Makan malam

Juan turun bersama dengan istrinya. Ternyata pak Hartanto juga sudah pulang.

"Pas banget, bunda baru mau menyusul kalian keatas. Ayo kita makan malam, semua telah berkumpul di ruang makan." ucap Siska.

Juan dan Zira mengikuti bundanya menuju meja makan. Juan duduk disamping istrinya dan berhadapan dengan Hartanto, mertuanya.

"Hai Dean, gimana kabarmu?" tanya Zira pada adiknya

"Hai kak nis. Dean baik, Dean merindukan kakak dan rumah." ucapnya sedih.

Dean tinggal di asrama, papanya sengaja tidak memanjakan dirinya agar dia bisa berbaur dengan teman temannya. Apalagi dia anak laki laki.

"Oh ya, kapan kau balik?" tanya Danish

"Tadi sore kak, dan kembali ke asrama lusa." jawabnya.

"Malam pak," sapa Juan pada pak Hartanto

Pak Hartanto menatapnya, kemudian menatap Zira.

"Sayang kapan kalian datang, mengapa tidak mengabari papa?" tanya Hartanto pada Danish putrinya.

"Dan kau, jangan panggil aku pak, panggil papa sama dengan Danish." ucapnya lagi.

"Papa sudah berangkat ke kantor, jadi Danish tidak mau mengganggu papa." ucap Zira.

"Apa kalian menginap?" tanya Hartanto

"Tidak," jawab Juan cepat sebelum Zira menjawab.

"Sudah, kita makan dulu. Papa ini malah diajak ngobrol. Danish ambil kan makanan untuk suami mu." ucap Siska.

Zira mengambilkan nasi dan lauk untuk Juan. "Sudah cukup" ucap Juan.

Kemudian Zira juga mengambil makanannya dan mulai memakannya. Mereka makan dalam diam, mungkin ini adalah tradisi di keluarga Zira.

Setelah selesai makan Hartanto memanggil Juan dan mengajaknya mengobrol di ruangan kerjanya.

"Silahkan duduk, dan jangan sungkan." ucapnya pada Juan.

Juan duduk di sofa berhadapan dengan Hartanto.

"Ada banyak hal.yang ingin aku bicarakan dengan mu." ucap Hartanto membuka pembicaraan.

Juan masih diam mendengarkan kalimat yang akan dilontarkan mertuanya. Dirinya sudah menyiapkan hati dan mentalnya jika nanti mertuanya juga meminta dirinya berpisah dengan Zira.

Juan sudah menyiapkan bantahan untuk itu. Dia tidak mau melepaskan istrinya sama seperti yang di tawarkan Siska tadi sore. Orang kaya memang susah di tebak, seenaknya dan menganggap semuanya beres hanya dengan uang.

Hartanto menarik nafas panjang sebelum mengucapkan kalimat berikutnya. Terasa jelas sebuah beban berat berada di pundaknya.

"Katakan dengan jelas apa alasanmu mau menikah dengan putriku? kali ini aku bertanya sebagai seorang ayah, bukan sebagai Hartanto seorang pengusaha kaya.

Aku ingin kau menjawab dengan jujur, alasanmu yang sesungguhnya." tanya Hartanto.

"Bukankah sudah aku katakan aku mencintai nya. Apakah itu tidak cukup?" ucap Juan.

"Kau bisa membohongi orang lain tapi kau tidak bisa membohongi ku, aku seorang ayah dan aku dapat merasakan apa yang putriku rasakan. Kalian bisa bersandiwara dan membohongi banyak orang tapi tidak dengan ku. Aku bisa melihat kesedihan diwajah putriku, dia tidak bahagia." ucapnya lagi.

" Apa kau ingin memisahkan kami? jika itu yang ingin anda bicarakan maaf aku tidak akan melakukannya, aku tidak bisa melepaskan Zira." ucap Juan.

Hartanto membuang nafas berat.

"Aku dua kali menjadi ayah yang gagal untuknya , dan aku tidak mau terjadi yang ketiga kalinya.

Pertama aku gagal menjadi ayah yang selalu ada disampingnya, Setelah ibunya meninggal aku terlalu sibuk bekerja dan mengabaikannya hingga dia tumbuh gadis yang pemberontak. Dan dia memilih tinggal di luar negeri meninggalkan aku.

Kedua aku gagal menjadi ayah yang baik, karena aku tidak mendengarkannya, dia sudah mengatakan jika Andika bukan pria yang baik, tapi aku tidak mempercayainya, aku pikir dia hanya ingin membuatku malu karena dia ingin membatalkan pernikahan nya, tapi lagi lagi aku salah.

Aku tidak memahami putriku, aku telah menyakitinya." ucap Hartanto lirih dan penuh penyesalan.

"Aku tahu kau mau menikahinya karena kau kasihan padanya, bukan karena kau mencintai nya. Kau tak perlu bertanya dari mana aku bisa tahu, dan kau tak perlu mencari alasan untuk membantahnya. Satu permintaan ku, jika kau tidak mencintainya lepaskan dia, aku tidak mau membuatnya menderita lagi dengan memaksanya hidup bersama dengan mu. Aku tidak mau membuatnya menangis, sudah banyak kesalahan ku padanya tapi kali ini aku pastikan aku tidak akan melakukannya lagi." ucap Hartanto.

Juan mengepalkan tangannya kuat, bersiap siap menjawab ucapan Hartanto. Juan marah, sedih dan kecewa. Hartanto tidak menganggap nya, benar dia tidak mencintai Zira, tapi bagaimana hancurnya hati Zira jika dia mendengar semua ini.

Sungguh menyedihkan sekali nasib istrinya, walau dia lahir dalam keluarganya kaya, tapi dia menderita dan tersiksa.

Kencengin votenya mamie crazy up.

thank you.

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Hartanto terlalu cepat menarik kesimpulan. Pastinya Zira biasa saja karena komunikasi diantara mereka belumlah intensif. Harusnya sebagai ayah, kau bantak berpikir. Bukan bergosip dengan Siska!

2023-08-09

0

Novie Achadini

Novie Achadini

pak hartatanto grs nya ari tau ttg isttinya yg jahat

2023-06-14

0

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

tunjukan sana, mertuamu juan klo kamu itu suami sesungguhnya putrinya

2022-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah
2 Permintaan Zira.
3 Rencana pernikahan
4 Pernikahan Zira
5 Resepsi
6 Malam Pertama
7 Aku tidak mau di kasihani
8 Menyesal
9 Visual
10 Takdir
11 Marah
12 Pulang
13 Tugas Baru
14 Kembali ke rumah zira
15 Rumah Mertua
16 Mengunjungi tomi
17 Mertua Vs Menantu
18 Makan malam
19 Dia istriku
20 Nyaman
21 Pindah kantor
22 Jabatan baru
23 Zira sakit
24 Dia Perhatian
25 Cinta???
26 Mesum
27 Penjelasan
28 Dokter Nisa
29 ketemu cinta
30 Lunch
31 Persiapan
32 Pagi yang indah
33 Aku takut mas
34 Damai
35 Pembalasan
36 MAKAN SIANG
37 Putus
38 Cemburu
39 Ketemu Bunda
40 Kiss
41 Canggung
42 Mengunjungi Juan
43 Pengakuan
44 Mawar Merah Muda
45 Pengumuman
46 Kegalauan Zira
47 Saling selidik
48 Malu Malu Cinta
49 Keinginan Zira
50 Hampir Gagal
51 Maaf
52 Ke Desa
53 Mandi
54 Kembali ke Jakarta
55 Rencana siska
56 Persiapan
57 Di pantai
58 Dinner
59 Lagi
60 Daster
61 Jakarta
62 Oleh oleh
63 Ketemu Cinta
64 Makan Bakso
65 Memulai Rencana
66 Zira Marah
67 Gagal
68 Kedatangan Siska
69 Mengunjungi Tomi
70 Kejujuran Zira
71 Pengumuman
72 Semakin kesal
73 Andika kembali
74 Persiapan ultah
75 Kebenaran
76 Pecel
77 Undangan
78 Kejutan
79 Permintaan papa
80 Kebersamaan
81 Hartanto POV
82 Positif
83 Dendam
84 Siasat
85 Gagal lagi
86 Rujak
87 Jebakan
88 Diculik
89 Tertangkap
90 Ke rumah sakit
91 Heart to Heart
92 Siska tertangkap
93 Keputusan Juan
94 Harapan hartanto
95 Perayaan
96 Mila
97 Pindah
98 Mudik
99 Mudik 2
100 Balik ke Jakarta
101 Kejutan tuk zira
102 Rencana Piknik
103 Piknik (1)
104 Piknik (2)
105 Kau milik ku
106 Panas
107 Akhirnya
108 Kecewa
109 Ber bunga bubga
110 Kembar?
111 Tingkepan
112 Shopping
113 Si kembar
114 Pernikahan daren
115 Hot dady
116 Bulan madu daren
117 Hadiah buat di kembar
118 Reuni
119 Revi yang posesif.
120 Di rumah Daren
121 Kunjungan Kakek
122 Wasiat
123 Kenyataan
124 Berserah
125 Sebuah harapan
126 Ngidam
127 Sate padang
128 Rindu kampung halaman
129 Di rumah nenek
130 Dean Kembali
131 Permintaan Siska
132 Mabuk
133 Mencari kebenaran
134 Sadar
135 Maafkan aku Ma
136 Lahiran
137 Bonchap 1 - Ulangtahun kakek
138 bonchap 2 _ Minta adik
139 bonchap 3 : aku bahagia
140 Bonchap : Suami Siapa
141 Bonchap : Sahabat selamanya
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Awal kisah
2
Permintaan Zira.
3
Rencana pernikahan
4
Pernikahan Zira
5
Resepsi
6
Malam Pertama
7
Aku tidak mau di kasihani
8
Menyesal
9
Visual
10
Takdir
11
Marah
12
Pulang
13
Tugas Baru
14
Kembali ke rumah zira
15
Rumah Mertua
16
Mengunjungi tomi
17
Mertua Vs Menantu
18
Makan malam
19
Dia istriku
20
Nyaman
21
Pindah kantor
22
Jabatan baru
23
Zira sakit
24
Dia Perhatian
25
Cinta???
26
Mesum
27
Penjelasan
28
Dokter Nisa
29
ketemu cinta
30
Lunch
31
Persiapan
32
Pagi yang indah
33
Aku takut mas
34
Damai
35
Pembalasan
36
MAKAN SIANG
37
Putus
38
Cemburu
39
Ketemu Bunda
40
Kiss
41
Canggung
42
Mengunjungi Juan
43
Pengakuan
44
Mawar Merah Muda
45
Pengumuman
46
Kegalauan Zira
47
Saling selidik
48
Malu Malu Cinta
49
Keinginan Zira
50
Hampir Gagal
51
Maaf
52
Ke Desa
53
Mandi
54
Kembali ke Jakarta
55
Rencana siska
56
Persiapan
57
Di pantai
58
Dinner
59
Lagi
60
Daster
61
Jakarta
62
Oleh oleh
63
Ketemu Cinta
64
Makan Bakso
65
Memulai Rencana
66
Zira Marah
67
Gagal
68
Kedatangan Siska
69
Mengunjungi Tomi
70
Kejujuran Zira
71
Pengumuman
72
Semakin kesal
73
Andika kembali
74
Persiapan ultah
75
Kebenaran
76
Pecel
77
Undangan
78
Kejutan
79
Permintaan papa
80
Kebersamaan
81
Hartanto POV
82
Positif
83
Dendam
84
Siasat
85
Gagal lagi
86
Rujak
87
Jebakan
88
Diculik
89
Tertangkap
90
Ke rumah sakit
91
Heart to Heart
92
Siska tertangkap
93
Keputusan Juan
94
Harapan hartanto
95
Perayaan
96
Mila
97
Pindah
98
Mudik
99
Mudik 2
100
Balik ke Jakarta
101
Kejutan tuk zira
102
Rencana Piknik
103
Piknik (1)
104
Piknik (2)
105
Kau milik ku
106
Panas
107
Akhirnya
108
Kecewa
109
Ber bunga bubga
110
Kembar?
111
Tingkepan
112
Shopping
113
Si kembar
114
Pernikahan daren
115
Hot dady
116
Bulan madu daren
117
Hadiah buat di kembar
118
Reuni
119
Revi yang posesif.
120
Di rumah Daren
121
Kunjungan Kakek
122
Wasiat
123
Kenyataan
124
Berserah
125
Sebuah harapan
126
Ngidam
127
Sate padang
128
Rindu kampung halaman
129
Di rumah nenek
130
Dean Kembali
131
Permintaan Siska
132
Mabuk
133
Mencari kebenaran
134
Sadar
135
Maafkan aku Ma
136
Lahiran
137
Bonchap 1 - Ulangtahun kakek
138
bonchap 2 _ Minta adik
139
bonchap 3 : aku bahagia
140
Bonchap : Suami Siapa
141
Bonchap : Sahabat selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!