Kiran berbaring di atas kasurnya,dan kucing kesayangannya tidur di atas perutnya.Dia usap dan mengelus bulu kucing lembut dan bersih itu berulang kali, tersiksa sendiri karena apa yang dia lakukan.Sudah dua hari menjauhi Zain karena foto itu, Kiran tidak mau pengorbanan Zain selama ini sia-sia,papa nya bisa saja mengganti Zain dengan orang lain.Dan Zain tidak akan pernah dia lihat lagi.
"Huff"membuang nafas kasar.Seraya bangkit dari kasur dan memindahkan kucingnya ke sebelah nya,kedua kakinya turun dari ranjang dan Kiran berdiri lalu melangkah mendekati jendela kamarnya yang terbuka.
Zain menoleh dan tatapan keduanya bertemu.Tatapan keduanya cukup lama terjadi,dan Zain yang baru pulang dari kantor itu sedang melangkah menuju rumah belakang.Zain menempelkan telepon nya di telinganya,dan Kiran menoleh saat ponselnya di atas meja berdering.Secepat kilat Kiran menyambarnya,dan panggilan masuk dari Zain.
"Bisa turun sebentar?"tanya Zain saat panggilan nya di jawab oleh gadis itu.Dia yang terbiasa mendengar ocehan dan menerima pesan dari Kiran merasa kehilangan,saat gadis itu benar-benar berhenti mengirimkan pesan dan menghindarinya.
"Aku ingin tidur"jawab Kiran dan terus menatap Zain, begitu juga sebaliknya.
"Baiklah,tutup jendelanya dengan benar."Zain mematikkan panggilan,dan memperhatikan Kiran yang menutup jendela kamarnya,lalu menarik tirai jendela."Goodnight beautiful girl"tambah Zain berbisik dan melihat lampu di kamar gadis itu mati, Zain melangkah pergi melanjutkan perjalanannya untuk berisitirahat, Kiran bangkit dari duduknya dan menarik tirai jendela sedikit, Zain sudah tidak ada.Zain menutup tirai kembali dan naik ke atas kasur, menutup kepalanya dengan bantal.
******
Keesokan harinya.
Kenzo dan Kai pergi ke rumah sakit untuk memberikan uang kepada Kemal,uang Kai dan Kenzo tidak terlalu besar dan akhirnya keduanya mencari tambahan dari anak-anak lainnya.Sampai akhirnya ada juga guru dan teman-teman keduanya dari luar sekolah yang membantu juga.
"Kemal adiknya cakep loh"kata Kenzo, dirinya di bonceng oleh adiknya.
"Bisa diam tidak sih"kesal Kai.Kenzo terkekeh karena adiknya marah seperti itu padanya.
Setibanya di rumah sakit, keduanya bergegas cepat menuju ruangan dimana Vanka di rawat.
Pintu terbuka, Kenzo masuk yang pertama di susul Kai dari belakang.
"Kenzo, Kai?"Kemal terkejut dan mendekati keduanya.Memeluk keduanya satu-persatu.
"Bagaimana adikmu?"tanya Kai menatap Vanka yang tengah tertidur setelah meminum obat.
"Dia sedang istirahat"lirih Kemal, suaranya begitu berat, sangat sedih melihat kondisi adiknya.Kemal tinggal bersama nenek dan adiknya dan dia lah yang menjadi tulang punggung keluarga.
"Sabar"Kai menepuk bahu Kemal berulang kali begitu juga dengan Kenzo.
"Ini uang dari kami dan teman-teman,aku harap ini membantumu."Kenzo menyodorkan amplop berisi uang dan dia berikan kepada Kemal."Semua orang perduli padamu dan Vanka,jangan merasa sendiri"tambah Kenzo dan Kemal menangis.
"Jangan menangis kau laki-laki"tegur Kai dan Kenzo sontak meliriknya.
"Dia juga menangis kan saat di marahi papa?"gumam Kenzo dan menatap adiknya sinis.
"Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk membalas kebaikan kalian berdua dan yang lainnya,katakan kepada mereka aku menangis karena terharu.Sampaikan ucapan terima kasih ku kepada semuanya"Kemal tersenyum dan melirik adiknya.
"Akan aku sampaikan"Kenzo tersenyum.Dan ketiganya berpelukan hangat antara teman dan teman terbaik.
******
Di perusahaan Agam.
Malik dan Zain menunggu sampai di izinkan masuk ke dalam ruangan Presdir Agam pranata.Zain berdiri dan mempersilahkan tuan nya untuk duduk karena kursi hanya satu.Zain berulang kali menatap jam tangannya,karena Malik juga bukan pengangguran dan Zain benar-benar muak dengan sekertaris Agam yaitu Martin.Sangat susah di ajak bicara tenang dan membuat Zain ingin sekali menghantam mulutnya.
"Tuan,silahkan.Tuan Agam menunggu"seru seorang wanita yang baru keluar dari ruangan Agam.Malik berdiri dan melangkah mengikuti wanita tersebut di susul Zain dari belakang yang mengamati sekeliling.
Malik masuk begitu juga dengan Zain, Malik dan Zain saling melirik saat melihat Sera ada disana.Sedari tadi? keduanya memiliki banyak pertanyaan yang hampiri sama.Agam melepaskan kaca matanya dan menutup laptopnya, bangkit dari tempat duduknya lalu duduk di sofa berhadapan dengan Malik dan Zain.Sera dan Martin berdiri,wanita itu menatap Zain dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Tampan sekali sekertaris baru mu,sayang sekali anak ku laki-laki.Ibunya juga mau jika kau mau"seru Sera.Agam sontak menoleh dan menatapnya tajam,dan melirik Martin tapi Martin malah bertatapan tajam dengan Zain.
Malik yang mendengar pujian Sera tersenyum tipis,merasa di ingatkan dan lantas membuat Malik melirik Zain di sebelahnya.Dia baru sadar jika Zain benar-benar gagah, tampan, memiliki tubuh yang kekar dan memang dia tidak salah telah memilih Zain.Sementara Zain dia tidak begitu perduli.
”Aku minta maaf karena sudah membuatmu menunggu"kata Agam tersenyum, begitu juga Malik membalasnya.Kedua pria yang dulu sering berdebat, berkelahi saling menyakiti karena seorang wanita yang sama-sama keduanya cintai kini mulai bisa berdamai,karena mereka juga lelah,dan Agam yang berjuang keras agar bisa mengubur perasaannya dalam-dalam.Setelah Keysha benar-benar memilih Malik menjadi pria yang mendampinginya, walaupun ujian dan rintangan bertubi-tubi membuatnya dan Malik benar-benar di uji untuk bersabar, berdoa dan saling menguatkan agar bisa tetap bersama, terbukti sampai kini rumah tangga penuh lika-liku itu bertahan dan sampai Kenzo, Kaindra,dan Kenzie hadir dan anak pertama Kiran Malik Harsya tetap menjadi yang pertama walaupun bukan darah daging pria mantan ketua gangster dan pernah di penjara lima tahun itu.
"Tidak masalah, aku tahu kau sibuk.Aku bersyukur karena wanita itu ada disini"Malik melirik Sera tajam.
"Aku yakin kau ingin membicarakan tentang perilaku tidak sopan anakmu kan?si Kaindra"bentak Sera.Dan Agam benar-benar kesal, lalu bangkit dari duduknya menarik tangan wanita itu dan menyeretnya.Malik melirik Zain dan Zain sigap menahan pintu yang sudah terbuka sedikit karena tarik oleh Agam.
”Biarkan wanita itu disini,aku belum meminta maaf atas ulah anakku itu"lirih Malik membuat Zain terbelalak.
"Lepas!"Sera menepis tangan Agam dan melangkah mendekati Malik.Bibirnya tersenyum penuh kemenangan saat Malik mengatakan akan meminta maaf kepadanya.
Malik mengangkat kepalanya menatap Sera tajam dengan tangan yang terkepal kuat.
"Anakku terluka di beberapa bagian tubuhnya"Malik mengangkat tangannya meminta sesuatu kepada sekertaris nya, Zain mengeluarkan foto dari saku dalam jas nya dan memberikannya kepada Malik.Malik memperlihatkan nya satu-persatu dengan meletakkan semua foto di atas meja,kaki,tangan,leher,wajah yang terdapat luka karena ulah Sera membuat Agam tercengang.Dia belum bertemu kembali dengan Kiran setelah anaknya menginap saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Laksmi
laporin polisi aja...biar di penjara lg
..
2021-02-09
0
Nuril Nurul Nurel
seru !! anak2 keysa dan malik saling menyayangi dan melindungi satu sama lain ..ibagus ini alur ceritany..💜💜💜
2021-02-06
0
Yuliana Lince
agm dulu gak bisa lindungi keysa, kinipun gak bisa lindungi kiran, dasar
2021-02-03
0