Tugas Baru

Juan dan Zira terpaksa berbagi kamar. Zira merasa kesal tapi mau.bagaimana lagi. Dia sudah terlanjur janji dan menyetujui persyaratan Juan.

Juan baru saja keluar dari kamar mandi. Dia memakai handuk di pinggang nya. Zira terkejut dan menjerit melihat Juan yang bertelanjang dada.

"A.aaaaaa........"

Zira menutup matanya dengan kedua telapak tangannya. Juan dengan santai melewatinya dan memakai pakaian di depan Zira.

Juan tersenyum melihat tingkah Zira yang lucu menurutnya.

"Sudah" ucap Juan kearah Zira.

"Lain kali bawa baju ganti ke kamar mandi dan pakai pakaian mu disana." ucap Zira kesal.

"Maaf aku lupa, tapi kamu suka kan?" ucap Juan sambil menyisir rambutnya.

"siapa yang suka, kau telah menodai mataku, mataku tidak perawan lagi itu semua karena mu." gerutu Zira. Namun jelas terdengar oleh Juan.

"Bohong, mana mungkin kau belum pernah melihat tubuh pria .Kau tinggal di luar negeri selama ini dan aku tahu pergaulan gadis gadis disana. Dilihat dari penampilanmu aja siapapun bisa menyimpulkan hal yang sama." ucap Juan.

Zira yang kesal mendengar ucapan Juan, mendatanginya dan menarik tangan Juan keras, hingga Juan melihat wajahnya.

"Apa maksud ucapan mu?" ucap Zira dengan wajah merah padam menahan amarahnya.

"Aku?" ucap juan menunjuk dirinya sendiri bingung. Dia belum mengerti maksud ucapan Zira.

"Ya, apa maksud kalimat mu? Kau menuduh ku, dan aku tidak suka itu. Kau menuduhku tanpa alasan." ucap Zira marah.

"Aku tidak menuduh mu. Bukan kah benar yang ku ucapkan. lihat penampilan mu, di negeri ini gadis gadis berpenampilan sopan, mereka menutup auratnya. Tidak seperti mu, yang sengaja memamerkan tubuhmu. Celana uang kau pakai seperti anak SD kekecilan." ucap Juan meninggalkan Zira yang terdiam mendengar ucapannya.

Zira sempat melamun, namun tersadar dan kembali menarik lengan Juan. "Kau hanya melihat seseorang dari penampilannya saja tuan. Tidak selamanya madu itu manis. Picik sekali pemikiran mu" ucap Zira

Kali ini Juan terpancing. Dia emosi mendengar ucapan Zira. "Mungkin kau benar, tapi Dimata ku tetap sama. Kau hanyalah gadis sombong yang tak tahu terima kasih." ucap Juan.

Zira terdiam, dia tidak menyangka Juan mengucapkan kalimat sekejam itu. "Benar dia harusnya berterima kasih kepada Juan yang sudah mau menyelamatkan keluarganya dari rasa malu karena pernikahannya gagal. Tapi bukan berarti dia bisa menghina Zira sesukanya.

"Kau!!" ucap Zira kuat dan mengacungkan jarinya di depan Juan.

"Apa?" ucap Juan santai.

"Sudahlah, sekarang kau tidur. Besok pagi pagi kau harus b cepat bangun dan menyiapkan sarapan untuk suami mu ini." ucap Juan naik keatas tempat tidur.

"Tunggu, " protes Zira.

"Mengapa kau naik keatas tempat tidur, aku yang akan tidur disitu dan kau harus tidur di sofa." ucapnya.

"Tidak, aku tidak mau. Kau kan laki laki jadi yang harusnya tidur di sofa, ya dirimu bukan kau." ucap Zira.

"Ini rumah siapa?" tanya Juan.

"Rumah mu."

"Jadi ya terserah aku, ini kamar ku tempat tidurku dan bed ku. Jika kau tidak mau berbagi ranjang denganku tidak masalah kau bisa tidur di sofa. Sudah tidurlah aku sudah benar benar lelah." ucap Juan mengakhiri perbincangannya dengan Zira .

Juan memejamkan matanya sementara Zira duduk dengan melipat kakinya. Pikirannya kesal dan marah. Juan telah menghinanya. Harusnya dia malu bukan kah dia laki laki mengapa dia tidak mau mengalah dengan ku. " ucap Zira pelan.

Zira yang merasa kesal mengambil bantal dan selimut. Berjalan kearah sofa dan memilih tidur disana. Zira memejamkan matanya, akhirnya di tertidur juga.

Juan bangun dan duduk di tepi ranjang. Wajah kesal Zira masih terlihat jelas, bahkan tidak dia sadari bibirnya tertarik ke belakang mengingat nya.

Juan tersenyum rencana nya baru saja di mulai.

Aku pastikan jika kau akan jatuh cinta padaku? aku akan menaklukkan mu sebelum masa perjanjian kita berakhir.

Aku tahu dan sadar kau pasti kesal dan marah, tapi aku pastikan kamarahanmu itu berubah jadi cinta.

Benar kata Tomi, aku harus memperjuangkan hidupku. Aku tidak akan melepaskan Zira. Aku akan mempertahankannya." ucapnya pasti.

Juan bangun dan menyelimuti Zira. Zira yang lelah, tertidur pulas.

Juan berjalan ke balkon kamar, memandang langit malam yang gelap. Matanya tak mau terlelap. Lama dia termenung, hingga akhirnya dia menutup pintu dan masuk kembali.

Zira terlihat kesusahan. Namun lagi lagi Juan sengaja tidak memperdulikannya. Juan ingin Zira bisa lebih menghargainya.

"Zira, aku pengen lihat gimana kamu masak besok pagi?" ucap Juan tersenyum sendiri.

Setelah itu dia kembali ke tempat tidur dan membaringkan tubuhnya. Tak lama kemudian dia terlelap.

Dukung babang Juan memenangkan hati istri nya. Di tunggu like vote dan komennya.

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Bagaimana mau mengalah kalau kelakuanmu seperti itu?! Siapa kau?!

2023-07-04

0

Wati_esha

Wati_esha

Doyan nantang berkata keras pada suaminya tapi tak terima bila Juan juga berkata keras padanya!!! L O L.

2023-07-04

0

Noni Kartika Wati

Noni Kartika Wati

ayok Juan semangat 45 😄

2022-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah
2 Permintaan Zira.
3 Rencana pernikahan
4 Pernikahan Zira
5 Resepsi
6 Malam Pertama
7 Aku tidak mau di kasihani
8 Menyesal
9 Visual
10 Takdir
11 Marah
12 Pulang
13 Tugas Baru
14 Kembali ke rumah zira
15 Rumah Mertua
16 Mengunjungi tomi
17 Mertua Vs Menantu
18 Makan malam
19 Dia istriku
20 Nyaman
21 Pindah kantor
22 Jabatan baru
23 Zira sakit
24 Dia Perhatian
25 Cinta???
26 Mesum
27 Penjelasan
28 Dokter Nisa
29 ketemu cinta
30 Lunch
31 Persiapan
32 Pagi yang indah
33 Aku takut mas
34 Damai
35 Pembalasan
36 MAKAN SIANG
37 Putus
38 Cemburu
39 Ketemu Bunda
40 Kiss
41 Canggung
42 Mengunjungi Juan
43 Pengakuan
44 Mawar Merah Muda
45 Pengumuman
46 Kegalauan Zira
47 Saling selidik
48 Malu Malu Cinta
49 Keinginan Zira
50 Hampir Gagal
51 Maaf
52 Ke Desa
53 Mandi
54 Kembali ke Jakarta
55 Rencana siska
56 Persiapan
57 Di pantai
58 Dinner
59 Lagi
60 Daster
61 Jakarta
62 Oleh oleh
63 Ketemu Cinta
64 Makan Bakso
65 Memulai Rencana
66 Zira Marah
67 Gagal
68 Kedatangan Siska
69 Mengunjungi Tomi
70 Kejujuran Zira
71 Pengumuman
72 Semakin kesal
73 Andika kembali
74 Persiapan ultah
75 Kebenaran
76 Pecel
77 Undangan
78 Kejutan
79 Permintaan papa
80 Kebersamaan
81 Hartanto POV
82 Positif
83 Dendam
84 Siasat
85 Gagal lagi
86 Rujak
87 Jebakan
88 Diculik
89 Tertangkap
90 Ke rumah sakit
91 Heart to Heart
92 Siska tertangkap
93 Keputusan Juan
94 Harapan hartanto
95 Perayaan
96 Mila
97 Pindah
98 Mudik
99 Mudik 2
100 Balik ke Jakarta
101 Kejutan tuk zira
102 Rencana Piknik
103 Piknik (1)
104 Piknik (2)
105 Kau milik ku
106 Panas
107 Akhirnya
108 Kecewa
109 Ber bunga bubga
110 Kembar?
111 Tingkepan
112 Shopping
113 Si kembar
114 Pernikahan daren
115 Hot dady
116 Bulan madu daren
117 Hadiah buat di kembar
118 Reuni
119 Revi yang posesif.
120 Di rumah Daren
121 Kunjungan Kakek
122 Wasiat
123 Kenyataan
124 Berserah
125 Sebuah harapan
126 Ngidam
127 Sate padang
128 Rindu kampung halaman
129 Di rumah nenek
130 Dean Kembali
131 Permintaan Siska
132 Mabuk
133 Mencari kebenaran
134 Sadar
135 Maafkan aku Ma
136 Lahiran
137 Bonchap 1 - Ulangtahun kakek
138 bonchap 2 _ Minta adik
139 bonchap 3 : aku bahagia
140 Bonchap : Suami Siapa
141 Bonchap : Sahabat selamanya
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Awal kisah
2
Permintaan Zira.
3
Rencana pernikahan
4
Pernikahan Zira
5
Resepsi
6
Malam Pertama
7
Aku tidak mau di kasihani
8
Menyesal
9
Visual
10
Takdir
11
Marah
12
Pulang
13
Tugas Baru
14
Kembali ke rumah zira
15
Rumah Mertua
16
Mengunjungi tomi
17
Mertua Vs Menantu
18
Makan malam
19
Dia istriku
20
Nyaman
21
Pindah kantor
22
Jabatan baru
23
Zira sakit
24
Dia Perhatian
25
Cinta???
26
Mesum
27
Penjelasan
28
Dokter Nisa
29
ketemu cinta
30
Lunch
31
Persiapan
32
Pagi yang indah
33
Aku takut mas
34
Damai
35
Pembalasan
36
MAKAN SIANG
37
Putus
38
Cemburu
39
Ketemu Bunda
40
Kiss
41
Canggung
42
Mengunjungi Juan
43
Pengakuan
44
Mawar Merah Muda
45
Pengumuman
46
Kegalauan Zira
47
Saling selidik
48
Malu Malu Cinta
49
Keinginan Zira
50
Hampir Gagal
51
Maaf
52
Ke Desa
53
Mandi
54
Kembali ke Jakarta
55
Rencana siska
56
Persiapan
57
Di pantai
58
Dinner
59
Lagi
60
Daster
61
Jakarta
62
Oleh oleh
63
Ketemu Cinta
64
Makan Bakso
65
Memulai Rencana
66
Zira Marah
67
Gagal
68
Kedatangan Siska
69
Mengunjungi Tomi
70
Kejujuran Zira
71
Pengumuman
72
Semakin kesal
73
Andika kembali
74
Persiapan ultah
75
Kebenaran
76
Pecel
77
Undangan
78
Kejutan
79
Permintaan papa
80
Kebersamaan
81
Hartanto POV
82
Positif
83
Dendam
84
Siasat
85
Gagal lagi
86
Rujak
87
Jebakan
88
Diculik
89
Tertangkap
90
Ke rumah sakit
91
Heart to Heart
92
Siska tertangkap
93
Keputusan Juan
94
Harapan hartanto
95
Perayaan
96
Mila
97
Pindah
98
Mudik
99
Mudik 2
100
Balik ke Jakarta
101
Kejutan tuk zira
102
Rencana Piknik
103
Piknik (1)
104
Piknik (2)
105
Kau milik ku
106
Panas
107
Akhirnya
108
Kecewa
109
Ber bunga bubga
110
Kembar?
111
Tingkepan
112
Shopping
113
Si kembar
114
Pernikahan daren
115
Hot dady
116
Bulan madu daren
117
Hadiah buat di kembar
118
Reuni
119
Revi yang posesif.
120
Di rumah Daren
121
Kunjungan Kakek
122
Wasiat
123
Kenyataan
124
Berserah
125
Sebuah harapan
126
Ngidam
127
Sate padang
128
Rindu kampung halaman
129
Di rumah nenek
130
Dean Kembali
131
Permintaan Siska
132
Mabuk
133
Mencari kebenaran
134
Sadar
135
Maafkan aku Ma
136
Lahiran
137
Bonchap 1 - Ulangtahun kakek
138
bonchap 2 _ Minta adik
139
bonchap 3 : aku bahagia
140
Bonchap : Suami Siapa
141
Bonchap : Sahabat selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!