ke depan menunggu papa nya menjemput,dia yakin Malik menyimpan pelacak di ponselnya.

"Papa!"lirihnya pelan.Dan menutup matanya."Papa!!"berteriak kencang, isakan tangisnya terdengar tapi air matanya belum juga mau menetes.

Zain terkekeh dibalik helm nya,melihat Kiran seperti itu.Zain melangkah mendekat dan Kiran membuka matanya,menatap pria yang mendekati nya.

"Mau apa dia?"gumam Kiran."Papa!"bisik nya dan bangkit dari duduknya.Zain menoyor kepala gadis itu dan membuat Kiran menyerang Zain, Zain meladeninya dan Kiran menahan rasa sakit di kakinya."Kurang ajar kau"berusaha meninju dada besar Zain tapi Kiran tidak bisa.Tangannya di tepis pelan berulang kali.

"Stop!"teriak Zain memegang kedua tangan gadis itu agar berhenti.

"Lepas!"Kiran berusaha untuk melepaskan diri dan Zain melepaskan kedua tangan gadis itu."Kyaaaak"Kiran kehilangan keseimbangan dan akan terjatuh,Zain mencondongkan tubuhnya, merangkul pinggang ramping itu dan menariknya.Kiran tertarik dan bibirnya membentur kaca helm gelap dan tidak terlihat wajah seperti apa yang memakai helm tersebut.Zain yang melihat jelas wajah gadis sedekat itu, membuat kedua matanya membulat begitu juga dengan Kiran.Kiran mundur menjauh dan lipstik nya menempel di kaca helm.

"Kurang ajar,kau menyentuhku.Kau tidak tahu papa ku siapa hah?"Kiran mendorong-dorong dada besar Zain dan Zain mundur sesuai dengan dorongan gadis itu.Kiran terjatuh saat kakinya menginjak batu kerikil dan Kiran meringis.Zain berlutut di hadapan Kiran.Ingin melihat kaki gadis itu dan Kiran menepisnya."Jangan sentuh aku"

"Kenapa kau sangat berisik!"Zain berteriak dan melepaskan helm dari kepalanya.Kiran terdiam menatap wajah tampan Zain di hadapannya,Zain mengomel dan Kiran tidak mendengar nya, memiringkan kepalanya dan tersenyum lebar menatap Zain."Aku bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk bicara,kau sangat berisik, cerewet dan bawel."Zain mendekat dan tangannya meraih kaki Kiran,dan meletakkannya di pangkuannya.

"Aaa sakit"Kiran menjerit karena Zain menyentuh lukanya.

"Bangun!"menjatuhkan kaki Kiran dari pangkuannya,dan Zain berdiri lalu duduk di kursi."Bangun!"titahnya tegas karena Kiran hanya diam,dibalik punggung gadis itu bibirnya tersenyum lebar karena Zain datang kepadanya.

"Gendong!"pinta Kiran dan menoleh menatap pria itu,dia benar-benar kehabisan tenaga untuk berdiri.

"Bangun sendiri,atau aku tinggal?"ancamnya sudah bangkit dari duduknya, Kiran berusaha bangkit dan menopang berat tubuh nya dengan kedua tangan."Jangan,jangan bangun aku akan membantumu"Zain tidak tega dan Kiran tersenyum tipis,Zain mendekat dan menggendong Kiran.Kiran menatap pria tampan itu dengan seksama.Zain mendudukan Kiran kasar ke atas kursi.

"Auw sakit"meringis dan Zain tidak perduli.Zain mengambil kantung plastik berisi kue dan obat.Kiran memperhatikannya."Kau tahu aku terluka?kau tahu aku kelaparan.Kenapa tidak menemui ku dari tadi"Kiran kesal.

"Anak buah papa mu yang pertama kali melihat mu,dan mengatakan kau terluka dan air liur mu menetes saat melihat pedagang gorengan."Menjelaskan,dan Kiran mengusap sudut bibirnya.Refleks..

"Ish,siapa yang seperti itu aku tidak seperti itu."Kiran kesal,Zain tersenyum tipis dan menarik kaki kiri gadis itu ke pangkuannya dan membersihkan kaki Kiran terlebih dahulu sebelum mengobatinya."Auw!"jerit Kiran saat alkohol menyentuh lukanya.Zain tetap menekan alkohol yang sudah diteteskan ke kapas itu dan dan menekannya di luka Kiran."Auw sakit, sakit sakit"menarik kakinya tidak mau di obati.

"Bisa diam?"Zain kesal.

"Tidak,aku tidak bisa diam.Aku tidak akan diam"Kiran juga kesal dan menurunkan kakinya.Zain bergeser lebih dekat dan menarik kaki Kiran kembali membuat gadis itu tertarik dan...Zain menjauhkan wajahnya.Dan Kiran hampir mencium pipi pria itu.Kiran mundur menjauh dan hampir saja tersenggal karena tidak bisa bernafas saat wajahnya berhadapan dengan wajah Zain.

"Diam"Zain terus mengobati luka Kiran dan Kiran memperhatikannya, untuk pertama kali bisa sedekat itu.Setelah selesai Zain merobek kemejanya dan Kiran menatap langit yang gelap itu saat perut Zain terlihat sedikit tapi tetap saja membuat Kiran tegang.Zain membalut kedua kaki gadis itu dengan kemejanya dan menatap Kiran yang menatap ke atas, Kiran menoleh saat sadar Zain menatapnya,dan Zain langsung menundukkan wajahnya.

"Kapan kau kembali?"Kiran bertanya dan Zain menatapnya sekilas.

"Tadi!"singkatnya.

"Kenapa tidak langsung menemui ku?"

"Apa harus?"

"Benar-benar kau ya, sangat menyebalkan"Kiran mendelik sebal dan Zain meraih tangannya, membersihkan luka serta mengobatinya."Sakit"

"Tahan"

"Sakit"

"Tahan saja bisa kan"

"Ini sangat perih"Kiran terus meringis.

"Tahan!!"berteriak.

"Kau membentakku hiks"Kiran menangis dan air matanya menetes deras."Bagus air mata"pujinya bergumam.

"Aku tidak membentak mu,jangan menangis"

"Kau perduli padaku?"

"Tentu,kau anak tuan ku.Jika tuan tahu kau menangis karena ku,aku akan di pecat"

Bug! Kiran memukul bahu Zain kesal.

"Kenapa?apa ucapan ku salah?"

"Tidak,kau sangat benar"puji Kiran kesal.Zain menahan senyumnya dan Kiran membuang muka.

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

Zain bawa pulang biar Papa mu tahu Sera ma Agam tahu ..kasian Nabila

2023-01-22

1

Nukifaljen

Nukifaljen

yg bakal menggantikan Malik itu si kau ya Thor

2021-05-17

0

💖 NAMA Q CINTA 💖

💖 NAMA Q CINTA 💖

AKU kok pgn si cantik sama zeiN

2021-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan karakter
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32 VS
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 PENGUMUMAN
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78..
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94(HTDC musim kedua)
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Part 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 terimakasih ᕙ (° ~ ° ~)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Pengenalan karakter
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32 VS
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
PENGUMUMAN
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78..
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94(HTDC musim kedua)
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Part 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
terimakasih ᕙ (° ~ ° ~)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!