Budayakan like vote dan komen sebelum dan sesudah membaca novel.ini.
Juan kembali pada siang hari. Dia tidak menemukan Zira di kamarnya. Sebuah surat terletak diatas meja.
Aku pergi keluar sebentar, tunggu aku.
Zira.
Juan duduk di sofa, dia mengambil ponselnya dan menelpon Tomi.
"halo pengantin baru, gimana kabarnya?" sambut Tomi.
"Apa kau ada waktu aku ingin bicara denganmu?" jawab Juan
Tomi dapat membaca ketidak beresan dalam nada bicara Juan. "Ok, nanti malam jam tujuh kita ketemu di tempat biasa, aku akan datang bersama Radit."
"Ok, aku tunggu." ucap Juan.
Kemudian dia mematikan ponselnya.
Setelah itu Juan keluar kamar hotel dan kembali ke apartemen nya. Dia tidak mengindahkan pesan yang di tulis oleh Zira. Persetan dengan semua itu. Juan merasa kesal dan tak dianggap. Harga dirinya sebagai laki laki terasa di injak injak oleh Zira.
Juan pulang menggunakan taksi, karena dirinya tidak membawa mobilnya kemaren. Sampai di apartemen nya Juan menghempaskan tubuhnya di atas sofa.
Pikirannya kembali kacau. Ucapan Zira terus berputar di kepalanya. Juan tak bisa menerima nya, hatinya sakit dan dia merasa marah.
Juan memutuskan untuk mencoba tidur, Karena waktunya masih cukup lama untuk bertemu dengan dua sahabatnya. Tubuhnya lelah dan dia butuh istirahat.
Di tempat lain, Zira duduk termenung di kursi kebesarannya. Hanya duduk dan termenung. Mila datang menghampiri nya.
"Permisi Bu, ada mbak Sinta di depan dan ingin bertemu dengan ibu." ucapnya sopan.
"Suruh dia masuk"
Mila keluar memanggil Sinta.
"Hai beb, pengantin baru dah sibuk kerja aja. Gimana malam pertamanya?" ucap Sinta sambil cipika cipiki.
"Gila loe, mana ada malam pertama yang benar aja." jawab Zira
"Siapa sebenarnya Juan? mengapa kau tidak pernah menceritakan tentang nya padaku?"
"Juan, dia_ aku juga baru mengenalnya. Kami bertemu beberapa kali dan dia adalah orang yang menolongku. Waktu itu aku sudah hampir lompat dari jembatan, dan dia menyelamatkan ku." ucap Zira.
"Kau melompat dari atas jembatan, kenapa?"
"Jangan bilang gara gara Andika?"
"Ya kau benar, aku melihat langsung dia bercinta dengan Cinta di apartemen nya. Aku kecewa dan sakit hati. Aku kalut dan ingin bunuh diri."
"Dia menyelamatkan aku dan membawaku pulang ke apartemen nya."
"Terus apa yang kalian lakukan disana? atau kalian udah *** ***!"
"Sialan, aku nggak kayak kamu. Dia hanya menyuruhku untuk segera pulang. Setelah nya tidak ada apa apa lagi."
"Terus mengapa kau ada disini? seharusnya sekarang kau dan suami mu_"
"Tutup mulutmu. Jangan menghina ku kau tahu pernikahan apa yang sedang aku jalani ini."
"Apa maksudmu, Aku lihat suami mu tampan dan dia juga seorang pengusaha kaya. Apa lagi? "
"Aku tidak yakin dia mencintai ku, dan aku penasaran mengapa dia mau menikah dengan ku?"
"Mungkin dia memang menyukai mu, jika tidak mana mungkin dia berani mengambil resiko sebesar itu. Ini pernikahan Zira bukan pacaran yang bisa putus sambung seenaknya."
"Tapi aku tidak mencintai nya, dan aku tidak percaya dengan yang namanya cinta. Itu semua bohong. Bulshit."
"Apa kau sudah coba bertanya padanya alasan dia mau menikah denganmu?" tanya Sinta penasaran.
Zira mengagguk.
"Lalu apa jawaban suami mu. Zira menggeleng. Dia diam, membuatku semakin yakin dia sama saja dengan Andika. Dia mungkin merasa kasihan padaku, tapi aku tidak butuh di kasihani. Aku bukan wanita lemah."
"Zira dengar kan aku, coba komunikasikan dengan suami mu, bicara dengan kepala dingin. Aku tidak merasa dia pria yang jahat. Jika dia pria yang tidak baik dia pasti sudah memakan mu, apalagi kau sudah halal baginya. Coba kau buka hatimu, tidak semua pria seperti Andika."
"Sudahlah jangan menceramahi ku.."
"Ok, aku hanya memberikan saran. Terlepas semua itu tergantung padamu yang menjalaninya. Aku pamit ya, sudah sore. " ucap Sinta.
Setelah kepergian Sinta, Zira kembali termenung. Dia memikirkan apa yang telah diucapkan Sinta.
Benar dia terlalu cepat mengambil keputusan . Dia belum mengenal siapa suaminya, jika Juan menginginkan uangnya dia pasti tidak akan marah dengan surat kontrak.tersebut, tapi Juan marah dan membuangnya.
Apa benar dia menyukai ku?"
Tapi mengapa sikapnya dingin sekali.
Zira bangun dan mengambil tasnya. Dia segera kembali ke hotel dan mencari Juan. Zira ingin menanyakan alasan Juan sekali.lagi. Zira juga ingin memastikan jika Juan menyukai dirinya.
Langkah Zira cepat menuju parkiran. Dia mengemudikan mobilnya kencang kembali ke hotel mencari juan. Hartanto telah menyewa hotel tersebut tiga malam berturut-turut untuk Zira dan Juan.
Apa kah Zira kan ketemu dengan Juan di hotel? Bagaimana pertemuan mereka?
kencengin votenya ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Lilisdayanti
awal ceritanya kaya ngubet,,kaya di paksa alurnya,,kurang dapet,,kaya setengah di paksa,, tapi seru,,,lanjuuuuutttttt,🤭
2023-11-06
0
Wati_esha
Bolot juga kau Zira. Pantas Hartanto tak mempercayaimu! Sudah jelas2 kamu memintanya untuk menikahimu, tapi kelakuanmu sudah seperti orang kerampokan!
Juan - Danish / Zira. 🙃🙃🙃🙃🙃
2023-07-04
0
Erny Manangkari
zira sebaiknya kamu tanyakan sekali lagi
2022-08-29
0