Membeli sepatu.
Kiran duduk di kursi,di depan sebuah toko sepatu yang hampir tutup tapi Zain memaksa untuk masuk dan membeli sepatu untuk Kiran, Kiran menikmati kue dan memangku satu kakinya yang berbalut robekan kemeja Zain.
"Lama!"protes Kiran menoleh dan melihat Zain sedang memilih sepatu,dan kaos untuknya sendiri.Zain membuka jaketnya dan kemeja robeknya, kedua mata Kiran membulat saat melihat Zain bertelanjang dada karena di toko tersebut tidak ada ruang ganti pakaian.Dan pemilik tokonya juga acuh tidak perduli,yang penting dagangannya ada yang membeli.Zain menoleh dan Kiran membuang muka,Kiran menoleh kembali dan wajah Zain sudah berada di hadapannya, terhalang oleh kaca toko tersebut.Kiran terkejut dan memalingkan wajahnya.Zain keluar dari toko dan pemilik toko menutup toko nya dan pergi.Zain menatap Kiran lekat dan Kiran diam menatap lurus dengan mulut yang terus meminum susu kotaknya.Dia gigit sampai gepeng sedotan plastik itu dan Zain duduk di sebelahnya.
"Apa yang kau lihat tadi?"tanya Zain dan Kiran menoleh.
"Apa?aku tidak lihat apa-apa ko"Kiran membuang muka.
"Bohong"cibirnya dan tersenyum tipis."Apa kau tidak bisa merapihkan rambut sendiri?"Zain menarik dagu gadis itu dan merapihkan rambut Kiran dengan menyisirnya perlahan dengan jarinya.Kiran diam dan memperhatikan Zain.
"Aaa!"Kiran terkejut saat Ken datang menarik tangannya dan Kiran berdiri walaupun kedua kakinya sakit.
"Sedang apa kalian disini?"tanya Ken kesal.Zain berdiri dan menarik Kiran, merangkul bahu gadis itu dan menatap Ken tajam, begitu juga sebaliknya.
"Jangan berkelahi"tegur Kiran kepada keduanya.
"Diam!"teriak Zain dan Ken kompak, Kiran terbelalak mendengarnya.
"Ayo pulang"ajak Ken meriah pergelangan tangan Kiran.
"Kiran tanggung jawab ku!"tegas Zain.
"Memangnya kau siapa?"Ken melangkah maju mendekat kepada Zain, Kiran berada di antara dua pria sama-sama tinggi dan tubuhnya benar-benar terjepit di antara dada keduanya.
"Stop!aku pulang sendiri saja"mendorong tubuh Ken dan Zain kesal.Dan melangkah pergi.
"Jangan"Zain menggendong Kiran dan Kiran terkejut,Ken melangkah mendekati keduanya dan Zain membantu Kiran duduk di atas motor.Zain melepaskan jaketnya, menutupi tubuh Kiran dengan jaket yang terlihat menenggelamkan tubuh kecil Kiran.Kiran menatap Ken sab dan begitu juga Ken.
"Naik mobil"ajak Ken dan Kiran menggeleng kepala.
"Aku sudah duduk disini, tidak mau turun lagi"menolak dan Zain naik ke atas motor,menarik kedua tangan gadis itu agar berpegangan, memeluknya.
"Baby"panggil Ken.
"Aku pergi"Kiran berpaling dan menatap punggung kekar Zain,motor melaju dengan kecepatan sedang menuju pulang ke rumah,Ken mengikuti keduanya dari belakang dengan mobilnya.Ken menoleh dan Ken tersenyum,lalu Kiran membalas nya dengan senyuman manis.
"Jangan menoleh"titah Zain tegas memegang kedua tangan Kiran di perutnya."Dan jangan meraba-raba perut ku"tambahnya membuat Kiran tersenyum tipis.
"Sangat keras!"
"Aku tidak bertanya"
Kiran mendelik dan menutup mulutnya tidak mau berbicara lagi, sesampainya di rumah Zain turun lebih dulu dan menurunkan Kiran dari motor.Rumah sudah sepi,atau mungkin Malik sedang berbisik-bisik memarahi kedua putranya Kenzo dan Kai.Zain memasukkan motornya lebih dalam ke teras dan Kiran memperhatikannya.
"Zain?"panggil Kiran dan Zain menoleh,menarik setang motor dengan kakinya.Lalu mendekati Kiran.
"Apa?"
"Emm emm emm"menggerakkan jarinya agar Zain menunduk, Zain membungkukkan badannya dan Kiran menjatuhkan dagunya ke bahu Zain.
"Tubuh mu sangat seksi"berbisik Kiran dan menjauhkan dagunya,lalu kabur dengan berlari.
"Kau bilang tidak melihat apa-apa, Kiran"teriak Zain, Kiran menoleh dan malah mengejek nya dengan ekspresi wajah gemasnya.
"Sampai jumpa besok"Kiran melambaikan tangan nya dan masuk, lalu menutup pintu perlahan,sakit di kakinya terlupakan sejenak, karena saking asyiknya menggoda Zain seperti itu.Zain tersenyum lebar dan berkacak pinggang, Zain menoleh saat mobil Ken masuk melewati gerbang.Zain berhenti tersenyum dan melangkah pergi ke belakang.Tatapannya tajam Ken dan Zain begitu menyeramkan, Ken memiliki perasaan untuk keponakannya, dan merasa sakit hati melihat Kiran bersama Zain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Lia Shechibie'slove
Ken yg ngurus Kiran dari bayi sampai dewasa, rela dia jadi perjaka tua nungguin Kiran besar😂😂😂
2023-01-27
2
Rinjani
ken itu Casanova ,Zain si diam
2023-01-22
0
Nurhayati Hasibuan
paman gak ada akhlak
2021-06-19
0