"Ram....kayanya udah sore juga aku mesti pulang...." ucapku
"bentar aku liat dulu ujannya udah reda belum ya..." pintanya segera keluar melihat cuaca
tak lama dari arah luar terdengar suara deru mesin mobil "assalamualaikum...."
"wa'alaikumsalam....bah..." salimnya aku ikut salam saat melihat abah haji
"eh aya si neng .... calon minantu...."ucapnya
"sudah lama???" tanya nya
aku mengangguk "nunggu ujan reda bah ini juga mau pulang..."jawabku
"kenapa meni cepet cepet pulang tenang da abah mah tidak menggigit sudah jinak..."candanya aku ikut tertawa
"kapan ayah ibu mu ada waktu ??"tanya nya aku mengerutkan dahi tak mengerti kenapa memangnya bah???' tanyaku
"iya kapan ada waktu abah mau kesana bawa seserahan mau melamar kamu untuk anak abah Ramadhan..."tawanya
aku ikut tertawa tipis , Rama tertawa renyah "boleh bah....???"tanya nya dari arah luar
"sakola heula jangan mikir nikah...belum tentu si neng ini mau sama kamu yg kaya preman....tapi neng anak abah mah luarnya saja yg kaya preman dalamnya mah sholeh..."ucap Abah
"ahhh abah mah promosi..."pekik seseorang dari dalam ternyata Rania adik Rama dia usia SMP dia menyalami abah
aku hanya senang saja melihat kehangatan keluarga ini seperti keluarga ku juga abah haji orangnya humoris
"abah masuk dulu nya..." ucapnya
aku melihat hujan sudah reda kami berpamitan "neng main lagi ke sini atuh ya..." ucap Ambu mengusap puncak kepalaku menyalurkan rasa sayang nya
"insyaallah ambu..."jawabku
aku naik di bonceng Rama ,aku memakai jaket Rama yg kebesaran karena jaket ku basah tadi kehujanan...
" abah kamu lucu ya...ucapku
" hah masa, jadi menurut kamu yg kumisan gitu dan rambutnya penuh sama uban itu lucu...???"kekeh Rama
" ihhh bukan maksudku sifat nya...humoris..." jawabku sambil mencubit pinggang Rama , sejak kapan aku mulai merasa nyaman dengannya tidak seperti saat bersama Willy dan yg lainnya aku merasa seperti tertekan ,jenuh,,,,,dan merasa seperti terkekang... membosankan
kami sampai di depan gerbang rumah " aku cuci dulu ya jaketnya..."ucapku di depan pintu gerbang
"jangan biarin , biar bau parfum mu biar nanti aku tidur melukin jaket itu biar berasa meluk kamu ..."jawabnya
"ihhhhh....." jawabku kesal
"hahahaha kan sekarang mah belum sah belum halal jadi ga apa-apa parfum nya aja dulu..."
"ihhhh pede emangnya nanti aku bakal mau sama kamu..."tanyaku
"emmm insyaallah...harus...."jawabnya
"soalnya kalau ngga nanti rumah mu di demo sama pedagang pedagang dari pasar mereka bawa spanduk sama papan tulisannya turunkan harga diri....eh salah... terima Rama....dia anak baik....cowo kaya dia satu banding seribu di dunia...."gaya bicaranya di mirip miripkan dengan cara bicara ibu ibu kalo lagi demo...aku terkekeh sungguh lucu dia beda dari kebanyakan cowo yg sering mendekati ku
"ya udah masuk gih... sebelum aku berubah pikiran buat nyulik kamu.... terus bawa kamu ke KUA..."ancamnya aku bergidik buru buru masuk sambil tertawa padahal aku tau dia hanya sedang bercanda
"dadah......"ucapku melambaikan tangan
ia membalasnya lalu ia menyelah motor nya dan pergi
"ekhemm..ekhemmm...."dari balik pintu tembok Berlin sudah menunggu bersidekap
"kenapa loe batuk bang....apa tenggorokan loe gatel....??" tanyaku polos
"darimana saja barusan sama Rama???" tanya nya seperti biasa
"aku makan bakso dulu terus ujan aku neduh dulu dirumahnya..."jawabku lalu duduk di samping mamah
"eh anak mamah baru pulang..."ucap mamah
"iya mah tadi neduh dulu di rumah Rama..."jawabku
"ohhh abah haji???"
aku mengangguk "katanya nitip salam buat mamah sama papah..."
"wa'alaikumsalam...." jawab papah "papah jadi penasaran...sama abah haji...kapan kapan deh papah nemuin abah haji sekalian nanya nanya harga daging..."ucap papah
"eh jaket siapa tuh yang loe pake...???"tanya bang Akhsan
"jaket Rama..."aku melirik jaket yg kebesaran di badanku ini ...
"udah ahhh aku mau ke kamar dulu..." aku meninggalkan mereka dan pergi ke kamar aku membaringkan tubuhku di ranjang mengingat moment moment lucu tadi " udah gila kali ya gue jadi inget terus cowo nyebelin itu. ..."benakku aku menyesapi aroma jaket Rama wangi maskulin
"gue udah bener bener gila ini..."rutukku
malam menjelang aku masih duduk die meja belajarku ditemani lampu belajar tanganku menggenggam bolpoint tapi fikiranku melayang entah kemana
"drrtt....
"drttt......
suara ponsel berbunyi beberapa notif chat dari teman teman komplekku namun aku tidak mempedulikannya
getaran kedua sebuah panggilan seketika senyumku mengembang "sejak kapan aku jadi senang dan senyum senyum sendiri...."
"assalamualaikum...
"wa'alaikumsalam.....
"kamu sudah solat isya???" tanya nya dari ujung telfon
"sudah...."
"udah makan???"
"udah....."
"aku tebak sekarang kamu pasti lagi nyiumin jaketku..."
"ihhh geer....." jawabku
"geer itu hanya untuk orang yg percaya dirinya berlebihan...
"terus....."
"ya sekarang percaya diriku sedang berlebihan...." jawabnya aku terkekeh tanpa mengeluarkan suara
"kalau begitu langsung bobo ya mau aku nina boboin...."
"ihhh emangnya aku anak kecil..."
"ini sudah malam cepet bobo aku nyanyiin ...."
"Nara bobo oh.... Nara Bobo kalau tidak bobo digigit Rama....."
"ihhhhh ko Rama...."
" iya kalo nyamuk..nyamuk nya keenakan maen gigit kamu aku juga pengen....."
"ya udah ,,,malem sayang ,,,,,semoga mimpiin aku ya jangan mimpiin abah...."
"hahahaha masa Abah...."
" kalo Abah nanti Ambu marah ,kalo aku ga akan ada yg marah....."
"ya udah sana tidur aku tutup telfonnya ya assalamualaikum...."
"wa'alaikumsalam......"
setelah menutup telfon aku merasa mataku lelah ini baru pukul 9 malam tapi mataku sudah mengantuk "malam Rama...." akupun terlelap
di tempat yg berbeda
dibawah sinar rembulan dan di sebuah lesehan yg terbuat dari bambu namun berada diatas pohon
"dimalam yg dingin dan gelap sunyi pernahku melayang pada kisah cinta terlalu manis untuk dilupakan........." beberapa anak tengah bermain gitar dan bernyanyi
"Ram.....sini atuh jangan ngelamun sendiri sambil cengengesan sendiri nanti dikira gila "ucap Bayu sambil membuat tanda miring di jidatnya Rama yg memakai baju koko yg baru saja pulang dari mengajar mengaji memasukan ponselnya dan ikut bergabung
"kamu henteu g*lo kan Ram,,,,,"ucap Ridwan yg bangun dari posisi berbaring nya menyentuh kening Rama
"naon (apa) hubunganna gil* sama suhu badan ....???"tanya Rama
"si Rama mah memang udah gila....tapi gilanya ku cewek....." ucap Gilang
"astagfirullah...!!!!" Ridwan dan Bayu mengurut dada
sedangkan Rama hanya cekikikan
di rumah Inggrid
"Wil,,,,ini udah ga bener nih masa tadi sore gue liat Nara dianter si preman pasar , kayanya mereka abis jalan deh ....." ucap Inggrid
"wahhhh... Wil...jangan sampai kesalip orang kampung nih masa Willy ga bertindak..." ucap Gibran
"iya ihhh loe rela apa Nara jadian sama orang kampung itu ihhhh...." tambah Dea
Willy mencerna kata-kata temannya itu ia berfikir bahwa besok ia akan melakukan sesuatu padaku......
"oke besok gue tembak Nara....ucapnya mantap
.
.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
mrsdohkyungsoo
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2025-02-02
0
Mystera11
kayaknya lebih bagus lg kalau diceritakan dari sudut pandang author bkn dr sudut pandang tokoh utama si Nara
2024-05-01
3
𝐷𝑒𝑙𝑖𝑦𝑎🌷
I love it /Yawn/
2024-01-02
2