Zain tengah duduk di kursinya,di ruangan yang sama dengan CEO K-Four Campony.Malik meliriknya sekilas, dibalik kaca mata beningnya.Zain menatap layar ponselnya dan bingung harus memberikan nama apa kepada nomor ponsel Kiran.
"Terserahlah"berbisik dan memasukkan ponselnya, tidak jadi memberikan nama kepada nomor gadis itu.
**********
Pulang sekolah.
Indri diam dan Kiran sibuk dengan ponselnya, Hito dan Yuta tertawa-tawa saling bergurau.Sani melihat apa yang di tunjukkan Kiran.
"Yang ini tampan sekali"puji Sani histeris.
"Biasa aja"timpal Kiran.
"Mata mu benar-benar buta ya,lihat dia tampan sekali.Usianya di bawah kita haha"Sani tertawa.
"Eh Sani"Kiran tiba-tiba mengingat sesuatu dan berhenti melangkah begitu juga dengan Sani.
"Kenapa?"Sani menatap Kiran lekat.Dan menoleh saat melihat dua mobil datang bersamaan, Ken dan Zain datang untuk menjemput Kiran.
"Kamu jadi kan kuliah di Korea?"tanya Kiran antusias.
"Tentu saja jadi,kakak ku kan tinggal di sana"Sani menjawabnya tak kalah antusias."Eh eh lihat tuh"Sani menekan kepala Kiran agar menatap kepada dua pria yang tengah menunggu dengan saling menatap tajam itu.
"Zain,paman Ken?"lirih Kiran menatap keduanya bergantian.
"Wah wah pantas kamu gak selera lagi sama Oppa,kamu sudah punya sendiri ternyata"Sani menggoda dan menyenggol tangan Kiran, Kiran menoleh sekilas dan malah bingung harus pulang dengan siapa.Kenan walaupun melakukan kesalahan, Kiran tidak bisa menjauhinya begitu saja selama dia kecil sampai dewasa Ken lah yang selalu bersamanya.Dan Zain? entahlah Kiran benar-benar tidak bisa memilih di antara keduanya.
"Aku pulang duluan ya"Sani memeluk Kiran yang tengah bingung itu dan melangkah pergi ke arah pacarnya yang sudah menjemputnya.Hito dan Indri juga pulang, sementara Yuta melangkah mendekati Kiran.
"Kau bisa kembali ke kantor,aku akan membawa Kiran"tutur Ken menatap Zain lekat.
"Kemana?"tanya Zain dan melirik Kiran sekilas, yang sedang berdiri bersama Yuta.
"Aku sudah membuat janji dengannya,dia setuju untuk pulang dengan ku"kata Ken karena memang dia sudah mengirimkan pesan kepada Kiran untuk pergi bersamanya,ke toko perlengkapan sekolah.Ken melangkah mendekati Kiran."Ayo"katanya dan menatap Yuta lekat.
"Hai paman, masih ingat denganku?"tanya Yuta dan Ken mengernyit.
"Emm ini Yuta paman, tetangga kita dulu"ucap Kiran dan menatap Zain lekat yang juga tengah menatapnya.Zain melangkah mendekati mobil, Kiran juga melangkah untuk menyusulnya tapi Ken meraih tangannya dan menahannya agar gadis itu tidak menyusul Zain.
"Kau Yuta?"tanya Ken memperhatikan pemuda di hadapannya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Ya, bagaimana kabarmu?"Yuta tersenyum lebar.
"Aku baik"jawab Ken singkat.Dan menoleh memperhatikan Kiran yang menatap kepergian Zain."Ayo"melepas tangan kiri Kiran dan meraih tangan kanan gadis itu dan membawanya pergi meninggalkan Yuta, Kiran tidak menoleh sama sekali kepada Yuta dan memperhatikan mobil yang di bawa Zain semakin menjauh dari pandangannya.
*******
Di rumah Sera.
Zain turun dari mobil dan menatap kertas yang berisikan alamat rumah wanita itu.Zain menarik koper berisi uang untuk membayar mobil yang telah di rusak oleh Kai.Zain menatap rumah dengan nomor yang sama,dan melangkah mendekat.Dia tekan bel pintu dan berbunyi, tak perlu menunggu lama pintu terbuka dan menampilkan sosok pria yang sedang menggendong anak laki-laki berusia dua tahun.
"Cari siapa ya mas?"serunya bertanya, karena belum pernah melihat sosok seperti Zain sebelumnya.Heru,suami Sera dan Aslan puteranya dengan Sera.
"Apa benar ini rumah nyonya Sera?saya Zain AQilan sekertaris tuan Malik Harsya"jawab Zain menjelaskan,dan memperlihatkan kartu id card sebagai bukti jika dia sekertaris Malik dan id card tersebut di desain hanya untuk karyawan K-Four Campony saja dan Heru langsung mengajak Zain masuk, sesekali melirik koper yang di bawa oleh Zain.
"Silahkan duduk"Heru tersenyum dan mendudukkan anaknya di kursi khusus bayi, Zain mengangguk dan Heru melangkah pergi menuju dapur.Zain bergeser mendekati anak balita yang menatapnya dan tersenyum lebar padanya.
"Anak manis"pujinya meraih tangan mungil itu dan Aslan mengenggam jari nya kuat.Entah berkata apa dan Zain tidak mengerti."Tampan sekali"pujinya lagi dan mengernyit saat Aslan ingin memasukkan jarinya ke mulutnya dan Zain menahannya.
Heru datang membawa segelas air dan tersenyum melihat anaknya yang tengah bermain dengan pria asing itu.
"Silahkan"Heru meletakkan minuman yang dia bawa dan Zain menjauh lalu duduk kembali dengan tegap."Kenapa tuan mengirim mu kemari?"tanya Heru memperhatikan Zain.
"Ini tentang tentang istrimu"Zain menarik koper dari lantai dan meletakkannya di meja, membukanya dan menarik sampai Heru bisa melihat apa isi koper tersebut,Heru terkejut dan menebak-nebak apa yang di lakukan istrinya kali ini.Zain menceritakan semuanya apa yang di lakukan Sera kepada Kiran sampai Kai melakukan hal tersebut,Heru mendengarkan dengan seksama dan Sera saat ini tidak berada di rumah.
"Tuan tidak perlu mengganti, biarkan saja."Tolak Heru menutup tas koper tersebut.
"Tuan juga tidak akan bisa menerima jika kau menolaknya,aku harap kau bisa membicarakan ini dengan istrimu agar dia berhenti"tutur Zain lalu berdiri dan Heru juga berdiri."Saya permisi"Zain menundukkan kepalanya sekilas dan melangkah pergi dengan langkah tegas dan mengendurkan dasinya,serta membenarkan posisi earphone di telinga kanannya."Awasi nona Kiran"seru Zain memberi komando,saat melangkah keluar dari rumah tersebut lalu membuka pintu mobil dan masuk, meninggalkan kediaman Sera.
******
Di toko alat tulis.
Toko yang menjual berbagai kebutuhan untuk sekolah serta benda-benda lainnya seperti aksesoris,boneka,dan tersedia juga alat-alat perkakas rumah tangga di toko tersebut.Ken menatap setiap rak yang dia lewati dan mengikuti Kiran yang melangkah di hadapannya, Kiran berhenti di rak yang berjajar berbagai macam pena dan pensil dengan warna, motif yang bermacam-macam.
Kiran meraih satu pena berwarna pink dan mencobanya.
"Itu bagus"seru Ken menundukkan kepalanya dan melihat bagaimana Kiran mencobanya.
"Iya ini bagus"Kiran menoleh,dan tersenyum lebar,lalu melangkah kembali membawa satu pena tersebut.Ken terdiam,mengusap dadanya satu kali dan gugup melihat senyum lebar gadis cantik itu.
"Huff sial"umpatnya dan melangkah kembali menyusul Kiran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Lia Shechibie'slove
paman Ken ingat, Kiran itu bayi kecilmu flu yg sering kamu gendong2
2023-01-28
1
Rinjani
Heru suami Sera baik ko msh Aja Sera ke rumah Agam buat sebel aja Nabila
2023-01-22
0
💖 NAMA Q CINTA 💖
isa as. .amit2 deh ATHOR jgn jadiin korban sama ken tua amat,,klo sama ZAIN masih mending dia jga bisa di percaya untuk melindungi,,nya huaaaaàaaaaa😭😭😭🙏🙏🙏 jgn thor
2021-02-25
0