bismillah....
.
.
.
.
.
.
hembusan angin jalanan menyelusup dari luar angkot masuk lewat celah jendela kaca yg dibuka separuh menerpa belakang punggungku yg tertutup jaket dan meniup rambutku , pikiranku kacau... sekarang apa yg harus kulakukan....
"kiri kiri....mang ...."aku menunduk dan turun dari angkot lalu memberikan ongkosnya
aku masih harus berjalan cukup jauh juga karena angkot hanya menjangkau sampai depan jalan arteri saja sebenarnya ada pangkalan ojeg disana namun aku memilih untuk berjalan aku berjalan menunduk melamun memikirkan yg sedang terjadi sekarang....
"sendiri aja neng???"....suara seseorang membuyarkan lamunanku dan menghentikan langkahku aku mencari sumber suara
" Rama... "ucapku dalam diam
" sejak kapan dia disini... sekarang aku jadi takut, sebenarnya apa dia jelangkung datang tak diundang pulang tak diantar.... aku menautkan alisku
" kalau di jalan itu jangan melamun nanti kalau ada orang jahat atau kesambet setan gimana???" ucapnya melengkungkan senyuman aku masih diam tak menjawab hanya pergerakan mataku saja mengikutinya
" ko diem....lagi bisu ya...." tanya nya
" neng bade (mau) ojeg???" tanya seorang tukang ojeg menawari ku jasa tumpangan nya sambil menunjukan telunjuknya yg tertutup sarung tangan,aku menoleh belum aku menjawab Rama sudah berteriak duluan
"moal mang...punteun (engga mang maaf) si neng nya lagi bisu jangan diajak ngomong..." ucapnya lagi aku membulatkan mataku dan mencubitnya apalagi saat si kang ojeg menunjukkan jempolnya pada kami ia terkekeh geli bisa bisa nya ia bilang aku bisu pingin ku tendang rasanya sampai mars....
"apa sih Ram....enak aja bilang aku bisu....lagian aku juga memang sudah di datengin setan ...." jawabku bersuara
"mana???" Rama celingukan "lah ini yg lagi ngomong sama aku..." jawabku
"aku..." tunjuk Rama pada dirinya sendiri...aku mengangguk" masa setan gantengnya kebangetan.... " narsisnya
"astaga....gue mesti banyak istighfar kayanya sambil bawa tasbih ngadepin orang satu ini..."
"ya udah yu naik..."pintanya " hari ini aku jadi tukang ojek kamu...aku anter sampe depan rumah..." aku menggeleng
"sampai depan pintu rumah ....." tawarnya lagi
aku tetap menggeleng...
"sampai depan pintu kamar...??"tawarnya lagi lebih mengejutkan..
"ehhhh..."aku melotot
" hehehehe ya udah makanya ayo panas nih...aku nungguin kamu dari tadi loh...kamu lama banget sih....apa kang angkotnya ngajak jalan dulu sampe kamu lama banget nyampenya???"tanya nya lagi
daripada aku pusing mendengar ocehannya aku terpaksa naik di boncengan nya... sekali lagi Rama berhasil menaklukkan ku tanpa harus memaksa ku dengan kekerasan
aku akhirnya merasa lega pasalnya sikap Rama seperti biasanya namun aku berfikir apa dia tidak melihat ku di restoran ahh tidak mungkin jelas jelas tadi dia menyunggingkan senyuman pada kami atau ia hanya pura pura tidak melihat ahhh sudahlah .....
flashback on
" Ram... Ram.....itu bukannya Nara nya ???" Gilang menghentikan laju motornya di depan cafe saat melihat Willy tengah menyatakan perasaannya padaku Rama berhenti dan menyeka anak rambut yg menutupi dahinya
"wahhhh Ram...kayana si Nara ker ditembak ku si Willy Ram...."ucap Ridwan
"hahaha dorrrr...!!!!telunjuk yg di buat seolah-olah pistol oleh Bayu
"ahhhh...." Ridwan memegang dada sebelah kirinya tanda tertembak diikuti tawa Gilang
" waaahhh telat atuh...Ram.... Nara keburu di tembak orang..." jawab Bayu
Rama menyeringai " selama janur kuning belum melengkung Nara masih bisa diperjuangkan..." jawabnya
"beuuhh sadis...." ucap mereka bertiga kemudian mereka kembali melajukan motornya namun Rama malah menyuruh teman teman nya itu untuk pulang duluan sedikit banyaknya pikirannya terganggu dengan kejadian barusan dan memutuskan menanyakan langsung pada Nara namun saat melihat Nara turun dari angkot Rama sudah tau jawabannya.....
flashback off
gerbang rumahku sudah terlihat Rama menghentikan motornya
"ya udah aku pulang dulu salam buat camer sama calon kaka ipar...." ucapnya aku mengangguk ia pun pergi
"dihhh aneh...cuman mau nganter dari depan jalan aja trus pulang..."aku menggelengkan kepala sambil tersenyum simpul mengingat semua kelakuan konyol Rama aku membuka pintu
"assalamualaikum...."
."wa'alaikumsalam....pantesan ga mau dijemput sama doi ternyata....loe pacaran ya ...." ucap bang Akhsan menggodaku
"engga ihh apaan sih. ..."
"ngaku aja pake bilang mau ke cafe bareng anak komplek segala jujur aja lagian gue gak marah ko..." jawab bang Akhsan
"tumben bang loe ga abis geger otak kan loe ga abis kecelakaan kan biasanya kalo ada cowo yg deket sama gue loe ga suka...."jawabku menyelidik sihir apa yg Rama kasih buat si tembok Berlin sampe dia luluh
"kurang asem loe bukannya loe selalu pengen gue restuin pacaran kan??? sekarang gue restuin kalo loe sama dia...." ucapnya
"loe dikasih apa sih bang sama dia sampe loe luluh..."tanyaku curiga memandang nya menyipit
"gue curiga deh loe punya bisnis gelap sama Rama atau loe mau jual gue terus Rama beli..." tebakku menunjuknya sambil mendongak
"astagfirullah....suudzon lu...udah sana loe ganti baju loe terus makan...." titahnya
aku naik ke atas dan merebahkan tubuhnya ku di ranjang tak terasa aku mulai nyaman dan terlelap
"Nara..... Nara...." samar samar terdengar suara mamah dari bawah mengembalikan kesadaran ku dari alam bawah sadarku
"Nara ada Willy ..."pekiknya
deg.....
aku membelalakkan mata kesadaran ku yg belum sepenuhnya berkumpul kini harus dengan paksa turun dari ranjang dan mencuci muka ku lalu bergegas turun ke bawah setelah sebelumnya merapihkan penampilan
"iya mah....mamah udah pulang..."kupijaki anak tangga satu persatu
"udah barusan kamu tidur dari jam berapa memang???tanya mamah
."ga tau lupa ga liat jam juga .." jawabku
" Willy tuh di luar..."ucap bang Akhsan yg duduk di sofa meraih remote TV
aku keluar mengikuti arahan bang Akhsan kulihat willy sudah duduk di kursi depan menungguku
" will...."panggilku aku duduk di kursi yg satunya lagi yg terhalang meja bundar kecil
"Ra....."
"maaf Will,,,,atas kejadian yg tadi siang aku...."
"ga apa apa Ra...justru aku yg minta maaf kita baru kenal mungkin kamu terkejut ini terlalu cepat...tapi aku serius Ra..."jawabnya yg memotong ucapanku
"sorry Will...aku gak bisa...aku.....aku ga punya perasaan apapun sama kamu lebih dari teman....." jawabku hati hati takut menyinggung perasaan nya
"ohh....."ia berkata lesu matanya sendu "ia ga apa-apa Ra,aku ngerti ko...." ucapnya tersenyum nanar melukiskan kekecewaan
"sorry ya Will,sekali lagi.... "ucapku aku takut kalau dipaksakan itu akan menyakiti perasaan diriku sendiri juga perasaan kamu..." jelasku Willy mengangguk dan langsung pamit pulang aku menatap punggung Willy yg semakin menjauh hembusan angin senja mengiringi kepergian Willy dengan wajah sendunya aku hanya berharap cowo putih itu mendapat yg lebih baik dari ku ....
sejak kejadian di cafe aku selalu berangkat dan pulang bareng bang Akhsan ataupun Rama yg memberi tumpangan aku cukup tau diri untuk hal itu membuatku juga jadi sedikit menjauh dari anak komplek dan lebih sering bersama Rama and the geng tapi jujur ini lebih membuatku nyaman namun tanpa ku sadari di belakang ku mereka menatap tajam dan semakin memupuk kebencian pada Rama cs
"gue udah bilang gara gara cowo preman itu.. Nara jadi berubah dan nolak loe will ..." ucap Inggrid mengompori sambil menatap sinis
"iya loe bener grid....."Dea setuju
"kita harus bikin perhitungan buat dia.... "usul Gibran, Willy yg tengah dilanda kecewa mudah dimasuki fikiran negatif dan hasutan teman teman nya....
ia memukul tembok dengan kepalan tangannya dan pergi menuju kelasnya dengan amarah
hari ini Rama menarikku ke parkiran untuk mengikutinya dan naik ke motor nya ia menyuruh teman temannya untuk pulang duluan
seperti biasa nya ia memasangkan helm dikepalaku lalu melajukan motornya , terpaan angin dan debu jalanan sudah menjadi makanan ku kini yg selalu pergi dan pulang sekolah naik motor rambut yg kugerau bergerak ke kanan dan ke kiri bahkan ke arah belakang
" liat deh pohon itu.... Ra...coba tebak apa perbedaan pohon itu sama aku..."ucapnya aga sedikit mendongakkan kepalanya ke belakang aku memajukan kepalaku hingga daguku menyentuh pundaknya dan menopang daguku kusadari ini membuatku nyaman....iya...aku nyaman bersama nya aroma maskulin khas laki laki menyeruak dari balik jaket nya pipi chubby ku memerah
" apa???" tanyaku
"kalau pohon itu bisa buat tempat sarang burung kalau aku....saranghaeo....."ucapnya melepaskan satu pegangan dan menautkan jarinya menjadi love matanya mengedip wajahku memanas dari dalam
"hahahahah ..." tawaku pecah sungguh lucu sekali melihat seorang preman pasar bersikap so sweet begitu layaknya anak k pop....
sepanjang jalan aku sangat senang ia tidak berhenti bertindak konyol membuatku tertawa tawa ,,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Tri Tunggal
lope lope aa 😘
2024-07-04
0
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
❤😍😘
2023-09-28
2
Ney Maniez
🤭🤭🤗🤗
2023-09-26
0