12. Khawatir

Para bandit yang tersisa menatap ngeri pada pemimpin mereka yang mati mengenaskan ditangan Seint, mereka meneguk ludah dan memandang takut ke arah Seint.

Tak lama berselang pemimpin yang satunya melawan Artem juga jatuh tak berdaya kondisinya tak jauh beda dari bandit yang melawan Seint.

Begitu juga dengan kondisi jajaran para bandit yang berhasil ditaklukan oleh pasukan menengah. Para bandit yang tersisa membuang pedang dan mengangkat tangannya tanda mereka menyerah.

Saat Seint, Artem dan pasukannya fokus menangani sisa pertarungan segerombolan bandit berlari keluar markas menuju ke arah pasar. Seint memberi kode kepada Artem untuk ikut bersamanya berlari mengejar sisa dari bandit tersebut.

"Markas ini sudah aman, kalian selesaikan sisanya, saya dan Pangeran akan mengejar sisa dari bandit." Ucap Artem.

"Baik tuan." Ucap pasukan serentak.

Seint dan Artem berlari mengejar sisa dari bandit tadi, sebelum para bandit tersebut mencapai pasar Seint dan Artem berhasil menyusul dan menghadang mereka.

Para bandit tersebut bergerak maju dan menyerang Seint dan Artem, tanpa kesulitan yang berarti Seint dan Artem berhasil menumbangkan bandit tersebut satu persatu, hingga salah satu bandit bergerak berlainan arah menuju seseorang gadis yang sekarang hanya berdiri diam dan tak bergerak sedikitpun.

Seint dengan gerakkan cepat berlari menuju gadis tersebut sebelum pedang bandit berhasil menyentuh kulitnya, ia berhasil menarik tangan gadis tersebut dan menangkis pedang bandit.

Dengan sekali ayunan pedang, Seint berhasil melukai dada bandit tersebut, sedangkan gadis yang ia selamatkan masih tak bergerak sedikitpun. Seint yakin gadis tersebut masih sangat syok dengan yang dilihatnya.

Seint akhirnya memberi kode pada Artem untuk segera menyelesaikan sisanya dan menarik gadis tersebut menjauhi tempat tersebut. (Tak perlu saya kasih tau pasti kalian udah tau siapa gadis yang saya maksud 🤭)

°°°

Sejak Lilian menghilang kondisi Rosa tidak bisa di bilang baik, mata sembab, hidung merah, rambut acak-acakan bahkan jari kaki yang mengeluarkan cairan merah yang sudah mengering tak ia hiraukan.

Terakhir kali ia bersama Lilian adalah saat mereka sedang memilih kudapan namun karena asik memilih Rosa tidak menyadari bahwa Lilian sudah tidak ada lagi disampingnya.

Saat menyadari Lilian tak lagi bersamanya Rosa mencoba mencari Lilian disekitar pasar yang menjual jajanan lainnya namun Rosa tak dapat menemukannya. Ia memutuskan mencari ke semua sudut pasar bahkan sampai di gang-gang kecil di dekat pasar sudah ia cari namun sosok yang ia cari sama sekali tidak ada.

Perasaan khawatir mulai menyerang Rosa saat beberapa kali ia memutari jalanan pasar, namun Lilian juga tidak ia temukan. Ia mulai menangis dan berlari memanggil nama Lilian, orang-orang yang melihatnya menganggap Rosa mungkin sudah gila karena menangis dan berteriak.

Merasa usahanya tak membuahkan hasil, Rosa berlari menuju kediaman Duke Marven. Saat itu sang tuan sedang menyelesaikan dokumen didalam ruang kerjanya.

Rosa berlari menuju ruang kerja Duke Marven dan membuka pintu secara paksa membuat sang tuan kaget dan ingin memarahinya karena dianggap tidak sopan.

Melihat penampilan Rosa yang berantakan membuat Duke Marven mengurungkan niatnya.

"Ampun tuan saya tidak bisa menjaga nona dengan baik." Rosa menangis sambil berlutut dihadapan Duke Marven.

Duke Marven berdiri dan menatap Rosa bingung "apa maksud mu?"

"Nona.....nona....nona....menghilang tuan" Ucap Rosa sesegukan.

Rahang Duke Marven mengeras dan wajahnya memerah. "CERITAKAN DENGAN JELAS!"

Rosa gemetar saat mendengar bentakan dari Duke Marven. "Ampun tuan, saya dan Nona tadi pergi ke pasar untuk membeli kudapan tehnya Nona, saat memilih kudapan Nona masih berada di samping saya namun karena asik memilih kudapan saya tidak menyadari sejak kapan Nona menghilang, saya pikir mungkin Nona mencari jajanan lain dan saya mencarinya ditempat penjual jajanan namun saya tak menemukan Nona lalu saya coba cari disekitar kami membeli kudapan akan tetapi Nona juga tidak ada, akhirnya saya memutuskan mencarinya di seluruh pasar namun juga Nona tidak terlihat, beberapa kali saya sudah mengelilingi pasar siapa tau saya terlewat, namun saya juga tak menemukannya, saya juga mencarinya di gang-gang kecil sekitar pasar namun Nona juga tidak ada tuan, akhirnya saya memutuskan berlari kesini dan mengabarkan pada Tuan."

"Sudah berapa lama ia menghilang " Tanya Duke Marven datar.

"Sudah beberapa jam lalu Tuan." ucap Rosa takut.

Duke Marven memejamkan mata dan mengepalkan tangannya erat. "PRAJURIT!"

Prajurit yang menjaga pintu masuk dan menunduk hormat "Iya Tuan."

"Kerahkan semua prajurit terbaik kediaman ini dan cari dimana keberadaan putriku, ia pergi ke pasar bersama pelayannya dan menghilang ditempat penjual kudapan, perintahkan satu orang agar pergi secepatnya ke istana dan katakan pada Zheyan segera pulang." Ucap Duke Marven tegas.

"Baik Tuan." Ucap prajurit tetsebut dan melangkah keluar.

°°°

Entah sudah berapa lama Duke Marven berjalan mondar mandir menunggu kabar sang putri yang di kabarkan menghilang, semua prajurit terbaik di kediamannya sudah ia kerahkan untuk mencari keberadaannya namun sampai sekarang belum ada informasi apapun mengenai sang putri.

Kondisi sang istri bahkan lebih buruk dari sang suami, sejak pelayan setia putrinya mengabarkan bahwa tuannya menghilang sang ibu tak henti-hentinya menangis dan meraung memanggil nama putrinya.

Zheyan bahkan meninggalkan urusannya di istana saat seorang prajurit dikediamannya mengabarkan bahwa sang adik menghilang. Baron Avalon ayah dari Asgar juga ikut mengerahkan prajurit di kediamannya untuk membantu mencari Lilian.

Beberapa waktu telah berlalu, suara langkah kaki terdengar memasuki kediaman, Duke Marven yang sedari tadi berjalan mondar mandir tak jelas berhenti dan memandang pintu masuk.

Terlihat Zheyan dan Asgar berjalan masuk dengan wajah lesuh dan kecewa yang tecetak jelas di wajah mereka masing-masing.

Duke Marven mendekati Zheyan dan bertanya. "Bagaimana ? Apakah adik mu sudah ketemu?"

Zheyan menghelas napas berat dan menggeleng. melihat jawaban putranya membuat Duke Marven kecewa, matanya bahkan mulai berkaca-kaca. Sang ibu yang sedari tadi mulai tenang kini kembali menangis histeris.

"Lilian kamu dimana nak....." Tangis ibu Lilian. "Dia belum bisa mengingat apapun, bagaimana jika ia kesasar dan tidak bisa pulang karena tidak tau jalan, dia bahkan belum makan, bagaimana kalau terjadi apa-apa kepadanya."

"Ibu tenanglah, Lilian pasti baik-baik saja." Ucap Zheyan mencoba menenangkan sang ibu.

"Bagaimana kamu tau dia akan baik-baik saja sedangkan kamu disini dan Lilian entah dimana sekarang, belum lagi tadi ada berita pasukan istana menyerang markas bandit yang berada disekitar pasar." Ucap ibunya histeris.

Duke Marven, Zheyan dan Asgar tak bisa berkata apa-apa lagi memang mereka sudah mendengar kabar bahwa pasukan dari istana yang dipimpin langsung oleh pangeran mahkota berhasil meluluh lantahkan markas para bandit.

Kabar tersebut bersamaan dengan menghilangnya Lilian, kabar yang membuat mereka tambah khawatir adalah beberapa bandit berhasil melarikan diri dari markas dan berlari ke arah pasar. Saat mereka sedang sibuk memikirkan hal itu seorang prajurit masuk dan menunduk hormat.

"Lapor tuan, Nona Lilian terlihat berjalan pulang bersama Pangeran Mahkota dan Tuan Artem, sebentar lagi mereka akan memasuki gerbang kediaman." Ucap salah satu prajurit.

Mendengar itu semua orang yang berada di ruangan tampak bernafas lega seperti beban berat yang ada dipunggung mereka menghilang. Tak menunggu lama mereka berlari keluar menuju gerbang dan melihat Lilian tampak lesu sedang berjalan bersama Seint dan Artem.

Illyria berlari ke arah putrinya dan memeluk putrinya dengan sangat erat. "Kau kemana saja Lilian kami semua sangat mengkhawatirkan mu." Ucapnya sambil menangis.

Duke Marven, Zheyan dan Asgar menunduk memberikan hormat kepada Seint dan Artem. Seint hanya mengangguk dengan wajah tanpa ekspresi dan Artem menunduk memberi hormat kembali.

"Aw...aw..aduh ibu sakit." Ucap Lilian saat Illyria memeluknya dengan erat sehingga tak sengaja menyentuh luka di lengannya.

Duke Marven, Illyria, Zheyan dan Asgar tampak memandang ke arah luka Lilian dan melihat lukanya.

"Ini kenapa?" Tanya Illyria.

"Apa ini sakit?" Tanya Duke Marven

"Kamu kemana dan kenapa bisa terluka?" Tanya Zheyan.

"Apakah seseorang menyerang mu?" Tanya Asgar.

Lilian mengerjapkan mata beberapa kali dan memandang wajah mereka satu-satu, ia tak tau mau menjawab apa karena ia sendiri bingung dengan yang terjadi padanya.

Melihat Lilian yang diam saja sedangkan empat orang yang didepannya menuntut penjelasan, Seint menatap kearah Artem dan menggerakkan wajahnya ke arah empat orang tersebut agar Artem memberi penjelasan pada mereka.

Artem berdehem. "ekhmm....tadi saat kami sedang melawan sisa bandit yang kabur, kami melihat nona Lilian juga berada ditempat yang sama, salah satu bandit berlari kearahnya dan mengayunkan pedang, namun dengan cepat pangeran menyelamatkan dan membawanya pergi, untuk luka mungkin ujung dari pedang bandit tersebut sempat mengenai lengannya." jelas Artem.

Mendengar penjelasan dari Artem membuat semua orang kaget."Lalu apa yang kau lakukan di sana?" Ucap Asgar.

"Aku kesasar." Ucap Lilian cepat.

"Sudah...sudah...hal ini akan kita bahas nanti, yang mulia silahkan masuk dulu." Ucap Duke Marven.

"Maaf tuan Duke Marven kami harus segera pulang ke istana untuk melapor pada yang mulia raja." Ucap Artem.

"Mungkin lain kali." Ucap Seint.

Sebelum pergi Sein memandang Lilian dengan tatapan tajam, sadar di tatap dengan tajam Lilian pura-pura memandang arah lain.

°°°

Maaf ya part ini mungkin tidak sesuai keinginan kalian, Author sempatin nulis part ini disela-sela kegiatan Ramadhan di sekolah.

Kritik, saran dan likenya saya tunggu 😊

Terpopuler

Comments

Rizky Anindiya

Rizky Anindiya

lanjut thor.seru nih

2022-03-16

0

Salsabila🦩⃝ᶠ͢ᵌRani

Salsabila🦩⃝ᶠ͢ᵌRani

next kk author

2021-06-20

0

Siii_

Siii_

Lanjut.....

2021-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. kembali terlahir
3 2. Permen kapas
4 3.Bertemu
5 4.istana
6 5.Jamuan Teh
7 6. Istana 2
8 7. Busur
9 8. Bakat
10 9. Bertemu lagi
11 10. Bandit I
12 11. Bandit II
13 12. Khawatir
14 13. Kasih Sayang
15 14. Kakao
16 15. kerja sama
17 16. Kopi
18 17. Marah
19 18. Menggambar
20 19. Gadis bermuka dua
21 20. Bubuk coklat
22 21. Rencana
23 22. Keju dan Permen Kapas
24 23. Cemburu
25 24. Mentega dan Kopi
26 25. Mentega II
27 26. Membuat Kopi dan Coklat
28 27. Harga
29 28. Ruangan Pribadi
30 29. Perusak Ketenangan
31 30. Festival I
32 31. Festival II
33 32. Festival III
34 33. Keluarga Terkuat
35 34. Permintaan Pertama
36 35. Berlatih Menunggangi Kuda
37 36. Terluka
38 37. Teka-Teki
39 38. Sahabat
40 39. Ketahuan
41 40. Memilih Gaun
42 41. Lilian
43 42. Cantik
44 43. Dunia Novel ?
45 44. Orang Asing
46 45. Kepemilikan
47 46. Ayah dan Putra
48 47. Rencana
49 48. Latihan I
50 49. Latihan II
51 50. Permintaan Kedua
52 51. Perangkap
53 52. Teman
54 53. Perkara Ciuman
55 54. Jangan menangis
56 55. Lukisan
57 56. Lilian II
58 57. Rencana Kegiatan
59 58. Memulai
60 59. Pertemuan Kembali
61 60. Merasa Kesal
62 61. Harimau
63 62. Kondisi
64 63. Kucing ?
65 64. Hewan Mitos
66 65. Citto
67 66. Naga Kecil
68 67. Mahkota
69 68. Rencana Lagi
70 69. Kesabaran
71 70. Adik
72 71. Surat
73 72. Kabur
74 73. Preman Pasar
75 74. Surat 2
76 75. Langkah Awal
77 76. Rencana Perayaan
78 77. Menggoda
79 78. Gantungan Burung Poenix
80 79. Rahasia
81 80. Pengakuan
82 81. Buntelan Kain
83 82. Wilayah barat
84 83. Persiapan Acara
85 84. Perayaan Panen 1
86 85. Perayaan Panen II
87 86. Perayaan Panen III
88 87. Perjalanan I
89 88. Janji Masa Depan
90 89. Harapan
91 90. Kekayaan Yang Tersembunyi
92 91 . Informasi
93 92. Tanaman Pembunuh
94 93. Keluarga Kecil
95 94. Memancing Kemarahan Raja Reinal
96 95. Bahasa Citto
97 96. Kerajaan Apollonia
98 97. Tempat Ritual
99 98. Pembahasan Rencana
100 99. Pertengkaran Kecil
101 100. Laporan
102 101. Perubahan Citto
103 102. Petunjuk Lain
104 103. Permintaan Maaf termanis
105 104. Perjalanan II
106 105. Penyerangan
107 106. Khawatir
108 107. Saran Seorang Ayah
109 108. Baikan
110 109. Pesta Dansa I
111 110. Pesta Dansa II
112 111. Perayaan Pesta III
113 112. Pancingan
114 113. Penyerangan dalam Istana
115 114. Pelaku Pertama
116 115. Pembunuhan Masal
117 116. Buku Catatan Lilian I
118 117. Buku Catatan Lilian II
119 118. Terungkap
120 119. Buku Catatan Lilian III
121 120. Merencanakan Sesuatu
122 121. Masuk Perangkap
123 122. Alben Benito
124 123. Kambing Hitam
125 124. Rencana Awal Berhasil
126 125. Membakar Gedung Belakang
127 126. Kebakaran
128 127. Bola Kristal
129 128. Kondisi Lilian
130 129. Cerita Lilian Masa Lalu
131 130. Rencana Malam Lentera
132 131. Kebakaran Gua
133 132. Dalang kebakaran
134 133. Rangkaian Beberapa Kejadian
135 134. Malam Lentera
136 135. Malam Lentera 2
137 136. Perubahan Naga Citto
138 137. Pertarungan Dua Pangeran
139 138. Selir Gracia
140 139. Pangeran Igor
141 140. Pertarungan
142 141. Pengorbanan
143 142. Peristirahatan Terakhir Rosa
144 143. Hukuman
145 144. Kondisi Lilian
146 145. Kepergian
147 Pemberitahuan
148 Pengumuman
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog
2
1. kembali terlahir
3
2. Permen kapas
4
3.Bertemu
5
4.istana
6
5.Jamuan Teh
7
6. Istana 2
8
7. Busur
9
8. Bakat
10
9. Bertemu lagi
11
10. Bandit I
12
11. Bandit II
13
12. Khawatir
14
13. Kasih Sayang
15
14. Kakao
16
15. kerja sama
17
16. Kopi
18
17. Marah
19
18. Menggambar
20
19. Gadis bermuka dua
21
20. Bubuk coklat
22
21. Rencana
23
22. Keju dan Permen Kapas
24
23. Cemburu
25
24. Mentega dan Kopi
26
25. Mentega II
27
26. Membuat Kopi dan Coklat
28
27. Harga
29
28. Ruangan Pribadi
30
29. Perusak Ketenangan
31
30. Festival I
32
31. Festival II
33
32. Festival III
34
33. Keluarga Terkuat
35
34. Permintaan Pertama
36
35. Berlatih Menunggangi Kuda
37
36. Terluka
38
37. Teka-Teki
39
38. Sahabat
40
39. Ketahuan
41
40. Memilih Gaun
42
41. Lilian
43
42. Cantik
44
43. Dunia Novel ?
45
44. Orang Asing
46
45. Kepemilikan
47
46. Ayah dan Putra
48
47. Rencana
49
48. Latihan I
50
49. Latihan II
51
50. Permintaan Kedua
52
51. Perangkap
53
52. Teman
54
53. Perkara Ciuman
55
54. Jangan menangis
56
55. Lukisan
57
56. Lilian II
58
57. Rencana Kegiatan
59
58. Memulai
60
59. Pertemuan Kembali
61
60. Merasa Kesal
62
61. Harimau
63
62. Kondisi
64
63. Kucing ?
65
64. Hewan Mitos
66
65. Citto
67
66. Naga Kecil
68
67. Mahkota
69
68. Rencana Lagi
70
69. Kesabaran
71
70. Adik
72
71. Surat
73
72. Kabur
74
73. Preman Pasar
75
74. Surat 2
76
75. Langkah Awal
77
76. Rencana Perayaan
78
77. Menggoda
79
78. Gantungan Burung Poenix
80
79. Rahasia
81
80. Pengakuan
82
81. Buntelan Kain
83
82. Wilayah barat
84
83. Persiapan Acara
85
84. Perayaan Panen 1
86
85. Perayaan Panen II
87
86. Perayaan Panen III
88
87. Perjalanan I
89
88. Janji Masa Depan
90
89. Harapan
91
90. Kekayaan Yang Tersembunyi
92
91 . Informasi
93
92. Tanaman Pembunuh
94
93. Keluarga Kecil
95
94. Memancing Kemarahan Raja Reinal
96
95. Bahasa Citto
97
96. Kerajaan Apollonia
98
97. Tempat Ritual
99
98. Pembahasan Rencana
100
99. Pertengkaran Kecil
101
100. Laporan
102
101. Perubahan Citto
103
102. Petunjuk Lain
104
103. Permintaan Maaf termanis
105
104. Perjalanan II
106
105. Penyerangan
107
106. Khawatir
108
107. Saran Seorang Ayah
109
108. Baikan
110
109. Pesta Dansa I
111
110. Pesta Dansa II
112
111. Perayaan Pesta III
113
112. Pancingan
114
113. Penyerangan dalam Istana
115
114. Pelaku Pertama
116
115. Pembunuhan Masal
117
116. Buku Catatan Lilian I
118
117. Buku Catatan Lilian II
119
118. Terungkap
120
119. Buku Catatan Lilian III
121
120. Merencanakan Sesuatu
122
121. Masuk Perangkap
123
122. Alben Benito
124
123. Kambing Hitam
125
124. Rencana Awal Berhasil
126
125. Membakar Gedung Belakang
127
126. Kebakaran
128
127. Bola Kristal
129
128. Kondisi Lilian
130
129. Cerita Lilian Masa Lalu
131
130. Rencana Malam Lentera
132
131. Kebakaran Gua
133
132. Dalang kebakaran
134
133. Rangkaian Beberapa Kejadian
135
134. Malam Lentera
136
135. Malam Lentera 2
137
136. Perubahan Naga Citto
138
137. Pertarungan Dua Pangeran
139
138. Selir Gracia
140
139. Pangeran Igor
141
140. Pertarungan
142
141. Pengorbanan
143
142. Peristirahatan Terakhir Rosa
144
143. Hukuman
145
144. Kondisi Lilian
146
145. Kepergian
147
Pemberitahuan
148
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!