Kiran melangkah cepat dan mendekati adiknya.Kedua mata Kiran membulat melihat wajah adiknya terluka, Kiran baru sadar jika pamannya juga sama dan menoleh.Kiran terkejut saat menatap dada Ken di belakang, entah kapan pria itu mengikutinya.Kiran mengangkat kepalanya menatap Ken menatap tajam,dan Kiran menoleh melihat adiknya yang juga menatap tajam.Kai dan Ken saling menatap tajam dengan luka di wajah masing-masing yang masih basah itu.
"Kai!"panggil Kiran menarik-narik ujung baju adiknya.Dan Kai menatapnya.
"Kau mengirimkan pesan padaku, dan untungnya aku belum pulang ke rumah jadi aku kemari.Ayo aku antar"ajak Kai dan Kiran ketahuan bohong oleh Ken, Ken langsung menatap Kiran.Kai menarik setang sepeda nya dan Kiran naik ke boncengan sepeda dengan posisi miring.Kai melepaskan jaketnya, memakaikan nya di pinggang Kiran,dan mengikat tangan jaketnya di pinggang belakang kakaknya itu agar lutut kakaknya tertutupi.Kai naik dan Kiran berpegangan pada perut adiknya.
"Paman aku pergi"Kiran berpamitan dan menatap Ken sekilas, Kai menoleh sedikit dan mulai mengayuh sepedanya dan keduanya meninggalkan Ken.Kiran terdiam dan Kai terus mengayuh sepedanya untuk mengantarkan kakaknya ke rumah Agam.
"Kai?"teriak Kiran.
"Apa?"
"Kau bertengkar dengan paman Ken?"tanya Kiran dan Kai tak kunjung membalasnya."Jawab!"kesal Kiran mencubit punggung adiknya dan Kai meringis.
"Aaagh sakit,kalau jatuh gimana?"
"Jatuh ya jatuh ke bawah,masa ke atas"
"Hadeuh, stres punya kakak kayak begini"berbisik nya dan Kiran memukul-mukul punggung adiknya kesal,Kai menjerit-jerit berulang kali.
*******
Perusahaan K-Four Campony.
Langkah seorang pria berbadan besar, kekar, tinggi dan tampan membuat para karyawan menatapnya lekat.Pria tersebut mendekati resepsionis untuk menanyakan keberadaan Malik sang CEO.
"Mau bertemu dengan siapa ya tuan?"tanya wanita tersebut mengusap rambutnya,menggoda.
"Saya ingin bertemu dengan tuan Malik Harsya, katakan padanya saya Zain"katanya lalu semua karyawan berbisik-bisik saat mendengar namanya.
"Namanya Zain,tampan sekali."Histeris.
"Pengen ngusap dadanya boleh gak ya?"
"Kayang sana"timpal yang lain.
Sekertaris TK berhenti melangkah saat mendengar nama Zain yang tengah menjadi bahan perbincangan saat ini.TK melangkah mendekati Zain yang menunggu di lobby.
"Kau datang?"tanya TK membuat Zain menoleh dan Zain menundukkan kepalanya sedikit.
"Aku baru sampai,aku sudah siap"kata Zain tegas dan para bodyguard yang mengenalinya tersenyum tipis.
"Ikut!"ajak TK.
"TK?"seru wanita tadi.
"Tidak perlu menelepon"imbuh TK dan b
melangkah pergi, Zain mengikutinya dan sesekali membenarkan tas besar yang dia bawa di bahunya.Sesampainya di ruangan CEO, Malik tidak berada di tempatnya karena sedang pergi untuk menemui klien bersama manager sementara TK ada pekerjaan lain yang mengharuskannya tetap di perusahaan saat ini.
"Mau minum apa?"tanya TK.
"Apa saja!"jawab Zain meletakkan tas di atas sofa dan melangkah mendekati kaca jendela besar dan bening itu menatap pemandangan yang luar biasa dari atas sana.TK meminta office boy mengirimkan makanan dan minuman.Lalu TK mendekat dan menyerang Zain tiba-tiba, Zain menangkisnya dan TK tersungkur kasar ke lantai.
"Cih!"TK berdesis tapi tertawa.Zain tersenyum tipis dan mengulurkan tangannya membantu wanita paruh baya itu bangkit dari lantai."Aku senang akhirnya aku bisa tenang untuk beristirahat"TK menepuk-nepuk bahu Zain dan tersenyum lebar, untuk pertama kalinya Zain melihat TK seperti itu.
"Apa ada masalah?"Zain menatap TK lekat.
"Kenapa bertanya seperti itu?"tanya TK dan menatap pemandangan di hadapannya.
"Kau terlihat sangat berbeda, jika ada masalah katakan padaku.Apalagi jika menyangkut tuan dan keluarganya"Zain khawatir, semakin tinggi tahta dan martabat manusia semakin banyak juga musuhnya.
"Jujur,hanya aku dan tuan yang tahu.Jangan katakan kepada K-Four jika nyawa mereka berempat sedang dalam bahaya"kata TK membuat Zain terkejut dan badannya berbalik berhadapan dengan TK."Ada yang mengincar anak-anak tuan,dan isteri tuan nona Keysha.Tanpa harus aku mengatakan,semua orang tahu aku sudah tua dan pastinya akan segera pensiun.Banyak yang menyelidiki siapa sekertaris selanjutnya yang berada dekat dengan tuan,itu sebabnya kau di kirim ke luar negeri untuk keamanan mu sendiri.Dan untuk pemimpin perusahaan selanjutnya setelah tuan berhenti,entah siapa di antara Kiran, Kenzo, Kai dan Kenzie.Musuh mengincar keempatnya,agar tidak ada penerus dari tuan Malik Harsya."Tk menjelaskan dan menundukkan kepalanya, terlihat sangat jelas bahwa wanita itu sangat khawatir dan sedih.Tubuh nya tidak sekuat dulu, untuk melindungi tuan dan keluarganya sudah tidak mungkin.TK menoleh kepada Zain,yang masih menatapnya.Dan TK yakin Zain bisa melindungi Malik beserta keluarganya.
"Apa pekerjaan pertama ku?"tanya Zain ikut merasa bersalah karena baru mengetahui hal tersebut, Malik selama ini tidak tenang dan mengkhawatirkan keamanan isteri dan anak-anaknya.Keempat anaknya seperti sebuah sasaran yang sedang di pilih siapa yang pantas untuk memimpin K-Four Campony selanjutnya,dan musuh-musuhnya tidak bisa menebak dari keempat anak Malik yang mana yang akan meneruskan langkah ayahnya.
"Periksa semua orang yang dekat dengan keempat anak tuan,tanpa terkecuali.Arahkan semua anak buah untuk memperketat keamanan dari dekat maupun jauh.Itu hanya tugas kecil,dan tugas besar dan utama mu adalah menjaga nona Kiran Malik Harsya.Gadis itu menjadi incaran dua kubu, musuh dari pihak ayahnya dan musuh dari pihak papanya.Rahasiakan semuanya darinya,jaga dia seperti kau menjaga dirimu sendiri jika bisa harus lebih baik.Kabar beredar nona Kiran akan menggantikan posisi ayahnya.Itu sangat bahaya untuknya.Apa kau sanggup melakukan segalanya?"TK menatap pria dihadapannya penuh harap, dia sudah tidak bisa mencari pria lain di waktu yang berbahaya seperti ini.
"Aku siap!"tegas Zain dan TK tersenyum tipis.Zain sudah mendapatkan segalanya, kehidupan yang layak, pendidikan, kasih sayang.Dan keinginannya sekarang hanya untuk menjaga keluarga yang dia sayangi itu.Dan prioritas nya adalah Kiran,menjadi bodyguard sekaligus sekertaris bukanlah hal mudah di perusahaan K-Four Campony dan Malik tidak pernah main-main menggaji orang-orang di bawah naungan nya selama mereka semua tidak mengkhianatinya.Kesalahan bisa di perbaiki,tapi pengkhianatan tidak bisa di samakan dengan kesalahan.
*******
Di rumah Agam.
Kiran turun dari sepeda,dan Kai mendelik sebal saat melihat Aloona keluar dari rumah dan berdiri didepan pintu.Kiran tersenyum dan Aloona membalasnya.Kiran melangkah maju,menekan kedua pipi adiknya dan memperhatikan luka di wajah adiknya Kai.
"Paman Ken paman kita,kau jangan seperti itu"
"Dia paman ku, Kenzo dan Kenzie.Tapi dia bukan paman mu,dia pria normal dan dia melakukan hal itu karena dia menyukaimu."Tutur Kau membuat Kiran menatapnya.
"Kau masih bocah, tidak akan mengerti tentang rasa suka dan tidak suka.Dia paman ku juga"Kiran sedih karena Kai mengatakan hal itu.
"Begini,kalau kita membahas hubungan darah kau dan papa dan juga paman tidak satu darah.Karena kau anak ayah mu,tapi aku, Kenzo dan Kenzie satu darah dengan mu karena kita satu ibu.Papa sering menegur mu untuk berjaga jarak dengannya karena kau sudah dewasa,sudah baligh,mana bisa anak tiri yang sudah wudhu bersentuhan dengan ayah tirinya kan tidak bisa.Batal.Paman menyukai mu karena kau bukan anak papa secara biologis,dia melihat kau bukan anak dari kakaknya itu yang membuatnya memiliki perasaan padamu"Kai merasa lelah harus menjelaskan panjang lebar seperti itu.
"Bagaimana kau tahu jika paman memiliki perasaan untukku?"
"Kau sering nonton drama Korea kan,mana ada pria yang mau nyium cewek kalau gak punya rasa.Heuh bodoh"Kai menjambak rambutnya frustasi.
"Jadi?"tanya Kiran lagi dan Kai terbelalak mendengar nya.
"Otak mu isinya apa?"menoyor kepala kakaknya kesal dan Kiran membalasnya."Contohnya begini,aku jika aku saudara tiri kamu aku pasti sudah memiliki nafsu saat melihat mu karena kita hanya saudara tiri,tapi kita saudara satu ibu tidak akan pernah ada nafsu untukmu yang ada aku gedeg tahu gak.Jika kau memiliki perasaan juga untuk paman Ken kalian bisa menikah, walinya tetap ayah kamu bukan papa.Tapi gak mungkin papa membiarkan adiknya sendiri jadi menantunya, gila kali.Kalau paman deketin kamu, usahakan menghindar bagus-bagus kalau kamu ngomong langsung kamu gak suka.Kamu gak suka kan sama paman?"Kai benar-benar khawatir tentang kisah cinta pamannya kepada kakaknya.
"Ya enggaklah,mana ada aku suka sama paman"
"Ya tetap aja kalau paman misalkan berhasil bikin kamu suka sama dia gimana?"
"Terus?"
"Jauhin dia,kalau dia maksa telepon aku,atau siapa kek Kenzo atau papa mungkin"Kai mendelik sebal.Lelah karena harus menjelaskan kepada kakaknya panjang lebar.Kiran tertawa-tawa saat mendengar papa nya disebut.
"Ya jangan papa juga lah, paman bisa babak belur kalau aku telepon papa terus bilang di gangguin paman.Haha"Kiran tertawa terbahak-bahak dan Kai mengernyitkan dahinya.
"Tuh kan, kita sudah tahu papa seperti apa.Ini rahasia kita dan paman Ken juga tidak akan berani mengatakan bahwa dia memiliki perasaan padamu.Kecuali dia ingin mati"Kai melirik Aloona yang terlihat penasaran dengan apa yang di bicarakan oleh Kai dan Kiran.
"Ya sudah pulang sana"usir Kiran karena melihat adiknya mendekat."Sudah tahu Kai kayak apa tetap aja itu bocah"gumam Kiran.
"Oke!"Kai pergi mengayuh sepeda nya dia juga tidak mau berpapasan dengan Aloona.
*****
Indri sedang berada di sebuah mal berjalan-jalan sendirian,Kiran tidak bisa dan Sani mendadak harus pulang setelah ayahnya menelepon.
"Yuta?"panggil Indri saat melihat Yuta sedang mengantri membeli minuman.Yuta menoleh dan tersenyum.
"Kenapa kau disini?"Yuta melirik kanan-kiri dan tidak melihat siapapun yang berada dengan Indri.
"Aku sendirian"kata indri jujur dan raut wajahnya begitu sedih.
"Aku juga sendiri,mau main denganku?"ajak Yuta.
Deg.
Indri tersipu malu karena ajakan temannya yang tampan itu."Ayo!"Indri setuju.
"Mas ini"seru wanita penjual minuman dan Yuta menerima nya lalu membayar nya, Yuta membeli empat cup, karena ibunya juga suka dan memberikan satu untuk Indri.
"Yuta?"panggil Indri dan keduanya terus melangkah.
"Apa?"
"Kamu sudah mengenal Kiran sebelumnya?"
"Kenapa memangnya?"Yuta menatap Indri dan membuat gadis itu gugup.
"Kalian terlihat sangat akrab padahal baru bertemu, dan Kiran bukan gadis yang gampang dekat dengan laki-laki"
"Apa benar Kiran begitu?"
"Ya,aku dekat dengannya karena kami sekolah di SD yang sama.Sama dengan Dylan yang juga dekat dengan Kiran dari kecil"tuturnya membuat Yuta terlihat sangat terganggu,dia mengira hanya dia yang dekat dengan Kiran saat kecil.Ternyata ada orang lain.Indri menatap Yuta lekat,dan menusuk-nusuk tangan Yuta.Yuta menoleh dan tertawa.
"Kenapa dia tampan sekali?"gumam Indri.
Dylan melangkah membawa kotak kecil untuk meminta detergen ke rumah Kiran,dia mengira Kiran sudah pulang.Langkahnya terhenti saat melihat Malik keluar dari pintu gerbang sendirian.
"Mati aku!"Dylan berbalik dan berlari ke jalan sempit sebelum Malik melihatnya.
*********
Malam hari tiba, setelah makan bersama adiknya Aloona Kiran mengantarkan adiknya ke kamar karena Aloona sudah mengantuk.Aloona berbaring dan Kiran menarik selimut.
"Kakak?"panggil Aloona dan Kiran menoleh padanya.
"Kenapa?"Kiran menarik selimut sampai ke dada adiknya.
"Kenapa Kai sangat membenci ku?"tanya Aloona membuat Kiran terdiam dan kebingungan harus menjawab apa.Kiran hanya tersenyum,duduk di tepi ranjang dan Aloona memeluk perutnya.
"Tidur ya"pintanya dan terus mengusap rambut adiknya lembut, Aloona tersenyum tipis dan kedua matanya meredup perlahan sampai Aloona benar-benar tertidur dan masuk ke dalam mimpinya.Kiran merogoh ponselnya yang bergetar dan melihat pesan masuk di akun media sosial nya dari Zain.
"Aaaa!"Kiran berteriak dan membungkam mulutnya seketika saat sadar Aloona tengah tidur didekatnya,dan menggeliat saat ia berteriak."Dia membalas pesan ku untuk pertama kali selama aku hidup"Kiran membuka pesan dari Zain.
"Cengeng!"balasan pesan dari Zain. membuat gadis itu terkulai lemas ke lantai,dia berharap pesan yang akan membuatnya tersenyum tapi malah pesan yang membuatnya kesal.
"Apa tidak bisa pura-pura bersimpati padaku, sedikit saja.Kenapa harus membalas pesan ku jika balasannya seperti itu, menyebalkan menyebalkan menyebalkan"Kiran menggerakkan kedua kakinya di lantai seperti anak kecil yang merengek minta jajan.
"Aku ingin membencinya tapi aku tidak bisa, Zain sialan"makinya kesal dan bangkit dari duduknya.Kiran keluar dari kamar Aloona dan menuju kamarnya, Kiran terkejut saat melihat Sera mendekat padanya dan menatapnya tajam.
"Masih berani kemari, kenapa?apa ayah tiri mu mengusirmu mangkanya kau kemari.Begitu?"Sera melangkah maju dan Kiran mundur menjauh sampai pinggangnya membentur meja.Dan tangannya menyenggol Guci mahal dan berantakan di lantai.
"Auw! aaaghh sakit"Sera meringis saat pecahan kecil dari guci menusuk kakinya, Kiran yang tidak memakai sendal pun menginjak nya dan kakinya berdarah.
"Bibi aku tidak sengaja"lirih Kiran takut Sera memukulnya."Aaaghh bibi"Kiran meringis saat rambutnya di jambak oleh Sera.
"Kau melukai ku, berani sekali kau"mencengkram kuat rambut panjang Kiran, Nabila keluar dari kamarnya dan melihat Kiran sedang di siksa oleh Sera, Kiran terjatuh kedua lututnya menindih percahan guci dan tangannya juga.
"Auw"ringis Kiran saat mengangkat tangannya dan melihat telapak tangannya terluka.
"Sera!"bentak Nabila menarik rambut Sera agar menjauh dari anaknya.Sera meringis mundur menjauh dan Kiran berusaha bangkit, lalu melangkah pergi membawa ponselnya dan menuruni anak tangga.Darah nya berceceran dimana-mana.Fatimah yang tengah menonton televisi, tubuhnya sudah lemah dan harus menggunakan kursi roda.
"Oma,aku pulang dulu assalamualaikum"Kiran melangkah pergi dan keluar dari rumah ayahnya itu,Agam baru berangkat ke luar kota dan akan pulang besok.Nabila mendorong tubuh Sera saat melihat pintu terbuka dan Kiran pergi.
"Kiran,nak!"teriaknya.Nabila menuruni anak tangga dan pergi untuk menyusul Kiran, hari sudah malam dan sangat bahaya di luar sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nukifaljen
SDH aku duga dr kcl. kiran suka sm Zain! Ken sering cemburu JK Kiran dekat2 dgn zain..
Sera dangdut sembuh tu Thor dr gilanya😁😁
2021-05-17
1
Maharani Rania
bukannya kai masih SD ya ,ko ngomongnya kaya orang dewasa
2021-05-11
0
Laksmi
kiran kok gak ngelawan seh...kan bisa beladiri kyk mamany...😔😤
2021-02-09
0